PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah khususnya mata kuliah
Mesin Perkakas CNC,tentang cara menggunakan mesin bubut TU-2A.Pemahaman mahasiswa
mengenai mesin bubut CNC perlu diperdalam dengan mengikuti praktikum CNC. Latihan
merencanakan mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut TU-2A yang ada di laboratorium
CNC jurusan teknik mesin serta bisa menggunakannya merupakan bagian dari proses
pembelajaran yang ada di laboratorium CNC.
Dalam praktikum CNC ini dapat dikatakan sebagai sarana dalam belajar merancang suatu
profil yang dapat dikerjakan dengan bubut TU-2A,dimana proses pelaksanaanya telah
ditunjang oleh teori-terori yang didapat dari mata kuliah mesin perkakas CNC.
: PENDAHULUAN
Membahas mengenai masalah yang melatar belakangi laporan akhir, tujuan dari
pelaksanaan praktikum dan pembuatan laporan akhir serta sistematika penulisan
laporan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
: PEMBAHASAN
Membahas mengenai prosedur praktikum dan proses pembuatan listing, gambar
profil bubut,serta cara menggunakan mesin bubut TU-2A.
BAB IV
Daftar Pustaka
Berisi referensi buku yang menjadi acuan dalam penulisan laporan akhir ini.
Lampiran
Berisi tugas tambahan dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
penulisan laporan akhir ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Mesin Konvensional
Mesin
tangguh, perlu biaya potong yang besar, terjadi penumpukan panas yang dapat merusak
struktur mikro benda kerja, tidak dapat digunakan secara produktif pada material yang
sangat keras dan ukuran terkecilnya terbatas.
II.1.1 Konvensional Manual
Manual adalah hampir seluruh proses pemesinan dilakukan oleh operator. Ciri
utama dari mesin ini adalah tidak dilibatkanya computer sebagai sistem kontrolnya, atau
proses pemotongannya dilakukan secara manual.
Mesin konvensional memiliki beberapa jenis diantaranya :
a. Proses bubut.
b. Proses freis.
c. Proses skrap.
d. Proses gurdi.
e. Proses gerinda.
f. Proses gergaji
Pahat yang bergerak relatif terhadap benda kerja akan menghasilkan gerak dan
sementara itu permukaan benda kerja secara bertahap akan terbentuk menjadi komnponen
yang dikehendaki. Pahat tersebut dipasangkan pada suatu jenis mesin perkakas dan dapat
merupakan salah satu dari berbagai jenis pahat/perkakas potong disesuaikan dengan cara
pemotongan dan bentuk akhir dari produk. Untuk sementara, dapat kita klasifikasikan
dua jenis pahat yaitu pahat bermata potong jamak dan bermata potong tunggal.
Gerak relatif pahat terhadap benda kerja dapat dipisahkan menjadi dua macam
komponen gerak yaitu gerak potong dan gerak makan. Berdasarkan gambar teknik,
dimana dinyatakan spesifikasi geometri suatu produk komponen mesin, salah satu atau
beberapa jenis proses pemesinan yang telah disinggung diatas harus dipilih sebagi suatu
proses atau urutan proses yang digunakan untuk pembuatnya.
Bagi suatu tingkatan proses ukuran objektif ditentukan dan pahat harus
membuang sebagian material benda kerja sebagai ukuran objektif yang dicapai. Hal ini
dapat dilaksanakan dengan cara menentukan penampang geram (sebelum dipotong).
Selain itu, setelah berbagi teknologi aspek ditinjau, kecepatan pembuangan geram dapat
dipilih supaya waktu pemotongan sesuai dengan yang diinginkan. Pekerjaan seperti ini
akan ditemui dalam setiap perencanaan proses pemesinan. Untuk itu perlu dipahami lima
elemen dasar proses pemesinan yaitu :
1. Kecepatan potong ( cutting speed)
: v (m/min).
: Vf (mm/min)
: a (mm)
4. Waktu peemotongan
: tc (min)
3
: Z ( cm /min)
a. Proses Bubut
Proses pembubutan merupakan proses pembuatan material (benda kerja) dengan
cara membuang sebagian material dalam bentuk geram akibat gerak relatif pahat
terhadap benda kerja yang diputar pada spindel dan path dihantarkan ke benda kerja.
1. Kepala tetap
Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan
bagian inilah yang memutar benda kerja yang didalamnya terdapat transmisi roda
gigi.
2. Kepala lepas
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang
berfungsi untuk memotong benda kerja yang panjang.
3. Alas mesin
Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepal lepas, tempat kedudukan eretan
dan tempat kedudukan penyangga diam.
4. Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda
kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan kekanan sepanjang meja.
Elemen dasar proses bubut :
-
Kecepatan potong
.D.n
1000
Vc
-
(m/min)
Kecepatan makan
Vf = f.n.Zph (mm/min)
Waktu pemotongan
eff
Lt.Z
Vf
Dimana Z =
(min)
Do Di
2a
Lt
Vf
Tc =
-
Kedalaman potong
(min)
A
-
Do Di
2
(mm)
Z = f.a.Vc
( cm /min)
b. Proses freis
Mesin freis adalah jenis mesin perkakas yang mempunyai keistimewaan tersendiri
karena mesin freis salah satu jenis mesin yang dapat melakukan berbagai macam
bentuk pada benda kerja.
Prinsip kerja mesin freis adalah gerak potong dilakukan oleh pahat yang berasal
dari putaran spindel dan gerak makan oleh benda kerja yang berasal dari gerakan meja
kerja secara translasi sebagai pembawa benda kerja.
Pada mesin freis terdapat dua jenis pemakanan yaitu :
-
Up milling
Arah gerak potong yang dilakukan oleh pahat berlawanan dengan arah gerak
makan yang dilakukan oleh benda kerja.
Down milling
Arah gerak potong yang dilakukan oleh pahat searah dengan arah gerak makan
yang dilakukan benda kerja.
c. Proses Skrap
Mesin skrap adalah mesin dengan pahat pemotong yang bergerak translasi bolakbalik (gerak potong). Dengan menggerakkan meja menyilang dari pahat (gerak
makan), maka akan menyebabkan terpotongnya permukaan logam sehingga menjadi
rata.
Gurdi adalah sebuah pahat yang ujungnya berputar dan yang memiliki satu atau
beberapa tepi potong dan alur yang berhubungan continue disepanjang badan gurdi.
e. Proses Gerinda
Pada dasarnya mesin gerinda itu berguna untuk menggerinda permukaan benda
kerja sehingga rata dan halus, khususnya untuk mengasah pahat potong dari mesinmesin perkakas. Bentuk mesin ini ada yang duduk dan ada yang berdiri, yang
dimaksud dengan mesin gerinda yang duduk ialah yang pemasangannya dengan diikat
dengan baut pada bangku kerja, sedangkan mesin gerinda yang berdiri ialah mesin
gerinda yang terpasang pada kakinya yang tinggi.
f. Proses Gergaji
Gambar 2.7 Gergaji
(anggatekel.blogspot.com/2012
/09/penggunaan mesin-gergaji
.html)
Fungsi utama mesin gergaji ialah untuk memotong benda kerja dalam jumlah
banyak. Macam-macam mesin gergaji adalah sebagai berikut :
- Mesin gergaji datar
-
Mesin TU-2A ini dirancang hanya untuk training, bukan untuk produksi. Oleh karena itu
mesin ini mempunyai keterbatasan kemampuan. Komputer mesin ini tidak mempunyai
hardisk yang dapat menyimpan data (program) sehingga program harus disimpan pada kaset
yang dilengkapi dengan discdrive juga, sehingga program dapat disimpan didalam disket
yang dapat dipanggil kembali saat diperlukan.
Spesifikasi mesin bubut TU-2A
Motor penggerak sumbu utama atau spindel adalah motor arus searah dengan
kecepatan putar yang bervariasi.
Spesifikasi mesin bubut TU-2A adalah sebagai berikut :
Merk
EMCO TU-2A
Jenis
Bubut CNC
Spindel utama
600-4000 rpm
Jumlah pahat
Benda kerja
Diameter maksimum 80 mm
Panjang maksimum 300 mm
Input 500 W
Output 300W
: Aluminium
2. Pahat
: Karbida
: Pembubutan
Selain kedua sistem kordinat diatas bentuk dan posisi pahat harus juga
dikomunikasikan pada mesin supaya profil yang direncanakan sesuai dengan yang
dihasilkan mesin.
Koordinat pada mesin CNC adalah koordinat ruang sehingga ada tiga sumbu x,
y dan z tatapi pada mesin bubut gerakan yang terjadi hanya dua sumbu saja. Sumbu x
merupakan ukuran diameter benda kerja dan sumbu z merupakakn arah longitudinal
benda kerja. Sedangkan sumbu y tidak ada sebab tidak akan mengalami perubahan
harga selama permesinan.
Sistem koordinat pada mesin bubut TU-2A, positif dan negatifnya dapat dilihat
pada gambar berikut.
A. (4,2)
Inkramental
(4,2)
2
1
A
C
1
B. (2,3)
(-2,1)
C. (1,1)
(-1,-2)
Contoh Pengunaan
Sudut pemasangan = 930 pahat dipasang lurus ( = 930).
1. Pembubutan memanjang, melintang menyudut.
Sampai dengan = 900
Catatan :
Dalam pemotongan a pada pembubutan melintang tidak boleh di program melebihi
0,3 mm. Jika tidak, jalannya pahat sangat buruk.
93
Dengan
, maksimal
30
Salah satu pahat dijadikan sebagai referensi, dengan demikian data pada pahat
tersebut dibuat sumbu x dan sumbu z sama dengan nol (ingat cara menolkan sumbu).
Kemudian data tersebut ditabelkan untuk kemudian diberitahukan pada mesin saat
membuat program yang menggunakan pahat yang bersangkutan.
Prosedur pengambilan data pahat adalah sebagai berikut :
Pasang perkakas optis pahat didepan revolver pahat.
Gerakkan pahat referensi (pahat no 1) kegaris persilangan.
Jika ujung pahat sudah terletak pada garis persilangan atau penunjukkan z dan z ke
nol. Hati-hati penunjukkan pahat terbalik.
Mundurkan revolver pahat secukupnya agar dapat dilakukan pergantian pahat dengan
bebas tanpa tabrakkan.
Ganti pahat dengan yang lain (pahat no 2).
Atur agar bayangan ujung pahat tepat pada garis silang.
Lihat dan catat harga x dan harga z pada kedudukan ini. Inilah harga data pahat yang
harus dimasukkan pada program.
Catatan :
Data yang terlihat pada optis posisinya terbalik.
program harus berisi semua informasi yang diperlukan mesin untuk mewujudkan proses
pemesinan yang diinginkan.
Gerakan untuk membentuk profil pada benda kerja biasanya dibayangkan sebagai
gerakan sebuah titik didalam ruang, gerakan ini dapat dilakukan oleh pahat atau benda
kerja. Pada kenyataannya benda kerja maupun pahat bukanlah merupakan sebuah titik
tetapi adalah sebuah benda yang mempunyai dimensi maupun profil.
II.1.2.1.5 Titik Aman Pahat
Titik aman pahat pada mesin bubut TU- 2A didapat dari rumus
((
1
xDB +2 x 2 xsm
2
) )
Dimana:
DB= Diameter benda
SM = Skala mesin
Karena diameter benda kerja pada saat praktikum 22 mm dan skala mesin 1:100
maka titik aman pahat menjadi:
CNC
Manual
2600
200
200
200
Penentuan sumbu x
Gerakan pahat searah sumbu x secara manual diluar benda kerja dan jaga jangan
sampai terjadi proses pemotongan kemudian nolkan sumbu x dengan menekan del.
robot
sehingga ATC kadang disebut juga sebagai Roobotic Tool Charge, Robot Tool
Charge, Robot Coupler, Robotic Coupler dan Robotic Connector.Dengan
penggunaan ATC maka penggantian pahat dapat dilakukan secara cepat sehingga
menurunkan waktu non produktif.
konvensional) yang terdiri atas berbagai jenis sesuai dengan proses yang bisa dilakukan
misalnya, untuk proses pemesinan dapat ditemukan mesin NC jenis bubut (turning), freis
(milling), koter (bor ring), gurdi (Drilling), gerinda (Grinding). Untuk proses pengelasan biasa
ditemukan mesin jenis NC untuk pemotongan (Flame cutting) dan pengelasan titik (spot
welding).
Berbagai mesin NC untuk proses non tradisional/Non konvensional misalnya proses erosi
bunga api (Spark-erode/ Elektro discharge machining, EDM), pemesinan dengan berkas laser
(Laser beam machining) serta proses pemesinan dengan jet air(water jet machining). Proses
pengontrolan geometri di permudah dengan adany mesin ukur koordinat (CMM, Coordinate
Measuring machine).
Mesin NC tersebut diatas memerlukan berbagai perangkat lunak (program) dalam
pengoperasiannya, misalnya program system operasi (operating system), program program
kelengkapan (utility programs) dan program-program aplikasi khusus (special application
programs) bagi computer pengontrolnya. Program-program tersebut dibuat oleh pembuat
sistem kontrol besrta pembuat mesin pada saat system control (computer) disatukan dengan
mesin perkakas. Penggunaan mesin NC secara tak langsung dan langsung dapat memanfaatkan
program-program tersebut ketika mesin NC digunakan untuk membuat produk.
Dibandingkan dengan mesin kon vensional yang setaraf dan sejenis mesin NC dikatakan
lebih
teliti(Accurate),
lebih
tepat(Pricise),
lebih
luwes(Flexible),
dan
kerja yang memilki tingkat kekerasan tinggi atau benda kerja yang sulit dikerjakan
oleh mesin mesin konvensional. ECM menggunakan bahan konduktif elektrik
yang terbatas sehingga cocok semua bahan benda kerja. ECM dapat memotong
sudut yang kecil ataupun rongga yang sangat sulit pada baja yang keras dan
batang batang Eksotis seperti titanium, hastelloy , kovar ,inconel dan karbit.
Proses ECM :
Adanya proses peralutan anodis daripada material benda kerja maka
terbentuklah
senyawa metal hidroksida yang bercampur dengan cairan elektrolit
(http://technovacation.blogspot.com/2010/10/electrochemica
l-machine-ecm.html
) kemudian diendapkan dalam bak
semacam lumpur. Cairan
yang berlumpur ini
pengendap. Keluar dari bak pengendap ini, cairan elektrolit tersebut kemudian
dijernihkan
Air bertekanan yang datang dari akumulator dikontrol oleh papan control
darimana air itu pergi ke nosel setelah melewati valves pembuka dan penutup (stopstar). Aliran pancaran keluar dari nosel memotong benda kerja, dan selanjutnya
dikumpulkan dalam system saluran. Kecepatan tinggi air yang keluar dari permata
menciptakan ruang hampa yang menarik abrasive dari garis kasar, yang kemudian
bercampur dengan air dalam tabung pencampuran.
Water jet adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan
dingin yang menggunakan tekanan yang sangat tinggi dengan air sebagai medianya
dan tambahan bahan abrasive (biasanya antara 20.000 sampai dengan 90.000 psi)
dengan tekanan yang sangat tinggi melalui lubang sempit,maka menghasilkan
kecepatan yang sangat tinggi pula(tekanan antara 20.000 dan 60.000 Pounds per
Square Inch (PSI) (1.300-6.200 bar). Ini terpaksa melalui lubang kecil di permata,
yang biasanya 0,007 untuk 0,020 dengan diameter (0,18-0,4 mm). Ini menciptakan
kecepatan yang sangat tinggi, sangat tipis berkisar (yang adalah mengapa sebagian
orang menyebut waterjets sebagai air laser) sedekat mungkin dengan kecepatan
suara (sekitar 600 mph atau 960 km / jam).
tegangan
listrik
secara
langsung,
serta
partikel-partikel
dapat
dilawan oleh daerah magnet listrik yang telah timbul. Arus terus meningkat dan
tegangan menurun. Sebelum berakhir, arus dan tegangan menjadi stabil, panas dan
tekanan di dalam gelembung uap telah mencapai ukuran maksimal, dan sebagian
logam telah dihilangkan. Lapisan dari logam di bawah kolom discharge pada
kondisi mencair, tetapi masih berada di tempatnya karena tekanan dari gelembung
uap. Jalur discharge sekarang berisi plasma dengan suhu sangat tinggi, sehingga
terbentuk uap logam, minyak dielektrik, dan karbon pada saat arus lewat dengan
intensif melaluinya. Pada akhirnya, arus dan tegangan turun menjadi nol.
Temperatur turun dengan cepat, tabrakan gelembung dan menyebabkan logam yang
telah dicairkan lepas dari benda kerja. Cairan dielektrik baru masuk di antara
elektrode dan benda kerja, menyingkirkan kotoran-kotoran dan mendinginkan
dengan cepat permukaan benda kerja. Logam cair yang tidak terlepas membeku dan
membentuk lapisan baru hasil pembekuan (recast layer). Logam yang terlepas
membeku dalam bentuk bola-bola kecil menyebar di cairan dielektrik bersama-sama
dengan karbon dari elektrode. Uap yang masih ada naik menuju ke permukaan.
Tanpa waktu putus yang cukup, kotoran-kotoran yang terbentuk akan terkumpul
membentuk percikan api yang tidak stabil. Situasi tersebut dapat membentuk DC
arc, yang mana dapat merusak elektrode dan benda kerja.
(http://agungadi13.blogspot.com/2013_01_01_archive.html)
II.2.1.4 Chemical Machining (CHM)
Proses CHM merupakan proses korosi yang terkendali atau secara selektif
yang terjadi pada suatu benda kerja. Adanya reaksi kimia yang mengubah metal
tersebut menjadi senyawa geram yang mengandung unsur metal benda kerja
tersebut.
Zat pelarut yang digunakan proses CHM dapat bersifat asam atau senyawa
kimia yang bersifat basa. Proses dapat terjadi dengan menyemprotkan pelarut kimia
kebagian yang akan dilarutkan atau benda kerja direndam dalam zat pelarut.
Pengatur rate of removal dilakukan dengan mengatur kosentrasi, komposisi dan
kondisi pengerjaan dari pelarut zat kimia (etching solution). Proses ini digunakan
untuk pembuatan lubang, celah, blanking operation dan engraving(pembuatan huruf
dan bentuk-bentuk ukuran).
Proses chemical
machining
langkah untuk
metode
paling
banyak digunakan adalah metode kimia karena kerusakan lebih kecil dibandingkan
metode mekanik.Pembersih mesin ultrasonic diterapkan menggunakan larutan
pembersih khusus dan pemanasan yang bermanfaat selama proses pembersihan.
b.
Langkah
selanjutnya
lapisan
benda
kerja
dibersihkan
dengan
dan ukuran benda kerja yang menerima proses chemical machining (CHM).
d. Etching merupakan tahap paling penting untuk menghasilkan komponen
yang dibutuhkan dari bahan. Tahap ini dilakukan oleh jenis etsa merendam mesin.
Bahan benda kerja terbenam ke dalam etsa dan yang menemukan adalah
mesin.Proses ini umumnya dilakukan pada temperature tinggi yang bergantung pada
bahan benda kerja. Kemudian benda kerja tersebut dibilas agar etsa bersih dari
permukaan mesin.
e. Bahan pembersih masking adalah bahan untuk menghapus masking dari
bagian benda kerja.