Dr.Ayu Nurul Z
Dr.Beatrice Angelo
LAPORAN KASUS
DENGUE HAEMORHAGIC FEVER
DEFINISI
Demam akut yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypt dan Aedes albopictus
serta memenuhi kriteria WHO.
EPIDEMIOLOGI
Etiologi
Virus
Dengue
:
Virus
dengue termasuk kelompok
B Arthropod Borne Virus
(Arboviroses)
Genus
Flavivirus, familie Flaviridae
Serotipe :
DEN-1
DEN-2
DEN-3
DEN-4
Keempatnya ditemukan di
Indonesia
dengan
yang
terbanyak serotipe DEN-3
VEKTOR PENYAKIT
Nyamuk Aedes Aegypt dan Aedes Albopiictus
Aedes Aegypti bentina menghisap darah manusia setiap
2 hari pada siang hari.Aktivitas mengigit pagi hari hingga
petang .setelah mengisap darah,nyamuk ini berhinggap
di pakaian, kelambu,tumbuh-tumbuhan dan pada tempat
yang lembab dan gelap.Nyamuk akan menunggu proses
pematangan telurnya.
Nyamuk betina akan meletakan telurnya pada dinding
bak mandi atau wc,tempayan, drum,kaleng,ban
bekas,dan lain-lain
Setap bertelur, nyamuk mengeluarkan telur sebanyak
100 telur, bewarna hitam dan akan menjadi jentik dalam
waktu 2 hari setelah terendam air.Lalu jentik bergerak
aktif dan menjadi kepompong dan akhirnya menjadi
nyamuk dewasa.
TRANSMISI
1. Transmisi virus dengue
melalui saliva nyamuk.
ke manusia
PATOFSIOLOGI
Gejala klinis
1. Fase demam
.Penderita mengalami demam tinggi mencapai 40 c selama 2-7
hari disertai muka dan kulit memerah, nyeri seluruh badan,
mialgia, atralgia, dan sakit kepala.
.Uji tourniquet (+)
.Perdarahan ringan, seperti petechiae, mimisan dan perdarahan
gusi
.Hepatomegali dan nyeri tekan setelah demam beberapa hari
.Leukopenia
2. Fase kritis
.Suhu badan menjadi 37,5-38C pada hari ke 3-7
. permeabilitas kapiler dengan Ht : tanda awal fase kritis
.Leukopenia dan trombositopenia : mengindikasi kebocoran plasma
.Hari ke 4 dan 5 ditandai dengan tanda bahaya, seperti takikardia dan
vasokontriksi perifer (akral dingin dan CRT)
3. Fase penyembuhan
.Telah melewati 24-48 jam fase kritis, reabsorbsi cairan dari
ekstravaskuler dalam 48-72 jam
.KU baik, kembalinya nafsu makan, berkurang gejala GI,
hemodinamik stabil dan cukup diuresis
.Ht normal
.Leukosit dan trombosit kembali meningkat
Diagnosis
Diagnosis DBD/DSS ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan
laboratorium (WHO, 2011).
Kriteria klinis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung
terus-menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif, petekie,
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
dan/melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan
nadi (20 mmHg), hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit
lembab, dan pasien tampak gelisah.
Kriteria laboratorium
Trombositopenia (100.000/mikroliter)
Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit
20% dari nilai dasar / menurut standar umur dan jenis
kelamin
Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia
dan hemokonsentrasi/ peningkatan hematokrit 20%.
Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi perembesan
plasma
Dijumpai tanda perembesan plasma
Efusi pleura (foto toraks/ultrasonografi)
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan foto dada dan ultrasonografi
Kelainan radiologi yang dapat terjadi: dilatasi pembuluh
darah paru terutama daerah hilus kanan, hemitoraks
kanan lebih radioopak dibandingkan yang kiri, kubah
diafragma kanan lebih tinggi daripada kanan, dan efusi
pleura.
Pada pemeriksaan ultrasonografi dijumpai asites
Peningkatan
Vascular marking
Efusi pleura
10/25/15
SRH
Diagnosis banding
Selama fase akut penyakit, sulit untuk membedakan DBD dari demam
dengue dan penyakit virus lain yang ditemukan di daerah tropis. Maka
untuk membedakan dengan campak, rubela, demam chikungunya,
leptospirosis, malaria, demam tifoid, perlu ditanyakan gejala penyerta
lainnya yang terjadi bersama demam. Pemeriksaan laboratorium
diperlukan sesuai indikasi.
Penyakit darah seperti trombositopenia purpura idiopatik (ITP),
leukemia, atau anemia aplastik, dapat dibedakan dari pemeriksaan
laboratorium darah tepi lengkap disertai pemeriksaan pungsi sumsum
tulang apabila diperlukan.
Penyakit infeksi lain seperti sepsis, atau meningitis, perlu difikirkan
apabila mengalami demam disertai syok.
Komplikasi
Ensefalopati dengue dapat terjadi pada Dhf dengan atau tanpa
syok.
Kelainan ginjal akibat syok berkepanjangan dapat
mengakibatkan gagal ginjal akut.
Edema paru dan/ atau gagal jantung seringkali terjadi akibat
overloading pemberian cairan pada masa perembesan plasma
Syok yang berkepanjangan mengakibatkan asidosis metabolik
& perdarahan hebat (DIC, kegagalan organ multipel)
Hipoglikemia / hiperglikemia, hiponatremia, hipokalsemia
akibat syok berkepanjangan dan terapi cairan yang tidak sesuai
PENATALAKSANAAN DHF
(WHO HEALTH ORGANIZATIONREGIONAL OFFICE FOR SOUTH-EAST
ASIA 2011)
DBD
DBD II // II
II
tanpa
tanpa kenaikan
kenaikan Ht
Ht
Penderita
Penderita bisa
bisa minum?
minum?
YA
TIDAK
Perbaikan
Perbaikan klinis
klinis dan
dan laboratoris
laboratoris ->
->
PULANG
PULANG
BAGAN
BAGAN
BERIKUT
BERIKUT
RL/NaCl0,9 atau
RLD5
/ NaCl0.9 +D5
Cairan
Cairan awal
awal 7
7 ml/kg/jam
ml/kg/jam
Tanda
Tanda vital
vital dan
dan Ht
Ht tiap
tiap 6
6 jam
jam
Perbaikan
Perbaikan
Ht
Ht
Nadi/TD
Nadi/TD stabil,
stabil, Diuresis
Diuresis cukup
cukup
5 ml/kg/jam
Perbaikan /
perburukan
Perbaikan
Perbaikan
Ht
Nadi/TD
Ht Nadi/TD stabil,
stabil, Diuresis
Diuresis cukup
cukup
3 ml/kg/jam
Perbaikan
Perbaikan
Ht
Nadi/TD
Ht Nadi/TD stabil,
stabil, Diuresis
Diuresis cukup
cukup
Ht
Ht turun
turun
Transfusi
Darah 10cc/kg
IVFD
IVFD stop
stop 24
24 -- 48
48
jam
jam
Perbaikan ?
DBD III
Oksigenisasi
Oksigenisasi 2-4
2-4 L/menit
L/menit
Penggantian
Penggantian volume
volume plasma
plasma
segera
segera !!
Syok
Syok tidak
tidak teratasi
teratasi
Kesadaran
Nadi / FJ
Tekanan darah
Cap fill
Ekstremitas
Diuresis
Kesadaran menurun
Nadi lembut
TN<20 mm
Sesak/sianosis
Kulit lembab/dingin
Cek gula darah
DBD IV
Cairan 10 cc/kg/jam
Stabil
Stabil
dalam
dalam
24
24 jam
jam
Cairan 3 - 5 cc/kg/jam
tidak lebih dari 48 jam
Cairan 20 cc/kg/jam
Tambah koloid/plasma
Syok
Syok belum
belum
teratasi
teratasi
Ht turun
Transfusi darah
Ht naik
koloid
BAB 2
STATUS ORANG
SAKIT
ANAMNESA PRIBADI
Nama
: Yanti Lestari
Umur
: 31 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Status Kawin : Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jalan Tanjung Karang, Aceh
Tamiang
Suku
: Aceh
ANAMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama: Demam
Telaah
: Demam dialami pasien 5 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit,
demam mendadak tinggi,dan demam turun dengan obat penurun panas dan naik
kembali,menggigil dan keringat dingin tidak dijumpai, riwayat perdarahan seperti gusi
berdarah dijumpai sejak 5 hari yang lalu, mimisan tidak dijumpai, muntah darah tidak
dijumpai,BAB berdarah tidak dijumpai, BAB hitam tidak dujumpai ,bintik-bintik
merah dilengan dan tungkai dijumpai sejak 5 hari yang lalu,gatal-gatal (-),mual
dijumpai, Muntah (-), sakit kepala dijumpai, lemas pada seluruh tubuh dijumpai, nyeri
sendi (-).Riwayat bepergian ke tempat yang endemis Malaria disangkal os.Lingkungan
os merupakan lingkungan padat penduduk.BAK (+) normal, BAB (+) normal.
RPT : (-)
RPO : Paracetamole
Sesak Napas
:-
Saluran
Urogenital
Edema
:-
Palpitasi
:-
Lain-lain
:-
Batuk-batuk
:-
Asma, bronkitis : -
Dahak
:-
Lain-lain
:-
Nafsu Makan
Penurunan BB
:-
Keluhan
Menelan
:-
Keluhan
Defekasi
:-
Keluhan Perut
:-
Lain-lain
:-
:-
Mengandung
Batu
:-
Keadaan Urin
:-
Haid
:-
Lain-lain
:-
Sendi dan
Tulang
Endokrin
Saraf Pusat
Darah dan
Pembuluh
darah
Sirkulasi
Sakit pinggang
:-
Keterbatasan
Gerak
:-
Keluhan
Persendian
:-
Lain-lain
:-
Haus/Polidipsi
:-
Gugup
:-
Poliuri
:-
Perubahan
Suara
:-
Polifagi
:-
Lain-lain
:-
Sakit Kepala
:-
Hoyong
:-
Lain-lain
:-
Pucat
:-
Perdarahan
:+
Petechiae
:+
Purpura
:-
Lain-lain
:-
Claudicatio
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSTIK
Keadaan
Umum
Sensorium
CM
Tekanan
darah
110/70
mmHg
84x/i,
ireguler,
t/v : cukup
Nadi
Pernapasan
20 x/i
Temperatur
38,5oC
(axila)
Keadaan
Penyakit
Pancaran
wajah
Biasa
Reflek
patologis
Anemia
Sianosis
Turgor Kulit :
Baik
TB : 155cm
BB : 60kg
(+
Ikterus (-)
)
(-) Edema (-)
Keadaan Gizi :
BW = BB(kg)
TB(m2)
IMT = 26,6 kg/m (overweight)
Dispnu
(-)
Purpura
(-)
KEPALA :
Mata : konjunctiva palp. inf. pucat (-/-), sklera ikterik(+/+) ,
edema palpebra(-/-), pupil isokor, ki=ka, reflex cahaya direk
(+)/indirek(+), kesan = normal
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : Lidah
: dalam batas normal
Gusi : Perdarahan (+)
Gigi geligi : dalam batas normal
Tonsil/faring : dalam batas normal
LEHER :
Struma tidak membesar, pembesaran kelenjar limfa (-)
Posisi trakea : medial, TVJ : R+2 cm H2O
Kaku kuduk (-), lain-lain: (-), kesan : dalam batas normal
THORAX DEPAN
Inspeksi
Bentuk
: Normochest,simetris fusifomis
Pergerakan
: tidak dijumpai ketinggalan bernapas
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Fremitus suara
: SF kiri paru kanan sama dengan paru kiri
Iktus
: (+) teraba di ICS VI sinistra
Perkusi
Paru
Batas paru-hati R/A : R: ICS V / A: ICS VI
Peranjakan
: 1 cm
Jantung
Batas atas jantung : ICS IV sinistra
Batas kiri jantung
: 1 cm lateral LMCS
Batas kanan jantung : 2 cm linea parasternalis dextra
Auskultasi
Paru
Suara pernapasan
: vesikuler di seluruh lapangan paru
THORAX BELAKANG
Inspeksi
:Normochest, simetris fusiformis
Palpasi
: stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi
: sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : SP: Vesikuler,
ST: (-)
ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk
: simetris fusiformis
Gerakan lambung/usus
:Vena kolateral
:Caput medusae
:Palpasi
Dinding Abdomen
: soepel; H/L/R: tidak teraba
Hati:
Pembesaran
:Permukaan
:Pinggir
:Nyeri tekan
:Limfa:
Pembesaran
: (-) Schuffner : - Haecket : Ginjal:
Ballotement
:Uterus/ Ovarium
: tidak dilakukan pemeriksaan
Tumor
: (-)
Perkusi
Pekak hati
: (-)
Pekak beralih
: (-)
Auskultasi
Peristaltik usus
: normoperistaltik (+)
Lain-lain
:
PINGGANG
Nyeri ketuk sudut kosto vertebra (-)
INGUINAL
: tidak dilakukan pemeriksaan
GENITALIA LUAR
: tidak dilakukan
pemeriksaan
Tremor
Ujung Jari
Telapak
Tangan
Sembab
Peteche
Eritema
Palmaris
Lain-Lain
ANGGOTA GERAK
BAWAH
Edema
-
+
+
+
+
Arteri Femoralis
Arteri
Tibialis
Posterior
Arteri
Dorsalis
Pedis
Refleks KPR
+
-
+
-
Refleks APR
Refleks Fisiologis
+
+
+
+
Refleks Patologis
PEMERIKSAAN
LABORATURIUM
Pemeriksaan
Hasil
Pemeriksaan
Hasil
WBC
5,100,00
Waktu protrombin
0,92
RBC
4,30 10^6
APPT
1,38
HGB
13,70
FIBRNOGEN
256,00mg/dl
HCT
39,60
D-DIMER
>4000mg/ml
MCV
90,40
SGOT
108,00 u/l
MCH
31,30
SGPT
81,00u/l
MCHC
34,60
ALKALINE PHOSPATASE
58,00
PLT
7.000,00
TOTAL BILIRUBBIN
0,68mg/dl
RDW-CV
11,80
DIRECT BILIRUBBIN
0,31mg/dl
PDW
0,00FL
UREUM
18,00mg/dl
MPV
0,00FL
CREATININ
0,93mg/dl
PLCR
0,00FL
URIC ACID
5,90mg/dl
NEUT
44,40
NATRIUM
139,00mmol/l
LYMP
38,40
KALIUM
3,80mmol/l
CHLORIDA
115,00mmol/l
NEGATIVE
POSITIF
RESUME
ANAMNESI
S
Keadaan Umum
STATUS
PRESENS
: Baik
: Lebih
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (+)
Leher
: Dalam batas normal
Toraks
: Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Sup: Petechie (+)
Inf : Petechie (+)
Darah :Trombosit:7000/mm3
D-Dimer:>4000
sgot:108
sgpt:81
LABORATORIUM RUTIN
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS SEMENTARA
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p)
RENCANA PENJAJAKAN DIAGNOSTIK / TINDAKAN
LANJUTAN
FOLLOW UP
Tanggal 07 September
2015
S:
demam (+)5 hari, Gusi berdarah (+).
O:
Status Presens:
Sens: Compos mentis
TD: 110/70 mmHg
Pols: 90x/menit, reguler, t/v: cukup
RR: 20x/mnt
Temp: 38C
Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (+)
Leher
: Dalam batas normal
Toraks
: Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Sup: Petechie (+)
Inf : Petechie (+)
Hasil Laboratorium
Trombosit:7000
D-Dimer: >4000,
SGOT:108
SGPT:81
Foto thoraks:
SINUS COSTOPHRENICUS KANAN/KIRI LANCIP, DIAPHRAGMA KANAN/KIRI BAIK
JANTUNG BENTUK DAN UKURAN BAIK, CTR<50%, CORAKAN BRONKOVASKULER KEDUA
PARU BAIK, TIDAK TAMPAK INFILTRAT DAN AKTIF SPESIFIK, TIDAK TAMPAK INFILTRAL,
KONSOLIDASI DAN NODUL OPAQUE DI PARU paru kanan/kiri,tulang tulang costa kanan/kiri intact
kesimpulan radiologis
thorax
TIDAK TAMPAK KELAINAN RADIOLOGIS PADA COR DAN PULMO
A:
1.DHF grd II
2. ISPA
3. Demam
typoid
P
TERAPI
Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30 gtt/menit
IVFD HES 20 gtt/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p)
DIAGNOSTIK
Cek DL /24 jam
Foto toraks PA
IgM/IgG anti Dengue
Konsul PTI
Tanggal 08 September
2015
S:
demam (-), Gusi berdarah(-)
O:
Status Presens:
Sens: Compos mentis
TD: 110/70 mmHg
Pols: 88x/menit, reguler, t/v: cukup
RR: 20x/mnt
Temp: 36,9C
Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (-)
Ekstremitas : Sup: Petechie (+)
Inf : Petechie (+)
Hasil Laboratorium
Imunologi
IgM anti Dengue:Negative
IgG anti Dengue:Positive
A:
1.DHF grd II
2.ISPA
3. Demam
typoid
P
TERAPI
Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30gtt/i
IVFD HES 20 gtt/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p)
DIAGNOSTIK
Cek DL /24 jam
Konsul PTI
Tanggal 09 September
2015
S:
demam (-), Gusi berdarah(-)
O:
Status Presens:
Sens: Compos mentis
TD: 120/80 mmHg
Pols: 70x/menit, reguler, t/v: cukup
RR: 20x/mnt
Temp: 36,7C
Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (-)
Ekstremitas : Sup: Petechie (-)
Inf : Petechie (-)
Hasil Laboratorium
Darah rutin
WBC:7.000/mm3,
RBC:3.9 x 103/mm3
HGB:12,4g/dl
HCT:37,5%
PLT:175.000/mm3
A:
1.DHF grd II
2.ISPA
3.Demam
typoid
P
TERAPI
Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30gtt/i
IVFD HES 20 gtt/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p
PBJ
Terapi
-Paracetamol tab 3 x 500
mg(k/p)
-Vitamin b complex 2x1
DISKUSI
NO
TEORI
KASUS
1.
Epidemiologi
Peningkatan kasus setiap tahunnya
berkaitan dengan curah
hujan,suhu,sanitasi,kepadatan penduduk.
Lingkungan Os ditempat
Kriteria klinis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang
jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7
hari
Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung
positif, petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, dan/melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta
penurunan tekanan nadi (20 mmHg),
hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab,
dan pasien tampak gelisah.
yang
banyak
penduduk.
NO
TEORI
Diagnosis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,
berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif,
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan
gusi, hematemesis, dan/melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan
tekanan nadi (20 mmHg), hipotensi, kaki dan tangan
dingin, kulit lembab, dan pasien tampak gelisah.
Kriteria laboratorium
Trombositopenia (100.000/mikroliter)
Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit
20% dari nilai dasar / menurut standar umur dan
jenis kelamin
Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia
dan hemokonsentrasi/ peningkatan hematokrit 20%.
Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi perembesan
plasma
Dijumpai tanda perembesan plasma
Efusi pleura (foto toraks/ultrasonografi
KASUS
Kriteria laboratorium
Hb : 13,70 g/dl
Ht : 39,60%
PLT : 7000/mm3
IgG anti dengue Positive
Rontgen Thorak: Tidak tampak
kelainan pada cor dan pulmo
)
NO
TEORI
KASUS
NO
TEORI
KASUS
4.
Terapi
Tirah baring
IVFD kristaloid,koloid,darah
segar,plasma
Simtomatik
Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30 gtt macro/menit
IVFD HES 20 gtt macro/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamole tab 3 x 500 mg(k/p)
THANK YOU