Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ODS PINGUECULA
Disusun Oleh :
Fikri Arief Hidayat
012106161
Pembimbing :
dr. Djoko heru santosa SpM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2014
BAB I
STATUS PASIEN
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap
: Tn. H
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: hatakan
Tanggal pemeriksaan : 10 September 2014
II.
ANAMNESIS
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 10 September 2014 jam
10.30.
Keluhan Utama
(+)
Riwayat penyakit mata disangkal
Riwayat penyakit gula (DM) disangkal
Riwayat darah tinggi (hipertensi) disangkal
Riwayat memakai kacamata disangkal
Riwayat Operasi yang berhubungan dengan mata disangkal
Riwayat adanya trauma pada mata seperti mata terkena bahanbahan kimia, terbentur benda tumpul atau benda tajam disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
Status gizi
: 120/80 mmHg
: 80 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36C
: Baik
B. STATUS OFTALMOLOGI
Gambar:
OD
OS
pinguecula
PEMERIKSAAN
OCULUS
Visus
SINISTER (OS)
6/6
normal, enoftalmus
Edema (-),
strabismus (-)
Edema (-),
hiperemis(-), nyeri
blefarospasme (-),
Palpebra
tekan (-),
lagoftalmus (-),
blefarospasme (-),
ektropion (-),
lagoftalmus (-),
entropion (-)
ektropion (-),
entropion (-)
Edema (-), hiperemi
Konjungtiva
konjungtiva (-),
(-),terdapat bangunan
injeksi siliar
patologis penonjolan
(-),terdapat
bangunan patologis
penonjolan selaput
putih kekuningan
dari arah nasalis
masuk daerah
Kornea
infiltrat(-), keratik
dilakukan pemeriksaan),
dilakukan),keratoscopplacido
dilakukan
( tidak dilakukan)
pemeriksaan), Fistel
test (tidak
dilakukan),
keratoscopplacido
Camera Oculi
(tidak dilakukan)
Jernih, kedalaman
dilakukan pemeriksaan)
Anterior
(tidak dilakukan
(COA)
pemeriksaan)
dilakukan pemeriksaan)
Iris
Pupil
diameter 2mm,
isokhoris (+)
isokhoris (+)
Jernih, iris shadow
Lensa
bentuk normal
Tidak dilakukan pemeriksaan
Fundus Refleks
Funduskopi
Normal
TIO
pemeriksaan
Normal
IX. PROGNOSIS
OCULUS DEXTER (OD) OCULUS SINISTER (OS)
Quo Ad Visam:
Quo Ad Sanam
Quo Ad Functionam
Quo Ad Kosmetikam
Quo Ad Vitam
Ad bonam
:
Ad bonam
:
Ad bonam
:
Ad bonam
:
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
Ad bonam
gejala
Menjelaskan pada pasien bahwa pinguecula merupakan benjolan
kekuningan pada selaput bening mata yang jarang membesar, dan tidak
memerlukan tindakan operatif. namun pada beberapa kasus dapat
berkembang menjadi peradangan pingueculitis dan pterygium.
XI. KOMPLIKASI
Komplikasi pada pinguecula jarang terjadi, tetapi pinguecula iritans dapat
menyebabkan peradangan ( pingueculitis). Beberapa kejadian menerangkan
bahwa pinguecula juga dapat berkembang menjadi pterygium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Pinguecula merupakan benjolan pada konjungtiva bulbi yang
merupakan
degenerasi
hialin
jaringan
submukosa
konjungtiva.
Keadaanya tampak berupa nodul keputihan pada kedua sisi kornea ( lebih
banyak pada sisi nasal) di daerah aperture palpebra. Nodul terdiri atas
jaringan hialin dan jaringan elastik kuning, jarang tumbuh menjadi besar.
B. ETIOLOGI
Etiologi dari pinguecula tidak diketahui dengan jelas dan
diduga merupakan suatu neoplasma, radang, dan degenerasi. Pinguecula
diduga merupakan suatu fenomena iritatif akibat sinar ultraviolet,
pengeringan dan lingkungan dengan angin banyak karena sering terdat
pada orang yang sebagian besar hidupnya berada di lingkungan yang
berangin, penuh sinar matahari, berdebu dan berpasir.
C. FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya pinguecula adalah
lingkungan dengan paparan ultraviolet yang tinggi, iritasi kronik dari
bahan tertentu di udara dan faktor herditer.
1.
Radiasi ultraviolet
Faktor resiko lingkungan yang utama sebagai penyebab
Iritasi kronik
Iritasi kronik atau inflamasi terjadi pada area konjungtiva
memerlukan
pengobatan,
serta
yang berarti sampai mata menjadi sangat merah, mata gatal, iritasi,
berair, dan pandangan kabur, disertai jejas pada konjungtiva yang
membesar.
F. PENATALAKSANAAN
Kelainan ini juga terdapat pada konjungtiva bulbi, baik bagian
nasal maupun bagian temporal, di daerah celah kelopak mata. Pinguekula
terlihat sebagai penonjolan berwarna putih kuning keabuan berupa
hipertrofi, yaitu penebalan selaput lendir.
Pada umumnya pinguekula tidak
memerlukan
pengobatan.
.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2003.Ilmu Penyakit Mata, Edisi kedua. Jakarta: Balai Penelitian FKUI.
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI). 2006. Editor Tahjono.
Dalam panduan manajermen klinik PERDAMI. CV Ondo Jakarta
Tan, D.T.H.2002. Ocular Surface Diseases Medical and Surgical Management. New
York: Springer. 65 83
Vaughan, D.G., 2009, Oftalmologi Umum, Widya Medika: Jakarta.
Tugas
1. Perbedaan pinguecula dan flikten.
Pinguecula merupakan benjolan pada konjungtiva bulbi yang
merupakan
degenerasi
hialin
jaringan
submukosa
konjungtiva.
Keadaanya tampak berupa nodul keputihan pada kedua sisi kornea ( lebih
banyak pada sisi nasal) di daerah aperture palpebra. Nodul terdiri atas
jaringan hialin dan jaringan elastik kuning, jarang tumbuh menjadi besar.
Flikten merupakan benjolan berupa sel sel radang kronik
dibawah epitel konjungtiva atau kornea, warna keputihan, padat dan
permukaan tidak rata. Lokasi paling sering terdapat pada limbus cornea.