Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
id
digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran Biologi
a. Belajar Biologi
Belajar adalah proses perubahan perilaku ilmiah akibat dari pengalaman
dan latihan. Belajar bukan hanya sekedar mengumpulkan pengetahuan,
melainkan proses pembentukan mental yang terjadi di dalam diri seseorang
sehingga mengakibatkan perubahan perilaku ilmiah. Aktifitas mental siswa
yang terjadi karena adanya interaksi individu siswa dengan lingkungan
sekitarnya sebagai sumber informasi ilmiah dalam pembelajaran biologi
(Sanjaya, 2008). Belajar merupakan perubahan perilaku yang disebabkan oleh
pengalaman yang diperoleh siswa. Ada 5 macam perubahan perilaku yang
dianggap sebagai faktor penyebab dasar belajar. Pertama, pada tingkat
emosional yang paling primitif, terjadi perubahan perilaku yang diakibatkan
dari pasangan stimulus tak terkondisi dengan stimulus terkondisi. Sebagai
fungsi pengalaman, stimulus terkondisi pada suatu waktu memperoleh
kemampuan untuk mengeluarkan respons terkondisi. Bentuk belajar ini disebut
belajar responden. Kedua, belajar kontinuitas yaitu bagaimana dua peristiwa
dipasangkan pada suatu waktu. Kita melihat bagaimana asosiasi ini dapat
menyebabkan dari drill dan belajar stereotip. Ketiga, belajar operant adalah
belajar dari konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah perilaku itu akan
diulang atau tidak dan berapa besar pengalaman itu. Keempat, pengalaman
belajar sebagai hasil observasi dan kejadian. Kita belajar dari model-model dan
masing-masing kita mungkin menjadi suatu model orang lain dalam belajar
observasional. Kelima, belajar kognitif terjadi dalam kita, bila kita melihat dan
memahami peristiwa-peristiwa disekitar kita (Gagne dalam Dahar,1989).
Belajar adalah reaksi mental dan fisik terhadap penglihatan,
pendengaran, dan perbuatan mengenai kegiatan ilmiah dan dengan reaksi
mental tersebut seseorang akan memperoleh pengertian dan pemahaman yang
akan bermanfaat dalam memecahkan
masalah
commit to
user baru. Belajar bisa berlangsung
13
perpustakaan.uns.ac.id
14
digilib.uns.ac.id
apabila siswa belajar bereaksi terhadap apa yang dilihat, didengar, atau
dirasakan (Dahama dan Bhatnagar dalam Basleman, 2011). Belajar biologi
dapat berlangsung apabila siswa belajar biologi bereaksi terhadap apa yang
dilihat, didengar, dan dirasakan melalui alat indra. Siswa yang sedang belajar
biologi hendaknya aktif belajar dan memiliki sikap ilmiah.
Biologi memiliki keunikan karena termasuk dalam studi ilmu alam
seperti astronomi, geologi, fisika, dan kimia. Biologi mempelajari makhluk
hidup dan lingkungannya. Kedua aspek tersebut dipandang sebagai sistem
(Nuryani, 2005). Belajar merupakan perilaku yang diakibatkan oleh
pengalaman (Dahar, 1989). Belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Perubahan
dalam diri individu untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih
mampu melestarikan lingkungannya secara memadai (Burton dalam Basleman,
2011). Biologi bagian dari sains merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu
pengetahuan telah mengalami pengujian kebenarannya melalui metode ilmiah.
Sains membahas tentang alam dan segala isinya. Sains sebagai upaya yang
dilakukan oleh siswa secara sistematis, terorganisasi, dan tersetruktur sebagai
proses kreatif yang rasa ingin tahu, keteguhan hati, dan ketekunan yang diulang
lagi oleh siswa secara berulang-ulang (Toharudin, 2011). Siswa akan
mendapatkan hasil dari proses yang berulang-ulang menjadi sebuah penjelasan
tentang rahasia alam yang terungkap dalam bentuk fakta, definisi, konsep,
prinsip, dan teori ilmiah. Jadi hakikat sains yang harus dimiliki oleh siswa
meliputi sikap, proses, dan produk ilmiah.
b. Pembelajaran Biologi
Pembelajaran biologi adalah interaksi belajar dan mengajar, dimana
terdapat suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa.
Pembelajaran mempunyai ciri-ciri yaitu pembelajaran merupakan upaya sadar,
disengaja, dan bukan kegiatan insidental tanpa persiapan, pembelajaran
merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar secara
aktif, pembelajaran lebih menekankan pada keaktifan siswa karena yang
belajar adalah siswa dan bukan
guru. toJadi
commit
userpembelajaran merupakan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
16
digilib.uns.ac.id
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Association for Education and Communication Tehnology (AECT)
menjelaskan bahwa media pembelajaran sebagai segala bentuk yang digunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi (Asnawir, 2002). Media berasal dari
bahas latin yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah
berarti perantara. Secara bahasa media berarti pengantar pesan dari pengirim
pesan kepada penerima pesan. Secara khusus, media dalam proses belajar
mengajar digunakan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal
(Arsyad dalam Sukiman, 2012).
Media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya
suatu hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran
dengan para siswa. Secara umum guru yang menggunakan media pembelajaran
berbeda guru yang tidak menggunakan media pembelajaran (Anderson dalam
Sukiman, 2012). Media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa dalam pembelajaran biologi. Proses
belajar biologi yang didukung dengan menggunakan media pembelajaran untuk
mengkonkretkan materi biologi yang bersifat abstrak, sehingga proses belajar
mengajar biologi berjalan dengan baik. Media pembelajaran biologi membantu
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hariyanto, 2012). Pada proses
pembelajaran, media mempunyai arti yang penting sebagai alat bantu untuk
mengatasi kerumitan atau ketidakjelasan materi pelajaran. Kerumitan materi
pelajaran yang dihadapi oleh siswa dapat disederhanakan kerumitannya dengan
menggunakan media dan mediacommit
digunakan
untuk mengkonkretkan materi yang
to user
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bersifat abstrak, sehingga siswa akan mudah untuk memahami materi yang
disampaikan.
Gambar 2.1
Sumber: anggungusniati.blogspot.com
perpustakaan.uns.ac.id
18
digilib.uns.ac.id
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jenis media
Gambar diam
Gambar
bergerak
Televisi
Objek 3
dimensi
Rekaman
audio
Programmed
instruction
Demonstrasi
Buku teks
Belajar
informasi
faktual
Belajar
pengenalan
visual
Belajar
prinsip,
konsep,
dan
aturan
Belajar
prosedur
Penyampaian
persepsi
motorik
Pengembangan
sikap,
opini,
dan
motivasi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang
Sumber: Allen, 1975
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21
digilib.uns.ac.id
3. Multimedia Interaktif
a. Pengertian Multimedia Interaktif
Multimedia berasal dari kata medium yang merupakan bahasa Latin.
Medium dapat diartikan sebagai tengah, perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim informasi menuju penerima informasi. Dalam bahasa
Arab, media memiliki arti sebagai pengirim pesan kepada penerima pesan
(Arsyad, 2010). Media merupakan salah satu dari komponen komunikasi, yaitu
sebagai pembawa pesan.
Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file)
yang berupa 1) teks, 2) gambar, 3) grafik, 4) suara, 5) video, dan 6) interaksi
yang dikemas menjadi file digital. Multimedia digunakan untuk menyampaikan
informasi sehingga informasi tersaji lebih menarik (Rosch, dalam Munir 2012).
Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi alat pengontrol dan
dapat dioperasionalkan oleh penggunanya, sehingga pengguna dapat memilih
proses selanjutnya sesuai yang
dikehendaki
commit
to user (Daryanto, 2010). Multimedia
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
interaktif terdiri dari dua unsur media atau lebih yaitu: 1) teks, 2) grafis, 3)
gambar, 4) foto, 5) audio, 6) video, dan 7) animasi secara terintegrasi.
Multimedia interaktif digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran supaya
dapat diterima oleh siswa secara maksimal dan utuh.
Multimedia interaktif merupakan gabungan dari beberapa media, yaitu
media visual, media berbasis audio, dan media berbasis kinestetik. Gabungan
dari beberapa media
tersebut
melatarbelakangi
konsep pembelajaran
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24
digilib.uns.ac.id
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau urutan gambar-gambar bergerak dan dapat memberikan ilusi atau fantasi
(Agnew dan Kellerman, dalam Munir 2012). Video juga disebut sebagai sarana
untuk menyampaikan informasi yang menarik, langsung, dan efektif. Video
pada multimedia digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan atau aksi.
Video menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi
multimedia.
Animasi adalah suatu tampilan yang menggabungkan antara media teks,
grafik, dan suara dalam suatu aktifitas pergerakan. Animasi sebagai satu
teknologi yang dapat menjadikan gambar yang diam menjadi bergerak
kelihatan seolah-olah gambar tersebut hidup, bergerak, beraksi, dan berkata
(Neo dan Neo, dalam Munir 2012). Animasi digunakan untuk menjelaskan dan
mensimulasikan sesuatu yang sulit dilakukan dengan video.
Audio adalah macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara,
musik, narasi, dan sebagainya yang dapat didengarkan untuk keperluan suara
latar. Di sisi laian audio juga dapat meningkatkan daya ingat serta membantu
pengguna yang memiliki kelemahan dalam penglihatan. Penggunaan suara
pada multimedia dapat berupa narasi, lagu, dan sound effect.
Komponen interaktif hanya dapat ditampilkan di komputer sepenuhnya.
Kompenen pada multimedia berupa 1) navigasi, 2) simulasi, 3) permainan, dan
4) latihan. Apabila dalam aplikasi multimedia, pengguna multimedia diberi
kemampuan untuk mengontrol komponen yang ada, maka multimedia itu
disebut multimedia interaktif.
interaktif
memiliki
manfaat
sebagai
berikut
1)
Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, 2)
Memperkecil benda yang sangat besar dan tidak mungkin dihadirkan di
sekolah, 3) Menyajikan peristiwa yang sangat kompleks, rumit, dan
berlangsung secara cepat atau lambat, 4) Menyajikan benda atau peristiwa
yang sangat jauh, 5) Menyajikan benda atau peristiwa yang sangat berbahaya,
dan 6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa (Daryanto, 2010).
commit to user
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mencerna,
mengerti,
menggolongkan,
membuat
dugaan,
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
daripada
transfer
pengetahuan,
2)
Pembelajaran
penemuan
masalah
untuk
menciptakan,
menggabungkan
dan
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tahapan
Pembelajaran
Orientation
Hypothesis
generation
Hypothesis
testing
Conclusion
Regulation
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
31
digilib.uns.ac.id
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kecil
menggunakan
inkuiri
kooperatif,
diskusi
kelompok,
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tahapan
Pembelajaran
Grouping
Planning
Investigation
Organizing
Presenting
Evaluating
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
secara
perpustakaan.uns.ac.id
35
digilib.uns.ac.id
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6
7
Kegiatan Guru
Fase I
Grouping / pembuatan
kelompok (GI)
Fase II
Orientation (DL)
Fase III
Hypothesis generation
(DL)
Fase IV
Hypothesis testing (DL) =
Planning+Investigation
+Organizing (DL+GI)
Fase V
Conclusion (DL)
Fase VI
Presenting (GI)
Fase VII
Regulation = Evaluation
(DL+GI)
Kegiatan Siswa
Pembentukan
heterogen.
kelompok
secara
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Rumusan tujuan pendidikan
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif yang berkenaan
dengan hasil belajar intelektual, ranah afektif yang berkenaan dengan sikap,
dan ranah psikomotor yang berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
bertindak (Sudjana, 2010).
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan baik itu
pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil
belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar dalam
waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Hasil belajar
menunjukkan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya seperti
halnya dari tidak tahu menjadi tahu (Suprijono, 2009).
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meliputi
(C1)
mengingat
(remember),
(C2)
memahami
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
43
digilib.uns.ac.id
8. Protista
Protista merupakan organisme yang memiliki sifat mirip jamur, mirip
tumbuhan, dan mirip hewan. Protista memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia. Ciri-ciri protista adalah 1) Bersifat eukariotik, 2) Respirasi secara
aerobic, 3) Ada yang bersifat uniselular dan multiselular, 4) Bereproduksi secara
seksual dan aseksual, 5) Hidup bebas dan bersimbiosis dengan organisme lain,
dan 6) Sebagian besar hidup di perairan. Protista dikelompokkan menurut
kemiripannya dengan kingdom yang lebih tinggi, yaitu protista mirip jamur,
tumbuhan, dan hewan.
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam kingdom fungi (jamur)
karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan kelompok jamur
sesungguhnya. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial) adalah jamur lendir hanya
memiliki beberapa sifat yang mirip dengan jamur sejati. Bentuk vegetatifnya
terdiri atas sel berinti satu yang amoeboid.
commit to Sel-sel
user ini memperbanyak diri dengan
perpustakaan.uns.ac.id
44
digilib.uns.ac.id
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah: talus berupa helaian atau seperti pohon, tidak memiliki flagella, dinding
sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis, dan memiliki pigmen fotosintetik
fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak dalam kloroplas. Alga merah
bersifat autotrof. Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam. Alga merah
bereproduksi secara seksual dan aseksual. Alga merah memiliki peran sebagai
bahan makanan dan kosmetik.
Alga Keemasan (Chrysophyta) yaitu kelompok alga keemasan memiliki
keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagelasel. Alga keemasan
mengandung klorofil a dan c, karoten, dan santofil. Ciri alga keemasan: bentuk
talus ada yang berupa batang atau telapak tangan, alga keemasan yang bersel satu
ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai berikut: satu flagella
mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, satu flagella tidak
mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior,
dan pada kloroplas alga keemasan ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persendian makanan. Habitat di air tawar dan air laut. Alga keemasan bersifat
autotrof dan berperan sebagai produsen. Reproduksi dengan seksual dan aseksual.
Alga Diatom (Bacillariophyta) yaitu inti sel dan kloroplas diatom
berwarna coklat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau
coklat tua. Ciri-ciri diatom: talus bersel satu, inti sel berasa di pusat sitoplasma,
dan kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi. Habitat diatom di air tawar,
laut, dan daratan yang lembab. Diatom termasuk organisme autotrof. Reproduksi
dengan seksual dan aseksual. Diatom berperan sebagai bahan penggosok, bahan
pembuat isolasi, penyekat, dinamit, membuat cat, pernis, dan piringan hitam.
Alga Hijau (Clorophyta) yaitu alga hijau memiliki pigmen, hasil
metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip dengan tumbuhan darat. Ciri-ciri
alga hijau adalah sebagai berikut: bersel satu, berbentuk koloni, bentuk tubuh
bulat, filament, lembaran, dan menyerupai tumbuhan tinggi, sel reproduksi yang
motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah), mempunyai
vacuola kontraktil, inti sel memiliki daging, sehingga bentuknya tetap. Habitat
alga hijau di air tawar, air laut, dan tanah yang basah. Alga hijau hidup secara
autotrof. Reproduksi secara seksual dan aseksual. Peranan alga hijau sebagai
bahan makanan.
commit to user
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat
melakukan
simbiosis
dengan
makhluk
lainnya,
tubuh
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
48
digilib.uns.ac.id
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Kerangka Pemikiran
Pendidikan merupakan proses yang dilakukan secara sengaja guna menambah
pengetahuan, wawasan, dan pengalaman. Pendidikan berfungsi untuk menciptakan
generasi yang berkualitas. Pendidikan dilakukan melalui proses pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi pada diri manusia secara optimal
baik aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotorik. Proses pembelajaran
merupakan komponen pendidikan yang melibatkan siswa dan guru. Guru dalam
proses pembelajaran dituntut mampu memotivasi siswa, menggunakan beragam
model pembelajaran, dan media pembelajaran untuk mempermudah siswa
mengkonstruksikan materi pelajaran.
Berdasarkan analisis
SMA
Negeri
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
gagasan yang ada dalam pengalaman itu, karena melibatkan alat indra (Sukiman,
2012).
Multimedia adalah gabungan beberapa media, yaitu media visual, audio, dan
kinestetik (Musfiqon, 2012). Proses pembelajaran menggunakan multimedia akan
meningkatkan hasil belajar, karena siswa lebih aktif dan menemukan konsep yang
bertahan lama dalam ingatan siswa. Manfaat multimedia sebagai berikut: 1)
Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, 2) Memperkecil
benda yang sangat besar dan tidak mungkin dihadirkan di sekolah, 3) Menyajikan
peristiwa yang sangat kompleks, rumit, dan berlangsung secara cepat atau lambat, 4.)
Menyajikan benda atau peristiwa yang sangat jauh, 5) Menyajikan benda atau
peristiwa yang sangat berbahaya, dan 6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian
siswa (Daryanto, 2010).
Berdasarkan analisis kebutuhan maka dilakukan pembelajaran media
multimedia interaktif berbasis GDL khususnya pada materi Protista. Pengembangan
dalam penelitian ini adalah penelitian berpayung yang terdiri dari tiga peneliti.
Peneliti pertama mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis
GDL yang akan diterapkan pada satu kelas media dan satu kelas agregasi. Peneliti
kedua mengembangkan modul dan peneliti ketiga mengembangkan model.
Pengembangan model, modul dan media pembelajaran dipadukan menjadi satu kelas
yang dilaksanakan dalam kelas agregasi.
commit to user
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Analisis Kebutuhan
Guru
1. Pembelajaran masih
berpusat pada guru.
2. Guru dalam kegiatan belajar
mengajar menggunakan
power point
3. Pemilihan model
pembelajaran dalam materi
yang bersifat abstrak
dirasakan sulit
Siswa
1. Siswa kesulitan
memahami materi yang
bersifat abstrak
2. Media yang digunakan
belum bisa
mengkonkretkan materi
yang bersifat abstrak .
Pengembangan Media
Media
Pengembangan Modul
Agregasi
Modul
Multimedia Interaktif
Berbasis GDL
Keterangan:
-----> : Dikembangkan oleh peneliti lain
: Dikembangkan oleh peneliti
commit to user