spread
effect
terhadap
perkembangan
\\\\\\\\\\
terhadap
hasilnya,
terhadap
dampak
dari
Manajer
Usaha
umumnya.
Berkewajiban untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Dalam pekerjaan sebagai Manajer Usaha Pertanian/Agribisnis dalam
melakukan pekerjaannya haruslah menjunjung tinggi hukum, kebenaran dan
keadilan.
Menghormati orang lain terutama bawahan.
Menjalankan apa yang telah menjadi keputusan bersama dengan sebaik-
baiknya.
Menerima segala keputusan dengan lapang dada, yang telah menjadi
kesepakatn bersama.
Menerima segala perbedaan pendapat yang ada dalam pelaksanaan kegiatan
Agribisnis.
Menghargai setiap kontribusi yang diberikan oleh bawahan secara wajar,
Etika manajer usaha agribisnis yang tidak akan dilakukan antara lain:
Agribisnis.
Berorientasi pada laba (Profit Minded).
Memaksakan kehendak pada bawahan.
Berbicara yang kurang benar (mencela) atasan maupun bawahan dari
belakang.
Memanfaatkan teman atau bawahan untuk menjatuhkan orang lain.
Melakukan tindakan negatif berupa melanggar peraturan yang sudah ada pada
suatu instansi.
Bersikap kurang sportif dalam persaingan kerja.
Kurang mengutamakan kualitas dalam bekerja.
Memperlakukan bawahan dengan tidak adil.
Bersikap pilih-pilih terhadap bawahan dalam bekerja.
2. Pelaku/Pengusaha Agribisnis
Etika yang dijunjung oleh pelaku ataupun pengusaha agribisnis antara lain yang
dilakukan:
Etika yang pelaku atau pengusaha agribisnis antara lain yang tidak akan dilakukan
antara lain:
bawahan
Penggunaan bahan-bahan berbahaya pada produk yang dihasilkan
Berorientasi pada keuntungan
Tidak memberikan kesejahteraan pada pekerja
Menggangu atau meresahkan masyarakat sekitar dalam hubungannya dengan
Penafsiran:
Untuk menjalankan usahanya, pelaku usaha dilarang melakukan persaingan
secara tidak sehat yang akan meugikan pihak lain.
Terciptanya persaingan usaha secara sehat akan menimbulkan kenyamanan
usaha bagi pelaku usaha.
Pelaku usaha agribisnis adalah.setiap perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk hukum atau bukan yang didirikan dan melakukan kegiatan agribisnis.
Persaingan secara sehat merupakan persaingan antar pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan produksi atau pemasaran barang dan jasa yang dilakukan
secara jujur dan taat hukum serta tidak menghambat pesaingan usaha.
Pasal 2
Penafsiran:
Pasal 3
Penafsiran:
Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri
maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, berupa :
menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan
usaha yang sama pada pasar bersangkutan;
menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak
melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu;
membatasi peredaran dan atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar
bersangkutan;
melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.
Monopoli adalah penguasaan atas roduksi dan atau pemasaran barang dan atau
atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok
pelaku usaha.
Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih
pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran
atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha yang
tidak sehat serta merugikan kepentingan umum.
Pasal 4
Penafsiran:
Penafsiran
Dalam menjalankan usahanya, pelaku usaha harus benar menjaga keadaan yang
termasuk dalam kepentingan umum yang merupakan kepentingan bersama dan
melibatkan semua pihak dalam perusahaan
Menjaga kepentingan umum agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat yang
ditimbulkam oleh pelaku usaha untuk menciptakan kesejahteraan pelaku usaha
atau masyarakat.
Usaha meningkatkan efesiensi diharapkan mampu untuk menambah serta
meningkatkan pendapatan rakyat
Pasal 6
Penafsiran:
Pasal 7
Penafsiran:
Pasal 8
Penafsiran
Pelaku usaha harus menjaga kualitas dan memberikan pelayanan yang baik
kepada konsumen serta menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi
dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau
jasa yang berlaku.
Barang yang diterima konsumen harus dalam keadaan yang tersegel dan belum
terbuka, apabila barang yang di terima konsumen dalam keadaan yang demikian
maka itu menjadi tanggung jawab dari perusahaan
Pelaku usaha wajib meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan,
keamanan, dan keselamatan konsumen.
Pasal 9
Penafsiran:
Barang dan jasa yang tidak memenuhi standar adalah barang yang tidak layak
untuk di perjual-belikan kepada konsumen
Pelaku usaha harus memberikan informasi yang jelas dan benar kepada
konsumen mengenai kondisi barang atau jasa yang dijual serta memberikan
ganti rugi atas barang atau jasa yang tidak sesuai dengan perjanjian.
Kewajiban pelaku usaha atau produsen yaitu menjaga kualitas dan memberikan
pelayanan yang baik kepada konsumen.
Pasal 11
Penafsiran:
Pelaku usaha harus memberikan informasi yang jelas dan benar kepada
konsumen mengenai kondisi barang atau jasa yang dijual serta memberikan
ganti rugi atas barang atau jasa yang tidak sesuai dengan perjanjian.
Penafsiran:
Penafsiran:
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lainnya untuk
mempengaruhi harga barang atau jasa yang telah ditetapkan oleh pasar yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan yang tidak
sehat antara pelaku usaha yang satu dengan pelaku usaha yang lainnya.
Cara profesional dalam usaha agribisnis adalah:
Jujur dalam setiap usahanya
Bersikap tanggung jawab dengan kewajiban serta hak
Menghargai ide dan usaha pekerja lainnya
Bersaing dengan sehat
Memberikan pelayanan dengan baik sesuai ketentuan kepada konsumen
Pasal 14
Penafsiran:
pemerintah
untuk
mencerdaskan