Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAERAH PEGUNUNGAN
KELOMPOK 1
Nursariyah Asma Rani
Mohammad Syarief I
Fadhilah Riska
Muh. Fadhil Hasairin
Ady Syahputra S. N. Lamasatu
Eko Kusuma Atmaja
Muh. Radian A
Taofiq Moh. Pratama
Derianto Anugrah S
Tiara Rahadian Putri
Ramadhian R
F 221 13 031
F 221 13 043
F 221 13 059
F 221 13 077
F 221 13 091
F 221 13 000
F 221 00 000
F 221 00 000
F 221 00 000
F 221 00 000
F 221 00 000
TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan laporan ini. Berikut
ini adalah sebuah laporan dengan judul Arsitektur Tropis didaerah Pegunungan.
Melalui kata pengantar ini kami meminta maaf dan memohon permakluman
bilamana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga laporan ini memberikan manfaat.
Penulis
Kelompok I
1|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Permasalahan ............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 5
1.4 Lingkup Pembahasan ................................................................................................. 5
2|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
3|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
4|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
1.2 Permasalahan
1.2.1 Penataan Kawasan yang tidak mendukung arsitektur tropis daerah pegunungan
1.2.2 Bentuk bangunan yang tidak sesuai dengan arsitektur tropis daerah pegunungan
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui dan memahami Penataan Kawasan yang sesuai untuk arsitektur
tropis daerah pegunungan
1.3.2 Mengetahui dan memahami Bentuk bangunan yang sesuai untuk arsitektur
tropis daerah pegunungan
1.4 Lingkup Pembahasan
1.4.1 Desain kawasan arsitektur tropis daerah pegunungan
1.4.2 Desain bangunan arsitektur tropis daerah pegunungan
5|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
7|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
b. Pakaian
Pakaian mempengaruhi proses perpindahan panas
Pada iklim dingin digunakan pakaian tebal dan apat agar panas tubuh
tidak terbuang keudara.
Pada iklim panas digunakan pakaian yang tipis, ringan dan terbuka
agar panas tubuh tidak terbuang keudara.
Manusia bisa memilih dan menentukan jenis pakaian demi mencapai
kenyamanan termal bagi dirinya.
Untuk menentukan sifat pakaian yang digunakan dapat dilihat pada
tabel pakaian dan clothing.
8|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
9|
Perkiraan
RH 80%
RH > 90 %
Kulit tubuh terasa lengket sekali & udara pengap hal ini
serupa dengan kondisi dikamar mandi seusai mandi dengan air
hangat
RH 50-60%
RH 40%
RH 0 %
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
3. Gerakan Udara
Kecepatan angin (m/detik) penting dalam sistem pengudaraan, karena
panas yang dihasilkan dalam ruangan dapat dibawa keluar oleh pergerakan udara
tersebut. Udara yang tidak bergerak dalam ruangan tertutup menyebabkan
pengguna merasa kaku ataupun berkeringat.
4. Radiasi Matahari
Tubuh manusia akan mendapatkan panas pancaran dari setiap permukaan
yang suhunya lebih tinggi akan kehilangan panas atau memancarkan panas
kesetiap objek atau permukaan yang lebih dingin dari diri sendiri. Panas pancaan
yang diperoleh atau hilang tidak dipengaruhi oleh gerakan udara, juga tidak oleh
suhu udara antara permukaan-permukaan atau objek-objek yang memancar.
Empat cara pertukaran kalor pada tubuh manusia :
10|
Penyaluran panas secara langsung lewat telapak kaki (walaupun luas telapak
kaki lebih kecil dari luas bagian tubuh lainnya, tetapi penting bagi kenyamanan.
Perpindahan Kalor (konveksi) 25-30% ke udara sekeliling tubuh
Radiasi panas kepada udara keliling yang lebih sejuk 40-60%
Penguapan keringat dan pernapasan 25-30%
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
11|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Kearifan local suatu daerah merupakan hal yang tepat untuk menjadi
pertimbangan dalam membangun bangunan yang telah melalui proses
trial and error. Oleh karena itu, bangunan tradisional yang ada saat ini
merupakan penyempurnaan desain yang gagal sebelumnya dan
masyarakat setempat menganggap sebagai bangunan yang paling
nyaman. Ekspresi bangunan yang menggunakan paradigm ini
berdasarkan strategi menonjolkan tradisi.
Performance bangunan disesuaikan dengan iklim setempat dan
berdasarkan bentuk bangunan tradisional daerah asal dengan
menyesuaikan diri dengan daerah baru. Material yang digunakan bisa
tradisional, modern atau gabungan.
Paradigma ini memasukkan unsur tradisi didalam arsitektur tropis. Pitch roof,
penghawaan silang, halaman, bukaan tradisional, material tropis, air, lansekap,
dan aplikasi berbagai elemen yang dapat menjamin integrasi alam dengan
ekspresi tradisional.
Untuk mencegah keseragaman karena efek globalisasi dan memelihara kekayaan
tradisi local, William Lim dan Tan Hock Beng mengajukan strategi, yaitu :
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
3. Extending Tradition
Extending Tradition adalah gaya yang tetap berprinsip pada arsitektur
vernakuler, namun bangunan ditransformasikan ke gaya yang modern.
Menghadirkan kembali bentuk pengalaman masa lalu berupa tradisi dan
budaya untuk dinikmati sebagai pengalaman kultur tropis suatu tempat
melalui karya arsitektur baik bentuk maupun fitur bangunan.
Tidak ada yang salah dalam pengembangan kekayaan sumber sumber masa
lalu kedalam bentuk baru yang inovatif, hal ini mencul karena kita juga
menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang berubah
menurut waktunya (Lowenthal dalam Beng, 1998)
Karakteristik Extending tradition :
Mencari keberlanjutan dengan tradisi local
Mengutip secara langsung dari bentuk masa lalu
Tidak dilingkupi oleh masa lalu, melainkan menambahkannya dengan
cara inovatif
Interpretasi kita tentang masa lalu dirubah berdasar kepada perspektif
dan kebutuhan masa kini dan masa depan
Mencoba melebur masa lalu dengan penemuan dan inovasi yang baru
Menggunakan struktur vernakuler dan tradisi craftsmanship
Mencari inspirasi dalam bentuk dan teknik yang unik dari bangunan
tradisional.
4. Reinterpreting tradition
Reinterpreting tradition, yaitu gaya dengan membawa esensi dari arsitektur
vernakuler pada bangunan modern. Penggunaan idiom kontemporer pada
bangunan modern dengan abstrak atau minimalis.
Pendekatan ini dilakukan dengan menyingkirkan pemulihan sentimental
masa lalu dan meninggalkan gerakan historical, sebaliknya akan
menggunakan sebuah idiom modern yang menyegarkan. Namun demikian,
bangunan diciptakan melalu pendekatan ini berdedikasi pada tempat dan
sejarah tanpa terjebak oleh keduanya.
Perangkat formal tradisional tidak dibuang tetapi berubah dengan cara yang
menyegarkan sehingga ada pengakuan simultan dari masa lalu dan masa kini
melalui pernyataan abstrak dan biasanya minimalis.
Menginterpretasikan kembali terhadap nilai nilai dalam arsitektur
vernakuler. Hasilnya berupa defamiliarisasi yakni pengasingan bentuk,
dimana bentuk tradisional itu ada tapi tidak Nampak.
13|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
14|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Orientasi
Layout
Topografi
Bentuk
Pengaruh orientasi bangunan terhadap arah angin (Krisan, et. al, 2001)
15|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
B. Topografi
Topografi akan mempengaruhi pergerakan udaya yang berdampak pada temperatur
kawasan dan menggambarkan pengaruh topografi terhadap pergerakan angin, yaitu :
a. Kemiringan bukit membelokan angin pada
tapak yang berefek terhadap kekencangan angin.
Angin yang kencang akan lebih dirasakan pada arah
kemiringan bukit
b. Profil bukit mengalihkan angin yang akan terasa
pada jarak yang jauh sehingga mempengaruhi
kecepatan angin pada jarak tertentu.
c. Lembah di perbukitan akan menyalurkan
angin dan memberikan pengaruh terhadap kondisi
termal sebagai aliran udara yang memberikan
penyejukan pada daerah lereng
d. Aliran udara yang disalurkan di antara
bukit akan menghasilkan variasi kecepatan, dimana
dibelokkan sesuai dengan profil bukit akibat aliran
kecepatan angin yang melewati celah antara bukit.
16|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
C. Penataan Bangunan
Penataan bangunan dan ruang di daerah tropis harus memperhatikan hal - hal
penting untuk diperhatikan:
a. Bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing
- masing bangunan, untuk menjamin sirkulasi udara yang baik.
b. Orientasi Utara-Selatan (condong untuk mencegah pemanasan fasad yang
lebih lebar ke ruang internal). Orientasi bangunan juga sebaiknya tegak
lurus terhadap arah angin, namun juga harus memiliki perlindungan
yang tepat terhadap masuknya hujan.
c. Ruangan ditata side-by-side untuk mengijinkan ventilasi silang.
Keterbukaan atau tidak adanya sekat ruang didalam hunian membantu
pelepasan panas menjadi lebih mudah (Santosa, 2001).
d. Rangkaian ruang-ruang terbuka harus tidak memiliki koridor/ partisi
internal
yang menghalangi sirkulasi udara dan tangga sebaiknya
ditempatkan secara eksternal pada ujung (nok) atap rumah (yang
menonjol).
U
S
Orientasi bangunan tegak lurus dengan sumbu U-S
Ruang dengan geometri yang kompak dan sederhana dalam bentuk single
zone merupakan bentuk yang potensial untuk penghalauan panas. Sedangkan ruang
dengan tatanan multi-zone seperti di hunian modern, penghalauan panas cenderung
terhambat, sehingga suhu udara di dalam ruang (Ti) menjadi lebih tinggi dari suhu
luar (To). Ruang publik yang terbuka dilingkungan kampung tradisional sudah tidak
terdapat lagi di lingkungan hunian modern karena adanya perubahan kebutuhan
ruang. Di lingkungan modern ruang tersebut telah bergeser ke dalam hunian
dalam bentuk ruang tamu atau ruang keluarga yang lebih privat. Perubahan inilah
yang menyebabkan terjadinya kepadatan ruang di hunian modern yang menghambat
penghalauan panas.
17|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
D. Vegetasi
Tipe dan layout vegetasi pada site harus disesuaikan dengan pola aliran udara
pada tapak, dengan pertimbangan estetika dan lingkungan. Fungsi utama vegetasi
dalam memanfaatkan pergerakan angin adalah untuk perlindungan terhadap angin,
membelokkan angin, menyalurkan dan mempercepat udara serta pengkondisian
udara, sehingga dapat mengurangi kebisingan, menghalau partikel debu, menyerap
CO2 dan mengeluarkan O2 ke udara (Allard, 1998).
Menurut Mc.Clenon, 1974 (dalam S.Pranoto, 2008) dan Boutet
(1987: 77), vegetasi mempunyai potensi sebagai modifying factor untuk
melakukan kontrol terhadap aliran angin melalui berbagai cara, antara lain
:
Menghalangi dan menyaring aliran (obstruction dan filtering).
Mengarahkan aliran angin (redirecting) atau
guidance.
channeling
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
naungan
Kanopi vegetasi sebagai filter radiasi matahari dan angin (Perez et.al (2011) dan Wong
et.al (2009)
19|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
2.
Dinding internal (partisi dalam ruang) Tipe-tipe desain dinding bangunan seperti
berikut:
a) Thin skins
Thins skins adalah elemen dinding
sebagai kulit yangberfungsi sebagai
filter iklim dengan mengacu
padamaterial dalam memodifikasi
iklim. Ada 2 jenis material yang
digunakan, yakni.
1) Elemen Opaque (massif)
Fungsi dinding secara termal adalah :
20|
Menggunakan
insulasi
interstitial,
seperti foil reflektif
pada dua sisi dinding.
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
Elemen opaque
P E G U N U N G A N
21|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
b) Inclined skin
Inclined skin merupakan dinding yang diangkat dan diorientasikan secara
bebas dengan sudut tertentu baik secaravertikal maupun horizontal, bisa berbahan
opaque maupun transparan.Tujuannya untuk meningkatkan performa termal dengan
mekanisme :
Meningkatan performa dinding
Menyediakan ventilasi
Memberikan pembayangan yang mencegah radiasi matahari dari sudut yang
rendah untuk masuk ke bangunan
Memberikan view dari bangunan dan ruang terbuka sekitar bangunan.
View dengan arah ke bawah dapat mengurangi resiko kesilauan
Potongan Inclined Skins dengan Material Kaca (Hyde, 2000) (kanan dan
tengah) dan ilustrasi desain inclined skins (kiri)
Aplikasi dari strategi ini
harus memperhatikan hal
berikut ini :
1). Perhitungan derajat sudut
pengangkatan yang dibutuhkan
oleh orientasi fasade
contoh bangunan dengan strategi desain
22|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
c) Thick skins
Thick skins adalah dinding
bangunan dengan kedalaman fasade
dan proyeksi untuk mendapatkan
efek pembayangan
dari
matahari.
Beberapa metode pembayangan
berdasarkan orientasi matahari, yakni :
Pada sudut
menggunakan
horisontal
matahari tinggi
alat pembayangan
23|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
d) Buffering
Buffering dapat digunakan untuk meminimalisasi solar access. Strategi
desain yang dapat dilakukan dengan :
24|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
e) Valve effects
Valve effect merupakan penggunaan
elemen dinding yang diidentikkan
dengan sebuah katup untuk
mengontrol lingkungan internal.
Sistem katup didesain dengan
bukaan pada kulit yang dapat
dibuka atau ditutup, disaring dan
diarahkan untuk memungkinkan
udara dan cahaya masuk.
B. Atap Bangunan
Pada iklim tropis, atap berfungsi untuk (Hyde, 2000) :
Menahan dorongan alam seperti angin, presitipasi
dan kondisi termal
Mengurangi beban bahang selama siang hari dan
mengupayakan pendinginan pada malam hari
Mengumpulkan sumber daya alam dari iklim,
misalnya kolektor air hujan, landasan dari sel
surya (photovoltaics) dan solar hot water-system
25|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
atau
26|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
3)
4)
Aksesori atap
Aksesoris atap meliputi alat pengaliran, peresapan dan
penyimpanan air hujan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan hal
berikut
Pipa air hujan harus mengakomodasi kuantitas dan intensitas air hujan.
C. Lantai Bangunan
Lantai merupakan salah satu elemen pembentuk bangunan yang dibutuhkan,
dimana memiliki fungsi dan kinerja yang akan mempengaruhi kondisi iklim mikro di
dalam bangunan. Adapun fungsi lantai meliputi :
Tempat berpijak di dalam bangunan sebagai penutup tanah.
Elemen yang memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penghuni,
dimana dapat menahan air tanah (kesehatan), kebersihan, pembeda ruangan,
isolasi temperature udara, dan memberikan keindahan.
Membentuk karakteristik ruang dengan pengkondisiannya terhadap lingkungan.
27|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Perwujudan rumah/bangunan
dibedakan
berdasarkan
hubungannya
dengan tapak
(Frick dan Mulyani, 2006) terdiri
dari 3, yaitu:
Rumah yang tertanam,
Rumah dengan peninggian
lantai
Rumah panggung
28|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Lantai yang cocok untuk daerah tropis adalah perforated (berpori/berlubanglubang), karena melancarkan ventilasi dan mempermudah dalam pembersihan
ruang (Hide, 2000).
D. Desain Bukaan
Jendela mempunyai fungsi sebagai elemen bangunan yang memasukkan
cahaya matahari, angin, dan untuk
melihat pemandangan (view) di luar bangunan.
Berdasarkan perletakannya,
jendela dibagi menjadi 4 macam
(Philips, 2000), yaitu:
1. Vertical window, tipe jendela yang
mempunyai perbandingan tinggi
lebih daripada lebarnya.
2. Horizontal window, terdapat pada
bangunan berlantai banyak yang
dipisahkan oleh floor spandrel.
Bentuk jendela ini muncul setelah
struktur rangka ditemukan.
3. Window Wall, Jendela berada pada
semua
perimeter
bangunan
sehingga semua dinding adalah
jendela.
4. Overhead Window, Jendela berada
pada bagian atas dinding.
29|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
- Soft-coat:
low-e
yang
dimodifikasi
untuk mentransmisikan dan
merefleksikan dengan nilai tertentu sesuai dengan kondisi iklim suatu daerah
- Hard coat: low-e coating yang disemprotkan saat masih panas sehingga tahan
terhadap korosi dan abrasi
2. Multipaned glazing
Cara memodifikasi performa kaca dengan merangkap
lapisan udara diam di antara panel-panel kaca sehingga thermal
resistancenya menjadi bertambah. Misalnya: sistem double-paned dan
triple-paned.
3. Gas Fill
Bertujuan untuk menggantikan udara di antara dua
panel kaca, seperti: argon, krypton, dan sulfur hexafluoride sehingga trnsfer
bahang ke dalam ruangan menjadi berkurang.
30|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
4. Tinted glazing
Menggunakan material penyerap panas yang
disebarkan pada seluruh permukaan kaca sehingga dapat
mengurang radiasi matahari yang masuk ke dalam
ruangan. Namun, metode ini juga menyebabkan visible
spectrum juga berkurang.
5. Electrochromics Windows
Electrochromics window
merupakan electronically tintable glass
yang terdiri dari lima lapisan bahan
keramik/ceramic metal oxide
coating, yaitu: TC2, Counter
Electrode (CE), Ion Conductror (IC),
Electrochromics Electrode (ECE),
Transparent Conductor (TC1) yang
sangat tipis
(www.commercialwindows.org). Ketika
tegangan berkurang menjadi 5 Volt DC
akan menggelapkan ion lithium dan
memindahkan elektron dari counter
electrode ke electrochromics electrode
layer.
(http://en.wikipedia.org/wiki/SAGE_Ele
ctrochromics Ketika gelap, cahaya
matahari dan panas matahari akan
diserap dan diradiasikan kembali dari
permukaan kaca ke luar bangunan. Saat
cuaca panas, kaca menjadi lebih gelap
untuk mengurangi glare dan
menghalangi panas masuk. Saat cuaca
dingin, kaca jendela akan menjadi lebih
bening sehingga mengijinkan cahaya
matahari masuk dan bahang bisa
masuk ke dalam bangunan.
Pergantian tersebut dapat dikendalikan
secara manual atau secara otomastis
diintegrasikan ke dalam sistem
31|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
bangunan
(http://en.wikipedia.org/wiki/SAGE_Ele
ctrochromics)
E. Beranda/Teras
Teras atau beranda merupakan
ruangan terbuka beratap yang strukturnya
merupakan perpanjangan dari struktur
utama bangunan (wikipedia.org). Rumah
tradisional Indonesia memiliki lantai yang
ditinggikan, sehingga teras rumah juga
ikut lebih tinggi dari permukaan tanah.
Fungsi teras pada bangunan antara lain :
1) Sebagai ruang sosial, tempat bersantai
2) Sebagai wadah melakukan aktifitas ekonomi
yang ringan seperti menenun, menjahit, atau
menganyam.
3) Untuk menerima tamu
4) Menggambarkan penerimaan dan
keterbukaan terhadap sekitarnya.
5) Sebagai ruang perantara ruang luar dan dalam
yang digunakan siang hari
6) Menghindari tempias hujan dan radiasi
matahari berlebihan terhadap dinding
bangunan.
32|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Sebagai alat pembayang yang mereduksi paparan radiasi matahari sehingga tidak
terserap oleh dinding bangunan,
Mengurangi cahaya matahari berlebihan yang menimbulkan kesilauan
Memperluas permukaan atap agar hujan tidak tempias dinding bangunan yang
akan merusak konstruksi
Melindungi udara sekitar bukaan agar tidak terpapar matahari
Lantai teras yang ditinggikan dapat
mengurangi kelembaban
Beberapa hal penting yang menjadi fokus perhatiannya dalam mendesain teras, diantaranya :
33|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
34|
opaque. Kaca ini merupakan kaca yang hanya memiliki daya tembus dari
ingga kegiatan dalam ruangan anda tidak tampak dari luar. Selain itu
Reflective glass juga dapat knya sinar UV ke dalam ruangan anda
Solar blocking and light enhancing systems, dibentuk sebagai alat penunjuk
cahaya yang akan mengurangi illuminasi berlebihan pada jendela dan
memberikan keseragaman distribusi yang lebih tinggi dalam ruang.Pada
dasarnya, alat pembayangan eksterior terdiri dari shading device
horizontal, vertical dan
eggcrate(www.tboake.com)
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
G. Courtyard
Courtyard adalah lahan terbuka yang berada pada tengah-tengah ataupun
samping bangunan dan merupakan salah satu strategi passive design yang
digunakan untuk rumah/bangunan di daerah beriklim tropis, dimana
mendapatkan banyak cahaya matahari dan angin yang besar. Keberadaan courtyard
dapat menciptakan atau bahkan memperkuat iklim mikro pada bangunan di
sekitarnya, jika dikombinasikan baik dengan tipe dinding, bentuk bangunan dan
landscape-nya.
Richard Hyde membagi courtyard menjadi 3 jenis, yaitu :
35|
K E L O M P O K
Semi-enclosed courtyard
Dibuat dari ruang sisa
bangunan
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
36|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara, survei dan
penelitian secara langsung pada lokasi survei, yaitu bangunan Palu Grand Mall.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Area Wisata Tugu Perdamaian, Kelurahan Tondo,
Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia.
3.3 Deskripsi Bangunan
Orientasi bangunan kearah Barat, material bangunan menggunakan material
kayu dengan bentuk rumah panggung ketinggian 40 cm, menggunakan dinding opaque
dengan ketebalan 12cm, menggunakan atap kolaborasi atap perisai dan plana.
37|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
3.4 Alat
Alat
a.
Alat Pengukuran
Termometer
Hidrometer
Anemometer
Hobolodger
b.
Alat Pendukung
Rollmeter
Kamera
Pulpen
Buku atau Kertas
Stopwatch atau Alarm
38|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Tapak
4.1.1 Lokasi
Lokasi penelitian di Area Wisata Tugu Perdamaian, Kelurahan Tondo,
Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia.
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
4.1.2 Topografi
Area Wisata Tugu Perdamaian relatif berkontur dengan ketinggian + 256 m
diatas permukaan tanah dengan kemiringan kontur <15% .
Kepadatan Bangunan
Bangunan pada Area Wisata Tugu Perdamaian memiliki jarak 3 meter antar
bangunan yang lainnya dengan jumlah lantai dominan 1 lantai. Bentuk tutupan
permukaan tanah pada tapak dominan paving, sedangkan pada aral cottagenya
hanya berupa tanah.
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
4.1.4
Vegetasi
Berikut beberapa jenis vegetasi yang terdapat pada sekitar bangunan, yaitu :
Kamboja
41|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Bougenville
Fungsi : estetika visual pada area
sekitar bangunan
Pohon Ubi
Fungsi : penambah estetika
visual area sekitar bangunan
dengan daun yang jarang yang
tidak menghambat datangnya
angin
Gambar 10. Pohon Ubi
Tanaman Merambat
Fungsi : suasana teduh dan
damai dari warna hijau, warna
ini juga memberikan kesan sejuk
pada bangunan.
42|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Bunga Berduri
Fungsi : memberi kesan indah
pada sekitar bangunan .
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
44|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
45|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
46|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
47|
Nama
Usia
Berat
Tinggi Badan
Warna Kulit
Pakaian
Suhu Terdingin
Suhu Terpanas
Usia kotage
Banyak orang di kotage
: Wayangtrimo
: 23 tahun
: 56 Kg
: 167 Cm
: sao matang
: kaos, jaket
: Jam 3 5 subuh
: Jam 11 3 sore
: 2 Tahun
: 5 Orang
Nama
Usia
Berat
Tinggi Badan
Warna Kulit
Pakaian
Suhu Terdingin
Suhu Terpanas
Usia kotage
Banyak orang di kotage
: Megayanti
: 17 tahun
: 43 Kg
: 155 Cm
: sao matang
: kaos, jaket
: Jam 8 9 pagi
: Jam 1 2 siang
: 2 Tahun
: 4 orang
Nama
Usia
Berat
Tinggi Badan
Warna Kulit
Pakaian
Suhu Terdingin
Suhu Terpanas
Penjaga kantin
: Devi
: 18 tahun
: 38 Kg
: 108 Cm
: sao matang
: kaos, jaket
: Jam 8 9 pagi
: Jam 1 2 siang
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Jam
13.40
13.45
13.50
13.55
14.00
14.05
14.10
14.15
14.20
14.25
14.30
14.35
14.40
14.45
14.50
14.55
15.00
15.05
15.10
15.15
15.20
15.25
15.30
15.35
15.40
48|
Temperatur (0C)
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
Kelembaban RH
Ruang dalam Ruang luar
60,0% RH
58,0% RH
62,0% RH
60,5% RH
67,5% RH
64,5% RH
68,5% RH
66,0% RH
66,0% RH
64,5% RH
66,0% RH
64,5% RH
67,5% RH
65,0% RH
68,5% RH
66,0% RH
68,5% RH
66,5% RH
67,0% RH
64,5% RH
66,0% RH
65,5% RH
66,5% RH
66,0% RH
65,0% RH
64,5% RH
65,0% RH
64,0% RH
64,5% RH
63,5% RH
64,5% RH
64,0% RH
64,5% RH
63,5% RH
64,0% RH
63,0% RH
63,0% RH
62,0% RH
62,0% RH
60,0% RH
62,0% RH
60,0% RH
60,0% RH
58,5% RH
60,5% RH
59,0% RH
62,5% RH
60,0% RH
62,0% RH
60,0% RH
P E G U N U N G A N
49|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
50|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
51|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
52|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
53|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
NO TANGGAL
WAKTU
TEMPERATUR
KEC.ANGIN
KELEMBABAN
06/06/2015
1
06/06/2015
2
06/06/2015
3
06/06/2015
4
06/06/2015
5
06/06/2015
6
06/06/2015
7
06/06/2015
8
06/06/2015
9
10 06/06/2015
11 06/06/2015
12 06/06/2015
13 06/06/2015
14 06/06/2015
15 06/06/2015
16 06/06/2015
17 06/06/2015
18 06/06/2015
19 06/06/2015
20 06/06/2015
21 06/06/2015
22 06/06/2015
23 06/06/2015
24 06/06/2015
TERTINGGI
TERENDAH
RATA-RATA
00:00:00
01:00:00
02:00:00
03:00:00
04:00:00
05:00:00
06:00:00
07:00:00
08:00:00
09:00:00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
16:00:00
17:00:00
18:00:00
19:00:00
20:00:00
21:00:00
22:00:00
23:00:00
26,34
27,91
26,34
25,95
25,56
25,56
25,17
24,79
26,73
28,31
30,71
30,71
31,93
33,17
34,01
34,85
31,93
31,12
29,05
28,07
27,91
26,34
25,95
25,95
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,19
0,00
2,78
0,56
1,67
0,00
0,93
0,19
0,19
0,00
0,00
0,00
73,9
67,5
75,8
74,9
74,9
74,9
78
79,2
74,8
68,6
58,5
56,4
50,8
79,7
48,9
47,2
46,5
51,2
62
63,4
64,4
71,5
73,1
71,6
34,85
24,79
28,52
2,78
0,00
0,27
79,7
46,5
66,15
54|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
NO
TANGGAL
WAKTU
TEMPERATUR
KEC.ANGIN
KELEMBABAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
07/06/2015
00:00:00
01:00:00
02:00:00
03:00:00
04:00:00
05:00:00
06:00:00
07:00:00
08:00:00
09:00:00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
16:00:00
17:00:00
18:00:00
19:00:00
20:00:00
21:00:00
22:00:00
23:00:00
25,95
25,56
25,56
25,56
25,56
25,17
24,79
25,17
26,34
28,31
29,09
31,12
32,34
34,01
33,17
33,17
33,17
31,12
30,71
29,05
28,31
27,12
26,34
26,34
0,00
0,00
2,04
0,74
0,00
0,00
0,93
0,00
0,74
0,56
0,56
1,86
1,67
3,53
3,34
3,53
3,15
3,53
1,86
0,74
0,00
0,00
0,00
0,19
72,3
73,2
72,4
73,2
73,2
73,2
73,3
74,9
71,5
65,3
59,4
53,2
51,6
43,9
49,9
49,9
49,9
56
61,8
60,5
63,5
65
66,1
69,5
34,01
24,79
28,46
3,53
0
1,21
74,9
43,9
63,45
TERTINGGI
TERENDAH
RATA-RATA
55|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
00:00:00
01:00:00
02:00:00
03:00:00
04:00:00
05:00:00
06:00:00
07:00:00
08:00:00
09:00:00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
16:00:00
17:00:00
18:00:00
19:00:00
20:00:00
21:00:00
22:00:00
23:00:00
00:00:00
01:00:00
02:00:00
03:00:00
04:00:00
05:00:00
06:00:00
07:00:00
08:00:00
09:00:00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
16:00:00
17:00:00
18:00:00
19:00:00
20:00:00
21:00:00
22:00:00
23:00:00
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
56|
TEMPERATUR
KEC.ANGIN
KELEMBABAN
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TEMPERATUR
KEC.ANGIN
KELEMBABAN
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
4.5 Analisis
4.5.1 Permasalahan
Penataan Kawasan yang tidak mendukung arsitektur tropis daerah
pegunungan
Bentuk bangunan yang tidak sesuai dengan arsitektur tropis daerah
pegunungan
Permasalahan yang lebih spesifik
Perbandingan suhu pada siang dan malam hari cukup jauh
Pada pukul 03.00-05.00 bumi melepaskan panas radiasi matahari dititik 0
4.5.2
57|
Solusi
Kawasan
Penataan bangunan yang dibuat merapat. Untuk menjaga suhu agar tetap
hangat pada malam hari
Bangunan
Penggunaan pondasi tertanam untuk menerima panas bumi pada malam hari.
Menggunakan dinding kayu untuk memudahkan perubahan suhu.
Adanya ventilasi pada atap untuk memudahkan pertukaran udara di
bangunan.
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
BAB V
KONSEP OPTIMASI
5.1 Desain Bangunan
KONSEP RE-DESAIN COTTAGE
HOUSING LAYOUT DAN SHELTER DESAIN
Penataan Tapak
Pola Grid
Bangunan tegak lurus dengan arah datang angin
Topografi
Memanfaatkan kemiringan gunung untuk
memaksimalkan view dan menerima angin
Penataan Bangunan
Orientas terluas bangunan ke arah Utara-Selatan,
untuk meminimalisir penerimaan cahaya oleh
kulit bangunan
Vegetasi
Pemanfaatan vegetasi peneduh untuk melindungi
kulit bangunan
58|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
Geometri Bangunan
Ukuran ruang berlandaskan pada Data
Arsitek
Bentuk bangunan disesuaikan dengan
kondisi iklim tropis daerah pegunungan
tanpa adanya transformasi bentuk
59|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
60|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
61|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
DESAIN COTTAGE
62|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
63|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
64|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
BAB VI
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Karakteristik ikim pada iklim tropis daerah pegunungan yaitu suhu tinggi
pada siang hari dan rendah pada malam hari, kecepatan angin tinggi dan
kelembaban rendah. Potensi-potensi ini dapat mendukung bentukan bangunan
yang sesuai untuk daerah pegunungan.
Kenyamanan termal setiap orang relatif karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, dll.
5.2 Saran
Sebaiknya perlu penataan dan peninjauan kembali kawasan area wisata
tugu perdamaian dan bentuk bangunan cottage untuk memaksimalkan potensi
iklim daerah setempat.
65|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N
DAFTAR PUSTAKA
66|
K E L O M P O K
A R S I T E K T U R
T R O P I S
D A E R A H
P E G U N U N G A N