Peran Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa
Peran Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa
Peran Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa
BANGSA
Oleh:
M. Faisal Fadhil,
Universitas Hasanuddin
Pemuda adalah anak penerus bangsa yang berusia lima belas tahun ke atas,
dan mereka memiliki jiwa dan semagat yang tinggi. Teringatlah kita pada ucapan
Bung Karno, Jika saya diberi seribu orang tua, niscaya akan kuruntuhkan Gunung
Mahameru. Tetapi bila aku diberi seorang pemuda, dunia ini akan ku gegerkan. Atap
langit sekalipun akan kuruntuhkan. Betapa luar biasanya potensi pemuda di mata
Bung Karno. Ucapan Bung Karno pun terbukti dari sejarah Indonesia di masa silam.
Dimana para pemuda berperan penting dalam merebut kemerdekaan Republik
Indonesia. Dan juga beberapa fakta diantaranya: Dr. Soetomo mendirikan Budi
Utomo (1908) dan menjadi awal dari pergerakan Indonesia untuk merdeka. Pada
usia belum genap dua puluh tahun, Soewardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
mendirikan Indische Partij (1914) pada usia dua puluh tahun, Bung Karno mulai
tenar di panggung politik pada usia dua puluh dua tahun, Bung Hatta mendirikan
Perhimpunan Indonesia (1924) di Belanda pada usia dua puluh satu tahun.
Setelah Indonesia merdeka, peran pemuda sebagai generasi penerus adalah
menjaga atas apa yang telah diwariskan oleh generasi-generasi sebelumnya. Yaitu,
menjaga agar Indonesia tetap merdeka, merdeka dari kelaparan, kemiskinan, dari
pengaruh gaya hidup asing, dan sebagainya. Para pemuda harus berfikir secara
cerdas dan kreatif di era global ini agar masyarakat Indonesia bisa betul-betul
merasa merdeka. Para pemuda harus berperan aktif dalam mewujudkan
kemandirian bangsa ini. Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia menyampaikan
tiga hal yang perlu dilakukan untuk mencapai bangsa yang mandiri. Ketiga hal
tersebut adalah berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan
berkepribadian secara sosial budaya. Ir. Soekarno menekankan ketiga hal tersebut
sebagai bagian yang saling terkait untuk mencapai kemadirian bangsa.
Namun yang kita jumpai dewasa ini, para pemuda yang diharapkan dapat
membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, malah kadang membuat kekacauan
dan keanarkisan yang tidak ada untungnya dan menimbulkan banyak kerugian.
Entah karena masalah sepele yang di besar-besarkan atau semacamnya.
Banyaknya pengaruh yang datang dari luar yang tidak dapat kita saring bisa
menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negative. Tetapi tidak semua pemuda zaman
sekarang hanya berisfat merusak. Banyak pemuda-pemuda sekarang yang bisa
dikatakan kreatif dan selalu berfikir optimis untuk sebuah kemajuan dan
mengharumkan nama bangsa.
Di era global ini, dimana makin maraknya budaya-budaya asing dan pesatnya
perkembangan teknologi, timbul masalah baru bagi bangsa Indonesia yaitu semakin
banyaknya pengangguran yang diakibatkan kurang mampunya warga Indonesia
bersaing dengan tenaga kerja asing dan ini juga menyebabkan semakin
bertambahnya angka kemiskinan di Indonesia, semakin banyak terjadi pengrusakan
lingkungan yang diakibatkan dari banyaknya penggundulan hutan untuk dijadikan
lahan pemukiman ataupun untuk dijadikan bahan pembuat rumah dan sebagainya.
Dan salah satu masalah utama di Indonesia adalah masalah lingkungan.
Dimana kita tau bahwa Indonesia merupakan saalah satu paru-paru dunia. Hingga
saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar tujuh puluh dua persen
[World Resource Institute, 1997]. Dan saat ini Indonesia hanya memiliki sepuluh
persen hutan dunia yang masih tersisa. Banyaknya terjadi penggundulan hutan di
Indonesia menyebabkan produksi oksigen berkurang dan banyak terjadi bencana
alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan sebagainya. Dan dapat kita
jumpai di beberapa daerah seperti di Kalimantan yang sering terjadi kebakaran
hutan yang menyebabkan beberapa kota di Kalimantan terserang kabut tebal dan
menimbulkan beberapa penyakit. Sebagaimana kita tahu, selain tempat tinggalnya
beraneka ragam satwa dan tumbuhan, hutan juga sebagai tempat penyedia bahan
makanan dan obat-obatan. Oleh karena semakin berkurangnya hutan di Indonesia
menyebabkan terancamnya keberadaan satwa-satwa dan tumbuhan khas Indonesia
yang jika dibiarkan terus menerus maka akan berujung pada kepunahan satwa dan
fauna, dan juga untuk sebagian warga Indonesia yang berdomisili di daerah hutan
di Indonesia yang kesehariannya hidupnya bergantung dari hutan itu sendiri seperti
mencari bahan makanan dan obat-obatan akan kesusahan untuk mencari sumber
makanan dan obat-obatan yang alami yang dikarenakan hutan tempat mereka
menggantungkan hidupnya sudah mulau habis ataupun digunduli.
Dan juga polusi yang juga marak terjadi di Indonesia. Mulai dari pencemaran
air, udara dan tanah yang di sebabkan oleh limbah industri, asap dari knalpot
kendaraan dan sebagainya. Dan karena semakin maraknya pencemaran udara di
dunia menyebabkan terjadinya global warming yang merugikan seluruh warga di
dunia tidak terkecuali di Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang, besar atau kecil pastinya tetap menyumbang emisi karbon bagi bumi
ini. Dengan rusaknya hutan tropis Indonesia, baik akibat pembalakan liar maupun
kebakaran hutan pastinya akan menambah jumlah karbondioksida di udara.
Bertambahnya konsentrasi karbon dioksida ini jelas akan meningkatkan rata-rata
suhu bumi. Tidak hanya Indonesia dan negara berkembang lainnya yang
menyumbang emisi karbon, negara maju pun demikian. Emisi GRK terbesar justru
dihasilkan oleh negara-negara kaya seperti Amerika Serikat . Pemanasan global
mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik seperti
pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan
hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna
dan hama penyakit, dan sebagainya. Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-
ekonomi masyarakat meliputi gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota
pantai, gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan,
pelabuhan dan bandara gangguan terhadap permukiman penduduk, pengurangan
produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dan
sebagainya.
Dan juga kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak yang dapat
ditimbulkan oleh sampah. Seperti tidak terurusnya tempat pembuangan sampah
yang menyebabkan menumpuknya sampah dari hari kehari, masih banyaknya
warga masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, dan sebagainya
menyebabkan berbagai dampak yang merugikan bagi warga sekitar. Seperti aroma
busuk sampah yang menumpuk, banyaknya hama penyakit yang dapat menyerang
warga di sekitar tumpukan sampah dan juga dapat menyebabkan banjir akibat dari
penyumbatan saluran pembuangan oleh sampah sampah yang dibuang di saluran
pembuangan tersebut.
Sebagai pemuda yang kreatif dan cerdas tentunya dapat menjawab masalah
yang terjadi pada bangsa ini. Para pemuda harus membuat langkah taktis dan
efisien untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang sedang terjadi. Untuk
mencegah terjadinya penebangan hutan terus menerus terulang, maka para
pemuda harus memikirkan suatu strategi yang dapat membuat pelaku dan yang
berniat untuk melakukan penebangan liar merenungkan niatnya. Penegakan hukum,
menindak tegas segala pelaku illegal logging, jangan pilih-pilih perusahaan.
Hukuman yang berat dan tegas dapat mencegah dan memberikan rasa kapok
kepada orang membuat kejahatan. Semua itu harus dikawal secara terus menerus
oleh para pemuda agar keadilan bisa ditegakkan di negeri ini dan untuk kemajuan
bangsa ini. Dan juga melakukan sosialisasi dan gerakan menanam sejuta pohon di
areal hutan yang sudah digunduli ataupun di areal yang tinggi kemungkinan untuk
terjadinya longsor, dan juga para pemuda bersama dengan beberapa organisasi
ataupun LSM dapat membentuk sebuah hutan lindung ataupun hutan pendidikan
ataupun hutan lainnya yang dimana kelestarian hutan ini dijaga kelestariannya oleh
para pemuda ataupun organisasi atau LSM tersebut yang telah menyetujui ataupun
menetapkan kelestarian hutan tersebut di bawah naungan atau tanggung jawab
mereka. Bisa juga dengan mengalihkan paradigma masyarakat akan hutan sebagai
lahan eksploitasi menjadi hutan sebagai salah satu bagian dari mereka.
Untuk permasalahan pencemaran yang terjadi baik itu tanah, udara maupun
air. Para pemuda bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi pencemaran yang
terjadi seperti melakukan uji emisi yang dilakukan secara berkala pada kendaraan
umum maupun pribadi meskipun hanya secara spot check seperti yang pernah saya
jumpai di kota kelahiran saya di Makassar, melakukan penanaman pohon-pohon
yang berdaun lebar di pinggir jalan, mengembangkan teknologi yang ramah
lingkungan dan dapat diperbaharui, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
dan sebagainya.