Negara Hukum
Negara Hukum
NEGARA HUKUM
DI RANGKUM OLEH :
KELOMPOK II
MUHAMMAD HATTA 130170075
DESSAYANI PUTRI
130170113
ERIFKI RISKI PUTRA 130170077
AMNIZAR LIANTY
130170101
SUHELMI
130170088
UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
REULEUT ACEH UTARA
NEGARA HUKUM
Secara sederhana, negara hukum adalah negara yang penyeleggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan atas hukum. Dimana negara dan lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan
secara hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan
kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum
(Mustafa Kamal Pasha,2003).
Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law. Dalam
arti sederhana rule of Law diartikan oleh Thomas Paine sebagai tidak ada satu pun yang berada
di atas hukum dan hukumlah yang berkuasa. Oleh karena itu, konstitusi dan negara (hukum)
merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan.
Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme)
sehingga ada istilah supremasi hukum. Dalam melaksakan hukum, Negara harus memperhatikan
tiga dasar hukum, yaitu : keadilan, kemanfaatan, dan keadilan. Dengan demikian hukum tidak
hanya sekedar formalitas atau prosedur belaka dari kekuasaan. Apabila negara berdasarkan
hukum maka penyelenggaraan pemerintahan negara itu harus berlandaskan atas suatu konstitusi
atau undang-undang dasar.
4. Pembatasan kekuasaan
maksudnya negara tidak dapat bertindak sewenang-wenang. Tindakan negara dibatasi
oleh hukum, individual mempunyai hak terhadap negara atau rakyat mempunyai hak
terhadap penguasa.
5. Organ eksekutif yang independent
6. Peradilan bebas dan tidak memihak
7. Peradilan tata usaha negara
8. Peradilan tata negara
9. Perlindungan hak asasi manusia
10. Bersifat demokratis
11. Transparansi dan kontrol social
dipengaruhi oleh kekuasaan lain terutama kekuasaan eksekutif. Dengan wewenang sebagai
lembaga yang mandiri terbebas dari kekuasaan lain, diharapkan negara dapat menegakkan
kebenaran dan keadilan.
3) Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya
Bahwa segala tindakan penyelenggara negara maupun warga negara dibenarkan oleh
kaidah hukum yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan
masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditati seperti suatu peraturan
perundang-undangan
Sumber hukum material, yaitu kesadaran hukum masyarakat atau sumber isi
hukum yang menentukan agar sesuatu dapat disebut hokum dan mempunyai
kekuatan mengikat
IUS CONSTITUTUM (hukum positif) yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam wilayah tertentu
IUS CONSTITUENDUM, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang
akan dating
Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang
satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan
perorangan
Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat
perlengkapannya atau Negara dengan perorangan.
Hukum Formil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur bagaimana
cara melaksanakan dan memepertahankan hukum materil
Hukum Materil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan
kepentingan dan hubungan yang wujud perintah dan larangan larangan
Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagimanapun juga
harus dan mempunyai paksaan mutlak
Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak
pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian
hukum nasional yang diskriminatif, termasuk ketidakasilan gender dan ketidak sesuaiannya
dengan tuntutan reformasi melalui program legislasi.
Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik :
1) sistem hukum naisonal yang dibentuk hendaknya bersifat menyeluruh dan terpadu
2) sistem hukum nasional yang dibentuk tetap mengakui dan menghormati eksistensi
hukum dan agama serta adat
3) melakukan pembaharuan terhadap warisan hukum kolonial dan hukum nasional
yang diskriminatif dan tidak sesuai dengan tujuan reformasi.