A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teknik galangan kapal adalah ilmu yang mempelajari tentang system pada
suatu galangan kapal baik mengetahui tentang cara reparasi kapal, bangunan baru
( pembuatan kapal baru ) dan system yang bekerja pada suatu galangan.
Untuk memahami ilmu tentang teknik galangan mahasiswa tidak hanya
belajar berdasarkan teori maka dari itu teknologi informasi dan survei langsung ke
lapangan yang dilaksanakan di PT. Janata Marina Indah Semarang ini sangat
penting untuk pengaplikasianya pada teori dan secara langsung ( lapangan ).
Demi melaksanakan progam belajar tersebut laporan praktikum ini
dilaksanakan pada tanggal 2 - 6 Juni 2014 pada unit 1 dan 9 13 juni 2014 pada
unit 2. Semoga dengan praktikum ini dapat menambah wawasan bagi kami
khususnya untuk jurusan teknik perkapalan.
2. Batasan Masalah
Sesuai dengan teori yang disampaikan dalam kelas dan di survey dalam
galangan dimana mempelajari system system yang ada dalam galangan maka
penulisan ini hanyalah membahas dalam lingkup system galangan kapal yang
berada pada PT. Janata Marina Indah.
TEKNIK GALANGAN
3. Tujuan
4. Metode Pelaksanaan
Dalam penulisan laporan ini menggunakan beberapa metoda dalam
memperoleh materi :
4.a Metode Tinjauan Langsung ( Survey )
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung obyek praktek
yang ada dilapangan serta bagaimana praktikan mengetahui apa saja yang
ada di galangan.
4.b Metode Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan dengan mengadakan diskusi atau
tanya jawab tentang masalah yang praktikan hadapi di lapangan dengan
pekerja di lapangan atau pengawas yang menguasai pemecahan
permasalahan tersebut.
4.c Metode Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan membaca literature yang ada di
perpustakaan maupun melalui media internet dan bacaan yang terkait
sehingga
dapat
diperoleh
data
dipertanggungjawabkan.
TEKNIK GALANGAN
yang
akurat
dan
dapat
4.d Analisa
Setelah melaksanakan praktek galangan ini mahasiswa mampu melihat
permasalahn yang berada dalam praktek berdasarkan teori yang ada dan
menganalisa persoalan tersebut kemudian menemukan pemecahannya,
namun demikian praktikan masih banyak mengalami kekurangan, semoga
laporan ini bermanfaat sebagai bahan refrensi.
B. TINJAUAN PUSTAKA
TEKNIK GALANGAN
2. Sejarah Perusahaan
Indonesia sebagai negara kepulauan menyimpan kekayaan samudera yang
luar biasa besar potensinya. Hadirnya transportasi air dengan perangkat sarana
pelayaran dan perkapalan menjadi kebutuhan vital dalam upaya menggali
anugerah alam ini. Membidik satu sisi yang paling tepat sesuai dengan kesiapan
dan keahlian sumber daya manusia saat itu, maka pada bulan Februari 1977
berdirilah PT. Jasa Marina Indah, atau lebih dikenal dengan nama JMI, yang
TEKNIK GALANGAN
4. Setruktur Organisasi
TEKNIK GALANGAN
TEKNIK GALANGAN
TEKNIK GALANGAN
TEKNIK GALANGAN
Produksi dalam
TEKNIK GALANGAN
10
Perlengkapan Dock :
1. Keel block
Ganjal ini terbuat dari kayu lunak pada bagian paling atas, bagian
tengah terbuat dari kayu balok, dan bagian paling bawah tersebut dari
beton cor. Ganjal ini sebagai tempat dudukan kapal harus duduk diatas
block tersebut segaris dengan plat lunas kapal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6
4
3
11
Kayu Lunak
Balok Kayu keras
Beton cor
Tempat tali
Landasan
Klem
1. kayu lunak
2. Balok kayu tirus
3. Balok kayu
4. Beton cor
5. Tempat tali
6. Landasan
7. Klem
Gambar 3. Side block
3. Pompa Utama
Pompa disini merupakan tenaga
utama dimana dengan pompa ini air
yang berada di dalam graving dock dikeluarkan, sehingga kapal dapat
duduk pada ganjal yang telah disediakan.
Keuntungan dari graving dock di banding floating dock adalah :
1.
2.
3.
4.
4.
TEKNIK GALANGAN
13
C. PENGEDOKAN KAPAL
TEKNIK GALANGAN
14
Docking space
e. Contract
b.
Repair List
f.
c.
Calculation
g. Draft Bill
d.
Pranegotiation
i.
h.
Dock regulation
Final Calculation
TEKNIK GALANGAN
15
1.
2.
3.
4.
Untuk masuk graving dock kapal harus dalam keadaan even keel dan tidak
mengalami trim atau oleng. Hal itu dimaksudkan supaya tidak terjadi pemusatan
beban hanya pada bagian tertentu saja pada waktu kapal duduk di keel block sehingga
tidak terjadi deformasi pada bagian dasar kapal.
Pada umumnya tidak semua kapal secara otomatis dalam kondisi even keel ( biasanya
mengalami trim pada buritan )yang disebabkan adanya kamar mesin di belakang.
Untuk mengatasinya maka bisa dilakukan dengan cara pengaturan ballast sampai
TEKNIK GALANGAN
16
kapal berada dalam keadaan even keel. Selain itu peralatan yang menonjol pada kapal
juga diatur sebaik mungkin.
c.
mungkin.
3. PERSIAPAN DALAM GRAVING DOCK
Sistem yang digunakan untuk pengedokan di PT. Janata Marina Indah adalah
sistim keel block dan side block ini harus sekuat mungkin menahan kapal. Sehingga
berat kapal akan terdistribusi secara merata dan baik. Hal ini sangat diperlukan agar
tidak mengakibatkan terjadinya deformasi yang berupa retakan atau hal lebih fatal
yaitu patah.
Pengaturan peletakan balok balok didasarkan pada docking plan, dan
apabila doking plan tidak ada atau hilang maka dapat diberikan data data gambar,
gambar gambar tersebut antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
melintang dan memanjang, wrang penumpu, penguat gading dan sebagainya, untuk
penempatan keel block dan side block diusahakan tepat dibawah konstruksi yang
terdapat pada kapal yang akan direparasi, biasanya aturan pada konstruksi yaitu setiap
4 5 jarak gading. Untuk daerah yang dekat dengan sepatu linggi maka jarak keel
block dan side block haruslah dipersempit untuk mencegah deformasi. Sedangkan
TEKNIK GALANGAN
17
untuk kapal besar, pada daerah pararel middle body untuk side blocknya dipasang
lebih banyak supaya berat kapal dapat terdistribusi merata. Pada kapal kapal yang
memiliki rise of floor maka penempatan side block diatas ketinggiannya sesuai
dengan bentuk body plannya.
4. MEMASUKAN KAPAL PADA GRAVING DOCK
Setelah pengaturan keel blok dan side block maka dock mulai diisi dengan
membuka kran induk pada pintu graving dock.. Pada pengisian dock diatur besarnya
kecepatan aliran yang diperlukan, sehingga tidak menggeser kedudukan block block
yang telah ditata sebelumnya kemudian ditunggu hingga ketinggian air yang masuk,
dalam graving dock telah mencapai tinggi permukaan Water Front. Bersamaan
dengan itu maka pintu graving dock akan mengapung dengan sendirinya secara
perlahan lahan. Hal ini disebabkan karena pada bagian tengah pintu graving dok
terdapat ponton (tanki) yang sudah dikosongkan dari air laut sehingga menimbulkan
daya apung pada pintu graving dok itu sendiri. Untuk membuka pintu graving dock
bisa menggunakan tenaga manusia yaitu dengan menariknya ke sisi graving dock,
diusahakan agar posisi pintu tidak mengganggu pada waktu proses pemasukan kapal
yang akan direparasi.
Selanjutnya kapal yang akan direparasi dapat dimasukkan kedalam dock dengan
menggunakan bantuan kapal tunda dan capstan yang dipasang didepan dock.
Dalam
koordinasi ) kepala bagian dock/ dok master beserta staf / karyawan bagian dock.
Pengkordinasian di bagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1
Pada kapal yang akan direparasi, bertugas untuk mengatur tali tali pada
TEKNIK GALANGAN
18
Pada dok, bertugas untuk mengatur tali tali yang ditambatkan pada bolder
serta memberikan arahan agar kapal berada pada posisi yang diinginkan (dibawah
koordinasi dok master).
3
Pada kapal tunda, dengan arahan dari dok master bertugas mendorong kapal
TEKNIK GALANGAN
19
hasil yang lebih akurat. Pengaturan kedudukan dari kapal pada side block dan keel
block ini tidak hanya sekali namun pengaturannya berulang ulang untuk mendapatkan
kedudukan yang tepat dan benar sehingga tidak menimbulkan deformasi pada daerah
sepatu linggi dan plat lunas kapal.
TEKNIK GALANGAN
20
TEKNIK GALANGAN
21
D. PENUTUP
TEKNIK GALANGAN
22
1. Kesimpulan
Dari hasil praktek galangan dimana membahas tentang system galangan
disimpulkan untuk mengoprasikan galangan ini diperlukan struktur organisasi
yang baik dan mengfokuskan setiap bidang masing masing demi
provesionalisme.
2. Saran
Dalam mencari informasi khususnya pada saat wawancara dari karyawan
di galangan kami sedikit mengalami kesulitan dimana kita dating tidak mesti
pas pada waktu sela. Semoga dimudahkan lagi dalam mengali informasi bagi
karyawan lapangan karena kami merasa kami butuh informasi pada lapangan
untuk menambah wawasan.
Penggunaan K3 kami garis besarkan di lapangan terutama para pegawai
masih kurang mengutamakan kesehatanya. Semoga dari pihak yang mengurus
tentang K3 di PT. JMI bisa membenahi lagi keselamatan dan kesehatan para
pekerjanya.
TEKNIK GALANGAN
23