Anda di halaman 1dari 5

Week 4 klinik

Unclear term:
1. Skrining gizi (ais):
Ilfi:penaisan gizi, kegiaatan memilah dan memilih populasi berdasarkan status
gizi biasanya kegiatan ini dilakukan dalam rangka penelitian intervensi atau trial.
(kamus gizi)
Lidya: kamus kedokteran
Screening: pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang
sehat dari orang yang mempunyai keadaan patologis yang tidak
terdiagnosis atau mempunyai resiko tinggi. Jadi skrining gizi merupakan
permeriksaan sekelompok orang yang mempunyai resiko tinggi terkait
masalah gizi.
Marcel: kamus lengkap ind ing
Screen= memerikasa dengan teliti, setuju dgn ilfi dan liidya
Suatu proses yang cepat dan teliti yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bukan hanya ahli gizi) untuk memilah dan memeriksa populasi atau
sekelompok orang berdasarkan kondisi kesehatan dan status gizi.
(kesimpuln)
Sarli: setuju dgn marcel secaracepat dan teliti untuk memeriksa kondisi
orang. Yang disampaikan marcel bisa dijadikan kesimpulan.
Kesimpulan: Suatu proses yang cepat dan teliti yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bukan hanya ahli gizi) untuk memilah dan memeriksa populasi atau
sekelompok orang berdasarkan kondisi kesehatan dan status gizi.NO LO
2. NCP (lidya)
Lidya: tahapan yang terdiri dari asessement, diagnose, intervensi, monev
Ilfi: setuju dengan lidya, menambahkan tahapan asuhan gizi yang terdiri
dari asessement, diagnose, intervensi, monev
Marcel:setuju dgn lidya, ncp adala: proses asuhan gizi yang bertahap
untuk meningkatkan derajat kesehatan untuk memperbaii status gizi
pasien.
Sarli dan Nia: LO
Marcel: tidak setuju
Saban: arti di unclearterm jadi di lokan
LO
3. Rawat inap (sukri):
Ais: pasien yang dirawat di rumah sakit
Ulfa: KBBI= rawat=> urus, jaga, dan pelihara
Inap=> bermalam atau numpang tidur
Kesimpulan: pasien yang diurus dan bermalam di rumah sakit.

Saban dan astre= pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan
perawatan yang menetap di rs dalam jangka waktu tertentu
Umi= pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan di rs
dan diharuskan menginap dalam beberapa waktu/ beberapa hari
Ratna: pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan di rs
lebih dari 24jam
NiA: setuju dengan ratna
Syukri: pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan di rs
lebih dari 24jam sampai kesehatan pasien membaik
Hayu: menyarankan di lo kan saja, menurut hayu
Dhila:
Shiifrin: setuju dengan pendapat umi, pasien rawat inap
Marcel: rawat= dalam rangka perawatan dan pengobatan, antara rwatinap dan
rawatjalan sama sama secaraintensif, kalo rawatinap: diharuskan menginap lebih
dari 24 jan
Rawat jalan tidak memerlukan pengawasan khusutapi tetap harus control
pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan di rs dan
diharuskan menginap dalam beberapa waktu/ beberapa hari
Sarli: pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan secara
intensif di kamar rumah sakit dan diharuskan menginap dalam beberapa hari
Aster: bagaimanan kalo beberapa waktu saja
Lidya: setuju dengan pendapat umi, marcel, dkk tapi lebih condong ke umi,untuk
beberapa waktu/ beberpa hari, beberapa waktunya bisa dihilangkan.
Hayu: pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan secara
intensif di kamar rumah sakit dan diharuskan menginap dalam beberapa hari
sampai kondisi pasien membaik.
TIDAK DI LO KAN
Kesimpulan: pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan
secara intensif di kamar rumah sakit dan diharuskan menginap dalam beberapa
hari sampai kondisi pasien membaik.
4. Intensif (shifrin)
Ratna: Kamus bid: secara sungguh2 dan continue mengerjakan sesuatu
sampai optimal
NO LO
Kesimpulan: secara sungguh2 dan continue mengerjakan sesuatu sampai
optimal

5. Rawat jalan (saban)


Ais: rawat jalan dilakukan di rumah, jadi tidak memakan waktu
Sarli: redaksi nanti di laporan, copy paste drrawat inap
pasien yang sedang menjalani proses pengobatan dan perawatan
diharuskan menginap

di rs tidak

NO LO
6. Skala prioritas (saarli)
Umi:kamus oxford: skala => range level, atau angka. Prioritas=> sesuatu
yang lebih penting dari sesuatu yang lain. Jadi: sutau level kepentingan
yang lebih penting dari hal yang lain
Lidya: setuju dengan umi. suatu range level untuk menentukan
kepentingan yang lebih penting daripadayang lain
Ilfi: setuju dgn umi dan lidya. Suatu range level untuk menentukan tingkat
kepentingan dari suatu hal.
Sarli: setuju dgn ilfi
Kesimpulan: Suatu range level untuk menentukan tingkat kepentingan dari
suatu hal.
NO LO
7. Asuhan gizi (nia)
Umi: NCP kalo dibahasa ind asuhan gizi, jadi tidak usah
Nia: sama jadi tidak usah di lo in dan digabung
Marcel: NCP dan MNT.
Syukri: setuju dgn marcel, NCP dan MNT ada perbedaan.
Shifrin: setuju dgn emen2, NCP beda dengan temen2 jadi di LO kan saja.
LO
Cuess:
Dhila:
Ratna: ahli gizi mampu melakukan NCP terhadap pasien rawat jalan dan rawat
inap serta membuat skala prioritasberdasarkan skrining gizi yang telah
dilakukan.
Lidya: Ahli gizi mampu memahami dan menerapkan NCP dan screening gizi
secara cepat dan tepat dengan membuat skala prioritas sehingga dapat
menentukan pasien mana yang dapat ditangani asuhan gizi secara intensif.
Marcel: Ahli gizi mampu melakukan proses skrining gizi padapasien rawat inap
maupun rawat jalan dalam rangka menerapkan NCP berdasarkan skala prioritas
secara intensif.
Saban dan shifrin, hayu: Ahli gizi mampu melakukan proses skrining gizi pada
pasien rawat inap maupun rawat jalan dalam rangka menerapkan NCP secara
intensif berdasarkan skala prioritas yang telah dibuat.
Syukri: Ahli gizi mampu memahami dan menerapkan proses skrining gizi.

Umi: Ahli gizi mampu memahami dan menerapkan proses skrining gizi rawat
inap maupun rawat jalan untuk menentukana skala prioritas dalam rangka
menerapkan NCP.
Kesimpulan: Ahli gizi mampu memahami dan menerapkan proses skrining gizi
pada pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk menentukana skala prioritas
dalam rangka menerapkan NCP.
Problem Identification:
1. Apa tujuan dan prinsip dari proses skrining gizi?
Tujuan: untuk mengetahui keadaan status gizi pasien secara cepat,
sebagai langkah awal untuk mengetahui tingkatan yang dilakukan
selanjutnya (sukri)
Ilfi: untuk mengidentifikasi apakah pasien tersebut mengalami resiko
malnutrisi atau tidak
Nia: langkah awal untuk menentukan penggolongan skala prioritas pasien
Ulfa: Prinsip: harus memperhatikan kondisi pasien baik dari umur atau
kondisi pasien, harus memperhatikan tools yang akan dicapai, dan
validitas, Dhila: yang harus diperatikan murah, bisa dipercaya , sederhana,
mempunyai resiko yang rendah,
LO
2. Langkah screening gizi secara umum?
Pasien datang, melakukan proses antropometri meliputi pengukuran tb, b
Shifrin: mencari data pasien,
Syukri: Pasien mengisi data terlebih dahulu, melakukan assessment
meliputi bb, tb, riwayat makan, screening langsung dengan tenanga gizi
dengan menggunakan tools screening.
Sarli: Menentukan IMT dari BB dan TB, pengelompokkan skala prioritas
Saban dan aster: mengetahui rekam medis dari pasien.
LO
3. Komponen yang harus ada di skrining tools?
Marcel: status gizi, penurunan berat badan, perjalanan makan, perjalanan
penyakit. (apakah penyakit mempengaruhi status gizi mis kanker status
gizi akan jelek).
Lidya: LO
Syukri: pengisian data, kapan pasien masuk rumah sakit, data identitas,
status gizi, riwayat pasien
Shifrin: setuju yang perlu diperhatikan dalam skrining gizi adalah kondisi
pasien
Nia: yang harus diperhatikan dalam proses skrining gizi kondisi pasien, dll.
LO
4. Apa saja tools dari skrining gizi? (macam, komponen, Kelebihan dan
kekurangan, validitas, parameter, sasaran, kelompok umur dan penyakit,
langkah-langkahnya dan mana yang paling cocok)
Hayu: Tools skrining gizi didasarkan pada kelompok umur
Dhila: NRS2002, MUST, SGN, MNA=> dewasa
Child=> STAMP SGNA
Ilfi: Anak: Strongkids, NRS
Marcel: Dewasa: MUST (dewasa di komunitas), NRS2002
Lansia: MNA
Anak: STAMP, strongkids

LO
5. Cara mengunakan tools secara tepat bagaimana langkah-langkahnya?
Dan bagaimana langkah-langkahnya? Dan kapan perlu dilakukan
screening? Cara mengolah dan mengintrepetasi gizi?
Saban: cara menggunakan tools paling tepat: sesuai dengan usia
Kapan dilakukan: sebelum asuhan gizi dilakukan dilakukan screening gizi
untuk menentukan prioritas
Umi: Mengurangi bias, memilih tools yang validitas tinggi
Kapan: saat pasien sudah dipindahkan ke rawat inap
Astre: sesuai dengan keadaan pasien
Ulfa: didasarkan pada score apakah beresiko malnutrisi atau tidak
Lidya: saat pasien datang, saat rawat inap satu minggu sekali
Sarli: Disesuaikan dengan tools cara mengolah data dan intrepretasi, tools
yang biasa dengan cara melakukan penjumlahan terhada score, dan
menggolongkan. Untuk mengintrepretasi melihat skala tools. LO
6. Apakah ada perbedaan skrining gizi dan asesement? Dan jelaskan
perbedaanya. LO
Hayu: Ada perbedaan screening gizi dan asessement, screening gizi
proses lebih cepat dan teliti, dapat menentukan resiko malnutrisi,
screening tidak bisa digunakan untuk menegakkan diagnose gizi.
Asessement: proses detail dan memerlukan proses yang panjang dilihat
dari proses ABCD untuk menentukan diagnose.
Syukri: Ada perbedaan skrining gizi sama sepertu hayu.
Ratna: screening dilakukan semua tenaga kesehatan, dilakukan di awal,
asessemnet dilakukan oleh ahli gizi
Nia: Asessement masuk NCP, screening tidak masuk NCP
Sarli: screening: dapat dilakukan di orang yang banyak, untu mengetahui
gejala endemik di suatu daerah, tapi tidk bisa menegakkan diagnose.

Anda mungkin juga menyukai