Pembangunajejewjfjweqnjkn Kesehatan Di Indonesia
Pembangunajejewjfjweqnjkn Kesehatan Di Indonesia
masyarakat
* Program lingkungan sehat
* Program upaya kesehatan
* Program pengembangan sumber daya kesehatan
* Program pengawasan obat, makanan dan obat Program perilaku dan pemberdayaan
masyarakat
* Program lingkungan sehat
* Program upaya kesehatan
* Program pengembangan sumber daya kesehatan
* Program pengawasan obat, makanan dan obat Program perilaku dan pemberdayaan
masyarakat
* Program lingkungan sehat
* Program upaya kesehatan
* Program pengembangan sumber daya kesehatan
* Program pengawasan obat, makanan dan obat Program perilaku dan pemberdayaan
masyarakat
* Program lingkungan sehat
* Program upaya kesehatan
* Program pengembangan sumber daya kesehatan
* Program pengawasan obat, makanan dan obat Program perilaku dan pemberdayaan
masyarakat
* Program lingkungan sehat
* Program upaya kesehatan
* Program pengembangan sumber daya kesehatan
* Program pengawasan obat, makanan dan obat Program perilaku dan pemberdayaan
masyarakat
* Program lingkungan sehat
* Program upaya kesehatan
* Program pengembangan sumber daya kesehatan
* Program pengawasan obat, makanan dan obat PROGRAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN UTARA
PEMBIMBING:
Materi diberi pada:
mencanangkan
beberapa
program
untuk
dapat
dijalankan.Program-program
pola
kemandirian
pelayanan
kesehatan
(termasuk
pembiayaan kesehatan) tanpa mengabaikan peran serta sektor lain. Kesemuanya ini
bermuara pada peneingkatan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Dampak Desentralisasi
Seperti yang kita ketahui, desentralisasi dalam bidang kesehatan akan membawa
implikasi yang luas, akan tetapi terdapat beberapa hal yang juga akan muncul sebagai
dampak negatif dari kebijakan desentralisasi itu sendiri.
pembangunan kesehatan di daerah (Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota) sudah terbiasa
dengan kebijakan yang digariskan secara top-down. Sementara itu, mereka tidak terbiasa
menyusun program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi setempat. Di sisi
lain, masyarakat yang selama ini dianggap sebagai objek pembangunan, dengan adanya
desentralisasi kesehatan, akan turut serta menenetukan apa yang menurut mereka baik dan
sesuai untuk dilakukan. Hal ini tidak mudah, tidak saja karena selama ini masyarakat jarang
dilibatkan dalam setiap program pembangunan, tetapi juga adanya stigmatisasi negatif
masyarakat terhadap pemerintah, yang menyebabkan mereka sulit untuk dilibatkan.
Dampak Globalisasi
Globalisasi merupakan tantangan, masalah, dan sekaligus potensi untuk pembangunan
nasional berwawasan kesehatan di masa mendatang. Adanya perdagangan bebas, dapat
mengakibatkan tenaga kesehatan asing menyerbu pasar Indonesia. Demikian pula, berbagai
upaya kesehatan yang merupakan kesepakatan internasional, akan mempengaruhi berbagai
aspek penyelenggaraan upaya kesehatan. Mobilitas penduduk dan arus informasi yang begitu
cepat, sehingga batas wilayah dan batas negara menjadi sangat tipis, yang dapat berdampak
positif dan sekaligus juga berdampak negatif bagi pembangunan kesehatan. Kesemuanya ini
perlu diantisipasi secara serius dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Dampak Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia yang multikultural memiliki beragam kebiasaan dalam segi
kehidupannya termasuk kesehatan. Berbagai tindakan, dan aktifitas yang dilakukan
masyarakat pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat itu sendiri.
Bahkan tak sedikit yang memberi pengaruh negatif. Bila ditinjau dari pengetahuan dan
penerimaan masyarakat mengenai kesehatan, masyarakat Indonesia umumnya masih lebih
percaya terhadap pengobatan yang dilakukan oleh paranormal ( dukun ) dari pada tim medis
yang bekerja secara ilmiah. Hal itu juga lebih disebabkan oleh tindakan membudaya pada
masyarakat yang telah berlangsung sejak lama.
melakukan
advokasi kepada stakeholder (to advocate), dan aktif dalam mengkritisi pelaksanaan upaya
kesehatan (to watch).
Peran serta masyarakat di bidang kesehatan telah banyak berkembang antara lain dimulai
dengan terbentuknya PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) yang sekarang
menjadi Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM). Departemen Kesehatan telah
mengembangan Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan telah disosialisasikan
dan dilaksanakan secara nasional. Mengingat kecenderungan semakin banyaknya penyakit
akibat perilaku dan gaya hidup yang tidak sehat, maka pengembangan dan penyebarluasan
sistem surveilan untuk perilaku yang berisiko (Behavioral Risk Factors Surveilance System)
sangat mendesak untuk dilaksanakan dan disebarluaskan.