Audit Invetigatif Dan Forensik
Audit Invetigatif Dan Forensik
2.
3.
4.
Pelaporan
Secara umum tidak ada perbedaan mendasar antara audit forensic dengan
audit investigasi , kecuali beberapa bagian yang dapat membedakan keduanya .
Perbedaannya adalah ,dasar kewenangan audit invetigasi ada pada organisasi /
lembaga / unit audit, misalnya audit internal, dewan komisaris / komite audit,
atau ketentuan lain yang dapat menjadi dasar pemeriksaan.
Sedangkan dasar kewenangan pada audit forensic adalah KUHAP , yakni jika
penyidik menganggap perlu minta bantuan pendapat ahli ( dalam hal ini
auditor )
Misalnya untuk
sebagainya.
menghitung
kerugian
yang
terjadi, menjadi
Dengan demikian pada audit forensic , tanggung jawab ada pada individu
auditor yang bersangkutan ,yang dalam hal ini bertindak sebagai saksi ahli.
Yang dipahami disini bahwa peran auditor ialah sebagai saksi ahli ( yang
dengan
Tanggungjawab pelaksanaan
Tanggungjawab audit investigasi ada pada unit audit,sedangkan
pada audit forensic ada pada pribadi auditor.
2.
Tujuan audit
Tujuan audit investigasi ialah menindaklanjuti indikasi / temuan
kecurangan pada audit sebelumnya,atau untuk membuktikan
kebenaran brdasarkan pengaduan . Sedangkan audit forensic
bertujuan membantu penyidik dalam pencarian bukti bukti
dalam suatu kegiatan hukum .
3.
4.
kemitraan ). Dalam audit forensic penyidik telah memperoleh bukti awal bahwa
tersangka telah melakukan perbuatan melawan hukum.
5.
6.
Pelaporan
Instrumen audit yang digunakan menurut Carl. Bonass ( seminar on Fraud and
Forensic
Investigation , Arthur
Andersen ,Januari,2001) meliputi
inspeksi,
observasi , inquiri, konfirmasi, wawancara, rekonsiliasi, penghitungan
ulang,
pemeriksaan ke authentikan , penelusuran, dan prosedur analisis. Analisis
forensic yang dapat di lakukan , antara lain :
Identifikasi hal hal tertentu atau anomaly anomaly yang perlu dianalisis
lebih lanjut (Identification of discrepancies or anomalies in the evidence )
AUDIT E - COMMERCE
Bidang audit terhadap e- commerce merupakan kegiatan jasa yang baru bagi
para auditor.
Menurut beberapa hasil penelitian ,kekhawatiran masyarakat terhadap resiko ebusiness / e commerce
ditekankan
beberapa
hal,yaitu
:
perlunya
pengungkapan praktek bisnis , perlu keyakinan atas keandalan transaksi ,dan
perlindungan atas informasi .
yang penting adalah perlindungan dan keamanan atas informasi pribadi yang
dimasukkan ke dalam
website tersebut. Apa jadinya jikalau informasi itu
sampai jatuh ke tangan yang tidak bertanggungjawab. Selain dari itu, bidangbidang atau kawasan yang rawan adalah ancaman hackers, crackers, dan
viruses.
WEBTRUST
1.
Online Privacy
2.
3.
Security
4.
Non - Repudiation
5.
Confidentiality
6.
Availability
Situs harus menjamin system dan data telah sesuai dengan yang
diungkapkan , harus terdapat ketentuan mengenai term and condition yang
sesuai secara legal dan kontraktual, tersedia prosedur yang diambil jika terjadi
bencana, dan tersedianya hardware serta software yang teruji keandalannya.
7.
Customized disclosure
Bukti yang dapat diakses dan digunakan jika terjadi klaim atas transaksi
b.Kriteria Security
c.Kriteria Confidentiality
Peraturan dan Kebijaksanaan yang sesuai dengan perjanjian legal dan
kontraktual.
Adanya
keandalannya.
perangkat
keras
dan
perangkat
lunak
yang
telah
diuji