Kondisi patologis
Anatomi
Pembedahan
Protesa
Individual, seperti jenis kelamin usia, pekerjaan sehari-hari
Pinggang (hindquarter)
Sendi pinggul (hip diarticulation)
Amputasi paha (tight)
Sendi lutut
Amputasi bawah lutut
Prosedur Syme
Amputasi bawah
Amputasi Hindquarter dan hip disarticulation hampir mutlak dilakukan karena adanya kondisi
patologis. Amputasi ini tidak perlu menyisakan 1 atau 2 inci femur pada level hip karena
perkembangan jenis protesa saat ini.
Amputasi di atas lutut seharusnya dilakukan ketika terdapat kondisi patologis memungkinkan.
Dua faktor protesa yang perlu dipertimbangkan yaitu, deformitas fleksi hip dan kebutuhan untuk
menyediakan ruang untuk pemakaian protesa. Jika deformitas fleksi hip dipertimbangkan, misalnya
30 -40, maka pasien tidak mungkin memakai prothesa dan jika sedikit menandainya mungkin akan
berpengaruh pada level amputasi. Adanya strain pada lumbar spine dikarenakan adanya deformitas
hip flexi dan menyebabkan penurunan kemampuan dan nyeri punggung pada orang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pada amputasi. Batas hip flexi yang dapat diakomodasi protesa,
batas ini dapat dilihat dari segi kosmetik dan biomekanik dasar soket (socket brim),yang merupakan
lokasi pembebanan dan penempatan anatomi tidak dimungkinkan. Pada umumnya, jika ada
deformitas hip fleksi, maka akan disarankan tingkat pemotongan yang lebih tinggi daripada kondisi
patologis.
Faktor lain yang memerlukan pertimbangan adalah kebutuhan untuk menyesuaikan protesa diatas
sendi lutut palsu dimana harus ada jarak 4,5 - 5 inci antara ujung stump dan sendi lutut. Pada level
tigh, idealnya amputasi dilakukan 10 sampai 12 inci dari trochanter.
kosmetik. Prosedur Pirogoff dan Boyd dianggap kurang baik karena stump yang terlalu panjang
dan dapat merubah anatomi dari tumit sehingga menyebabkan gangguan dalam weight-bearing.
Prosedur Chopart yang dilakukan pada kaki belakang dan pada daerah mid-tarsal dapat
menyebabkan permasalahan utama berupa ketidakseimbangan pada otot walaupun telah
dilakukan pemindahan tendon. Keadaaan ini terjadi pada kasus pada daerah tibialis anterior
dimana ketidakseimbangan otot yang menetap menyababkan terjadinya deformitas stump,
selanjutnya menyebabkan equino-varus dan luka yang sangat nyeri.