Anda di halaman 1dari 3

Indeks Bray-Curtis

Indeks Bray-Curtis dipergunakan untuk menentukan ketidaksamaan


(disimilaritas) antar dua habitat berdasarkan jumlah anggota spesies antar kedua
habitat tersebut (Bengen, 2000), dengan rumus :
Indeks kesamaan Bray-Curtis (Krebs, 1989):

dimana:
B = Pengukuran Ketidaksamaan Bray-Curtis,
Xij, Xik = No. Individu dalam species I dalam tiap sampel
I,j = baris dan kolom ke-1,2,3....x
Pengukuran indeks kesamaan Bray-Curtis dapat menggunakan rumus komplemen indeks
pengukuran Bray-Curtis yaitu 1,0 B (Krebs, 1989). Hasil perhitungan indeks Bray Curtis
ditampilkan dalam bentuk dendogram dan juga dilakukan analisis menggunakan Analisis
Faktorial Korespondensi (AFK).
Indeks Kesamaan
Kesamaan komunitas antar stasiun dihitung dengan indeks kesamaan berdasarkan rumus Odum
(1993).

Keterangan :
A = Jumlah jenis pada lokasi 1
B = Jumlah jenis pada lokasi 2
C = Jumlah jenis yang sama pada kedua lokasi
S = Indeks Kesamaan antara dua Komunitas
Kriteria Indeks Kesamaan Komunitas menurut Odum (1993) :
1-30 % = Kategori rendah
31-60 % = Kategori sedang
61-91 % = Kategori tinggi
> 91 % = Kategori sangat tinggi
Pola sebaran jenis krustasea dihitung menurut Krebs (1989):

Keterangan :
ID = Indeks Dispersi Morisita
N = Jumlah total unit sampling
xi = Jumlah total jenis ke-i
xi2 = Jumlah kuadrat total jenis ke-i
( xi)2 = Jumlah total kuadrat jenis ke-i
Kriteria pola sebaran jenis menurut Krebs
(1989) :
ID > 0 : Menunjukkan pola sebaran mengelompok / Clumped (C)
ID = 0 : Menunjukkan pola sebaran acak / Random (R)
ID < 0 : Menunjukkan pola sebaran teratur / Uniform (U)
Pengambilan contoh makrozoobenthos (moluska)
Makrozoobenthos yang diambil sebagai sampel hanya dari kelompokmoluska. Pengambilan
sampel makrozoobenthos dilakukan di dalam transekpengamatan vegetasi 10m X 10m. Dalam
setiap plot transek 10m X 10m tersebutdibuat sub petak dengan lima titik, dimana masingmasing titik tersebut
menggunakan transek (1 X 1) m2. Contoh transek pengukuran makrozoobenthos yang digunakan
diperlihatkan pada Gambar 5.

Pengambilan contoh makrozoobenthos dilakukan dengan pada masing-masing sub petak,


pengambilan biota dilakukan pada substrat, batang dan akar mangrove.Contoh biota yang

diambil selanjutnya disaring dan diawetkan dengan menggunakan formalin 10% kemudian
diidentifikasi di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai