T
USIA 26 TAHUN P3A0 6-8 JAM POST PARTUM
DI BPS HASMIATI BAHRI, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Disusun Oleh:
N a m a : ANDRIYANI
Nim
: 201207002
HALAMAN PENGESAHAN
Di terima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada:
Hari
: Kamis
Tanggal
: 30 Juli 2015
Penguji I
Penguji II
ii
iii
CURRICULUM VITAE
Nama
: Andriyani
Nim
: 201207002
Institusi
Angkatan
: VII
Biografi
:
1. SDN 1 Setia Negara : 2000 - 2006
2. SMP YP 17 Baradatu Waykanan : 2006 - 2009
3. SMA PGRI Bukit Kemuning : 2009 - 2012
4. Saat ini Penulis Sedang Menyelesaikan Pendidikan di
Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
iv
MOTTO
Tidak Ada Yang Tidak Bisa Jika Kita Berani Maju
Melawan Kegagalan
By.
Andriyani
PERSEMBAHAN
Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain Engkau Ya
ALLAH...Syukur alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Mu ya Allah, saya bisa
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis ilmiah ini ku persembahkan
untuk :
1. Terima kasih buat Kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan
motivasi, dukungan, dan selalu mendoakan untuk keberhasilan anak mu ini
serta terimakasih buat Kakak dan Adik-adik tersayang yang selalu memberi
semngat.
2. Teman-teman seperjuangan angkatan ke-VII dan Sahabat-sahabatku,terima
kasih atas motivasi dan semangat yang telah kalian berikan kepada saya
selama pendidikan di AKBID ADILA serta selalu mendukung hingga
terselesai tugas akhir ini.
3. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung sebagai
tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
4. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas
dukungannya selama saya menyelesaikan tugas akhir Diploma Kebidanan ini.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk
Studi Kasus yang berjudul ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
TERHADAP NY.T USIA 26 TAHUN P3A0 6-8 JAM POST PARTUM DI
BPS HASMIATI BAHRI,S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015. Penulis
menyadari karena keterbatasan pengetahuan Karya Tulis Ilmiah ini, dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
penulis ingin
kepada:
1.
dr. Wazni Adila, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung
2.
3.
4.
Hasmiati Bahri, S.ST selaku pemilik BPS yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
5.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................... iii
CURICULUM VITAE ....................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .............................................................. 3
1.3.Tujuan Penulis .................................................................... 3
1.4.Ruang Lingkup .................................................................. 5
1.5.Manfaat Penulisan .............................................................. 5
1.6.Metodelogi Dan Tehnik Memperoleh Data ......................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis......................................................... 9
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan ..................................... 58
2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan ................................ 78
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian .......................................................................... 80
3.2 Matriks ............................................................................... 89
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian .......................................................................... 98
4.2 Interpretasi Data ................................................................. 116
4.3 Antisipasi Masalah Potensial .............................................. 117
4.4 Tindakan Segera ................................................................. 118
4.5 Perencanaan ....................................................................... 118
4.6 Implementasi ...................................................................... 121
4.7 Evaluasi .............................................................................. 125
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 128
5.2 Saran ................................................................................. 129
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut data dari Profil Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Angka
Kematian Ibu (AKI) berdasarkan laporan dari kabupaten kota tahun 2012
sebesar 115,8 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Dinas Kesehatan Profinsi
Lampung 2012 16-04-2015 ; 14.56 WIB)
Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berahir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai
dengan 6 minggu ( 42 hari ) setelah itu ( Dewi & Sunarsih , 2011. h; 01 ).
Sekitar 60 % kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50 % dari
kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan ,
diantaranya desebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas
(Saleha, 2009; h.95).
Periode pasca persalinan meliputi masa trasnsisi kritis bagi ibu, bayi dan
keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. perdarahan pasca
persalinan merupakan penyebab utama dari 150.000 kematian ibu setiap
tahun di dunia dan hampir 4 dari 5 kematian karena perdarahan pasca
persalinan terjadi dalam waktu 4 jam setelah persalinan dalam waktu satu jam
setelah persalinan, penolong persalinan harus memastikan bahwa uterus
berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan dalam jumlah besar.
Bila
melaksanakan
dan
meningkatkan
kemampuan
dalam
melaksanakan
identifikasi
kebutuhan
yang
penelitian
mengaplikasikan
ini
dapat
pendididkan
menambah
penulis
pengetahuan
khususnya
dan
tentang
yang
dilakukan
untuk
mendeskripsikan
atau
data,
dimana
peneliti
mendapatkan
penelitian
(responden),
atau
bercakap-cakap
b. Pengkajian Fisik
Penulis melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada
klien mulai dari kepala sampai kaki dengan tehnik inspeksi,
palpasi, auskultasi, dan perkusi (Soepardan, 2006;h.98).
BAB II
TINJAUAN TEORI
10
dan
dukungan
dalam
upayanya
untuk
karena
pertimbangan
tertentu.Jika
bidan
senantiasa
maka
10
11
d. Mendukung
dan
memperkuat
keyakinan
ibu
serta
kejadian
tetanus
penurunan.
11
sudah
banyak
mengalami
12
ditingkatkan
melalui
pelaksanaan
asuhan
ini
(Sulistyawati,2009; h.2-3).
12
13
13
14
Kunjungan
Waktu
Tujuan
6-8
jam
setelah
persalinan
6
hari
setelah
persalinan
2
minggu
setelah
prsalinan
6
minggu
setelah
persalinan
(Sulistyawati,2009;h.6-7)
14
15
a. Uterus
Pada uterus terjadi proses involusi. Proses involusi adalah
proses kembalinya uterus ke dalam keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan. Proses ini dimulai segera setelah
plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut.
1. Iskemia miometrium.
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terusmenerus dari uterus setelah penegluaran plasenta
membuat uterus relative anemia dan menyebabkan
serat otot atrofi.
2. Autolysis.
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri
yang tejadi di dalam otot uterus.
3. Efek oksitosin.
Oksitosin
Tinggi
Uteri
Fundus
15
Berat
Uterus
(gr)
Keadaan Serviks
16
Bayi lahir
Uri lahir
Satu minggu
Dua minggu
Enam
minggu
Delapan
minggu
Setinggi pusat
2 jari dibawah
pusat
Pertengahan
puat
dan
simpisis
Tak
teraba
diatas simpisis
Bertambah kecil
1000
750
Sebesar normal
30
500
350
50-60
Lembek
Beberapa
hari
setelah postpartum
dapat dilalui 2 jari.
Akhir
minggu
pertama
dapat
dimasuki 1 jari.
alkalis
yang dapat
membuat
organisme
16
17
ini
berwarna
kuning
kecoklatan
karena
17
18
18
19
2.1.2.3
19
20
kadang-kadang
odem
trigonum
yang
ke
belakang
dan
menjadi
retrofleksi
karena
20
21
disekresikan
dari
kelenjar
otak
bagian
hormon
ini
berperan dalam
pembesaran
secara
bahwa
penuh
tingkat
belum
estrogen
dimengerti.
yang
tinggi
21
22
c. Tekanan darah
22
23
2.1.2.8
23
24
24
25
2.1.4
25
26
makanan yang
mengandung
gizi
yang
diperlukan
akan
26
27
2.1.4.2 Ambulasi
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar
secepat mungkin bidan membimbing ibu postpartum
bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat
mungkin untuk
berjalan.Sekarang
tidak
perlu
lagi
sesuai
dengan
keadaan
Indonesia
sosial
27
28
2.1.4.3 Eliminasi
a. Buang Air Kecil
Miksi di anggap normal bila dapat BAK spontan tiap
3-4 jam (Dewi dan Sunarsih, 2011; h.73).
Ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam
postpartum. Jika dalam 8 jam postpartum belum
berkemih atau sekali berkemih belum melebihi 100
cc, maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi jika
kandung kemih penuh, tidak perlu menunggu 8 jam
untuk kateterisasi.
28
29
hingga
skibala
(feses
yang
Diet teratur
2)
3)
4)
29
30
atau
klisma
bilamana
perlu
(Yanti
dan
kebersihan
seluruh
tubuh,
terutama
perineum.
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu
c. mengerti
untuk
membersihkan
membersihkan
30
31
untuk
memulihkan
kembali
keadaan
proses
involusi
uterus
dan
memperbanyak perdarahan.
c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk
merawat bayi dan dirinya sendiri.
Bidan harus menyampaikan kepada pasien dan
keluarga bahwa untuk kembali melakukan kegiatan
rumah tangga harus dilakukan secara perlahan
31
32
tidur.
Kebutuhan
istirahat
bagi
ibu
membaca
mendengarkan
music
dapat
mempercepat
penyembuhan
32
33
33
34
selera
berkepanjangan
34
makan
untuk
waktu
yang
35
35
36
36
37
setengah
bola
dan
tergantung
pada
stadium
37
38
masing-masing
berperan
sebagai
berfungsinya
membuat
esterogen
korpus
dan
luteum
progesteron
38
factor-faktor
yang
39
menghambat
sekresi
prolaktin
dan
yang
akan
memacu
merangsang
sekresi
hipofisis
merangsang
sel-sel
alveoli
yang
menuju
menimbulkan
sehingga
uterus
yang
dapat
kontraksi
pada
uterus
terjadi
involusi
pada
organ
39
40
masuk ke
mulut
b. Mekanisme Menyusui
1) Reflek mencari ( rooting reflek)
Payudara ibu yang menempel pada pipi atau
daerah
sekeliling
rangsangan
mencari
yang
pada
mulut
merupakan
menimbulkan
bayi.
Keadaan
reflek
ini
40
41
kalang
payudara
dan
sinus
ditimbulkan
sehingga
bertambah
oleh
pengeluaran
dan
otot-otot
air
susu
diteruskan
pipi
akan
dengan
41
42
gizi
paling
sempurna
untuk
berbagai enzim
untuk penyerapan
gigi,
mengandung
zat
membantu
antibodi
42
43
43
44
b. ASI transisi
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum
sampai ASI matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke
10. Selama 2 minggu, volume air susu bertambah banyak
dan
berubah
warna,
serta
komposisinya.
Kadar
2.1.9
44
45
bayi
menempel
badan
ibu,
kepala
bayi
menghadap payudara
f. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
g. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
h. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat
jari dan ibu jari menekan payudara bagian atas areola
i.
45
46
j.
46
47
47
48
dapat
juga
dipergunakan
sebagai
48
49
d. Aspek Eduatif
Dengan rawat gabung, terutama yang primipara,
akan mempunyai pengalaman menyusui dan
merawat bayinya. Juga memberi kesempatan bagi
perawat untuk tugas penyuluhan, antara lain
posisi dan perlekatan bayi untuk menyusui dan
tanda-tanda bahaya pada bayi.
e. Aspek Medis
Dengan rawat gabung,
infeksi nosokomial
dapat
dicegah
f. Aspek ekonomi
Dengan rawat gabung, pemberian ASI dapat
dilakukan sedini mungkin sehingga anggaran
pengeluaran untuk membeli susu formula dan
peralatan untuk membuatnya dapat dihemat
(Prawirohardjo, 2010; h.386-387).
2.1.10.4
49
50
50
51
51
52
b. Di kamar bersalin
Bidan /perawat harus mengetahui Kritera bayi
baru lahir yang dapat dilakukan rawat gabung
bersama ibunya, dengan criteria antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
kemungkinan
mekanisme
yang
dapat
52
53
yang
sedang
bergerak.
Contoh,
BBL
dekat
jendela,
atau
telanjang
atau
menidurkan
BBL
panas
hilang
melalui
proses
53
54
bersalin
perdarahan
didefinisikan
pasca-persalinan,
sebagai
akan
tetapi
dengan cairan
amnion
atau
dengan urine.
2. Volume darah yang hilang juga bervariasi
akibatnya sesuai dengan kadar Haemoglobin
ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal
akan dapat menyesuaikan diri terhadap
kehilangan darah dimana sebaliknya akan
berakibat fatal pada ibu yang mengalami
anemia.
3. Perdarahan dapat terjadi dengan lambat
untuk jangka waktu beberapa jam dan
54
55
55
56
Dan
dalam
waktu
singkat
penyebaran
sekunder
dari
trombofeblitis.
3) Peritonitis
Peritonitis dapat berasal dari penyebaran
melalui Pembuluh limfe uterus, Parametritis
yang
meluas
ke
Peritoneum,Salpingo-
56
57
terjadi
pada
wanita
penderita
57
58
2.2.1 Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan atau yang sering di sebut mana
jemen kebidanan suatu metode berfikir dan bertindak secara
sistemmatis dan logis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar
menemukan kedua belah pihak baik kelain maupun memberi
asuhan.
Manajemen kebidanan di adaptasi dari sebuah konsep yang di
kembngkan oleh helen parney dalam buku midwifery varneys
midwifery, edisi ketiga tahun 1997; menggambar kan proses
menejemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah
yang berurut secara sistem matis dan siklik (Soepardan, 2008:
h.96)
2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut varney
2.2.2.1 Langkah 1: Pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
A. Data subjektif
1. Anamnesa
Anamnesa dapat dilakukan melalui cara, yaitu
sebagai berikut:
a) Nama
58
59
Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
tingkat
Pekerjaan
59
60
Gunanya
Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan
rumah bila diperlukan
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang
berkaitan dengan masa nifas, misalnya pasien merasa
mules, sakit pada jalan lahir karena adanya jahitan pada
perineum
1. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Data
ini
diperlukan
untuk
mengetahui
60
61
ini
diperlukan
untuk
mengetahui
gangguan
kesehatan
pasien
dan
61
62
Tanggal
persalinan,
jenis
persalinan,
jenis
4. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB
dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah
keluhan selama menggunakan kontrasepsi serta
rencana KB setelah masa nifas ini dan beralih ke
kontrasepsi apa
5. Kehidupan sosial budaya
Untuk
mengetahui
pasien
dan
keluarga
yang
Wanita
banyak
mengalami
perubahan
62
63
63
64
a. Nutrisi
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup , gizi
seimbang,
terutama
kebutuhan
protein
dan
karbohidrat.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya
dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan
untuk tumbuh kembang janin.
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional
dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan
lebih tinggi selama ibu menyusui dibandingkan
selama ibu hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI
yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70
kal/100 ml dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu
untuk tiap 100 ml yang dihasilkan rata-rata ibu
menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan
pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua
untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata
ibu harus mengkonsumsi 2.300-2.700 kla ketika
menyusui.Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein
diatas kebutuhan normal ketika menyusui jumlah ini
hanya 16 % dari tambahan 500
kalori yang
64
65
b. Eliminasi
65
66
1) Miksi
Buang air kecil sendiri sebaiknya dilakukan
secepatnya, miksi normal bila dapat BAK spontan
setiap 3-4 jam.
2) Defekasi
Ibu diharapkan dapat BAB 3-4 hari post partum
c. Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat
tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada
malam hari dan 1 jam pada siang hari (Yanti dan
Sundawati ,2011.h;83-84)
d. Personal hygiene
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga
kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia,
karena pada masa nifas masih mengelurkan lokia
e. Aktivitas
Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari.
Pada pola ini perlu dikaji pengaruh aktifitas terhadap
kesehatannya. Mobilisasi sedini mungkin dapat
mempercepat
reproduksi.
proses
Apakah
ibu
pengembalian
alat-alat
melakukan
ambulasi,
66
67
Keputusan ini
bergantung pada
B. Data objektif
untuk melengkapi data
67
68
68
69
2. Vital sign
Ditujukan untuk mengetahui keadaan ibu berkaitan
dengan kondisi yang dialaminya
(Ambarwat dan Wulandari,2010; h.121-122)
a. Temperatur/suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2
derajat celcius. Pasca melahirkan, suhu tubuh dapat
naik kurang lebih 0,5 derajat celcius dari keadaan
normal. Kenaikan suhu badan ini akibat dari kerja
keras
sewaktu
melahirkan,
kehilangan
cairan
100x/m
pada
masa
nifas
adalah
69
70
ibu
post
partum
kadang-kadang
mencapai
serendah rendahnya
40
c. Tekanan darah
1) Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan
darah akan rendah setelah ibu melahirkan karena
ada perdarahan (Dewi dan Sunarsih, 2011; h.60)
2) Tekanan darah adalah tekanan yang dialami
darah pada pembuluh arteri ketika darah
dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh
manusia. Tekanan darah normal manusia adalah
70
71
darah
biasanya
tidak
berubah.
melahirkan
dapat
diakibatkan
oleh
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
: pada
apakah
Ketidaksemitrisan
daerah
kulitnya
muka
muka
kesimetrisan
normal,
pucat.
menunjukan
adanya
71
72
e. Perut : Uterus
Pada pemeriksaan uterus sama halnya dengan
pemeriksaan payudara dilakukan terlebih dahulu
periksa pandang warna perut, pembesaran pada
perut, kemudian lakukan pemeriksaan raba ( palpasi)
periksa rasa nyeri saat diraba, periksa kontraksi
uterus, kemudian raba tinggi fundus (Rukiyah et.all,
2013; h.99).
72
73
Bayi
lahir
Uri lahir
Satu
minggu
Dua
minggu
Enam
minggu
Delapan
minggu
Berat
Uterus
(gr)
1000
Keadaan Serviks
750
500
Sebesar normal
30
Lembek
Beberapa hari
setelah
postpartum
dapat dilalui 2
jari.
Akhir minggu
pertama dapat
dimasuki 1 jari.
Setinggi pusat
350
50-60
pemeriksaan kandung
kemih
jangan
f. Genetalia
pengeluaran
lokhia,
penjahitan
73
74
dapat
di
tegakkan
berkaitan
dengan
74
75
ini
membutuhkan
antisipasi,
pencegahan,
bila
2.1.4 Perencanaan
Langkah-langkah
ini
ditentukan
oleh
langkah-langkah
75
76
melakukan
evaluasi
dari
perencanaan
maupun
76
77
77
78
b. Kewenangan:
1.) Episotomi
2.) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
3.) Penanganan
kegawat-daruratan,
dilanjutkan
dengan
perujukan
4.) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5.) Pemberian
vitamin
dosis
tinggi
pada
ibu
nifas
78
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal
: 07 Juli 2015
Jam
: 10.30 WIB
Tempat
Oleh
: Andriyani
NIM
: 201207002
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Biodata
Istri
Suami
Nama
: Ny. T
: Tn.Y
Umur
: 26 tahun
: 32 tahun
Agama
: Islam
: Islam
Suku
: Jawa/Indonesia
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
: SMA
Pekerjaan
Alamat
80
81
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan saat ini perutnya masih merasa mulas.
3. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang
Hipertensi
: Tidak ada
DM
: Tidak ada
Jantung
: Tidak ada
Asma
: Tidak ada
Ginjal
: Tidak ada
Hepatitis
: Tidak ada
TBC
: Tidak ada
: Tidak ada
DM
: Tidak ada
Jantung
: Tidak ada
Asma
: Tidak ada
Ginjal
: Tidak ada
Hepatitis
: Tidak ada
TBC
: Tidak ada
: Tidak ada
DM
: Tidak ada
Jantung
: Tidak ada
Asma
: Tidak ada
Ginjal
: Tidak ada
81
82
Hepatitis
: Tidak ada
TBC
: Tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan
: Syah
: 18 Tahun
Lamanya pernikahan
: 8 Tahun
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat haid
1) Menarche
: 14 Tahun
2) Siklus
: 28 Hari
3) Lama
: 4-6 Hari
4) Volume
5) Sifat
6) Disminorhea
: Tidak ada
Umur
Kehamilan
Aterm
Jenis
penolong penyulit
Persalina
n
Sepontan
Bidan Tidak ada
Keadaan
nifas
anak
Baik
2011
Bidan
Tidak ada
Baik
3 2015
Bidan
Tidak ada
Baik
: Partus spontan
Tanggal
: 07 Juli 2015
Jam
: 10.30 WIB
Jenis kelamin
: Laki-laki
82
Hidup,
sehat
Hidup
sehat
Hidup
sehat
83
Panjang badan
: 50 cm
Berat badan
: 4000 gram
Keadaan bayi
: Hidup, sehat
d. Riwayat KB
Selama nifas
:Ibu
baru
makan
kali
dari
Selama nifas
BAK
BAB
83
84
c. Pola aktivitas
Selam hamil
Selama nifas
partum
d. Pola istirahat
Selam hamil
Selama nifas
Selam nifas
f. Pola seksual
Selam hamil
Selama nifas
84
85
7. Psikososial
a. Tanggapan ibu terhadap dirinya : Ibu bahagia setelah dia mampu
melahirkan secara normal
b. Tingkat pengetahuan ibu terhadap kondisinya: Ibu tidak tau bahwa
rasa mules yang masih ia rasa kan adalah hal yangnormal
c. Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayi :
Keluarga
bahagia
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan emosional
: Stabil
Tanda-tanda vital
TD
: 110/70 mmHg
Pernafasan
: 23 kali/menit
Nadi
: 83 kali/menit
Suhu
: 36,50c
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
a. Wajah
Oedema
: Tidak ada
85
86
Pucat
: Tidak ada
b. Mata
Simetris
Kelopak mata
: Tidak odema
Konjungtiva
: Merah muda
Sklera
: Putih
c. Hidung
Simetris
Polip
Kebersihan
: Bersih
d. Mulut
Bibir
Lidah
: Bersih
e. Payudara
Pembesaran
Puting Susu
: Menonjol, bersih
Simetris
Benjolan
: Tidak ada
Pengeluaran
: Ada, kolostrum
Rasa Nyeri
: Tidak ada
f. Abdomen
Bekas luka operasi
: Tidak ada
Pembesaran
Konsistensi
: Keras
86
87
Benjolan
: Tidak ada
Kandung Kemih
: Kosong
g. Anogenital
Vulva
Perenium
Pengeluaran Pervaginam
: Lochea rubra
Kelenjar Bartholini
Anus
h. Ekstremitas Bawah
Oedema
: Tidak ada
Kemerahan
: Tidak ada
Varises
: Tidak ada
Reflek patela
: Tidak dikaji
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
4. Data penunjang
a. Riwayat Persalinan sekarang
1) Tempat Melahirkan :BPS Hasmiati Bahri,S.ST Bandar Lampung
2) Penolong
: Bidan
3) Jenis Persalinan
: Spontan, pervaginam
4) Tanggal Persalinan
: 7 Juli 2015
5) Komplikasi
: Tidak ada
87
88
6) Lamanya persalinan
Kala 1
: 10 jam
Kala II
: 10 menit
Kala III
: 0 Jam 10 Menit
Kala IV
: 2 Jam 0 Menit +
Lama
: 12 Jam 10 Menit
: Oksitosin
: Paracetamol
Lahir
: Spontan
Insersia
: Sentralis
: 50 cm
Diameter
: 20 cm
Kelainan
: Tidak ada
10) Perenium
a. Bayi
Lahir tanggal/pukul
: 7-7-2015/10.30 WIB
Nilai APGAR
: 9/10
Jenis kelamin
: Laki-laki
Masa gestasi
: 39 minggu 6 hari
88
TABLE 3.1
MATRIKS
Tgl /jam
07
Juli
2015
pukul
07:00WI
B
Pengkajian
Interpretasi
data
(diagnose,
masalah
dan dan
kebutuhan )
DS:
DX: Ny.T
Ibu
umur
26
mengatakan
tahun P3A0
senang atas 6 jam post
kelahiran
partum
anak ke Tiga DS:
nya
Ibu
mengatak
Ibu
an
ini
mengatakan
adalah
mules
persalinan
dibagian
ke Tiga
perut nya
Sudah
pernah
DO:
melahirka
KU ibu baik
n
dan
kesadaran
belum
compomentis
pernah
Tekanan
keguguran
Darah
110/80
mmhg
Nadi:82x/i
Pernapasan:2
Dx
potensial
masalah
potensial
Antisipas
i/
tindakan
segera
Tidak ada
Tidak ada
Intervensi
Implementasi
Implementasi
89
2x/i
Suhu:36,50C
TFU 2 jari
bawah pusat
Pengeluaran
lokhea rubra
perdarahan karena
atonia uteri
memasase
perut
ibu
menggunakan telapak tangan
dengan meletakan diperut dan
sedikit ditekan dan diputar agar
tidak terjadi perdarahan.
90
7. Lakukan
pencegahan
hipotermi
bayi.
pada
7. Melakukanpencegahan
7. Bayi
dalam
hipotermi dengan meletakkan
keadaan hangat.
bayi pada ruangan hangat yang
bersuhu > 25o, ganti popok
setiap kali basah, bayi harus
tetap berpakaian kering dan
diselimuti setiap saat agar tetap
hangat.
8. Jelaskan pada ibu 8. Menjelaskan pada ibu tentang 8. Ibu bersedia untuk
tentang kebutuhan
kebutuhan istirahat pada Ibu
istirahat
istirahat
nifas yaitu memerlukan istirahat
yang cukup, sekitar 8 jam pada
malam hari dan 1 jam pada
siang hari untuk memberitahu
ibu apabila kurang istirahat
dapat menyebabkan produksi
ASI berkurang,proses involusi
berjalan lambat sehingga dapat
menyebabkan perdarahan.
91
10. Ajarkan pada ibu 10. Mengajarkan pada ibu tentang 10. Ibu
mengerti
tentang
personal
cara personal hygiene yaitu :
tentang
cara
hygiene
personal hygiene
a. Anjurkan
kebersihan
yang baik
seluruh tubuh terutama
perineum.
b. Ajarkan ibu bagaimana
membersihkan
daerah
kelamin dengan sabun dan
air bersih .pastikan bahwa
ia
mengerti
untuk
membersihkan
daerah
sekitar
vulva
terlebih
dahulu dari depan ke
belakang,baru
kemudian
dibersihkan daearah anus.
c. Sarankan
ibu
untuk
mengganti pembalut atau
kain pembalut setidaknya 2
kali sehari.
92
d. Sarankan
ibu
untuk
mencuci tangan dengan
sabun dan air,sebelum dan
sesudah
membersihkan
daerah kelaminnya.
e. Jika ibu mempunyai luka
episiotomi atau laserasi
sarankan kepada ibu untuk
menghindari
menyentuh
daerah tersebut.
11. Beritahu
ibu 11. Memberitahu ibu tentang tandatentang tanda-tanda
tanda bahay masa nifas yaitu
bahaya pada masa
penglihatan
kabur,pusing
nifas
berkepanjangan, lochea berbau,
demam tinggi suhu lebih dari
38oC, payudara nyeri, merah,
panas.
10
juli DS :
2015
- Ibu
pukul
mengataka
09.00
n perutnya
WIB
terasa
mulas
DO
- Ibu
terlihat
sedikit
Tidak ada
11. Ibu
sudah
mengerti tanda
bahaya masa
nifas
1. Beritahu
kondisi 1. Memberitahu kondisi ibu saat ini 1. ibu
sudah
ibu saat ini
dalam keadaan baik sesuai
mengetahui
dengan pemeriksaan fisik yaitu:
kondisinya saat ini.
TD : 110/70 mmhg
RR : 22x/i
T
: 36,5C
N
:82 x/i
TFU : 2 jari dibawah
Pusat
93
cemas
- Dari hasil
pemeriksa
an
diperoleh
hasil
TD : 110/70
RR : 22 x/i
Nadi: 82x/i
S
:
36,50C.
TFU : 2 jari
dibawah
pusat
Kontraksi :
baik
Lokhea
:
rubra
mulas
DO:
Masalah :
tidak ada
kebutuhan :
tidak ada
Kontraksi : baik
Lokhea : rubra
Perineum : ada lukajahitan
4. Evaluasi
ibu 4. Mengevaluasi pada ibu tentang 4. Ibu telah mampu
tentang mobilisasi
mobilisasi dini .
miring kiri
dan
dini.
kanan dan berjalan
kekamar
mandi
secara perlahan.
94
6. Evaluaasi
pencegahan
hipotermi
6. Mengevaluasi
hipotermi
7. Evaluasi kebutuhan
istirahat ibu
7. Mengevaluasi
kebutuhan istirahat ibu
8. Evaluasi kebutuhan
8. Mengevaluasi
95
nutrisi ibu
9. Evaluasi kembali
tentang pola
personal hygiene
ibu
10.
E
valuasi tanda-tanda 10. Mengevaluasi tanda bahaya masa 10. Ibu
tidak
bahaya masa nifas
nifas pada ibu
menunjukkan tandapada ibu
tanda bahaya masa
nifas selama 6-8 jam
postpartum
ibu
mengatakan
96
melakukan
kunjungan ulang
bersedia
untuk
melakukan
kunjungan ulang
97
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.T Umur 26
Tahun P3A0 dengan 6-8 jam postpartum di dapatkan hasil sebagai berikut :
4.1 PENGKAJIAN
Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan
pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu nifas yaitu
Ny.T Umur 26 Tahun P3A0
4.1.1 DATA SUBJEKTIF
4.1.1.1 Identitas Pasien
1. Nama
a. Tinjauan Teori
Nama pasien di kaji untuk membedakan pasien satu
dengan yang lain
b. Tinjauan kasus
Dalam kasus ini nama ibu adalah Ny.T
c. Pembahasan
Dalam kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktik karena Ny.T memiliki nama jelas yang dapat
membedakan dengan klien lain.
98
99
2. Umur ibu
a. Tinjauan teori
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko
seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum
matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan
umur lebih dari 25 tahun rentan sekali untuk terjadi
sperdarahan pada masa nifas
b. Tinjauan kasus
Pada kasus ini Ny.T berumur 26 tahun
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terjadi kesenjangan karna pada kasus ini, Ny.T berumur
26 tahun dan dalam teori usia 20-35 tahun masih di
katagorikan usia reproduksi sehat.
3. Agama
a. Tinjauan teori
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.
b. Tinjauan kasus
Dalam kasus ini Ny.T beragama islam
c. Pembahasan
Dalam kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara
tinjauan kasus dan tinjauan teori dikarenakan antara
bidan dan pasien mempunyai keyakinan yang sama
99
100
100
101
c. Pembahasan
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan karena Ny.T
memiliki pendidikan terakhir SMA namun ketika
petugas kesehatan memberikan penyuluhan atau
konseling Ny.T cukup mudah dalam memahaminya.
6. Pekerjaan
a. Tinjauan Teori
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat
sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi
dalam gizi pasien tersebut
b. Tinjauan kasus
Pekerjaan Ny.T sebagai Ibu Rumah Tangga
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terdapat kesenjangan, meskipun Ny.T hanya bekerja
sebagai IRT namun suami Ny.T bekerja sebagai
wiraswasta, Jadi pemenuhan nutrisi dan kebutuhan
sehari-hari Ny.T terpenuhi di karenakan di dukung
oleh penghasilan suami.
7.
Alamat
a. Tinjauan Teori
Ditanyakan untuk mempermudah
kunjungan
101
102
perutnya.
c.
Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
ada kesenjangan karena keluhan yang dialami
Ny.T adalah fisiologis atau normal.
Disebabkan oleh involusi uterus atau pengerutan
uterus yang merupakan proses dimana uterus
kembali ke kondisi sebelum hamil.
102
103
jantung,
diabetes
mellitus,
ginjal,
mengatakan
sebelumnya
menderita penyakit
tidak
pernah
seperti penyakit
menular
menular
maupun
menurun
yang
103
104
104
105
dengan
diet
berimbang
untuk
105
106
BAK
2 kali pada
saat
jam
106
107
3. Istirahat
a. TinjauanTeori
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup,
istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8
jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari
(Yanti dan Sundawati 2011; h.83-84).
b. Tinjauan Kasus
Ibu tidur pada malam hari sebanyak 6 jam.
c. Pembahasan
Menurut tinjauan teori dan kasus
terdapat
Tinjauan Teori
Dikaji
107
108
b. Tinjauan kasus
Ny.T tampak terlihat bersih pada tubuhnya serta
ibu sudah 2 kali mengganti pembalut saat penuh.
c. Pembahasan
Dari
pembahasan
kesenjangan antara
diatas,
tidak
terdapatnya
mendapatkan
kesadaran
pasien,kita
pengkajian
derajat
gambaran
dapat
kesadaran
tentang
melakukan
pasien
dari
108
109
b) Tinjauan Kasus
c)
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus karna keadaan umum dan kesadaran
ibu dalam keadaan baik.
109
110
b.
Tinjauan Kasus
Pada kasus Ny.T suhu tubuh ibu yaitu 37,60c
c. Pembahasan
Menurut tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terdapat kesenjangan karena suhu tubuh ibu
mengalami peningkatan 0,50c, dan ini merupakan
hal yang normal karena pada ibu nifas pada saat
persalinan banyak mengeluarkan cairan sehingga
metabolisme tubuh meningkat.
2. Nadi
a. Tinjauan Teori
Berkisar antara 60- 80x/menit denyut nadi di atas
100x/menit pada masa nifas adalah mengindikasikan
adanya suatu infeksi, hal ini salah satunya bisa di
akibatkan oleh proses persalinan sulit atau karena
kehilangan darah yang berlebih.
b. Tinjauan Kasus
Nadi Ny.T yaitu 80 kali/ menit
c. Pembahasan
Pada Tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena nadi ibu pada saat ini dalam batas
normal yaitu 80 kali/menit
110
111
3. Pernafasan
a. Tinjauan Teori
Pernafasan harus berada dalam rentang yang
normal,yaitu
sekitar
20-30
x/menit
(Ambarwati,2010;h.138-139).
b.
Tinjauan Kasus
Pada kasus Pernafasan Ny.T yaitu 22 kali/menit
c.
Pembahasan
Menurut tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terdapat kesenjangan karena pernafasan ibu dalam
batas normal yaitu 22 kali/menit.
4. Tekanan Darah
a. Tinjauan Teori
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah
pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh
jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan
darah normal manusia adalah sistolik antara 90-120
mmHg
dan
diastolik
60-80
mmHg.
Pasca
111
112
Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus karena Tekanan darah Ny.T dalam
batas normal tidak mengalami peningkatan.
ASI
keluar
2-3
hari
setelah
zat
112
113
b) Abdomen
a.
Tinjauan Teori
1) TFU
Pada pemeriksaan uterus sama halnya dengan
pemeriksaan
dahulu
payudara
periksa
dilakukan
pandang
terlebih
warna
perut,
dibawah pusat.
c) Pada 1 minggu post partum,TFU teraba
pertengahan pusat simpisis dengan berat
500 gram.
d) Pada 2 minggu post partum, TFU teraba di
atas simpisis dengan berat 350 gram.
113
114
b. Tinjauan Kasus
Tidak
ada
Pembahasan
Dalam hal ini tidak di temukan kesenjangan antara
teori dan kasus. TFU ibu sesuai dengan teori
involusi uterus yaitu 2 jari dibawah pusat.
114
115
c) Anogenital
1) Pengeluaran Pervaginam
a. Tinjauan Teori
1. Lokia rubra /merah ( kruenta)
Lokia ini muncul pada hari pertama sampai
hari ketiga masa post partum. Sesuai
dengan namanya, warnanya biasanya merah
dan mengandung darah dari robekan /luka
pada plasenta dan serabut dari desidua dan
chorion. lokia ini terdiri atas sel desidua,
vernik
caseosa,
rambut
lanugo,
sisa
merah
muda, pengeluaran
Pembahasan
Dalam hal ini tidak di temukan kesenjangan
antara teori dan kasus karena ibu dalam 6 jam
115
116
diintepretasikan
menjadi
diagnose
tetapi
membutuhkan
penanganan
yang
dapat
ditegakkan
berkaitan
dengan
116
117
2. Tinjauan Kasus
Diagnosa : Ny T umur 26 tahun P3A0 6 -8 jam post
partum
Masalah
:tidak ada
Kebutuhan
: tidak ada
3. Pembahasan
Berdasarkan data diatas maka penulis menyimpulkan
bahwa tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori
dan tinjauan kasus, karena diagnossa yang ditegakkan
sesuai dengan hasil pemeriksaan.
117
118
Pembahasan
Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dan kasus karena sesuai hasil pengkajian pada Ny.T tidak
ditemukan masalah yang membutuhkan tindakan segera.
4.1.2.7 Intervensi
a.
Tinjauan Teori
Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya yang merupakan lanjutan dari masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi
apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap
masalah yang berkaitan, tetapi juga berkaitan dengan
kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu
118
119
Tinjauan Kasus
Rencan asuhan yang diberikan kepada Ny.T pukul 17:05
wib
a. Jelaskan tentang kondisi ibu saat ini
b. Jelaskan tentang keluhan yang dialami ibu.
c. Ajarkan pada ibu atau salah satu anggota keluarga
untuk mencegah perdarahan karena atonia uteri.
d. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini.
e. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI awal
f. Lakukan rawat gabung ibu dan bayi
119
120
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
ditemukan kesenjangan, hal ini sesuai dengan teori
yang meyatakan Kebijakan program nasional masa
nifas asuhan 6-8 jam post partum sebagai berikut
1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri
2) Mendeteksi
dan
merawat
penyebab
lain
perdarahan berlanjut.
120
121
bagaimana
mencegah
4.1.2.8 Implementasi
a. Tinjauan Teori
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua
rencana sebelumnya, baik terhadap masalah pasien
ataupun diagnosis yang ditegakkan. Pelaksanaan ini
dapat dilaksanakan oleh bidan secara mandiri
maupun
berkolaborasi
dengan
tim
kesehatan
lainnya.
b. Tinjauan Kasus
Pada kasus Ny.T di lakukan penatalaksanaan
dengan:
a. Menjelaskan keadaan ibu saat ini dalam keadaan
baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu
keadaan ibu baik, TD : 120/80 mmhg,RR: 22
x
121
122
normal,
hal ini
yaitu
belajar
miring
kiri-
perlahan-lahan
untuk
membantu
122
123
pencegahan
hipotermi
dengan
123
124
yang
dikonsumsi
ibu
haruslah
berjalan
lambat
sehingga
menyebabkan perdarahan
i.
bagaimana
membersihkan
124
125
depan
ke
belakang,
baru
kemudian
dan
air,sebelum
dan
sesudah
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
ditemukan kesenjangan, hal ini sesuai dengan
tinjauan teori yang menyatakan implementasi
merupakan
pelaksanaan
rencana
asuhan
4.1.2.9 Evaluasi
a. Tinjauan Teori
Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan,
yakni dengan melakukan evaluasi dari perencanaan
maupun pelaksanaan yang dilakukan bidan. Evaluasi
sebagai bagian dari proses yang dilakukan secara terus
menerus
untuk
meningkatkan
pelayanan
secara
125
126
126
127
127
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas yaitu Ny.T umur 26 tahun
P3A0 pada tanggal 7 juli 2015 di bps Hasmiati Bahri,S.ST, asuhan yang
dilakukan secara menyeluruh dengan memberikan konseling dan memantau
kondisi ibu sesuai dengan kebutuhan ibu. Maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas yaitu Ny.T penulis
telah melakukan pengkajian dengan baik dan lancar. Pengkajian
tersebut didapat dari pengumpulan data yaitu dari data subjektif dan
objektif pasien. Data subjektif : pasien bernama Ny.T umur 26
tahun,ibu mengatakan perutnya terasa mulas setelah persalinan pada
tanggal 7 juli 2015 pukul 01.00 WIB. Data objektif TTV : TD :110/80
mmhg, T : 36,5C, N:82x/i, RR:22X/i,TFU 2 jari dibawah
pusat,kontraksi baik, lokhea rubra.
5.1.2 penulis dapat melakukan interprestasi dengan menentukan diaknose,
masalah dan kebutuhan berdasarkan data ibu nifas yaitu Ny.T umur 26
tahun P3A0 6 jam post partum.
5.1.3 penulistidak menemukan diaknose potensial pada Ny.T karena hasil
yang didapatkan pada saat pengkajian dalam batas normal.
5.1.4 tidak ada tindakan segera terhadap Ny.T umur 26 tahun P3A0 6 jam
post partumkarena tidak di temukan diaknosa potensial.
128
129
5.1.5
5.1.6
5.1.7
keluarga telah mampu melakukan apa yang telah diajarkan oleh bidan
dan ibu mengatakan kondisi nya saat ini dalam keadaan yang baik ibu
mengatakan perutnya terasa mulas dan tidak terjadi perdarahan dan ibu
juga telah menyusui bayi nya 3 kali dalam 6 8 jam dan bayi nya telah
mendapatkan colostrum.
5.2
Saran
5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai
bahan
dokumentasi
dan
bahan
perbandinganuntuk
130
berdasarkan
kewenangan
dalam
memberikan
131
DOKUMENTASI HASIL TUGAS KTI
Pada Tanggal : 07 Juli 2015
Oleh : Andryani
132
133
JADWAL PENELITIAN
KEGIATAN
1-7
1
2
3
4
5
6
7
8
KONSUL JUDUL
ACC JUDUL
ACC BAB I
ACC BAB II
ACC BAB III
ACC MATRIK
ACC BAB IV
ACC BAB V
April
8-14
15-21
22-30
1-7
Mei
8-14
15-21
22-31
1-7
Juni
8-14
15-21
22-30
134
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Retna dan Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:
Penerbit Fokus Kesehatan
Hidayat, Alimul Aziz.A dan Moh. Wildan. 2009. Dokumentasi Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba et.all. 2010. IlmuKebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC
Maryunanik.Anik. 2009.Auhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (POSTPARTUM).
Jakarta:TIM
Nanny ,Vivian dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Jakarta:Salemba Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Rukiyah et all. 2013. Asuhan Kebidanan III (NIFAS). Jakarta: Trans Info Media
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Soepardan. Suryani.2007. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta:Andi
Tambunan, Eviana S dan Deswani Kasim.2011.Panduan Pemeriksaan Fisik Bagi
Mahasiswa Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
Yanti.Damai dan Dian Sundawati.2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Bandung: PT Refika Aditama