Anda di halaman 1dari 14

KULIAH

ENDOMETRIOSIS
ENDOMETRIOSIS : Keadaan dimana
endometrium yang berfungsi
terdapat diluar kavum uteri
Bila endometrium terdapat di
miometrium disebut ADENOMIOSIS
BILA endometrium terdapat diluar
uterus disebut ENDOMETRIOSIS

ADENOMIOSIS
TERUTAMA DIKETEMUKAN PADA MULTIPARA
SERING PADA PREMENOPAUSE
FREQ 10-20%
PATOLOGI :
-Pembesaran uterus difus, umunya padat, simetris Sering dengan
mioma
-Ada yang tumbuh secara lokal disebut endometrioma
-Mikroskopis : khas adanya pulau-pulau endometrium pada otot
uterus
Gambaran klinik :
-Menorhhagi (tersering), kadang metrorhagi
-Disminore
-Uterus makin membesar
-Dispareuni

Dignosis
Diagnosis suspect bila :
umur 40 tahun, banyak anak keluhan
menoragi / Dismenore makin menjadi, uterus
membesar dan berkonsistensi padat simetris.
Dignosis Pasti :Pada durante operasi
Pengobatan :
Pada usia muda, masih ingin punya anak
hormonal, radioterapi dipertimbangkan
Usia tua, anak cukup Histerektomi

ENDOMETRIOSIS
Endometrium diluar cavum uteri / diluar uterus menurut urutan
Tersering :
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Ovarium
Peritoneum, lig sakrouterinum, cavum douglasi, dinding
belakang uterus, tuba fallopi, plika vesiko uterina, lig
rotundum, dan sigmoid
Septum rectovaginale
Kanalis Inguinalis
Appendiks
Umbilikalis
Servik, vesika utenaria, vulva
Parut laparatomi
Kel Lymfe
Bag tubuh lain

Histogenesis
1. Teori sampson : oleh karena regurgitasi
2. Darah haid ke tuba rongga pelvis
3. Teori Robert-Meyer: oleh karena epitel
4. Epitel selom yang mempertahankan
5. Hidupnya dirongga pelvis
6. Penyebaran melalui darah / Lymfe
7. Penyebaran melalui Operasi
INSIDEN:

5-15%
>Sering pada orang kulit hitam
>sering pada wanita muda, tidak mempunyai anak

PATOLOGI
Bisa terjadi perlengketan
Bila darah berkumpul (mengandung endometrium) kiste
pecah akut abdomen
MIKROSKOPIS:
Khas : ditemukan stroma dan kelenjar endometrium,
bekas
perdarahan, erytrocit, makrofag berisi
pigmen
hemosiderin, dan sekitarnya tampak sel
radang dan
jaringan ikat
Secara mikroskopis merupakan kelainan jinak, akan
Tetapi kadang-kadang seperti ganas oleh karena terjadi
Penyebaran ke paru, pleura, cavum douglasi

Gejala Klinik:
1.
Dismenore makin lama makin hebat
2.
Dispareuni Ok endometriosis pada cavum douglasi
3.
Nyeri waktu defekasi terutama waktu haid ok
endometriosis pd Rectosimoid
4.
Poli / Hipermenore Ok Endometriosis pada ovarium
5.
Infertilitas 30-40% : terjadi oleh karena terganggunya
mobilitas tuba karena fibrosis dan perlengketan
Diagnosis :
Ditegakan berdasarkan :
Anamnesis, Pemeriksaan klinis, L.D, Biopsi

Differential Diagnosis :

Adenomiosis uteri

Radang pelvis Adnexa tumor

Endometriosis ovarium DD kistoma ovarii

Endometriosis rectosigmoid DD Ca
Rectosigmoid
Penanganan :
1.
Pencegahan
2.
Pengawasan
3.
Pembedahan
4.
Radiasi

PENCEGAHAN
Menurut MEIGS kehamilan merupakan pencegahan
paling baik endometriosis berkurang / hilang
setelah hamil oleh karena regresi endometrium
Hindari kuretase kasar pada haid bahaya
regurgitasi
Observasi
Ditujukan untuk (HARUS DIAWASI SECARA TERATUR) :
- endometriosis ringan
- tua oleh karena menopause tidak hilang sendiri
- Muda tanpa gangguan infertilitas
- Terapi analgesik untuk mengurangi nyeri

TERAPI HORMONAL
TUJUAN : membuat amenore dengan jalan menekan fungsi hipofisis dan
menghalangi ovulasi
a.Estrogen:
- Stilbesterol : tidak memuaskan
efek samping : Perdarahan uterus, kista ovarium ruptur
b. Progesteron
lebih memuaskan, kadang kombinasi dengan hormon estrogen
ENOVID (NORETINODREL DENGAN MESTRANOL )
DELUTEVAL campuran kaproas hidroksi progesteron dengan valerat
estradiol
DEPO-PROVERA (MEDROXY PROGESTERON ASETAT)
NORETINDRONE
DANAZOLE ANTIGONADOTROPIK untuk meghalangi ovulasi dan haid

PEMBEDAHAN
Harus diingat : Umur, Fungsi Ovarium /
uterus masih diperlukan atau tidak
> 40 thn Histerektomi total, salpingo
oovorektomi bilateral, dengan pengangkatan
sarang endometriosis

RADIASI
Bertujuan untuk menghentikan fungsi:
ovarium tidak gigunakan sekarag
Kecuali ada kontra indikasi operasi

Anda mungkin juga menyukai