Kelompok 2
(06)
(13)
(21)
Bensin
Bensin
atau
gasoline/premium
yang
sering
terdiri
dari
kita
sebut
campuran
Kualitas Bensin
Mutu bahan bakar bensin ditentukan oleh
jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkan.
Jumlah
ketukan
dinyatakan
dengan
nilai
Mutu
bensin,
menggunakan
dapat
bilangan
oktan.
ditentukan
Semakin
n-heptana
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
mempunyai bilangan oktan = 0
2.
Isooktana
CH3
CH3
mempunyai bilangan oktan = 100
Rumus :
C2H5 Pb C2H5
C2H5
TEL
Penambahan 2-3 mL TEL ke dalam 1 galon bensin,
dapat menaikkan nilai oktan 15 poin. Kekurangan dari
penambahan TEL ini adalah dalam pembakaran bensin
akan menghasilkan oksida timah hitam yang keluar
bersama asap knalpot atau menempel pada mesin.
Sehingga bensin yang mengandung TEL ditambahkan
senyawa Etilen Bromida (C2H5Br). Dengan demikian yang
dihasilkan pada pembakaran bukan Pb tapi PbBr 2, yang
tidak berbahaya untuk kesehatan.
2.
CH3 O C CH3
CH3
MTBE
Selain TEL, ada juga MTBE (Methyl Tertiary
Buthyl
Ether).
Senyawa
ini
lebih
aman
Namun,
senyawa
ini
juga
3. Etanol
Etanol (C2H5OH) merupakan zat aditif yang
dapat
meningkatkan
efisiensi
pembakaran
Pb
(timbale)
dan
diruaikan mikroorganisme.
lebih
mudah
dampak
negative.
Yaitu,
gigi
rapuh,
terhambatnya
kerusakan
kerja
enzim,
tulang
dan
perlu
diketahui
bahwa
memakai
dihasilkan
sempurna.
dari
proses
pembakaran
CO (karbon monoksida)
Ambang batas CO di udara adalah < 100
ppm. Udara dengan kadar CO > 100 ppm
menyebabkan sakit kepala dan cepat lelah.
Sedangkan pada kadar CO > 750 ppm dapat
menyebabkan
kematian.
Oleh
karena
itu,
NO (Nitrogen Monoksida)
Gas
nitrogen
monoksida
memiliki
sifat
tidak
karena
gas
nitrogen
ikut
terbakar
belerang
pembakaran
di
batu
udara
bara.
adalah
pada
Akibat
yang
manusia,
akan
tetapi
menyebabkan