Anda di halaman 1dari 69

PEMBIMBING

Dr.Ayu Nurul Z
Dr.Beatrice Angelo

LAPORAN KASUS
DENGUE HAEMORHAGIC FEVER

DEFINISI
Demam akut yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypt dan Aedes albopictus
serta memenuhi kriteria WHO.

EPIDEMIOLOGI

Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan


sanitas lingkungan dengan tersedianya tempat
perindukkan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang
berisi air jernih ( bak mandi,kaleng bekas dan
penampungan air lainnya).
Beberapa faktor yang diketahui berkaitan dengan
peningkatan transmisi biakan virus dengue
1, vektor
2, penjamu
3, lingkungan.

Etiologi
Virus
Dengue
:
Virus
dengue termasuk kelompok
B Arthropod Borne Virus
(Arboviroses)
Genus
Flavivirus, familie Flaviridae
Serotipe :
DEN-1
DEN-2
DEN-3
DEN-4
Keempatnya ditemukan di
Indonesia
dengan
yang
terbanyak serotipe DEN-3

Enveloped ssRNA virus

Harikushartono, Hidayah N. Darmowandowo W, Soegijanto S,


Demam Berdarah Dengue : Diagnosa dan Penatalaksanaan.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika. 2002

VEKTOR PENYAKIT
Nyamuk Aedes Aegypt dan Aedes Albopiictus
Aedes Aegypti bentina menghisap darah manusia setiap
2 hari pada siang hari.Aktivitas mengigit pagi hari hingga
petang .setelah mengisap darah,nyamuk ini berhinggap
di pakaian, kelambu,tumbuh-tumbuhan dan pada tempat
yang lembab dan gelap.Nyamuk akan menunggu proses
pematangan telurnya.
Nyamuk betina akan meletakan telurnya pada dinding
bak mandi atau wc,tempayan, drum,kaleng,ban
bekas,dan lain-lain
Setap bertelur, nyamuk mengeluarkan telur sebanyak
100 telur, bewarna hitam dan akan menjadi jentik dalam
waktu 2 hari setelah terendam air.Lalu jentik bergerak
aktif dan menjadi kepompong dan akhirnya menjadi
nyamuk dewasa.

TRANSMISI
1. Transmisi virus dengue
melalui saliva nyamuk.

ke manusia

2. Replikasi virus pada target organ:


limfonodi (jaringan dekat titik inokulasi )
dan hati (sel kupfer).
3. Virus yang dilepaskan akan masuk
sirkulasi darah dan menginfeksi leukosit
dan jaringan limfatik.
4. Virus yang dilepaskan (keluar) dari
jaringan tersebut, masuk ke sirkulasi
darah.

5. Nyamuk (lain) menghisap darah


yang mengandung virus dengue
(tertular).
6.Virus replikasi (berkembang) di
perut
(midgut)
nyamuk,
ovarium, jaringan syaraf, lemak,
kemudian ke rongga tubuh,
selanjutnya menuju ke kelenjar
ludah (saliva).
7. Virus berkembang di kelenjar
ludah, jika nyamuk menghisap
darah
orang
lain,
siklus
penularan (penularan) berlanjut.

PATOFSIOLOGI

Gejala klinis
1. Fase demam
.Penderita mengalami demam tinggi mencapai 40 c selama 2-7
hari disertai muka dan kulit memerah, nyeri seluruh badan,
mialgia, atralgia, dan sakit kepala.
.Uji tourniquet (+)
.Perdarahan ringan, seperti petechiae, mimisan dan perdarahan
gusi
.Hepatomegali dan nyeri tekan setelah demam beberapa hari
.Leukopenia

2. Fase kritis
.Suhu badan menjadi 37,5-38C pada hari ke 3-7
. permeabilitas kapiler dengan Ht : tanda awal fase kritis
.Leukopenia dan trombositopenia : mengindikasi kebocoran plasma
.Hari ke 4 dan 5 ditandai dengan tanda bahaya, seperti takikardia dan
vasokontriksi perifer (akral dingin dan CRT)
3. Fase penyembuhan
.Telah melewati 24-48 jam fase kritis, reabsorbsi cairan dari
ekstravaskuler dalam 48-72 jam
.KU baik, kembalinya nafsu makan, berkurang gejala GI,
hemodinamik stabil dan cukup diuresis
.Ht normal
.Leukosit dan trombosit kembali meningkat

Diagnosis
Diagnosis DBD/DSS ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan
laboratorium (WHO, 2011).
Kriteria klinis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung
terus-menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif, petekie,
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
dan/melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan
nadi (20 mmHg), hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit
lembab, dan pasien tampak gelisah.

Kriteria laboratorium
Trombositopenia (100.000/mikroliter)
Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit
20% dari nilai dasar / menurut standar umur dan jenis
kelamin
Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia
dan hemokonsentrasi/ peningkatan hematokrit 20%.
Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi perembesan
plasma
Dijumpai tanda perembesan plasma
Efusi pleura (foto toraks/ultrasonografi)

Pemeriksaan darah yaitu hemoglobin, leukosit, hitung jenis, hematokrit,


dan trombosit.
Antigen NS1 dapat dideteksi pada hari ke-1 setelah demam dan akan
menurun sehingga tidak terdeteksi setelah hari sakit ke-5-6. Deteksi antigen
virus ini dapat digunakan untuk diagnosis awal menentukan adanya infeksi
dengue, namun tidak dapat membedakan penyakit DD/DBD.
Uji serologi IgM dan IgG anti dengue
Antibodi IgM anti dengue dapat dideteksi pada hari ke-5 sakit, mencapai
puncaknya pada hari sakit ke 10-14, dan akan menurun/ menghilang pada
akhir minggu keempat sakit.
Antibodi IgG anti dengue pada infeksi primer dapat terdeteksi pada hari
sakit ke-14. dan menghilang setelah 6 bulan sampai 4 tahun. Sedangkan
pada infeksi sekunder IgG anti dengue akan terdeteksi pada hari sakit ke-2.

Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan foto dada dan ultrasonografi
Kelainan radiologi yang dapat terjadi: dilatasi pembuluh
darah paru terutama daerah hilus kanan, hemitoraks
kanan lebih radioopak dibandingkan yang kiri, kubah
diafragma kanan lebih tinggi daripada kanan, dan efusi
pleura.
Pada pemeriksaan ultrasonografi dijumpai asites

Rontgen Thorax, DBD grade III

Peningkatan
Vascular marking

Efusi pleura

Diaphragma kanan > sisi


kiri

10/25/15

SRH

Diagnosis banding
Selama fase akut penyakit, sulit untuk membedakan DBD dari demam
dengue dan penyakit virus lain yang ditemukan di daerah tropis. Maka
untuk membedakan dengan campak, rubela, demam chikungunya,
leptospirosis, malaria, demam tifoid, perlu ditanyakan gejala penyerta
lainnya yang terjadi bersama demam. Pemeriksaan laboratorium
diperlukan sesuai indikasi.
Penyakit darah seperti trombositopenia purpura idiopatik (ITP),
leukemia, atau anemia aplastik, dapat dibedakan dari pemeriksaan
laboratorium darah tepi lengkap disertai pemeriksaan pungsi sumsum
tulang apabila diperlukan.
Penyakit infeksi lain seperti sepsis, atau meningitis, perlu difikirkan
apabila mengalami demam disertai syok.

Komplikasi
Ensefalopati dengue dapat terjadi pada Dhf dengan atau tanpa
syok.
Kelainan ginjal akibat syok berkepanjangan dapat
mengakibatkan gagal ginjal akut.
Edema paru dan/ atau gagal jantung seringkali terjadi akibat
overloading pemberian cairan pada masa perembesan plasma
Syok yang berkepanjangan mengakibatkan asidosis metabolik
& perdarahan hebat (DIC, kegagalan organ multipel)
Hipoglikemia / hiperglikemia, hiponatremia, hipokalsemia
akibat syok berkepanjangan dan terapi cairan yang tidak sesuai

PENATALAKSANAAN DHF
(WHO HEALTH ORGANIZATIONREGIONAL OFFICE FOR SOUTH-EAST
ASIA 2011)

DBD
DBD II // II
II

tanpa
tanpa kenaikan
kenaikan Ht
Ht

Demam 2-7 hari, uji Torniquet


(+)
atau perdarahan spontan
Ht normal, trombositopeni
ringan

Penderita
Penderita bisa
bisa minum?
minum?
YA

TIDAK

Beri minum 1-2L/hari atau 1 sdm/5


Bila suhu>38.5 -> parasetamol
Bila kejang -> antikonvulsan
Monitor
Monitor gejala
gejala klinis
klinis dan
dan
laboratorium
laboratorium
Awasi tanda syok
Palpasi hati
Ukur diuresis
Awasi perdarahan,
Hb,Ht,Thr 6-12j

Muntah terus menerus


IVFD NaCl/D5 1/3, rumatan
Periksa Hb, Ht, thr 6-12 jam

Ht naik dan/ trombosit turun


Infus ganti RL

Perbaikan
Perbaikan klinis
klinis dan
dan laboratoris
laboratoris ->
->
PULANG
PULANG

BAGAN
BAGAN
BERIKUT
BERIKUT

RL/NaCl0,9 atau
RLD5
/ NaCl0.9 +D5

DBD I-II dgn HT

Cairan
Cairan awal
awal 7
7 ml/kg/jam
ml/kg/jam
Tanda
Tanda vital
vital dan
dan Ht
Ht tiap
tiap 6
6 jam
jam
Perbaikan
Perbaikan
Ht
Ht
Nadi/TD
Nadi/TD stabil,
stabil, Diuresis
Diuresis cukup
cukup

5 ml/kg/jam

Perbaikan /
perburukan

Perbaikan
Perbaikan
Ht

Nadi/TD
Ht Nadi/TD stabil,
stabil, Diuresis
Diuresis cukup
cukup

3 ml/kg/jam
Perbaikan
Perbaikan
Ht

Nadi/TD
Ht Nadi/TD stabil,
stabil, Diuresis
Diuresis cukup
cukup

Tak ada perbaikan, gelisah, sesak


Ht Nadi TN <20, Diuresis kurang

10-15 ml/kg/jam, bertahap


Tak ada perbaikan
Tanda vital tidak
stabil
Ht
Ht naik
naik
Koloid
20-30cc/kgbb
FFP/Dextran

Ht
Ht turun
turun

Transfusi
Darah 10cc/kg

IVFD
IVFD stop
stop 24
24 -- 48
48
jam
jam
Perbaikan ?

DBD III

Oksigenisasi
Oksigenisasi 2-4
2-4 L/menit
L/menit
Penggantian
Penggantian volume
volume plasma
plasma
segera
segera !!

Ringer Laktat/NaCl 0,9%, 20 cc/kg secepatnya dalam 30 menit

Evaluasi setelah 30 menit, apakah syok teratasi?


Pantau tanda vital setiap 10 menit
Catat balans cairan selama pemberian IVFD
Syok
Syok teratasi
teratasi
Kesadaran membaik
Nadi kuat
TN>20 mm
Tidak sesak/sianosis
Ekstremitas hangat
Diuresis cukup 1 cc/jam

Syok
Syok tidak
tidak teratasi
teratasi

Kesadaran
Nadi / FJ
Tekanan darah
Cap fill
Ekstremitas
Diuresis

Kesadaran menurun
Nadi lembut
TN<20 mm
Sesak/sianosis
Kulit lembab/dingin
Cek gula darah

DBD IV

Cairan 10 cc/kg/jam

Stabil
Stabil
dalam
dalam
24
24 jam
jam
Cairan 3 - 5 cc/kg/jam
tidak lebih dari 48 jam

Cairan 20 cc/kg/jam
Tambah koloid/plasma

Syok
Syok belum
belum
teratasi
teratasi

Ht turun
Transfusi darah

Ht naik
koloid

BAB 2
STATUS ORANG
SAKIT

ANAMNESA PRIBADI
Nama
: Yanti Lestari
Umur
: 31 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Status Kawin : Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jalan Tanjung Karang, Aceh
Tamiang
Suku
: Aceh

ANAMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama: Demam
Telaah
: Demam dialami pasien 5 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit,
demam mendadak tinggi,dan demam turun dengan obat penurun panas dan naik
kembali,menggigil dan keringat dingin tidak dijumpai, riwayat perdarahan seperti gusi
berdarah dijumpai sejak 5 hari yang lalu, mimisan tidak dijumpai, muntah darah tidak
dijumpai,BAB berdarah tidak dijumpai, BAB hitam tidak dujumpai ,bintik-bintik
merah dilengan dan tungkai dijumpai sejak 5 hari yang lalu,gatal-gatal (-),mual
dijumpai, Muntah (-), sakit kepala dijumpai, lemas pada seluruh tubuh dijumpai, nyeri
sendi (-).Riwayat bepergian ke tempat yang endemis Malaria disangkal os.Lingkungan
os merupakan lingkungan padat penduduk.BAK (+) normal, BAB (+) normal.
RPT : (-)
RPO : Paracetamole

ANAMNESIS UMUM ORGAN


Jantung

Sesak Napas

:-

Angina Pectoris : Saluran


Pernapasan
Saluran
Pencernaan

Saluran
Urogenital

Edema

:-

Palpitasi

:-

Lain-lain

:-

Batuk-batuk

:-

Asma, bronkitis : -

Dahak

:-

Lain-lain

:-

Nafsu Makan

Penurunan BB

:-

Keluhan
Menelan

:-

Keluhan
Defekasi

:-

Keluhan Perut

:-

Lain-lain

:-

Sakit Buang Air


:Kecil

Buang air kecil


tersendat

:-

Mengandung
Batu

:-

Keadaan Urin

:-

Haid

:-

Lain-lain

:-

Sendi dan
Tulang

Endokrin

Saraf Pusat

Darah dan
Pembuluh
darah

Sirkulasi

Sakit pinggang

:-

Keterbatasan
Gerak

:-

Keluhan
Persendian

:-

Lain-lain

:-

Haus/Polidipsi

:-

Gugup

:-

Poliuri

:-

Perubahan
Suara

:-

Polifagi

:-

Lain-lain

:-

Sakit Kepala

:-

Hoyong

:-

Lain-lain

:-

Pucat

:-

Perdarahan

:+

Petechiae

:+

Purpura

:-

Lain-lain

:-

Claudicatio

PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSTIK
Keadaan
Umum
Sensorium

CM

Tekanan
darah

110/70
mmHg
84x/i,
ireguler,
t/v : cukup

Nadi
Pernapasan

20 x/i

Temperatur

38,5oC
(axila)

Keadaan
Penyakit
Pancaran
wajah

Biasa

Sikap Paksa Reflek


fisiologis

Reflek
patologis

Anemia
Sianosis
Turgor Kulit :
Baik
TB : 155cm
BB : 60kg

(+
Ikterus (-)
)
(-) Edema (-)

Keadaan Gizi :
BW = BB(kg)
TB(m2)
IMT = 26,6 kg/m (overweight)

Dispnu

(-)

Purpura

(-)

KEPALA :
Mata : konjunctiva palp. inf. pucat (-/-), sklera ikterik(+/+) ,
edema palpebra(-/-), pupil isokor, ki=ka, reflex cahaya direk
(+)/indirek(+), kesan = normal
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : Lidah
: dalam batas normal
Gusi : Perdarahan (+)
Gigi geligi : dalam batas normal
Tonsil/faring : dalam batas normal
LEHER :
Struma tidak membesar, pembesaran kelenjar limfa (-)
Posisi trakea : medial, TVJ : R+2 cm H2O
Kaku kuduk (-), lain-lain: (-), kesan : dalam batas normal

THORAX DEPAN
Inspeksi
Bentuk
: Normochest,simetris fusifomis
Pergerakan
: tidak dijumpai ketinggalan bernapas
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Fremitus suara
: SF kiri paru kanan sama dengan paru kiri
Iktus
: (+) teraba di ICS VI sinistra
Perkusi
Paru
Batas paru-hati R/A : R: ICS V / A: ICS VI
Peranjakan
: 1 cm
Jantung
Batas atas jantung : ICS IV sinistra
Batas kiri jantung
: 1 cm lateral LMCS
Batas kanan jantung : 2 cm linea parasternalis dextra
Auskultasi
Paru
Suara pernapasan
: vesikuler di seluruh lapangan paru

Suara tambahan : (-)


M1>M2, P2>P1, T1>T2, A2>A1, desah sistolis (-), desah diastolis (-),
HR : 84 x/i, reguler, intensitas cukup

THORAX BELAKANG
Inspeksi
:Normochest, simetris fusiformis
Palpasi
: stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi
: sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : SP: Vesikuler,
ST: (-)

ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk
: simetris fusiformis
Gerakan lambung/usus
:Vena kolateral
:Caput medusae
:Palpasi
Dinding Abdomen
: soepel; H/L/R: tidak teraba
Hati:
Pembesaran
:Permukaan
:Pinggir
:Nyeri tekan
:Limfa:
Pembesaran
: (-) Schuffner : - Haecket : Ginjal:
Ballotement
:Uterus/ Ovarium
: tidak dilakukan pemeriksaan
Tumor
: (-)

Perkusi
Pekak hati
: (-)
Pekak beralih
: (-)
Auskultasi
Peristaltik usus
: normoperistaltik (+)
Lain-lain
:

PINGGANG
Nyeri ketuk sudut kosto vertebra (-)

INGUINAL
: tidak dilakukan pemeriksaan

GENITALIA LUAR
: tidak dilakukan
pemeriksaan

PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RT) : tidak


dilakukan
pemeriksaan

ANGGOTA GERAK ATAS


Deformitas
Sendi
Lokasi
Jari Tabuh

Tremor
Ujung Jari
Telapak
Tangan
Sembab
Peteche
Eritema
Palmaris
Lain-Lain

ANGGOTA GERAK
BAWAH
Edema
-

+
+

+
+

Arteri Femoralis
Arteri
Tibialis
Posterior
Arteri
Dorsalis
Pedis
Refleks KPR

+
-

+
-

Refleks APR
Refleks Fisiologis

+
+

+
+

Refleks Patologis

PEMERIKSAAN
LABORATURIUM

Pemeriksaan

Hasil

Pemeriksaan

Hasil

WBC

5,100,00

Waktu protrombin

0,92

RBC

4,30 10^6

APPT

1,38

HGB

13,70

FIBRNOGEN

256,00mg/dl

HCT

39,60

D-DIMER

>4000mg/ml

MCV

90,40

SGOT

108,00 u/l

MCH

31,30

SGPT

81,00u/l

MCHC

34,60

ALKALINE PHOSPATASE

58,00

PLT

7.000,00

TOTAL BILIRUBBIN

0,68mg/dl

RDW-CV

11,80

DIRECT BILIRUBBIN

0,31mg/dl

PDW

0,00FL

UREUM

18,00mg/dl

MPV

0,00FL

CREATININ

0,93mg/dl

PLCR

0,00FL

URIC ACID

5,90mg/dl

NEUT

44,40

NATRIUM

139,00mmol/l

LYMP

38,40

KALIUM

3,80mmol/l

CHLORIDA

115,00mmol/l

GLUKOSA ADRANDOM 97,00mg/dl


IgM Anti Dengue

NEGATIVE

IgM Anti Dengue

POSITIF

HASIL PEMERIKSAAN FOTO THORAX

SINUS COSTOPHRENICUS KANAN/KIRI LANCIP, DIAPHRAGMA


KANAN/KIRI BAIK
JANTUNG BENTUK DAN UKURAN BAIK, CTR<50%, CORAKAN
BRONKOVASKULER KEDUA PARU BAIK, TIDAK TAMPAK INFILTRAT DAN
AKTIF SPESIFIK, TIDAK TAMPAK INFILTRAL, KONSOLIDASI DAN NODUL
OPAQUE DI PARU PARU KANAN/KIRI,TULANG TULANG COSTA
KANAN/KIRI INTACT
KESIMPULAN RADIOLOGIS
THORAX
TIDAK TAMPAK KELAINAN RADIOLOGIS PADA COR DAN PULMO

RESUME

ANAMNESI
S

Keluhan Utama: Febris


Telaah
: Febris (+) 5 hari, yang lalu
sebelum masuk rumah sakit, perdarahan
Gigiva (+) sejak 5 hari yang lalu,
Petechie (+) tungkai dijumpai sejak 5
hari yang lalu, nausea (+),Cephalgia (+),
Mialgia (+),BAK (+) normal, BAB (+)
normal.
RPT : RPO : Paracetamole

Keadaan Umum
STATUS
PRESENS

: Baik

Keadaan Penyakit : Sedang


Keadaan Gizi

: Lebih

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (+)
Leher
: Dalam batas normal
Toraks
: Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Sup: Petechie (+)
Inf : Petechie (+)

Darah :Trombosit:7000/mm3
D-Dimer:>4000
sgot:108
sgpt:81

LABORATORIUM RUTIN

thorax :Tidak tampak kelainan pada cor


dan pulmo
IgM anti dengue : Negative
IgG anti dengue : Positive

DIAGNOSIS BANDING

DIAGNOSIS SEMENTARA

1.Dengue haemorrhagic fever grd II


2.ISPA
3.Demam thypoid

Dengue haemorrhagic fever grade II


Aktivitas: Tirah baring
Diet: Diet MB
Tindakan suportif :
IVFD RL 30 gtt/menit
IVFD HES 20 gtt/menit

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa:
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p)


RENCANA PENJAJAKAN DIAGNOSTIK / TINDAKAN
LANJUTAN

Cek DL /24 jam


Foto toraks PA
IgM/IgG anti Dengue
Konsul PTI

FOLLOW UP

Tanggal 07 September
2015
S:
demam (+)5 hari, Gusi berdarah (+).
O:
Status Presens:
Sens: Compos mentis
TD: 110/70 mmHg
Pols: 90x/menit, reguler, t/v: cukup
RR: 20x/mnt
Temp: 38C

Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (+)
Leher
: Dalam batas normal
Toraks
: Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Sup: Petechie (+)
Inf : Petechie (+)
Hasil Laboratorium
Trombosit:7000
D-Dimer: >4000,
SGOT:108
SGPT:81

Foto thoraks:
SINUS COSTOPHRENICUS KANAN/KIRI LANCIP, DIAPHRAGMA KANAN/KIRI BAIK
JANTUNG BENTUK DAN UKURAN BAIK, CTR<50%, CORAKAN BRONKOVASKULER KEDUA
PARU BAIK, TIDAK TAMPAK INFILTRAT DAN AKTIF SPESIFIK, TIDAK TAMPAK INFILTRAL,
KONSOLIDASI DAN NODUL OPAQUE DI PARU paru kanan/kiri,tulang tulang costa kanan/kiri intact
kesimpulan radiologis
thorax
TIDAK TAMPAK KELAINAN RADIOLOGIS PADA COR DAN PULMO

A:
1.DHF grd II
2. ISPA
3. Demam
typoid

P
TERAPI
Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30 gtt/menit
IVFD HES 20 gtt/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p)

DIAGNOSTIK
Cek DL /24 jam
Foto toraks PA
IgM/IgG anti Dengue
Konsul PTI

Tanggal 08 September
2015
S:
demam (-), Gusi berdarah(-)
O:
Status Presens:
Sens: Compos mentis
TD: 110/70 mmHg
Pols: 88x/menit, reguler, t/v: cukup
RR: 20x/mnt
Temp: 36,9C

Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (-)
Ekstremitas : Sup: Petechie (+)
Inf : Petechie (+)
Hasil Laboratorium
Imunologi
IgM anti Dengue:Negative
IgG anti Dengue:Positive

A:
1.DHF grd II
2.ISPA
3. Demam
typoid

P
TERAPI
Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30gtt/i
IVFD HES 20 gtt/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p)

DIAGNOSTIK
Cek DL /24 jam
Konsul PTI

Tanggal 09 September
2015
S:
demam (-), Gusi berdarah(-)
O:
Status Presens:
Sens: Compos mentis
TD: 120/80 mmHg
Pols: 70x/menit, reguler, t/v: cukup
RR: 20x/mnt
Temp: 36,7C

Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Mulut : Gingiva berdarah (-)
Ekstremitas : Sup: Petechie (-)
Inf : Petechie (-)
Hasil Laboratorium
Darah rutin
WBC:7.000/mm3,
RBC:3.9 x 103/mm3
HGB:12,4g/dl
HCT:37,5%
PLT:175.000/mm3

A:
1.DHF grd II
2.ISPA
3.Demam
typoid

P
TERAPI
Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30gtt/i
IVFD HES 20 gtt/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamol tab 3 x 500 mg(k/p

PBJ
Terapi
-Paracetamol tab 3 x 500
mg(k/p)
-Vitamin b complex 2x1

DISKUSI

NO

TEORI

KASUS

1.

Epidemiologi
Peningkatan kasus setiap tahunnya
berkaitan dengan curah
hujan,suhu,sanitasi,kepadatan penduduk.

Lingkungan Os ditempat

Kriteria klinis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang
jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7
hari
Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung
positif, petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, dan/melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta
penurunan tekanan nadi (20 mmHg),
hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab,
dan pasien tampak gelisah.

yang

banyak

penduduk.

Demam mendadak tinggi


tinggi 5 hari sebelum os
masuk rumah sakit
Manifestasi perdarahan
pada os terdapat
petechie dan perdarahan
pada gusi

NO

TEORI

Diagnosis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,
berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif,
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan
gusi, hematemesis, dan/melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan
tekanan nadi (20 mmHg), hipotensi, kaki dan tangan
dingin, kulit lembab, dan pasien tampak gelisah.

Kriteria laboratorium
Trombositopenia (100.000/mikroliter)
Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit
20% dari nilai dasar / menurut standar umur dan
jenis kelamin
Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia
dan hemokonsentrasi/ peningkatan hematokrit 20%.
Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi perembesan
plasma
Dijumpai tanda perembesan plasma
Efusi pleura (foto toraks/ultrasonografi

KASUS

Tanda dan gejala pada OS


Demam mendadak tinggi 5
hari sebelum os masuk rumah
sakit
Manisfestasi perdarahan pada
os:
terdapat petechie dan
perdarahan pada gusi

Kriteria laboratorium
Hb : 13,70 g/dl
Ht : 39,60%
PLT : 7000/mm3
IgG anti dengue Positive
Rontgen Thorak: Tidak tampak
kelainan pada cor dan pulmo

)
NO

TEORI

Uji serologi IgM dan IgG anti


dengue
Antibodi IgM anti dengue dapat
dideteksi pada hari sakit ke-5
sakit, mencapai puncaknya pada
hari sakit ke 10-14, dan akan
menurun/ menghilang pada akhir
minggu keempat sakit.
Antibodi IgG anti dengue pada
infeksi primer dapat terdeteksi
pada hari sakit ke-14. dan
menghilang setelah 6 bulan
sampai 4 tahun. Sedangkan pada
infeksi sekunder IgG anti dengue
akan terdeteksi pada hari sakit
ke-2.

KASUS

NO

TEORI

KASUS

4.

Terapi
Tirah baring
IVFD kristaloid,koloid,darah
segar,plasma
Simtomatik

Tirah baring
Diet MB
IVFD RL 30 gtt macro/menit
IVFD HES 20 gtt macro/menit
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Paracetamole tab 3 x 500 mg(k/p)

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai