Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TELAAH TEORI DAN REALITA


Perusahaan didirikan akte notaris Stefanus Sindhunata, SH. Notaris di
Surabaya, tertanggal 4 September 1987 dengan nama PT. DHARMA FORMA.
Akte pendirian perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan akte
notaries yang sama tertanggal 22 September 1989. Dalam akte tersebut
nama

perusahaan

diubah

menjadi

PT.

CONTI

FORMA.

Perusahaan

berkedudukan di Surabaya.
Akte pendirian perseroan dan perubahannya telah disetujui oleh
menteri kehakiman Republik Indonesia berdasarkan keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2, 10150. HT. 01. 01. Tahun 1988
pada

tanggal

November

1988.

Akte

pendirian

perseroan

beserta

perubahannya telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik


Indonesia Nomor 104 tanggal 28 Desember 1990.
PT. CONTI FORMA didirikan dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut :
a. Bergerak dalam bidang perindustrian antara lain Computer Supplies dan
percetakan.
b. Bergerak dalam bidang jasa (kecuali jasa hukum). Satu dan lain dalam arti
kata yang seluas-luasnya.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, perseroan berhak
untuk mendirikan, turut serta atau mengambil bagian atau mempunyai
kepentingan-kepentingan dalam perseroan lain yang maksud dan tujuannya
sama atau sejajar dengan maksud dan tujuan PT. CONTI FORMA.
2.1

Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya

Tujuan penting dari sistem perhitungan biaya manapun adalah untuk


menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Sistem perhitungan biaya sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan
membebankan sejumlah biaya ke setiap produk sedemikian rupa sehingga
merefleksikan biaya dari sumber daya yang digunakan untuk memproduksi
produk tersebut. Karena setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam hal
teknologi manufaktur, pengelolaan sistem produksi dan bauran produk, maka
bisa diperkirakan bahwa sistem perhitungan biayanya juga akan berbeda.
Sistem perhitungan biaya sebaiknya disesuaikan agar dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan.
a. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job order
costing atau Job costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap
pesanan yang terpisah; suatu pesanan output yang diidentifikasikan
untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi
kembali suatu item dari persediaan. Hal ini berbeda dengan sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses dimana biaya diakumulasikan
untuk suatu operasi atau subdivisi dari suatu perusahaan, seperti
departemen.
Untuk menghitung biaya berdasarkan pesanan secara efektif,
pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Agar rincian dari
perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang
diperlukan, harus ada perbedaan penting dalam biaya per unit suatu
pesanan dengan pesanan lain.
PT. CONTI FORMA juga melayani permintaan para pemesan berupa
form selain ukuran standart, preprinted form, form-form dengan
menggunakan carbonless paper serta kertas khusus lain, self adhesive
7

label. Bentuk dan jenis form yang akan diproduksi disesuaikan dengan
spesifikasi yang telah disepakati bersama pihak PT. CONTI FORMA
dengan pemesan. Penentuan harga pesanan didasarkan pada antara lain
: BIaya produksi, Presentase laba yang diharapkan dihubungkan dengan
tingkat kerumitan pekerjaan. Perusahaan akan memproduksi sampai
dengan jumlah yang dipesan. Dengan job order product process,
produksi

akan

tergantung

pada

pesanan

yang

ada.

Manajemen

mengambil kebijakansanaan ini didasarkan pada kelebihan kapasitas


yang dimiliki. Dengan demikian perusahaan tidak tergantung pada
penjualan satu jenis produk tertentu saja. Produk pesanan diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang positif serta dapat menunjang produk
utama.
b. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku,
tenaga kerja dan overhead pabrik dibebankan ke departemen produksi.
Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan saat produk dihasilkan
dalam kondisi proses yang kontinu atau metode produksi massal dimana
produk yang dihasilkan dalam suatu departemen bersifat homogen.
PT.

CONTI

FORMA

menggunakan

sistem

perhitungan

biaya

berdasarkan proses jika tidak adanya pesanan dari pelanggan. Sehingga


perusahaan memproduksi kertas yang biasanya sering digunakan atau
dipesan oleh pemesan.
2.2

Produk
Perusahaan memproduksi beberapa jenis dan ukuran secara rutin sesuai

dengan rencana produksi tahunan. Beberapa jenis dan ukuran serta


spesifikasi produk standart PT. CONTI FORMA adalah sebagai berikut :
8

UKURAN
8 X 11

PLY DAN BERAT KERTAS


1P Kertas 60 gram
2P Kertas 50 gram
3P Kertas 50 gram
4P Kertas 50 gram
5P Kertas 50 gram
6P Kertas 50 gram
1P Kertas 60 gram
1P Kertas 70 gram
2P Kertas 50 gram
3P Kertas 50 gram
4P Kertas 50 gram
5P Kertas 50 gram
6P Kertas 50 gram
1P Kertas 60 gram
1P Kertas 70 gram
2P kertas 50 gram
3P Kertas 50 gram
4P Kertas 50 gram
5P Kertas 50 gram
6P Kertas 50 gram

9 x 11

14 7/8 x 11

Catatan :
Isi per box :
1P 2000 sheet

4P 500 sheet

2P 1000 sheet

5P 500 sheet

3P 1000 sheet

6P 500 sheet

Selain

perusahaan

rutin

memproduksi

produk-produk

tersebut,

perusahaan juga dapat mempreoduksi kertas, atau form-form sesuai dengan


permintaan atau keinginan pelanggan yang telah disepakati bersama dengan
pihak PT. CONTI FORMA.

2.3

Metode Aliran Produk Secara Fisik

PT. CONTI FORMA menggunakan aliran produk selektif (selective product


flow). Dalam aliran produk selektif, produk berpindah ke departemen-

departemen berbeda dalam pabrik, tergantung pada produk final seperti apa
yang dihasilkan :
a. Produk Standar.
Pertama bahan baku kertas dalam bentuk gulungan (rol) putih,
kemudian dimasukkan dalam mesin untuk dicetak bolak-balik sampai
melewati mesin ketiga yang ada karbonnya agar kertas bisa tembus
pandang (khusus kertas NCR tanpa diberi karbon bisa tembus pandang
dengan sendirinya). Kemudian masuk mesin selanjutnya dimana terdapat
pisau putus-putus pada sisi kiri dan kanan kertas yang dapat dipotong,
serta pada mesin ini terdapat cetak lubang (lenk), polem pinggir. Sesudah
kelur dari mesin pencetak tersebut kemudian keluar dengan sendirinya
dalam keadaan sudah jadi dalam bentuk lembaran.
b. Produk Pesanan (Preprinted).
Sebelum proses produksi dimulai, dibuat dulu model desainnya oleh
bagian

reproduksi

yang

disesuaikan

dengan

permintaan

pemesan

mengenai posisi isinya, batas-batas huruf cetaknnya, warnanya sampai


desain jadi untuk print outnya. Langkah selanjutnya adalah membuat film
yaitu ; menampakkan warna yang dikehendaki, mulanya berwarna hitam
kemudian ditampakkan warnanya.
Proses produksinya hamper sama dengan produk standar, hanya
produk pesanan lebih rumit lagi. Kertas (bahan baku) dalam gulungan
kemudian masuk mesin pewarna dimana banyaknya mesin warna ini
tergantung banyaknya warna (missal, warnya ada lima macam, maka ada
lima mesin pewarna). Setelah masuk mesin pewarna maka masuk mesin
yang ada karbonnya dan mesin pencetak tulisan, gambar, sesuai dengan
desain yang ada di filmnya, pisau pembuat garis tepi putus-putus,

10

pencetak lubang (lenk). Selanjutnya kertas akan keluar dengan sendirinya


dari mesin pencetak tersebut dalam keadaan barang jadi.
2.4 Jenis-Jenis Biaya
a. Bahan Baku
Pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh

departemen

pembelian, yang dikepalai oleh agen pembeli umum. Kepala departemen


memiliki

wewenang

kebutuhan.

Prosuder

untuk

membeli

pembelian

bahan

dilakukan

baku
secara

sesuai

dengan

tertulis,

guna

menetapkan tanggungjawab dan sekaligus menyediakan informasi


mengenai penggunaan akhir dari bahan baku yang dipesan.
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai
berikut :
Bahan baku dasar continous form.
Bahan kertas NCR
NCR Top Blue 24.1 cm 55gr

NCR Mid Yellow 38.5 cm

NCR Top Blue 25 cm 55gr


NCR Top Blue 38.5 cm 55gr
NCR Top Green 24.1 cm

50gr
NCR Mid Pink 24.1 cm 50gr
NCR Mid Pink 25 cm 50gr
NCR Mid Pink 30 cm 50gr

55gr
NCR Top Green 25 cm 55gr
NCR Top Green 38.5 cm

NCR Mid Pink 38.5 cm 50gr


NCR Mid White 24.1 cm

55gr
NCR Top Pink 24.1 cm 55gr
NCR Top Pink 25 cm 55gr
NCR Top Pink 38.5 cm 55gr

-50gr
NCR Mid White 25 cm 50gr
NCR Mid White 30 cm 50gr
NCR Mid White 38.5 cm

NCR Top White 24.1 cm

50gr
NCR Bot Blue 24.1 cm 55gr

-55gr
NCR Top White 24.1 cm

NCR Bot Blue 25 cm 55gr

80gr
NCR Top White 25 cm 55gr
NCR Top White 25 cm 80gr
NCR Top White 30 cm 80gr

NCR Bot Blue 30 cm 55gr


NCR Bot Blue 38.5 cm 55gr
NCR Bot Green 24.1 cm

11

NCR Top White 30 cm 55gr


NCR Top White 38.5 cm

55gr
NCR Bot Green 25 cm 55gr
NCR Bot Green 30 cm 55gr

55gr
NCR Top Yellow 24.1 cm

NCR Bot Green 38.5 cm

55gr
NCR Top Yellow 25 cm 55gr
NCR Top Yellow 38.5 cm

55gr
NCR Bot Pink 24.1 cm 55gr
NCR Bot Pink 25 cm 55gr

55gr
NCR Mid Blue 24.1 cm 50gr
NCR Mid Blue 25 cm 50gr
NCR Mid Blue 30 cm 50gr

NCR Bot Pink 30 cm 55gr


NCR Bot Pink 38.5 cm 50gr
NCR Bot White 24.1 cm

NCR Mid Blue 38.5 cm 50

80gr
NCR Bot White 24.1 cm

gr
NCR Mid Green 24.1 cm

55gr
NCR Bot White 25 cm 55gr

50gr
NCR Mid Green 25 cm 50gr
NCR Mid Green 30 cm 50gr

NCR Bot White 30 cm 55gr


NCR Bot White 38.5 cm

NCR Mid Green 38.5 cm

55gr
NCR Bot Yellow 24.1 cm

50gr
NCR Mid Yellow 24.1 cm

55gr
NCR Bot Yellow 25 cm 55gr

50gr
NCR Mid Yellow 24 cm 50gr
NCR Mid Yellow 30 cm 50gr

NCR Bot Yellow 30 cm 55gr


NCR Bot Yellow 38.5 cm
55gr

Bahan kertas form paper


FP
FP
FP
FP
FP
FP
FP
FP

25
25
25
25
25
25
25
30

cm
cm
cm
cm
cm
cm
cm
cm

50gr
60gr
70gr
80gr
90gr
100gr
120gr
50gr

FP
FP
FP
FP
FP
FP
FP

30 cm 70gr
38.5 cm 50gr
38.5 cm 60gr
38.5 cm 70gr
38.5 cm 80gr
38.5 cm 100gr
44 cm 70gr

12

Bahan kertas form sticker


Form Sticker 13 cm
Form Sticker 14.3 cm

Form Sticker 14.2 cm

Bahan karbon
Karbon 16.5 cm 22gr
Karbon 21 cm 22gr

Karbon 25 cm 25gr
Karbon 37.5 cm 22gr

Bahan baku pembantu continous form.


Selain bahan baku yang telah diuraikan tersebut di atas,
produksi kertas computer atu continous form juga memerlukan
bahan baku pembantu, yaitu :
Bahan pembungkus
Box DCS 14 7/8 x 11 1P
Box DCS 9 x 11 2P
Karton Sheet single

Box Polos 9 x 11 1P 500S


Box Polos 9 x 11 3,5,6P
Box Polos 9 x 12& 13 1,2,4

Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box

P
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box
Box

CF 9 x 11 1,2,4P
Bekas 9 x 7 1,2,4P
CF 9 x 11 3,5,6P
CF 14 7/8 x 11 1,2,4P
CF 14 7/8 x 11 3,5,6P
DCS 8 x 10 1P
DCS 9 x 11 1P
DCS 9 x 11 4P
DCS 14 7/8 x 11 2P
DCS 14 7/8 x 11 4P
DCS 14 7/8 x 11 5P
Mikro CF 9 x 11

1P(2000)
Box Polos 9 x 8 1,2,4P
Box Polos 9 x 8 3,5,6P
Box Polos 9 x 11 1,2,4P

Polos 9 x 12& 13 3,5,6P


Polos 11 x 11 1,2,4P
Polos 14 7/8 x 11 3,5,6P
Polos 14 7/8 x 11 1,2,4P
Polos 14 7/8 x 12 3,5,6P
Polos 14 7/8 x 14 1,2,4P
Polos 15 x 15 1P
Polos 8 x 11 1,2,4P
Polos 9 x 7 3,5,6P
Polos 12 x 12 1,2,4P
Plastik 9 x 11- 1P
Polos 12 x 12 (500

sheet)
Box Polos 8 x 11 3,5,6P
Box CF 8 x 11 1,2,4P
Box
Double
sheet
ukuran
1400x600

Box Polos 9 x 11 2P (250 S)


Tinta
b. Tenaga Kerja

13

Gaji baik secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan


produktivitas dan keahlian dari pekerja. Oleh karena itu perencanaan,
motivasi, pengendalian, dan akuntansi untuk biaya tenaga kerja dan
produktivitas

yang

memadai

merupakan

masalah

penting

dalam

mengelola suatu perusahaan.


Produktivitas Tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran
kinerja produksi menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai
tolak ukurnya. Hal ini merupakan jumlah barang dan jasa yang
diproduksi oleh seorang pekerja. Dalam pengertian yang lebih luas,
produktivitas dapat dijelaskan sebagai efisiensi dari konversi sumber
daya menjadi komoditas dan/atau jasa. Produktivitas yang lebih besar
dapat dicapai dengan membuat proses produksi lebih efisien melalui
eliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah; dengan
memperbaiki, memodernisasi, atau mengganti peralatan, atau dengan
pendekatan lain yang memperbaiki pemanfaatan sumber daya alam.
Perusahaan dalam pemanfaatan tenaga kerja sering memerlukan
perubahan dalam metode kompensasi, diikuti dengan perubahan dalam
akuntansi biaya tenaga kerja.
Pada PT. CONTI FORMA terdapat tenaga kerja sebanyak 60
karyawan dengan rincian 40 karyawan pada bagian produksi dan 20
karyawan pada bagian staff yang dalam praktik produksinya melakukan
produksi

dengan

sistem

perhitungan

berdasarkan

proses

dan

berdasarkan pesanan. Meskipun demikian, perusahaan tetap menggaji


karyawannya setiap bulan tidak dengan borongan atau perhitungan dari
banyak atau tidaknya perusahaan memproduksi kertas computer atau
continous form. Sehingga pada sistem perhitungan biaya berdasarkan

14

pesanan dalam kartu pesanan tidak tercantum perhitungan tenaga


kerja, sebab perhitungan gaji sudah dijadikan satu dengan akun biaya
gaji pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses.
c. Overhead Pabrik
Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai biaya pabrik
lain yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau
dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain yang
spesifik. Istilah lain yang digunakan untuk overhead pabrik adalah
tanggungan pabrik, beban produksi, overhead produksi, beban pabrik,
dan biaya produksi tidak langsung.
Overhead pabrik memiliki dua kerakteristik yang memerlukan
pertimbangan jika produk ingin dibebankan dengan jumlah yang
sewajarnya dari biaya ini. Karakteristik-karakteristik ini berkaitan dengan
hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi.
Overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi.
Overhead juga merupakan bagian dari biaya produksi suatu produk yang
sama pentingnya dengan biaya bahan baku langsung maupun biaya
tenaga kerja. Karena meningkatnya otomatisasi, overhead telah menjadi
presentase dari total biaya produksi yang lebih besar, sementara
presentase tenaga kerja telah menurun.
Karakteristik yang kedua dari overhead

berurusan

dengan

bagaimana item-item yang berbeda dalam overhead pabrik berubah


terhadap perubahan volume produksi. Overhead dapat bersifat tetap,
variabel, atau semi variabel. Biaya overhead tetap besarnya konstan
tanpa mempedulikan perubahan dalam tingkat output, dalam rentang
yang relevan. Dapat dikatakan, bahwa biaya overhead tetap perunit
output bervariasi secara terbalik dengan volume produksi. Biaya

15

overhead variabel berubah secara proposional terhadap perubahan


dalam volume produksi. Ketika volume berubah, pola perilaku biaya
overhead

yang

berbeda

menyebabkan

biaya

produksi

per

unit

berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya, beberapa metode diperlukan


untuk menstabilisasi jumlah overhead yang dibebankan ke unit produksi.
Biaya-biaya overhead pabrik pada PT. CONTI FORMA yaitu : lembur
pabrik, perlengkapan pabrik, perbaikan dan pemeliharaan, penyusutan
bangunan, penyusutan peralatan, asuransi kebakaran, overhead lainlain. Lembur pabrik, listrik , bahan bakar, air, dan overhead lain-lain
digolongkan ke dalam biaya overhead variabel. Sedangkan listrik, air,
dan bahan bakar, perlengkapan pabrik, perbaikan dan pemeliharaan
digolongkan dalam biaya overhead semi variabel. Untuk asuransi
kebakaran dan penyusutan tergolong dalam biaya overhead tetap.
Berikut adalah cara menghitung total estimasi overhead pabrik.
PT. CONTI FORMA
Estimasi Overhead Pabrik untuk 20Beban
Tetap
Variabel
Lembur pabrik
xxx
Perlengakapan pabrik
xxx
xxx
xxx
Perbaikan dan pemeliharaan
xxx
xxx
xxx
Listrik
xxx
xxx
xxx
Bahan bakar
xxx
xxx
Air
xxx
xxx
Penyusutan bangunan
xxx
xxx
Penyusutan peralatan
xxx
xxx
Asuransi kebakaran
xxx
Overhead lain-lain
xxx
Total estimasi overhead pabrik
xxx
xxx
xxx

Total
xxx

xxx
xxx

xxx

16

Anda mungkin juga menyukai