Anda di halaman 1dari 6

MENTAUHIDKAN ALLAH - PEMBERSIHAN DAN PENGISIAN KEKUATAN BATIN

Tahap awal untuk persiapan penguasaan ilmu kanuragan dalam kitab ini adalah mendekatkan diri
kepada Allah swt, sehingga permohonan kita untuk menguasai ilmu
kanuragan dalam kitab ini dikabulkan dan memberikan manfaat bagi kita di dunia maupun akhirat.
Caranya adalah dengan menguasai ilmu tauhid sehingga tidak hanya saat sholat kita dekat dengan Allah
tapi juga dalam aktivitas dunia. Tauhid yang dimaksud adalah pengesaan Allah, yang terdiri atas 4
tahapan, yaitu :
1. Tauhid Apal
Menyadari bahwa segala yang terjadi di dunia ini pada hakekatnya dapat terjadi karena perbuatan
Allah. Kita semua bisa berjalan, melihat dan sebagainya karena Allah mengijinkan anggota tubuh kita tsb
untuk bekerja sesuai keinginan kita, jika tidak maka apapun yang kita inginkan tidak akan terjadi.
Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu.
Segala kenyataan yang kita lihat dan rasakan ini pada hakekatnya ada karena apal (perbuatan) Allah
semata. Tidak mungkin segala ssesuatunya ini ada tanpa ada yang menciptakan dan mengaturnya.
Apakah rumput dan pohon bisa ada tanpa ada yang membuatnya? Mungkinkan muncul secara acak dan
kebetulan? Siapakah yang memberi kita bentuk tubuh seperti ini? Apakah ayah dan ibu kita? Kenapa
bentuk tubuh manusia dari waktu ke waktu seperti itu?Ada suatu keteraturan. Mungkinkan keteraturan
itu tercipta sendiri tanpa ada yang menciptakan? Sesungguhnya Allahalah yang telah menciptakan
segala sesuatu di dunia ini termasuk keteraturan dan hukum (Qadha dan Qadar) pada mahkluk itu.
Apakah hanya kenyataan yang kita lihat dan rasakan itu apal Allah? Tentu tidak. Apapun yang kita
lakukan pada hakekatnya dapat terjadi karena perbuatan Allah. Mengapa? Karena segala sesuatu dalam
tubuh kita ini hanya dapat bekerja dengan baik karena kehendak Alalh. Jika Allah berkehendak tangan
kita lumpuh maka lumpuhlah tangan kita saat itu juga sekalipun kita berusaha sekuat tenaga maka akan
sia-sia jika Allah tidak menghendakinya.
Sesungguhnya hanya Allahlah yang menguasai seluruh sel-sel tubuh kita, dan karena itulah mudah
baginya menumbuhkan dan mematikan sebagian anggota tubuh kita. Dialah yang memungkinkan sel-sel
otot dan otak kita dapat bekerja dengan baik. Oleh sebab itulah dikatakan segala perbuatan makhluk
termasuk kita pada hakekatnya dapat terjadi karena perbuatan Allah semata.
Apakah hanya di dalam tubuh makhluk, Allah berkuasa? Tentu saja tidak. Sesunggunya kekuasaan Allah
melebihi batas kekuasaan/kekuatan makhluk. Allahlah yang memungkinkan adanya segala suatu
kejadian. Dialah yang berkuasa mematikan dan menghidupkan makhlukNya. Tiada kesulitan baginya
untuk menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dialah yang berkuasa melaksanakan ataupun
mencegah perbuatan makhlukNya dengan sempurna.
Berkaitan dengan hal ini ada suatu pertanyaan. Apakah jika kita berbuat jahat itu berarti perbuatan
Allah? Untuk menjawab pertanyaan ini kita tidak boleh menjawab tanpa melihat latar belakang
keilmuannya. Manusia diberikan akal untuk memilih perbuatannya sendiri, baik perbuatan jahat

ataupun perbuatan baik. Tujuan Allah memberikan akal kepada manusia adalah sebagai ujian apakah
kita termasuk orang jahat atau baik. Jika berbuat baik akan mendapat ganjaran kebaikan dan jika
berbuat jahat akan mendapat ganjaran kejahatan (hukuman). Jadi pada hakekatnya segala perbuatan
kita dapat terjadi karena perbuatan Allah. Dan kita harus siap menerima hukuman jika memilih
perbuatan jahat. Jadi letak kesalahan kita ada pada pilihan kita yang kita lakukan. Siapa suruh kita
memilih melakukan perbuatan jahat. Sudah tahu, segala perbuatan jahat akan dihukum, kenapa tetap
dilakukan?
Berkaitan dengan tauhid, ada ilmuan yang berpendapat bahwa segala sesautu di dunia ini tercipta
dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan dan melalui proses beratus-ratus abad terciptalah
kondisi sekarang ini yang penuh keteraturan melalui proses evolusi. Dengan kata lain keteraturan
sekarang ini tercipta karena proses evolusi hasil ketidakaturan.
Mungkinkah hasil dari ketidakaturan menghasilkan keteraturan seperti sekarang ini ? Tidak mungkinlah.
Tidak mungkin tercipta suatu makhluk hidup baru dari ketidakaturan. Manusia saja dengan teknologi
canggih tidak mampu menciptakan makhluk hidup yang mempunyai kesadaran. Apalagi kondisi
ketidakaturan. Mungkinkah hasil dari segala tubrukan dan campuran partikel yang acak menghasilkan
dan menciptakan makhluk hidup baru?
Sesungguhnya Allahlah yang menciptakan segala sesuatunya dengan penuh perhitungan dan kebijakan.
Semua makhlukNya sebelum lahir di dunia sudah diatur bentuk, kemampuan dan rizkinya.
Apakah kita menderita dan sial karena Allah? Dan apakah artinya usaha kita jika telah ditentukan
hasilnya oleh Allah? Jika pertanyaan ini membuat kita putus asa, seolah-olah tidak ada gunanya kita
berusaha. Maka artinya anda telah terjebak pemahaman yang salah. Rizki anda adalah rahasia Allah,
sama seperti jodoh. Setiap perbuatan yang kita pilih ada rizkinya masing-masing entah rizki halal
ataupun haram. Jika anda berbuat jahat seperti merampok akan akan mendapatkan rizki haram dan
sebaliknya. Jadi janganlah kita berputus asa untuk berusaha dengan baik untuk mencari penghidupan di
dunia dan akhirat.
Dan setiap berusaha jangan lupa berdoa karena doa dapat menolak bala (ketentuan buruk) dari Allah.
Sesuai hadist Rasulullah sebagi berikut :
Rasulullah saw bersabda : Tidak ada yang dapat menolak ketentuan (Qadha) selain doa dan tidak ada
yang dapat memperpanjang umur selain bakti (HR. Tirmidzi).
Masih berkaitan dengan tauhid apal, ada pendapat golongan tertentu tentang tauhid apal, yaitu
apapun yang kita lakukan itu berarti perbuatan Allah. Misalnya Jika kita duduk, maka yang duduk itu
adalah Allah. Awas ini paham golongan jabariyah, seharusnya jika kita duduk maka kita dapat duduk
karena perbuatan Allah, bukan Allah yang duduk. Disini konsep makhluk tetap ada sekalipun sifat
adanya makhluk berbeda dengan sifat adanya Allah swt. Sifat adanya makhluk sementara (berubahubah) sedangkan sifat adanya Allah selalu abadi.

2. Tauhid Asma
Menyadari bahwa kita ini hanyalah ciptaan Allah semata, segala perbuatan dan sifat makhlukNya yang
baik hanyalah petunjuk bahwa Allahlah yang memilikinya. Jadi pada
hakekatnya segala sesuatu yang ada adalah berasal dari Allah yang menciptakan semua makhluk
dan mempunyai keagungan dan kemuliaan. Oleh sebab itu kita harus menyandarkan diri kepada Allah
baik kondisi lapang ataupun sempit, karena Dialah
yang menciptakan kondisi tersebut dan Dia jugalah yang mampu merubah kondisi yang sempit menjadi
lapang.

Asma artinya nama (sebutan). Tauhid asma artinya segala nama (sebutan) di alam semesta ini pada
hakekatnya bersumber pada asma Allah.. Anda katakan si Fulan pintar dan cerdik, maka pada
hakekatnya segala kepintaran dan kecerdikan si A bersumber dari kepintaran dan kecerdikan Allah.
Dialah Allah yang maha mengetahui lagi maha pintar. Dan Dialah yang membuat dan memungkinkan
seseorang menjadi pintar. Sekalipun si fulan tersebut pintar setelah memperoleh pendidikan S3 maka
bukan pendidkan S3-nya yang memungkinkan dia menjadi pintar tetapi Allahlah yang memungkinkan
dia mengerti an memahami ilmu pengetahuan saat kuliah S3-nya. Ingat kita sebagai makhluk hanya bisa
berusaha tetapi Allahlah yang menentukan hasilnya. Betapa banyak orang yang mengulang
matakuliahnya tetapi tidak dapat menguasai ilmunya.

Jadi janganlah kita kagum berlebihan pada seseorang. Entah karena pintar, kaya, tampan ataupun
lainnya, karena sesungguhnya mereka beruntung hanya berkat rahmat Allah. Dan sekali lagi apapun
kelebihan yang melekat pada seseorang, itu adalah rahmat Allah. Jadi apapun yang ada pada diri kita
tidak perlu disombongkan karena sifat rahmat tersebut hanya sementara. Hari ini kita termasuk orang
yang pintar, besok sudah termsuk golongan orang yang bodoh karena sudah pikun, hari ini termasuk
orang yang kuat besok sudah lemah dan lumpuh karena kecelakaan.
Jadi jika kita melihat seseorang mengagumkan entah karena kekayaannya ataupun kepintarannya maka
sesungguhnya orang tersebut mempunyai sebutan demikian hanya karena asma Allah. Si Fulan kaya
karena Allah yang maha kaya menganugrahkan kekayaan pada orang tersebut, Si Tony pintar karena
Allah yang Maha Pintar menganugrahkan kepintaran pada orang tersebut. Jadi pada hakekatnya segala
sebutan yang baik pada makhluk sebenarnya milik Allah dan bersumber pada asma Allah.

Lalu bagaimanakah dengan pernyataan orang tersebut miskin? Apakah orang tersebut miskin karena
Allah? Jawabannya adalah ya. Sesungguhnya Allahlah yang berkuasa mengangkat dan menurunkan
derajat seseorang. Sungguh mudah bagi Allah untuk menjadikan orang miskin menjadi kaya dan
sebaliknya. Atau selalu tetap kondisinya. Allah berkehendak demikian untuk menguji makhlukNya

apakah mereka termasuk yang beriman atau tidak dengan ujian kelapangan dan kesusahan. Jika mereka
ikhlas, tetap bertawakkal dan bersyukur setiap keadaan maka derajatnya di mata Allah makin tinggi dan
mereka akan mendapatkan imbalan atas kesabarannya mungkin di dunia atau di akhirat sesuai
kebijakan dari Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Jadi pada hakekatnya segala sesuatu yang kita miliki ini baik berupa kelebihan ataupun kekurangan
kesemuanya berasal dari Allah yang mengatur dan menetapkan segala kelebihan dan kekurangan kita.
Jika kita bersyukur maka kelebihan tersebut ditambah dan jika kita khufur maka kelebihan tersebut
mungkin akan dikurangi atau bahkan menjadi azab.

Oleh sebab itu wajib bagi kita untuk tetap menyandarkan segala kemampuan kita kepada Allah karena
Dialah yang memberikan kemampuan tersebut kepada kita. Sekarang timbul pertanyaan bagaimanakah
cara kita menyandarkan semua kemampuan kita kepada Allah?

Cara menyandarkan semua kemampuan kita kepada Allah adalah sebagai berikut :

Menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki termasuk apa yang dimiliki orang lain adalah
titipan dari Allah, baik itu kekayaan, pangkat, kekuasaan, kepintaran, kecantikan ataupun
kekuatan

Apa yang kita miliki tersebut tidaklah abadi, suatu saat akan hilang. Jika kita sudah masuk liang
kubur maka segala kekayaan, pangkat, kekuasaan, dan kepintaran tidak ada gunanya. Hanya
iman dan amal saleh yang akan berguna. Selain itu harus dipahami bahwa Allah berkuasa
membalikkan keadaan makhlukNya. Dia dapat menjadikan si Miskin menjadi kaya dan si kaya
menjadi miskin hanya dengan mengatakan Jadilah maka terjadilah keadaan yang Dia
kehendaki.

Selain mengenali keadaan diri kita sendiri, kita juga seharusnya memahami nama-nama Allah
yang baik atau yang disebut Asma ul Husna, yaitu nama-nama Allah yang jumlahnya ada 99
nama (sebutan). Kesemua nama ini tidak hanya perlu dihapal tetapi juga dipahami maknanya
dan penyebabnya sehingga Allah panas mendapatkan nama tersebut.

Oleh sebab itulah untuk menguasai tauhid asma ini anda harus menguasai makna asma ul husna yang

berjumlah 99. Tujuannya adalah untuk memfokuskan diri kepada Allah dalam setiap keadaan, jika kita
memperoleh harta ingat asma Allah Ar razaq, jika menghadapi masalah batiniah ingat asma Allah al
Batin dan jika menghadapi musuh ingat asma Allah As Salam dan Al Mutaqim.
Cara menguasai asma ul husna adalah sebagai berikut :
1. Setiap malam Jumat setelah sholat Isya membaca asma ul husna 100 kali untuk setiap asma ul
husna yang berjumlah 99 tersebut.
2. Saat membacanya gunakan kata Yaa (artinya wahai), contohnya Yaa Alimu, Yaa Razaaqu dan
seterusnya
3. Saat membacanya, hati harus fokus pada arti asma ul husna tersebut dan mencoba gali makna
dan mengapa Allah berhak atas asma/sebutan tersebut.
4. Setelah selesai ucapkan al hamdulillah karena pemahaman yang telah kita peroleh dan tutup
dengan membaca shalawat.

Hasil positif lain dari teknik ini adalah kita mendapatkan rahmat dari Allah untuk
setiap asma tersebut. Dengan kata lain teknik ini membuka peluang kita untuk mendapatkan
kekuatan ilahi untuk setiap asma ul husna tersebut. Dan inilah teknik pembuka ilmu kanuragan kitab ini.
3. Tauhid Sifat
Segala sesuatu di alam semesta ini pada hakekatnya menunjukkan sifat Allah. Yang manakah sifat Allah?
Pelajari dan kuasai makna sifat 20. Tanpa menguasai tahapan ini tidak mungkin anda dapat menguasai
tahapan puncak. Tahapan ini berguna untuk mencegah kebingungan diri kita yang mana Tuhan dan yang
mana makhluk. Jika anda
sampai bingung ditahap terakhir maka ada kemungkinan anda akan gila, jadi
waspadalah. Intinya salah satu teknik untuk mengenal Allah adalah mengenal diri kita sendiri dan
gunakanlah panduan sifat 20 sebagai kontrolnya.
4. Tauhid Dzat
Tahapan puncak. Segala sesuatu di alam semesta ini hanyalah bayangan dari Dzat
Allah. Kita tidak akan mampu menguasai tahapan ini tanpa pertolongan Allah. Kenalilah Allah
dengan bantuan Allah.
OK, setelah anda menguasai minimal hingga tauhid tahap kedua. Maka sholat taubat terlebih dahulu
untuk pembersihan jiwa dan dilanjutkan sholat hajat. Doanya yang dibaca setelah doa hajat (doa hajat
dapat dilihat pada lampiran) sebagai berikut :

Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, berilah hamba kekuatan lahir batin
dan masukkanlah hamba dalam kebesaranMu yang agung lagi perkasa.

(Ya Allah yg berdiri sendiri yg memberi kekuatan kepada siapa saja yg dikehendakiNya.
Tiada daya & kekuatan selain bersama Allah yg Maha Tinggi lagi Maha Agung)

Anda mungkin juga menyukai