Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Elsa Angelina
Cavity Theory
Untuk menghitung the absorbed dose D
digunakan alat yang sensitif terhadap
radiasi atau disebut dosimeter ke
medium.
Medium sensitif yang telah diberi
dosimeter disebut cavity.
Saat nomer atom dan rapat massa dari
materi di cavity dan medium awal
berbeda, maka:
Dcav Dmed
Cavity Theory
Untuk mengetahui Dmed dari Dcav ditentukan
dahulu ukuran cavity-nya.
Cavity kecil
Teori Bragg-Gray
Teori Spencer-Attix
Cavity sedang
Teori Burlin
Cavity besar
Ukuran tersebut dibandingkan dengan jarak
partikel bermuatan sekunder yang di produksi
oleh photon di medium cavity.
Teori Bragg-Gray
Penemu
Teori Bragg-Gray
Ada 2 syarat kondisi untuk menggunakan
teori ini:
1. Cavity-nya harus kecil.
Agar tidak mengganggu fluensi dari
partikel di medium.
2. Absorbed dose di cavity semata-mata
hanya untuk dikumpulkan oleh elektron
yang melewati cavity.
Teori Spencer-Attix
Pada teori ini digunakan juga kedua
kondisi seperti pada Teori Bragg-Gray.
Namun, pada teori ini
memberhitungkan pembentukan
elektron sekunder dari tumbukan
keras yang mengakibatkan
melambatnya elektron utama di cavity.
Teori Spencer-Attix
Total dari fluensi elektron sekunder
(crossers dan ) dibagi menjadi dua
berdasarkan energi ambang batas ,
yaitu:
1. Slow elektron.
2. Fast elektron.
Teori Spencer-Attix
Fast elektron
elektron sekunder dengan Ek > .
Mengumpulkan energi seperti
crossers artinya elektron harus
disertakan pada seluruh spektrum
elektron.
Teori Spencer-Attix
Slow elektron
Elektron sekunder dengan Ek < .
Mengumpulkan energi di tempat itu.
Disebut sebagai stoppers dengan
energi per massa D2,cav yang biasa
disebut track-end term.
Energi yang hilang adalah energi
kinetiknya.
Teori Spencer-Attix
Track-end
Ket
:
D = parameter untuk ukuran cavity
= rasio rata rata untuk tenaga
pemberhentian dengan massa yang terbatas
= Dosis yang terabsobsi di cavity
= rasio rata rata untuk koefisien
pengabsorbsi mass-energi