Anda di halaman 1dari 4

Modul Saluran Napas Bawah dan

Gangguannya
Antigenic Drift dan Antigenic Shift
pada
Infeksi Virus Influenza

Disusun oleh :
Ruang 12

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi


Program Studi Pendidikan Dokter

2014
Anggota Ruang 12 :

Cathleen Stephani Kalangi


Nadiah Dewi Puspitarinie

:
:

Reunita Constantia Amiman


Leonardus Bayu Prakoso

13011101206
13011101019

:
:

13011101246
13011101133

Regina Sofia Tulungen

13011101085

Try Gunadi Wiratama

13011101032

Evanli Ken Risky Lisai

13011101218

Waani Thea Octavia

13011101009

Wellina Raphita Simamora

13011101119

Dwika Taufan Takaendengan

13011101058

Guntur Brayen Sitompul

Wulan Kristlich Anastasia Kalangi

13011101172
:

13011101040

Rivanli Polii

13011101172

Shendy Giovanni L Sagala

13011101122

Orthomyxoviridae terdiri dari tiga tipe virus influenza yang pathogen bagi
manusia, yaitu: tipe A, B dan C yang dapat dibedakan berdasarkan spesifitas
antigeniknya dari ribonukleoprotein yang merupakan antigen pengikat protein yang
larut (souble complement-fixing antigen). Galur virus influenza diberi nama
berdasarkan tipe ribonukleoprotein, nomor galur laboratorium dan tahun virus
tersebut diisolasikan, misalnya : A/Victoria/3/75,B/Singapore/222/79. Galur tipe A
selanjutnya diberi kode menurut sifat-sifat antigenic dari hemaglutinin (H) dan
neuraminidase (N), seperti yang terlihat pada contoh berikut : A/England/42/72
(H2N2). Isolat virus influenza babi (swine) atau isolate bukan dari manusia ditandai
dengan kode tambahan untuk menyatakan spesies vertebrata sebagai hospes
darimana virus tersebut diasingkan, misalnya : A/swine/New Jersey/8/76 (Hsw 1N1).
Dalam golongan A dari virus influenza dapat terjadi perubahan struktur
antigenic dari hemaglutininnya yang disebut antigenic shift, yaitu yang merupakan
peristiwa perubahan besar dari komposisi antigenic yang pernah terjadi setiap
dekade sejak tahun 1930 mulai dari H 0 menjadi H3 dan perubahan neuraminidase
dari N1 menjadi N2 yang berlangsung pada tahun 1957. Namun, galur H 1N1 timbul
kembali pada tahun 1977. Dalam setiap kelompok hemaglutinin dapat terjadi
perubahan kecil yang disebut antigenic drift.
Antigenic drift

merupakan

perubahan

kecil

komposisi

antigenik

yang

biasanya berlangsung pada musim yang berurutan, misalnya : A/England/42/72


(H3N2) digantikan oleh A/Victor/3/75 (H3N2). Antibodi terhadap isolate virus influenza
yang paling akhir dapat menghambat hemaglutinasi oleh galur isolate masa yang
lebih dahulu dengan titer yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan
hal yang sebaliknya, yaitu antibodi terhadap galur isolate yang lebih dahulu dan
hemaglutinin dari galur isolate yang baru.

Sumber : Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia
Staf pengajar FKUI. Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai