PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, telah banyak peralatan
elektronika yang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia. pada peralatan rumah
tangga, peralatan manual digantikan dengan peralatan elektronik yang dapat bekerja secara
otomatis. Peralatan peralatan ini diantaranya digunakan untuk mempermudah pekerjaan,
memperkecil biaya, meminimalisir waktu, menghemat daya dan efisien.
Salah satu contoh peralatan elektronika ini adalah pompa air galon elektronika.
Dengan Sebagaimana namanya, fungsi alat ini adalah untuk menggantikan fungsi dispenser
yang harus mengangkat galon, dan membutuhkan daya yang sangat besar. Selain itu dengan
adanya pompa air galon elektronika dapat menghemat tenaga tekan dari tangan, diganti
dengan tenaga power supply yang hanya membutuhkan daya 3V. Dibandingkan dengan
menggunakan baterai yang harus mengganti satu minggu sekali, menggunakan power supply
akan lebih menghemat biaya dan ramah lingkungan karena proses daur ulang baterai relatif
sulit karena baterai masih mengandung merkuri dan kadmium yang harus ditangani secara
lebih serius demi mencegah lingkungan dan kesehatan masusia.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah, antara lain :
1. Bagaimana merancang pompa galon elektronika ?
2. Bagaimana meenetukan perancangan tegangan dan arus power supply ?
3. Bagaimana perancangan simulasi untuk menentukan komponen dari power supply ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MOTOR DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana
kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor paling sederhana memiliki
kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. Catu
tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua
segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di
antara medan magnet.
Prinsip Dasar Cara Kerja Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet
di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat dilihat pada gambar
berikut.
Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar konduktor.
Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus,
maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan medan
magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan magnet
hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan
yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub.
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan
tenaga putar / torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang
melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi
energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi,
sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan.
Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka
menimbulkan perputaran pada motor.
Prinsip Arah Putaran Motor Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah
Flamming tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah
dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar
yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini
disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor adalah aliran arus di
dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan
gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui
penghantar bertambah besar.
2.2 POWER SUPPLY
Peralatan elektronik pada saat ini merupakan benda yang berperan penting dalam
kehidupan manusia saat ini. Semua peralatan elektronik tersebut tentunya membutuhkan
sumber tenaga untuk dapat beroperasi. Untuk konsumsi tegangan yang berasal dari
tegangan listrik untuk alat-alat elektronika tertentu tidak bisa langsung dikonsumsi
akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh peralatan tersebut.
Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yang dinamakan Power Supply.
Pada dasarnya Power Supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion
terdiri dari tiga macam :
a. AC/DC Power Supply
b. DC/DC converter
c. DC/AC inverter
Power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit) PSU termasuk
power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang
tersedia dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang
dibutuhkan oleh komponen pada PC.
Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi berikut ini :
a. Rectification : konversi input listrik AC menjadi DC
b. Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage DC yang
sesuai dengan yang dibutuhkan
c. Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple
ataupun noise listrik yang lain
d. Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga,
tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan
kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input
e. Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber
input
d. Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak
terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown
jika hal terjadi.Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output
yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat
toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat
konversi efisiensi 100%.
2.2
TRANSFORMATOR
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan
pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak
sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
2.3 DIODA
dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua elektroda, yakni anoda dan
katoda. Kata dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti dua elektroda, dimana di
berarti dua dan oda yang berarti elektroda. Jadi dioda adalah dua lapisan elektroda N
(katoda) dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negatif dan P adalah positif.
Dioda merupakan komponen yang paling sederhana pada keluarga semikonduktor. Bentuk
dioda ini sejenis vacuum tube yang memiliki dua buah elektroda yang terbuat dari bahan
semikonduktor.
Fungsi Dioda :
1.
2.
3.
4.
5.
sinyal ac
6.
Pengganda tegangan.
7.
Sebagai indikator, yaitu LED (Light Emitting Diode)
8.
Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9.
Sebagai sensor cahaya, yaitu dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), yaitu dioda varactor
11.
Dioda mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Penyearah
tegangan ini ada 2 macam, yaitu :
1. Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
Dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang menjadi tegangan DC hanya
siklus positif tegangan AC saja. Sedangkan pada saat siklus negatifnya dioda mengalami
panjar balik (reverse bias) sehingga tegangan beban menjadi nol.
maka akan di dapat bentuk gelombang seperti pada gambar di sebelahnya. Setelah itu bisa
dihitung nilai Vrms dan Vdc nya.
2. Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)
Dioda digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dalam artian dioda akan bekerja
secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan negatif. Penyearah
gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan dengan transformator yang
dipakai. Untuk transformator dengan CT (Center Tap) menggunakan 2 dioda saja sebagai
penyearahnya sedangkan untuk transformator biasa digunakan jembatan dioda (dioda
bridge).
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus
tegangan sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama.
Untuk memahami cara kerja dioda bridge, perhatikanlah gambar berikut.
sebagai kapasitor polar. Dalam kapasitor polar mempunyai dua kutub yang berlainan pada
setiap kakinya, sehingga didalam pemasangan komponen ini tidak bisa terbalik maupun salah
didalam pemasangan.
10
saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac (signal), artinya
sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
-Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud
disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan
muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
-Kapasitor sebagai penggeser fasa.
-Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
-Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
2.5 IC (INTEGRATED CIRCUIT)
IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan chip. Bahan untuk membuat IC
disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa rangkaian dengan
jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. IC
dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya harus di kombinasikan
dengan rangkaian tertentu pula. Berikut adalah gambarnya.
11
Voltage Regulator tersebut. Contohnya 7805, 7809, 7812 dan lain sebagainya. IC 78XX
merupakan IC jenis Positive Voltage Regulator.
IC yang berjenis Negative Voltage Regulator memiliki desain, konstruksi dan cara kerja yang
sama dengan jenis Positive Voltage Regulator, yang membedakannya hanya polaritas pada
Tegangan Outputnya. Contoh IC jenis Negative Voltage Regulator diantaranya adalah 7905,
7912 atau IC Voltage Regulator berawalan kode 79XX.
IC Fixed Voltage Regulator juga dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator.
Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar untuk IC LM78XX beserta bentuk Komponennya
(Fixed Voltage Regulator).
2.6
RESISTOR
Resistor adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai penahan arus listrik atau
membatasi arus yang mengalir. Hambatan atau resistor merupakan kemampuan untuk
menghambat arus listrik. Nilai resistansi suatu penghantar dipengaruhi oleh beberapa factor
yaitu
jenis
penghantar,
panjang
penghantar,
luas
penampang
penghantar
dan
suhu/temperature. Walaupun resistor dapat meneruskan arus listrik namun tidak begitu saja
arus listrik dapat melintasi resistor, karena bahan untukmembuat pelawan itu sendiri terdiri
12
dari bahan yang sulit menghantarkan arus listrik, maka arus listrik itu tidak mungkin dapat
melewatinya tanpa mendapat rintangan atau tahanan.
Resistor digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronika dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan
Fungsi Resistor
Fungsi resistor dapat diumpamakan dengan sekeping papan yang dipergunakan untuk
menahan aliran air yang deras di selokan/parit kecil. Makin besar nilai tahanan, makin kecil
arus dan tegangan listrik yang melaluinya. Adapun fungsi lain resistor dalam rangkaian
elektronika, yaitu:
a. Menahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
b.Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaianelektronika.
c. Membagi tegangan.
d. Sebagai pembagi arus,
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari
warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang
Warna
Hitam
Cokelat
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-Abu
Putih
Emas
Perak
13
1 dan 2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
Gelang KE
3
x1
x 10
x 100
x 1000
x 10000
x 100000
x 1000000
x 10000000
x 100000000
x 1000000000
x 0.1
x 0.01
4
1%
2%
2%
5%
10%
Tidak Berwarna
14
20%
BAB III
PERENCANAAN
3.1
1. Trafo CT 1A
= 1 buah
= 2 buah
= 3 buah
= 3 buah
= 1 buah
6. IC 7805
= 1 buah
7. IC 7905
= 1 buah
8. Kabel secukupnya
9. Timah solder
Alat kerja yang dibutuhkan :
1. Solder listrik 30 Watt
= 1 buah
2. Sedotan timah
= 1 buah
3. Bor pcb
= 1 set
4. Gunting
= 1 buah
5. Multimeter
= 1 buah
Menghitung tegangan minimum trafo (VL) dan penentuan arus keluaran (i)
Vm
= 15 V
=1A
VL
=Vm x 80%
=15 x 0.8
= 12 V
15
=1A
= 0,5 x (I / F)
= 0,5 x 0,02
= 0,01 detik
c=
IxT
Vr
3 x 0.01
3
C=1100 F
Berdasarkan perhitungan didapat penyetaraan sebesar 2200F dengan asumsi mudah
dicari dipasaran, jika menggunakan nilai diatasnya akan lebih baik, misalnya 3300 F,
atau 4700 F
Penggunaan IC 7805
Kita membutuhkan tegangan 5 V untuk keluaran adaptor sehingga yang kita perlu
adalah IC Voltage Regulator LM7805, yang secara spesifikasi data sheetnya :
Tegangan masukan mulai 7 volt s/d 35volt.
Arus maximum di keluaran Ic = 1A
Rentang tegangan keluaran dengan VMax = 5.2V, Vmin = 4.8V
Datasheet dari 7805 menetapkan untuk menggunakan 0.01F kapasitor pada sisi
output untuk menghindari perubahan sementara dalam tegangan akibat perubahan
beban dan 0.33F di sisi input dari regulator untuk menghindari riak jika penyaringan
jauh dari regulator.
16
1.1
DAFTAR PUSTAKA
http://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.html
http://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.html
http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.html
http://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.html
http://mia-andilolo.blogspot.com/2011/10/catu-daya.html
http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/4/2-240.pdf