Anda di halaman 1dari 4

Bakteri dalam Air

Akses untuk mendapatkan air bersih sangat penting untuk anakanak agar mereka mampu bertahan hidup dan berhasil
mengembangkan kemampuan untuk belajar, meraih sesuatu, dan
berkembang dengan baik.
Clarissa Brocklehurst, Kepala Proyek Sanitasi dan Higienis (WASH), The UNICEF Water.

Air adalah kehidupan. Namun, di


dunia yang tigaperempatnyanya terdiri dari air, hanya satu persen air yang layak dikonsumsi.
Maka kita berisiko terkena penyakit yang diakibatkan pencemaran air.
Saat kini, mengonsumsi air minum yang tak sehat merupakan salah satu faktor utama
berkembangnya penyakit yang ditularkan melalui air, termasuk hepatitis, tifus, dan diare.
Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyakit yang paling mematikan nomor dua bagi para
balita. Penyakit yang penularannya melalui air menyebabkan 1,4 juta bayi meninggal setiap
tahun. Kematian anak-anak karena diare lebih banyak daripada total kematian akibat gabungan
penyakit AIDS, malaria dan campak.
Penyakit yang ditularkan melalui air biasanya diakbatkan oleh bakteri coliform. Mereka biasa
ditemukan di saluran sistem pengolahan air. Bakteri ini merupakan organisme yang biasanya
tidak berbahaya, coliform hidup di lingkungan sekitar kita dan dalam kotoran hewan berdarah
panas dan manusia.
Patogen dalam air kebanyakan berasal dari kotoran manusia atau hewan. Beberapa patogen
yang telah dikenal sejak beberapa dekade lalu adalah giardia lamblia (giardiasis),
cryptosporidium (cryptosporidiosis), hepatitis A (penyakit terkait hati), dan helminths (cacing
parasit).
Bakteri coliform dalam air minum dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu coliform total, fecal
coliform, dan E. coli. Masing-masing memiliki tingkat risiko yang berbeda. Coliform total
kemungkinan bersumber dari lingkungan dan tidak mungkin berasal dari pencemaran tinja.
Sementara itu, fecal coliform dan E. coli terindikasi kuat diakibatkan oleh pencemaran tinja,
keduanya memiliki risiko lebih besar menjadi patogen di dalam air.
Bakteri fecal coliform atau E. coli yang mencemari air memiliki risiko yang langsung dapat
dirasakan oleh manusia yang mengonsumsinya. Kondisi seperti ini mengharuskan pemerintah
bertindak melalui penyuluhan kesehatan, investigasi, dan memberikan solusi untuk mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.

Air dan Kesehatan

Air sangat penting bagi kesehatan. Kita pasti


yakin akan pepatah lama yang menyebutkan bahwa saat dunia masih muda, murni; manusia
dan alam memiliki hubungan yang saling menguntungkan saat manusia masih menjaga
keharmonisan dengan Ibu Pertiwi.
Namun, sebagaimana Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengatakan, Populasi manusia yang terus
meningkat membutuhkan lebih banyak air, makanan, bahan baku dan energi sehingga kian
memperketat persaingan. Masalahnya kita juga bersaing dengan alam yang juga membutuhkan
air untuk mempertahankan ekosistemnya. Kita terus-menerus menyalahgunakan sumber air di
Bumi, kini kita harus siap menuai konsekuensinya.
Meski Bumi tiga perempatnya adalah air, namun hanya satu persen yang layak dikonsumsi
manusia. Dengan kondisi seperti ini, air menjadi berbahaya bagi kesehatan manakala diminum
dalam kondisi seadanya. Jika kita meminum air yang tidak murni, meski di dalamnya terdapat
mineral yang dibutuhkan manusia, hal ini justru menjadikan tubuh kita bagaikan penyaring alami.
Dengan sendirinya, tubuh kita akan mengumpulkan racun dan polutan yang telah mencemari air
yang kita minum.
Kualitas air yang baik sangat penting bagi kesehatan. Tubuh kita butuh proses hidrasi berjalan
dengan baik. Hidrasi dari air yang berkualitas baik bukan berasal dari soda, kopi, teh, dan
minuman lain yang sejenis membuat sisa pencernaan dikeluarkan dari tubuh dengan bantuan
air.
Hidrasi tubuh yang berasal dari air sehat membuat tubuh mampu memperbaiki diri dan membuat
penyakit umum seperti sakit kepala, hipertensi, sakit punggung, arthritis, luka, asma, mual di
pagi hari dan kelelahan mudah dicegah serta mudah diatasi berkat pertahanan tubuh yang
baik. Hal ini mengurangi ketergantungan akan obat-obatan sintetis, seperti penghilang rasa sakit
dan antibiotik, karena keduanya justru lebih banyak merugikan tubuh kita sebab menyebabkan
kerusakan hati dan membuat sistem imun kita kian lemah dalam menghadapi penyakit.
Penyembuhan dengan memakai obat-obatan sintetik dan analgesik sangat berbeda dengan cara
kerja tubuh dalam menyembuhkan diri. Rasa sakit adalah tangisan alami tubuh kita meminta
asupan air lebih banyak dan menandakan ada yang tidak beres pada salah satu bagian tubuh.

Otak kita, yang lebih dari 75%-nya berupa air, memproduksi histamin selama dehidrasi.
Pelepasan senyawa ini menyebabkan nyeri dan lelah, memberi kita rangsangan agar
memperlambat dan menghemat air. Konsumsi antihistamin atau analgesik hanya meredakan
nyeri, tanpa menyelesaikan masalah yang jadi penyebabnya, hal ini justru menyebabkan
penyakit kian berkembang makin parah.
Meski bukanlah obat mujarab untuk berbagai penyakit, namun air bersinergi sebagai pencegah
dan obat alami dalam tubuh kita. Kita membutuhkan air agar tubuh kita bekerja harmonis dengan
sendirinya. Namun, harus diingat bahwa kita hidup di lingkungan yang tumbuh subur karena air.
Untuk itu, pemenuhan kebutuhan kita akan air jangan sampai membahayakan dan merusak
harmoni serta keseimbangan lingkungan.

Pentingnya Air Bersih

Di planet kita, semua sudah tahu


bahwa semua jenis kehidupan sangat tergantung pada air untuk tetap hidup dan berkembang.
Tiga per empat bumi adalam air, sama seperti manusia yang 55% - 78% tubuhnya terdiri dari air.
Saking pentingnya air bagi kehidupan, manusia hanya bisa bertahan paling lama lima hari tanpa
air. Dalam skala yang lebih luas, air bersih dan sehat sangat penting bagi perkembangan sosial
dan ekonomi.
Begitu tergantungnya kehidupan manusia terhadap air, maka kualitas hidup manusia sangat
tergantung dari kualitas air yang dikonsumsi. Air yang baik dan sehat membuat ekosistem sehat
dan tetap terjaga sehingga pada akhirnya, menjadikan manusia lebih sejahtera. Sebaliknya,
kualitas air yang buruk berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan. Pada banyak kasus,
buruknya kualitas air menyebabkan penyakit pada manusia, kerugian, dan kematian. Diare,

penyakit yang paling umum ditularkan melalui air, menyerang 4,6 Milyar orang, 2,2 juta
diantaranya berakibat fatal.
Air adalah dasar dari kehidupan, namun air juga bisa menjadi perantara yang sempurna untuk
menularkan penyakit ke seluruh Negara di dunia, tak peduli kaya atau miskin. Selama air di bumi
saling berhubungan, selama itu juga air menjadi media transmisi yang baik untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat atau justru menyeret dunia menjadi kawasan tak layak huni.
Selain sebagai sarana mencapai kesehatan dan kesejahteraan, air juga sangat penting bagi
lingkungan pertanian dan bisnis, aplikasi industri dan kimia, proses sanitasi, fasilitas rekreasi,
dan pengolahan makanan. Industri air kemasan dan system pemurnian air adalah usaha yang
kini sedang berkembang. Dan tentu saja, sejak jaman dahulu, air menjadi komponen utama
dalam menangani kebakaran.
Sebagaimana kampanye PBB pada 2010 yang bertajuk Clean Water for a Healthy World, PBB
menyatakan bahwa kualitas air berdampak pada setiap orang dan gaya hidup kita berdampak
terhadap kualitas air. Program pelestarian air kini berfokus pada desakan bagi manusia menjadi
penjaga utama agar air tetap bersih dan sehat dengan mengurangi pencemaran. Hal ini sangat
penting mengingat gaya hidup manusia telah menyebabkan kerusakan dan terkurasnya sumber
air di bumi.

DAPUS: http://www.hdindonesia.com/hdipure/pentingnya-air-bersih DIAKSES


TANGGAL 27 OKTOBER 2015

Anda mungkin juga menyukai