Anda di halaman 1dari 14

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Modul Dynamic Routing


Konfigurasi RIPv2 dan EIGRP
Program Keahlian
: Teknik Komputer dan Jaringan
Mata Pelajaran
: Rancang Bangun Jaringan
Kelas/ Semester
: XII / 1
Materi Pokok/ Tema : Routing Menggunakan Protokol Distance Vector
Indikator:
1. Siswa dapat memahami protokol routing jenis distance vector pada
jaringan perusahaan.
2. Siswa dapat menalar protokol routing jenis distance vector pada
jaringan perusahaan.
3. Siswa dapat melakukan konfigurasi routing secara dynamic
(khusus menggunakan protokol RIPv2 dan EIGRP)
Skenario

Gambar. Desain Skenario Praktikum Dynamic Routing RIP

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Alat dan Bahan


1. PC / Laptop
2. Software Simulasi Cisco Paket Tracer 6.2
Dasar Teori
Routing adalah proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan ip address yang dituju oleh
paket. Jenis konfigurasi routing biasanya dibedakan menjadi 2 yaitu Static Routing
dan Dynamic Routing. Static Routing biasanya digunakan untuk jaringa
dalam lingkup kecil yang routernya tidak terlalu banya. Sedangkan Dynamic
Routing
digunakan untuk jaringan yang besar dan banyak router. Dynamic routing
membutuhkan Routing Protokol untuk membuat table routingnya. Routing protocol
merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akan
membentuk table routing.
Menurut Jeff Dolye, semua routing protocol dibangun dengan algoritma, dimana
algoritma tersebut merupakan sebuah prosedur atau langkah-langkah untuk
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Dari algoritma routing
protocol tersebut minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Memiliki cara atau prosedur untuk menyampaiakan informasi tentang kondisi
jaringan ke router lain.
b. Memiliki cara atau prosedur untuk menerima informasi kondisi jaringan dari
router lain.
c. Memiliki cara atau prosedur yang paling optimum untuk menentukan route
perjalanan paket yang mengacu pada informasi table routing yang dimiliki.
d. Memiliki cara atau prosedur untuk memberikan reaksi, kompensasi, dan
informasi terhadap kondisi perubahan topologi jaringan
internetworking. Rick Graiani dan Allan Johnson mengklasifikasikan
protocol routing sebagai berikut:

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Distance Vector Routing Protocol


Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing
dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling
berhubungan saat terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima table routing dari
router tetangga yang terhubung secara langsung.Proses routing ini disebut juga dengan
routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson. Routing vektor jarak beroperasi dengan
membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik
yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut.
Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling bertukar informasi dengan router
tetangga.
Routing distance vektor bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan
jarak ke link-link lain di suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk
menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork. Misal, router Y
menerima tabel informasi estimasi dari router X, dimana terdapat Xi, yang
menyatakan estimasi waktu yang dibutuhkan oleh X untuk sampai ke router i. Bila Y
mengetahui delay ke X sama dengan m milidetik, Y juga mengetahui bahwa Y dapat
mencapai router i dalam Xi + m milidetik.
Struktur data tabel Distance Vector:
Setiap node (router) memilikinya,
Baris di gunakan menunjukkan tujuan yang mungkin,
Kolom digunakan menunjukkan untuk setiap node tetangga secara langsung,
Sebagai contoh: pada router X, untuk tujuan Y melalui tetangga Z.
Pembentukan tabel routing dilakukan dengan cara tiap-tiap router saling bertukar
informasi routing dengan router yang terhubung secara langsung.
Proses pertukaran informasi dilakukan secara periodik, misal setiap 45 detik.

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama
dengan proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router
ke router. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke
semua router untuk mengirim ke isi table routingnya. Table routing berisi informasi
tentang total path cost yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router
pertama dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti skema oleh gambar di bawah
ini.
Analogi distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yang
menunjukkan titik ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya
tanda-tanda seperti itu pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan jarak
yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah
rute yang terbaik.
Convergence
Convergence adalah suatu bahasan dalam Dynamic routing yang mempunyai
keadaan dimana ketika semua router telah mempunyai routing tabel mereka sendiri sacara
tetap dan konsisten. Jaringan yang Convergence ketika semua router telah mendapatkan
hasil lengkap dan akurat mengenai informasi jaringan. Waktu convergence adalah
waktu saar semua router berbagi informasi, menghitung jalur terbaik, mengperbaharui
Routing tabel mereka. Jaringan tidak akan berhenti beroperi sanpai semua network
mendapatkan status convergence, kebanyakan jaringan mempunyai waktu yang singkat
untuk mengubah statusnya menjadi convergence.
Convergence mengambungkan sifat kolaborasi dan independen,artinya selain router
membuat informasi routingnya sendiri tapi juga berkerjasama dengan router lain untuk
menentukan jalur tebaik, serta mengantisipasi terhadap perubahan topologi bersama
router lain.pencapaian status convergence secara cepat menandakan protokol routing
yang lebih baik, RIP dan IGRP adalah jenis convergence yang lambat, EIGRP dan OSPF
adalah jenis convergence yang cepat.
Langkah Kerja
Praktikum RIPv2
Dalam dynamic routing, admin tidak diharuskan untuk membuat table routing, table ini
dibuat untuk membantu administrator yang baru mencoba untuk mengkonfigurasi sebuah
router.
Router A
No Destination Netmask
Gateway
Interface Status
Keterangan
1 192.168.1.0
/24
*
Eth0
DC
Ditambahkan
2 192.168.2.0
/24
*
Eth1
DC
Ditambahkan
3 192.168.3.0
/24
192.168.2.253
Eth0
IC
4 192.168.4.0
/24
192.168.2.253
Eth0
IC
5 192.168.5.0
/24
192.168.2.253
Eth0
IC
Router B
No
1
2
3
4
5

Destination
192.168.1.0
192.168.2.0
192.168.3.0
192.168.4.0
192.168.5.0

Netmask
/24
/24
/24
/24
/24

Gateway
192.168.2.254
*
*
*
192.168.3.253

Interface
Eth1
Eth0
Eth1
Eth2
Eth0

Status
IC
DC
DC
DC
IC

Keterangan
Ditambahkan
Ditambahkan
Ditambahkan
-

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Router C
No
1
2
3
4
5

Destination
192.168.1.0
192.168.2.0
192.168.3.0
192.168.4.0
192.168.5.0

Netmask
/24
/24
/24
/24
/24

Gateway
192.168.2.254
192.168.3.254
*
192.168.3.254
*

Interface
Eth1
Eth1
Eth0
Eth1
Eth1

Status
IC
IC
DC
IC
DC

Keterangan
Ditambahkan
Ditambahkan

a. Pertama kita membuka software Cisco Packet Tracer


b. Membuat sebuah rangkaian jaringan seperti gambar di bawah ini

c. Mengkonfigurasi IP Address pada masing-masing PC dan Router


Device
IP Address
Gateway
Interface
PC0
192.168.1.1/24
192.168.1.254 Fa 0/2 (switch)
PC1
192.168.1.2/24
192.168.1.254 Fa 0/3 (switch)
PC2
192.168.5.1/24
192.168.5.254 Fa 0/2 (switch)
PC3
192.168.5.2/24
192.168.5.254 Fa 0/3 (switch)
PC4
192.168.4.1/24
192.168.4.254 Fa 0/2 (switch)
PC5
192.168.4.2/24
192.168.4.254 Fa 0/3 (switch)
ROUTER A
192.168.2.254/24
Fa 0/0 (router)
ROUTER A
192.168.1.254/24
Fa 0/1 (router) & Fa 0/1 (switch)
ROUTER B
192.168.2.253/24
Fa 0/0 (router)
ROUTER B
192.168.3.254/24
Fa 0/1 (router)
ROUTER B
192.168.4.254/24
Eth 0/0/0 (router) & Fa 0/1
(switch)
ROUTER C
192.168.5.254/24
Fa 0/0 (router) & Fa 0/1 (switch)
ROUTER C
192.168.3.253/24
Fa 0/1 (router)
d. Mengkonfigurasi dynamic routing menggunakan protocol RIPv2 pada masing-masing
Router

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

1. Router A
a) Pada Router A. Masuk ke konfigurasi A dan lihat table routing pada router tersebut,
secara default sebelum dikonfigurasi maka hanya akan ada network dengan status
directly connected

b) Menambahkan perintah berikut ini untuk mengkonfigurasikan router A


dengan protocol RIPv2

c) Setelah itu mengecek kembali tabel routing


Bagaimana hasilnya ?
Jawab :
..(hasil screen shot tabel routing)
..
.
Terlihat bahwa table routing di router A sebelum dan sesudah di
konfigurasi tidak mengalami perubahan. Apakah konfigurasi sudah benar?
YA, konfigurasi sudah benar. Hanya saja, kita baru mengkonfigurasi
router A dan belum mengkonfigurasi router yang lain. RIP
mendefinisikan 2 jenis pesan (message): Request messages dan Response
messages. Request message digunakan untuk meminta router neighbor
mengirimkan update. Response message membawa update. Karena
router lain belum dikonfigurasi jadi belum ada response message yang
diterima, sehingga table routing akan tetap sama.

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

2. Router B
a) Melihat table routing router B

b) Konfigurasi protocol RIPv2 dengan menambah perintah berikut ini!

c) Lihat kembali table routing router B dengan perintah show ip route!


Jawab :
.. (screen shoot hasil table routing)..
d) Apa terdapat tambahan informasi pada hasil dengan table routing? Jika ya,
Sebutkan!
Jawab :
Setelah memperhatikan table routing pada router B sebelum dan sesudah
dikonfgurasi memang tidak sama halnya dengan router A tadi. Terdapat informasi
tambahan pada table routing router B setelah router B dikonfigurasi. Tambahan itu
diawali oleh label R dimana itu berarti RIP yang menandakan bahwa informasi
tersebut merupakan indirect connection.
Sama halnya seperti router A. RIP mendefinisikan 2 jenis pesan (message): Request
messages dan Response messages. Request message digunakan untuk meminta
router neighbor mengirimkan update. Response message membawa update. Ketika
router B mengrimkan request messages kepada router A maka router akan
mengirimkan response message kepada router B mengenai table routingnya (router
A) sehingga akan meng-up date dari table routing router B sehingga bisa
menambahkan indirect connection melalui router A.
Pada saat pertama kali aktif, RIP mem-broadcast keluar sebuah paket yang
membawa Request message melalui semua interface yang mengenable RIP. Proses
RIP kemudian memasuki fase mendengarkan Request RIP atau mengirimkan
Response message. Neighbor yang menerima pesan Request akan mengirimkan
Response yang berisi tabel routing mereka.

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

3. Router C
a) Melihat table routing router C

b) Konfigurasi protocol RIPv2 dengan menambah perintah berikut ini!

c) Lihat kembali table routing router C dengan perintah show ip route!


Jawab :
.. (screen shoot hasil table routing)..
d) Apa terdapat tambahan informasi pada hasil dengan table routing? Jika ya, Sebutkan!
Jawab :
e. Mengecek hasil konfigurasi RIPv2 pada masing-masing router.
a) Hasil table routing router A
..(screenshoot hasil table routing)..
Berikan penjelasan tentang hasil table routing router A!
b) Hasil table routing router B
Hasil table routing router B
..(screenshoot hasil table routing)..
Berikan penjelasan tentang hasil table routing router B!
c) Hasil table routing router C
Hasil table routing router C
..(screenshoot hasil table routing)..
Berikan penjelasan tentang hasil table routing router C!
f. Hasil cek konektivitas antar PC
a) Lakukan trancert dan pin PC1 ke PC5

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Berikan penjelasan dari hasil tracert dan ping PC1 ke PC5


b) Lakukan tracert dan ping PC3 ke PC4
(screenshoot tracert dan ping PC3 ke PC4)..
Berikan penjelasan dari hasil tracert dan ping PC3 ke PC4
c) Lakukan tracert dan ping PC0 ke PC3
(screenshoot tracert dan ping PC0 ke PC3)..
Berikan penjelasan dari hasil tracert dan ping PC0 ke PC3
d) Jelaskan perbedaan dan persamaan RIPv1 dengan RIPv2!

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Praktikum EIGRP
a. Membuat skenario praktikum

b.Menentukan IP address untuk masing-masing device yang ada pada skenario yang telah
dibuat. Misalnya disediakan Network 192.168.5.0/26

c. Konfigurasi IP Address masing-masing device sesuai tabel dibawah ini!


Device
PC0
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
PC6
PC7
Router A
Router A
Router B
Router B

IP Address
192.168.5.1/29
192.168.5.2/29
192.168.5.9/29
192.168.5.10/29
192.168.5.18/29
192.168.5.19/29
192.168.5.25/29
192.168.5.26/29
192.168.5.6/29
192.168.5.37/29
192.168.5.14/29
192.168.5.45/29

Gateway
192.168.5.6
192.168.5.6
192.168.5.14
192.168.5.14
192.168.5.22
192.168.5.22
192.168.5.30
192.168.5.30

Interface
Fa0/2 (switch)
Fa0/3 (switch)
Fa0/2 (switch)
Fa0/3 (switch)
Fa0/2 (switch)
Fa0/3 (switch)
Fa0/2 (switch)
Fa0/3 (switch)
Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)
Fa0/1 (router)
Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)
Fa0/1 (router)

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Router C
Router C
Router C
Router D
Router D
Router D
Router E
Router E
Router F
Router F

192.168.5.38/29
192.168.5.46/29
192.168.5.53/29
192.168.5.58/30
192.168.5.62/30
192.168.5.54/29
192.168.5.22/29
192.168.5.57/30
192.168.5.30/29
192.168.5.61/30

Fa0/0 (router)
Fa0/1 (router)
Eth0/0/0 (router)
Fa0/0 (router)
Fa0/1 (router)
Eth0/0/0 (router)
Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)
Fa0/1 (router)
Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)
Fa0/1 (router)

d. Mengkonfigurasi routing pada setiap router sesuai dengan table routing yang
telah dibuat
Router A
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.5.0
Router(config-router)#network 192.168.5.32
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
Router B
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.5.8
Router(config-router)#network 192.168.5.40
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
Router C
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.5.32
Router(config-router)#network 192.168.5.40
Router(config-router)#network 192.168.5.48
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Router D
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.5.48
Router(config-router)#network 192.168.5.56
Router(config-router)#network 192.168.5.60
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
Router E
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.5.56
Router(config-router)#network 192.168.5.16
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
Router F
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.5.60
Router(config-router)#network 192.168.5.24
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#

e. Hasil konfigurasi routing


jawab :
1. screenshoot routing tabel dari masing-masing router!
2. Berikan penjelasan dari hasil screenshoot routing tabel setiap router!
Contoh :
Hasil screenshoot routing tabel router A

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

Berikan penjelasan dari hasil screenshoot routing tabel router A!


f. Menguji konektivitas jaringan yang telah di-routing
a) Lakukan tracert dan ping PC0 ke PC7

Berikan penjelasan dari hasil tracert dan ping PC0 ke PC7

R a n c a n g Ba n g u n J a r i n g an -X I I

b) Lakukan tracert dan ping PC1 ke PC5


(screenshoot tracert dan ping PC1 ke PC5)..
Berikan penjelasan dari hasil tracert dan ping PC1 ke PC5
c) Lakukan tracert dan ping PC6 ke PC2
(screenshoot tracert dan ping PC6 ke PC2)..
Berikan penjelasan dari hasil tracert dan ping PC6 ke PC2

Anda mungkin juga menyukai