USUL PENELITIAN
KAPITASI DAN PERSEPSI KECUKUPAN KAPITASI PADA FASILITAS
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM BPJS KESEHATAN
(Studi Kasus Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga)
OLEH :
NOVY NUR KUSUMAWARDHANI
G1B011041
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
melalui
pemeliharaan
kesehatan yang paripurna, sangat diperlukan upaya bersama dari seluruh lapisan
masyarakat, pemerintah sebagai penentu kebijakan dan petugas kesehatan yang
melayani masyarakat, maupun swasta sebagai mitra pemerintah untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan (Karyati, 2004). Situasi dan kondisi tersebut
memerlukan adanya keterpaduan dan penataan sistem pelayanan kesehatan yang
menjamin
akses
masyarakat
atas
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu
dana
PPK tersebut. Idealnya nilai biaya kapitasi harus cukup adekuat untuk membiayai
seluruh paket pelayanan kesehatan yang dikapitasikan (Sucahyono, 2002).
Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah yang sejak tahun 2001
melakukan suatu upaya pembenahan mekanisme pembiayaan kesehatan berbasis
pre-paid payment dalam bentuk program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat
(JPKM)
telah
menjadikan
Kabupaten
Purbalingga
menjadi
Puskesmas
Karanganyar,
Puskesmas
Karangmoncol
dan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan
diteliti dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana
kecukupan biaya kapitasi seerta persepsinya pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama
program
BPJS
Kesehatan
di
Puskesmas
Kutasari
Kabupaten
Purbalingga?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis kecukupan biaya kapitasi program BPJS Kesehatan di
Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui besaran angka utilisasi pelayanan di Puskesmas Kutasari
Kabupaten Purbalingga
b. Mengetahui besaran biaya kapitasi program BPJS Kesehatan di
Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga
c. Menganalisis besaran perhitungan kapitasi dengan membandingkan biaya
kapitasi yang diberikan pada Puskesmas Kutasari
d. Mendeskripsikan persepsi mengenai kecukupan kapitasi pada tenaga
kesehatan dan non kesehatan di Puskesmas Kutasari
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Kutasari
Memberikan informasi mengenai kecukupan kapitasi yang lebih adekuat yang
diberikan oleh program BPJS Kesehatan.
2. Bagi Jurusan Kesehatan Masyarakat
Memberikan manfaat keilmuan berupa kajian mengenai kecukupan kapitasi
program BPJS Kesehatan.
3. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah
mengenai kecukupan kapitasi program BPJS Kesehatan.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No
Penelitian Terdahulu
1. a.Judul : Analisa Kecukupan Besaran Iuran
Peserta Program Jaminan Kesehatan PT.
Askes (Persero)
b.Peneliti : Surmiyati
c.Tahun : 2012
d.Hasil :
1) Jenis pelayanan kesehatan program
jaminan PT Askes meliputi ;
pelayanan RJTP, RITP, RJTL, dan
RITL.
2) Berdasarkan data klaim tahun 2011
didapatkan hasil bahwa besarn biaya
per jiwa (BPJ) adalah sebesar Rp
28.611,-, dengan besaran nilai
kapitasi RJTP sebesar Rp 2.660,-,
RITP Rp 207.427, RJTL Rp
212.561,- dan RITL 2.678.549,-.
3) Perhitungan premi netto berdasarkan
data klaim tahun 2011 didapatkan
angka sebesar Rp 31.320,-.
Perbandingan
Persamaan :
a. Metode
penelitian
menggunakan
rancangan studi kasus
b. Data sekunder yang digunakan utilisasi
pelayanan
Perbedaan :
a. Tujuan
penelitian
mengetahui
kecukupan besaran iuran peserta
sedangkan penelitian ini bertujuan
mengetahui kecukupan kapitasi
b. Menggunakan pendekatan kuantitatif,
sedangkan penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif
c. Instrument penelitian yang digunakan
data sekunder sedangkan penelitian ini
instrument yang digunakan data
sekunder dan data primer.
10
No
Penelitian Terdahulu
2. a.Judul : Analisis Besaran Biaya Kapitasi
Dan Premi Program jaminan kesehatan
PT. Jamsostek Berdasarkan Biaya
Klaim Dan Utilisasi Pelayanan (Studi
Kasus PT. Jamsostek Daerah Istimewa
Yogyakarta)
b.Peneliti : Dian Safriantini
c.Tahun : 2014
d.Hasil :
1) Berdasarkan data biaya klaim dan
utilisasi
pelayanan
kesehatan,
didapatkan besaran kapitasi Per
Orang Per Bulan (POPB) yang
dibayarkan ke PPK 1 dan besaran
premi JPK PT.Jamsostek Kacab DIY
yaitu tahun 2008, kapitasi Rp1.876,POPB dan premi Rp11.070; tahun
2009, kapitasi Rp1.973,- POPB dan
premi Rp11.085; tahun 2010,
kapitasi Rp2.398,- POPB dan premi
Rp13.425,-; tahun 2011, kapitasi
Rp2.403,POPB
dan
premi
Rp14.921; tahun 2012, kapitasi
Rp3.416,POPB
danpremi
Rp15.923,-.
2) Persepsi dokter keluarga tentang
besaran
kapitasi
saat
ini
menunjukkan bahwa besaran kapitasi
yang diterima lebih rendah/tidak
sebanding dengan pelayanan yang
berikan kepada peserta.
3. a.Judul : Studi Kecukupan Biaya Kapitasi
Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta
Program
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
Masyarakat
(JPKM)
Kabupaten Purbalingga
b.Peneliti : Budi Aji, SKM, M.Sc.; Siti
Harwanti, S.Kep., M. Kes.; Agnes Fitria
Widiyanto, SKM, M. Sc.
c.Tahun : 2009
d.Hasil :
1) Terjadi perubahan yang cukup
signifikan terhadap besaran kapitasi
yang diberikan kepada Puskesmas
sejak tahun 2001 sampai dengan
2009 yaitu Rp 9.500,- menjadi Rp
50.000,- untuk Puskesmas yang
hanya memiliki pelayanan kesehatan
Perbandingan
Persamaan :
a. Rancangan penelitian menggunakan
studi kasus
b. Menganalisis besaran biaya kapitasi
Perbedaan :
a. Menganalisis besaran biaya kapitasi dan
premi sedangkan penelitian ini hanya
menganalisis biaya kapitasi
b. Variabel penelitian adalah utilisasi
pelayanan, biaya klaim, besaran biaya
kapitasi dan premi, serta persepsi dokter
keluarga sedangkan penelitian ini
variabelnya adalah utilisasi pelayanan,
biaya kapitasi dan persepsi tenaga
kesehatan.
c. Metode
analisisnya
menggunakan
triangulasi data primer sedangkan
penelitian ini menggunakan triangulasi
data sekunder dan data primer serta
perhitungan untuk mendapatkan besaran
kapitasi.
Persamaan :
a. Mengetahui kecukupan biaya kapitasi
b. Menghitung biaya kapitasi berdasarkan
utilisasi penelitian dan tarif/biaya satuan
Perbedaan :
a. Jenis penelitian yang digunakan
penelitian
kuantitatif
deskriptif
sedangkan penelitian ini menggunakan
penelitian kuantitatif dan kualitatif
b. Tujuan penelitian hanya sampai pada
menganalisis
kecukupan
kapitasi
sedangkan penelitian ini bukan hanya
menganalisis kecukupan kapitasi saja
tetapi juga mengetahui persepsi tenaga
kesehatan
11
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BPJS Kesehatan
BPJS
merupakan
sebuah
organisasi
yang
bertugas
untuk
presiden.
BPJS
terdiri
dari
BPJS
Kesehatan
dan
BPJS
Ketenagakerjaaan.
BPJS Kesehatan akan mengelola jaminan kesehatan yang akan
memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi setiap rakyat Indonesia. Jaminan
ini
diberikan
komprehensif,
dalam
bentuk
mencakup
pelayanan
peningkatan
kesehatan
kesehatan,
perseorangan
pencegahan
yang
penyakit,
pengobatan dan pemulihan, termasuk obat dan bahan medis dengan teknik
layanan terkendali mutu dan biaya (managed care). BPJS Ketenagakerjaan akan
menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan
kematian, program jaminan pensiun, dan jaminan hari tua.
BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan asas:
kemanusiaan, manfaat, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia BPJS
menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip:
kegotongroyongan,
nirlaba,
keterbukaan,
kehati-hatian,
akuntabilitas,
portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat dan hasil pengelolaan dana
13
14
15
16
b. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga
Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota
Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar
5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 3%
(tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua persen) dibayar oleh
peserta.
c. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD
dan Swasta sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau Upah
per bulan dengan ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi
Kerja dan 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.
d. Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari
anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar
sebesar 1% (satu persen) dari dari gaji atau upah per orang per bulan,
dibayar oleh pekerja penerima upah.
e. Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara
kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll); peserta pekerja bukan penerima
upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:
1) Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang
per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
2) Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang
per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
3) Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per
orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
17
b)
praktik dokter;
c)
e)
18
19
20
21
22
dengan
mempertimbangkan
sumber
daya
manusia,
B. Kapitasi
23
Kapitasi berasal dari kapita yang berarti kepala. Sistem kapitasi berarti
cara perhitungan berdasarkan jumlah kepala yang terikat dalam kelompok
tertentu. Kepala disini berarti orang atau peserta atau anggota (Depkes.Direktorat
Jenderal JPKM, 2005). Menurut (Thabrany, 2000), kapitasi merupakan biaya atau
imbalan jasa yang diberikan, berdasarkan pada jumlah jiwa atau kapita yang
dilayani, sakit atau tidak sakit, dalam perhitungan satuan waktu tertentu. Senada
dengan Thabrany, (Hendrartini, 2009a) menyatakan bahwa konsep kapitasi
(capitation concept system) adalah sebuah konsep atau sistem pembayaran yang
memberi
imbalan
jasa
pada
Health
Providers
(Pemberi
Pelayanan
bersangkutan
sebelum
melakukan
pelayanan
kesehatan/pra
upaya
24
serta kebijakan asuransi. Proses penetapan biaya satuan tidak terlepas dari aspekaspek finansial lokal, dalam arti biaya yang berlaku untuk daerah itu dan tingkat
harga yang kompetetif di daerah tersebut. Dengan dasar biaya lokal yang berbeda
antara satu daerah dengan daerah lain, maka penentuan besaran kapitasi tidak
mungkin dibuat sama antar daerah (Hendrartini, 2009b; Murti, 2004).
Pembayaran kapitasi antara sebuah Pembayar atau asuradur kepada PPK
dapat dilakukan dengan berbagai model. Masing-masing model memiliki
persyaratan dan keunggulan tersendiri. Kegagalan pembayaran kapitasi dapat
terjadi jika model kontrak kapitasi disama ratakan, tanpa memperhatikan kondisi
lapangan (Thabrany, 1992).
Pembayaran kapitasi dapat dilakukan dengan berbagai jenis pelayanan
yang bervariasi dari pembayaran terbatas untuk rawat jalan tingkat pertama tanpa
obat, bisa dengan obat, bisa termasuk rawat jalan lanjutan dan bahkan termasuk
rawat inap. Pembayaran kapitasi untuk jenis pelayanan rawat jalan tertentu
dikenal dengan nama primary care capitation atau kapitasi parsial, sedangkan bila
dokter menanggung resiko untuk seluruh pelayanan rawat jalan, rujukan dan
perawatan di rumah sakit disebut full capitation (Boland, 1996).
Sistem
pembayaran
kapitasi
jika
dibandingkan
dengan
sistem
25
ini,
apabila
dapat
dilaksanakan
dengan
baik,
jelas
akan
26
C. Perhitungan Kapitasi
27
Secara prinsip, cara menghitung biaya kapitasi tidaklah sulit. Hanya saja,
penyedia pelayanan kesehatan/PPK dan badan penyelenggara sering kali tidak
memiliki informasi yang cukup untuk bisa menghitung besar biaya kapitasi yang
memuaskan kedua belah pihak. Akibatnya, banyak PPK yang tidak atau belum
bersedia diberikan kompensasi secara borongan atau kapitasi. Perlu diingat,
bahwa biaya kapitasi yang telah dihitung dengan baik di suatu PPK, meskipun
informasi telah tersedia, tidak begitu saja bisa digunakan di tempat lain. Sebab,
jika karakteristik demografi anggota suatu Bapel atau perusahaan dan paket
jaminan berbeda, maka besaran kapitasi harus berbeda pula (Thabrany, 2000).
Perhitungan kapitasi asuransi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan
langkah-langkah berikut (Ilyas, 2005; Thabrany, 2000)
1.
28
kondisi ini negosiasi dilakukan atas dasar tawar menawar atau didasarkan pada
rata-rata klaim di masa lalu.
4. Langkah berikutnya adalah menghitung biaya per kapita per bulan untuk tiap
jenis pelayanan. Jika angka utilisasi dan rata-rata biaya per pelayanan sudah
diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menghitung biaya per kapita per
tahun untuk tiap jenis pelayanan. Rumus yang digunakan yaitu :
Biaya per kapita per tahun = (utilisasi x
rata-rata biaya)
5. Selanjutnya dilakukan penjumlahan biaya perkapita per bulan untuk seluruh
jenis pelayanan. Biaya per kapita yang telah diperoleh kemudian dibagi dengan
12 untuk mendapatkan biaya per kapita per bulan.
Menurut BPJS Kesehatan (2014), Biaya pelayanan RJTP dibayar dengan
kapitasi, yaitu berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar di Fasilitas Kesehatan
tersebut tanpa pengenaan iur biaya kepada peserta. Besaran kapitasi sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Besaran Kapitasi Menurut BPJS Kesehatan
No Fasilitas Kesehatan
Tarif
1. Puskesmas
atau
fasilitas Rp 3.000,00 s.d Rp
kesehatan yang setara
6.000,00
2. RS Pratama, Klinik Pratama, Rp 8.000,00 s.d Rp
Praktek Dokter atau Fasilitas 10.000,00
Kesehatan yang setara
3. Praktik Dokter Gigi di luar Rp 2.000,00
Fasilitas Kesehatan no 1 atau 2
a. Tarif kapitasi Rp. 6.000,00 di Puskesmas (huruf A1) dan Rp. 10.000,00 di RS
Kelas D Pratama, klinik pratama, atau fasilitas kesehatan yan setara (huruf B1)
29
30
transparansi
data,
informasi
utilisasi
dan biaya
antara
Badan
Penyelenggaran dengan PPK. Pada pelaksanaan JKN Tahun 2014, Bapel dalam
hal ini BPJS Kesehatan dan PPK dituntut memiliki managemen data yang baik.
Apabila transparansi data tidak bisa direalisir,maka kontrak pembayaran kapitasi
Bapel dengan PPK tidak akan berlangsung lama, kecuali ada tekanan politik atau
ekonomi yang memaksa hal itu terjadi (Thabrany, 2000).
31
Penyelenggara
pelayanan
kesehatan
memiliki
tanggung
jawab
menyelenggakan pelayanan secara efektif dan efisien tetapi tetap bermutu (Mukti,
2007). Karena jika dana yang disediakan tidak mencukupi penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dikhawatirkan mutu pelayanan akan rendah dan pada system
pembayaran kapitasi parsial terjadinya angka rujukan yang tinggi. Cara
pembayaran untuk penyelenggara pelayanan kesehatan dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
1. Pembayaran untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, menurut Pasal 39
ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 dilakukan
secara praupaya oleh BPJS Kesehatan berdasarkan kapitasi atas jumlah
Peserta yang terdaftar di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan, Pasal 39 ayat (3)
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 menentukan bahwa pembayaran
oleh BPJS Kesehatan dilakukan berdasarkan cara Indonesian Case Based
Grups (INA CBGs).
Perlu ditambahkan bahwa besaran kapitasi dan INA CBG,s ditinjau sekurangkurangnya setiap 2 (dua) tahun sekali oleh Menteri Kesehatan setelah
berkoordinasi dengan Menteri Keuangan. Peninjauan besaran kapitasi dan
INA CBGs perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan
keadaan guna menjamin kesinambungan pelayanan sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
3. Untuk pelayanan gawat darurat yang dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan yang
tidak menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan menurut Pasal 40 ayat (1)
32
Gambar 2.1 Pelaku dalam Sistem Pelayanan Kesehatan (Mukti dan Moertjahjo,
2010)
33
ketidakpuasan
pasien
(Hendrartini,
2010).
Keberhasilan
pembayaran kapitasi tergantung dari kesiapan PPK dalam menerima sistem ini,
meliputi perubahan persepsi PPK tentang akuntabilitas, pelayanan pasien,
penggunaan sumber daya dan manajemen pasien. Menurut Boland (1996),
karakteristik PPK yang dapat menunjang keberhasilan pembayaran kapitasi
memiliki ciri sebagai berikut: fokus pada pelayanan primer, mempunyai
komitmen terhadap mutu pelayanan, mempunyai kemampuan untuk merujuk
pasien dengan tepat, menekankkan pada hubungan dokter-pasien jangka panjang
dan mempunyai kemampuan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien.
34
35
G. Kerangka Teori
- Karakteristik populasi
- Sistem pelayanan
- Manfaat yang ditawarkan
- Kebijakan asuransi
Biaya per jenis pelayanan
yang sudah ditentutan oleh
peraturan daerah
Angka
Utilisasi
Biaya Kapitasi
Rata-rata biaya
per jenis
pelayanan
Persepsi
Prosentase Pendapatan
Kapitasi
Insentif
Pemanfaatan
pelayanan
kesehatan
Kepuasan Petugas
Puskesmas
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Angka
Utilisasi
Kapitasi
Biaya/Tarif
Satuan
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik dalam pendekatan
kuantitatif maupun kualitatif adalah sebagai berikut :
1. Angka Utilisasi
2. Biaya/Tarif satuan
3. Besaran Kapitasi
4. Persepsi kecukupan kapitasi pada tenaga kesehatan dan non kesehatan
37
Variabel
Angka
Utilisasi
Biaya/Tarif
Satuan
Besaran
Kapitasi
Definisi Operasional
Hasil pembagian antara
angka kunjungan dengan
jumlah
peserta
BPJS
Kesehatan.
Harga rata-rata pelayanan
kesehatan per kapita. Jenis
pelayanan yang diberikan
diantaranya
pelayanan
dokter umum, dokter gigi,
laboratorium, obat-obatan,
KIA/KB, kegiatan promotif
dan preventif (Penyuluhan).
Perkalian
antara
biaya
satuan/unit cost dengan
angka utilisasi.
Teknik
Pengumpulan
Data
Perhitungan dengan
data sekunder
Skala Data
Skala Rasio
Data sekunder
Skala Rasio
Perhitungan dengan
data sekunder
Skala Rasio
Variabel
Persepsi kecukupan
kapitasi pada tenaga
kesehatan dan non
kesehatan
Definisi Operasional
Pemahaman, cara pandang, atau
penafsiran
(persetujuan,
penolakan, dan lainnya) pada
tenaga kesehatan dan non
kesehatan di Puskesmas terhadap
kecukupan total penerimaan dana
kapitasi baik insentif maupun
pemanfaatan
pelayanan
kesehaatan serta pengendalian
biaya yang dilakukan Puskesma.
38
E. Subyek Penelitian
Penelitian kuantitatif ini menggunakan laporan data kunjungan pasien
BPJS di Puskesmas Kutasari pada tahun 2014 untuk mengetahui besaran biaya
kapitasi. Sedangkan subyek penelitian kualitatif ini adalah petugas yang bekerja
di Puskesmas Kutasari. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik sampling
purposif dengan kriteria mereka yang sudah bekerja sebelum pelaksanaan BPJS
Kesehatan. Subjek utama penelitian ini adalah kepala Puskesmas Kutasari dan
pihak BPJS Kesehatan, serta subyek tambahannya terdiri atas dokter puskesmas,
perawat, bidan, staff obat, dan tenaga administrasi keuangan.
F. Lokasi Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
Puskesmas
Kutasari
Kabupaten
39
Data kuantitatif penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari
laporan data kunjungan pasien BPJS Kesehatan tahun 2014 yang berobat ke
Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga. Data ini digunakan untuk
mengetahui besaran kapitasi yang diterima oleh Puskesmas Kutasari.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam
(indepth interview) dengan menggunakan digital voice recorder. Wawancara
ini dilakukan untuk mengetahui persepsi mengenai kecukupan kapitasi dari
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan di Puskesmas Kutasari serta
melakukakan
wawacara
dengan
pihak
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
H. Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang merupakan data sekunder diperoleh dari laporan
kunjungan pasien BPJS Kesehatan tahun 2014. Analisis data ini dilakukan
untuk mendapatkan besaran kapitasi di Puskesmas Kutasari, adapun langkahlangkah yang akan dilakukan sebagai berikut :
a. Mengklasifikasi jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Kutasari
b. Menghitung rate utilisasi (data kunjungan dibagi dengan jumlah peserta
peserta BPJS Kesehatan)
40
41
I. Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif
dan kualitatif sehingga keabsahan datanya dilakukan pada data kualitatif saja.
Keabsahan data kualitatif dilakukan dengan triangulasi sumber yaitu menguji
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber akan dilakukan pada pihak Dinas
Kesehatan Kabupaten Purbalingga (DKK Purbalingga).
Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Karena
itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui
keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat tercapai.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi. Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2007).
Menurut Patton, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2007).
42
J. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
Kegiatan
Perizinan
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
data,
analisis,
dan
penyusunan laporan
Seminar Hasil
Minggu Ke8
9 10
11
12
13
14
15
16
43
DAFTAR PUSTAKA
Ady. 2014. BPJS dan Puskesmas Harus Transparan Soal Dana Kapitasi JKN.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt548ff0f8bb3a9/bpjs-danpuskesmas-harus-transparan-soal-dana-kapitasi-jkn. Diakses pada tanggal 31
Maret 2015.
Askes. 2013. Menyambut SJSN : Kebijakan BPJS Kesehatan pada Dokter Layanan
Primer. PT. Askes Indonesia (Persero). Jakarta.
BPJS Kesehatan. 2010. Visi dan Misi. http://www.bpjs-kesehatan.go.id/statis-2visidanmisi.html. Diakses pada tanggal 5 Maret 2015.
. 2013. Iuran. http://www.bpjs-kesehatan.go.id/statis-14-iuran.html.
Diakses pada tanggal 5 Maret 2015.
. 2013. Peserta BPJS Kesehatan.
http://www.bpjskesehatan.go.id/statis-12-peserta.html. Diakses pada tanggal
5 Maret 2015.
. 2014a. Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan.
http://sappk.itb.ac.id/wp-content/uploads/2014/01/Buku-Panduan-Layananbagi-Peserta-BPJS-Kesehatan.pdf. Diakses pada tanggal 31 Maret 2015.
. 2014b. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan.
http://www.ropeg.kkp.go.id/upload_file/Panduan%20Praktis%20Pelayanan
%20BPJS%20Kesehatan.pdf. Diakses pada tanggal 31 Maret 2015.
Boland, P. 1996. The Capitation Sourcebook: a practical guide to managing atrisk
arrangements. Boland Health Care Inc. California.
Depkes RI. 2014a. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta.
. 2014b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59
Tahun 2014 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan
Program
Jaminan
Kesehatan.
http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/pmk-59-thn-2014-ttgstandar-tarif-jkn.pdf. Diakses pada tanggal 31 Maret 2015.
Depkes.Direktorat Jenderal JPKM. 2005. Standar dan Modul: Pelatihan Teknis
Perhitungan Unit Cost Pelayanan Kesehatan PPK Primer dalam
Penyelenggaraan JPK (pp. 66 74). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
44
45
46
Lampiran 1
FORM PERHITUNGAN KAPITASI
BERDASARKAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Pelayanan
Jan
Feb
Mar
Apr
Sep
Okt
Administrasi Pelayanan
a. Pendaftaran pasien
b. Pemberian surat rujukan
ke Faskes lanjutan
Pelayanan Dokter Umum
Pelayanan Dokter Gigi
Laboratorium
Obat-obatan
Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
Kegiatan Promotif dan
Preventif (Penyuluhan)
a. Personal Promotif dan
Preventif
1) Penyuluhan
Perorangan
2) Skrining Kesehatan
3) Imunisasi
4) Keluarga Berencana
b. Promotif dan Preventif
bersifat Public
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Pelayanan
Administrasi Pelayanan
a. Pendaftaran pasien
b. Pemberian surat rujukan ke Faskes
lanjutan
Pelayanan Dokter Umum
Pelayanan Dokter Gigi
Laboratorium
Obat-obatan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kegiatan Promotif dan Preventif
(Penyuluhan)
a. Personal Promotif dan Preventif
1) Penyuluhan Perorangan
2) Skrining Kesehatan
3) Imunisasi
4) Keluarga Berencana
b. Promotif dan Preventif bersifat Public
Angka
Utilisasi
Biaya/Tarif
Satuan
Kapitasi
Nov
Des
47
Lampiran 2
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Nama saya Novy Nur Kusumawardhani, mahasiswa Jurusan Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman. Saya
sedang melakukan penelitian dalam rangka menyusun tugas akhir kuliah (skripsi)
yang berjudul Analisis Kecukupan Biaya Kapitasi Program BPJS Kesehatan
Berdasarkan Utilisasi Pelayanan Di Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga.
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dari tenaga kesehatan dan non
kesehatan di Puskesmas Kutasari mengenai kecukupan besaran kapitasi dalam
program BPJS Kesehatan.
B. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila anda
memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan diri/berubah pikiran
setiap saat tanpa dikenai denda atau sanksi apapun.
C. Prosedur Penelitian
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta
menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah Anda diminta
untuk menjawab pertanyaan dalam wawancara mengenai kecukupan kapitasi.
D. Manfaat Penelitian
Partisipasi Anda dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat
berupa informasi mengenai sistem pembayaran kapitasi program BPJS Kesehatan.
E. Resiko dan ketidaknyamanan
Selama penelitian ini, peneliti tidak melakukan intervensi/pemberian tindakan
sehingga tidak ada resiko atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
F. Kompensasi
Tidak ada kompensasi yang akan kami berikan kaitannya dengan keikutsertaan Anda
sebagai partisipan dalam penelitian ini karena penelitian ini merupakan penelitian
pengamatan dimana kami tidak melakukan tindakan atau memberi bahan percobaan
kepada Anda.
G. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subyek penelitian akan dirahasiakan
dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa
identitas subyek penelitian.
48
H. Informasi tambahan
Anda diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan
dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu terjadi efek sampingatau membutuhkan
penjelasan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Novy Nur Kusumawardhani pada
no. HP 082137280375.
I. Kesediaan
Jika Anda bersedia untuk berpartisipasi maka Anda akan mendapatkan satu salinan
dari lembar informasi dan kesediaan ini. Tandatangan Anda pada lembar ini
menunjukkan kesediaan Anda untuk menjadi partisipan dalam penelitian.
Tanggal :..
Tandatangan Partisipan
49
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
KEPALA PUSKESMAS KUTASARI
I. Identitas Responden
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
4. Lama Bekerja
:
:L/P
:
:
II. Pertanyaan
1. Pertanyaan Pembuka
a. Bagaimana menurut Anda pembayaran kapitasi (prosedur, mekanisme
pembayaran dan peraturan pembayaran kapitasi) di Puskesmas dalam
program BPJS Kesehatan ini?
b. Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan program kapitasi BPJS Kesehatan
ini?
2. Pertanyaan Eksplorasi
a. Menurut Anda bagaimana pengalaman Anda dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada saat era kapitasi dengan sebelum kapitasi di Puskesmas ini?
b. Menurut Anda bagaimana kinerja staf-staf Anda dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada saat era kapitasi dengan sebelum kapitasi di
Puskesmas ini?
c. Menurut Anda bagaimana kecukupan kapitasi dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas ini?
d. Menurut Anda bagaimana kecukupan kapitasi dalam pemenuhan insentif
bagi pekerja di Puskesmas ini?
e. Apa saja kendala dalam pembagian kapitasi di Puskesmas ini?
f. Menurut Anda bagaimana upaya pengendalian biaya yang dilakukan
Puskesmas ini agar puskesmas tidak merugi?
3. Pertanyaan Keluar
a. Apakah yang Anda harapkan terhadap sistem pembayaran kapitasi program
kapitasi BPJS Kesehatan ini?
b. Apa saran Anda terhadap sistem pembayaran kapitasi program BPJS
Kesehatan ini?
50
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
TENAGA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN PUSKESMAS KUTASARI
I. Identitas Responden
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
4. Lama Bekerja
:
:L/P
:
:
II. Pertanyaan
1. Pertanyaan Pembuka
a. Bagaimana menurut Anda pembayaran kapitasi (prosedur, mekanisme
pembayaran dan peraturan pembayaran kapitasi) di Puskesmas dalam
program BPJS Kesehatan ini?
b. Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan program kapitasi BPJS Kesehatan
ini?
2. Pertanyaan Eksplorasi
a. Menurut Anda bagaimana pengalaman Anda dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada saat era kapitasi dengan sebelum kapitasi di Puskesmas ini?
b. Menurut Anda bagaimana kecukupan kapitasi dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas ini?
c. Menurut Anda bagaimana kecukupan kapitasi dalam pemenuhan insentif
bagi pekerja di Puskesmas ini?
d. Apa saja kendala dalam pembagian kapitasi di Puskesmas ini?
e. Menurut Anda bagaimana upaya pengendalian biaya yang dilakukan
Puskesmas ini agar puskesmas tidak merugi?
3. Pertanyaan Keluar
a. Apakah yang Anda harapkan terhadap sistem pembayaran kapitasi program
kapitasi BPJS Kesehatan ini?
b. Apa saran Anda terhadap sistem pembayaran kapitasi program BPJS
Kesehatan ini?
51
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
PIHAK BPJS KESEHATAN
I. Identitas Responden
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
4. Lama Bekerja
:
:L/P
:
:
II. Pertanyaan
1. Pertanyaan Pembuka
a. Bagaiamana pelaksanaan kapitasi program BPJS Kesehatan di Puskesmas
Kabupaten Purbalingga?
b. Apa kelebihan dan kekurangan sistem pembayaran kapitasi program BPJS
Kesehatan ini?
2. Pertanyaan Eksplorasi
a. Bagaimana menurut Anda dampak perubahan sistem jaminan kesehatan
nasional terhadap kapitasi ini?
b. Bagaimana menurut Anda tindak lanjut dalam pelaksanaan kapitasi ini akan
mengarah kemana pelaksanaannya?
c. Menurut Anda bagaimana peraturan-peraturan yang mengatur pelaksanaan
kapitasi ini?
d. Apakah menurut Anda kapitasi yang diberikan pada masing-masing
Puskesmas sudah cukup atau tidak?
e. Apakah ada kendala atau keluhan dari Puskesmas dalam pelaksaan kapitasi
ini?
f. Menurut Anda ada atau tidak evaluasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan
untuk melihat kecukupan kapitasi di Puskesmas?
3. Pertanyaan Keluar
a. Apakah yang Anda harapkan terhadap sistem pembayaran kapitasi program
kapitasi BPJS Kesehatan ini?
b. Apa saran Anda terhadap sistem pembayaran kapitasi program BPJS
Kesehatan ini?
SESI PENUTUPAN WAWANCARA MENDALAM
Kami akan menganalisis informasi yang telah Anda berikan. Kami akan senang hasil
laporan tersebut apabila anda membutuhkannya. Terima kasih.
52
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
PIHAK DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA
I. Identitas Responden
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
4. Lama Bekerja
:
:L/P
:
:
II. Pertanyaan
1. Pertanyaan Pembuka
a. Bagaiamana pelaksanaan kapitasi program BPJS Kesehatan di Puskesmas
Kabupaten Purbalingga?
b. Apa kelebihan dan kekurangan sistem pembayaran kapitasi program BPJS
Kesehatan ini?
2. Pertanyaan Eksplorasi
a. Bagaimana menurut Anda dampak perubahan sistem jaminan kesehatan
nasional terhadap kapitasi ini?
b. Apakah menurut Anda kapitasi yang diberikan pada masing-masing
Puskesmas sudah cukup atau tidak?
c. Apakah ada kendala dalam pelaksaan kapitasi dalam program BPJS
Kesehatan ini?
d. Menurut Anda upaya pengendalian biaya apa yang dilakukan Puskesmas si
Kabupaten Purbalingga agar puskesmas tidak merugi?
e. Menurut Anda bagaimama peran Dinas Kesehatan dalam pembiayaan
pelayanan kesehatan apakah masih member bantuan atau tidak?
3. Pertanyaan Keluar
a. Apakah yang Anda harapkan terhadap sistem pembayaran kapitasi program
kapitasi BPJS Kesehatan ini?
b. Apa saran Anda terhadap sistem pembayaran kapitasi program BPJS
Kesehatan ini?
SESI PENUTUPAN WAWANCARA MENDALAM
Kami akan menganalisis informasi yang telah Anda berikan. Kami akan senang hasil
laporan tersebut apabila anda membutuhkannya. Terima kasih.