PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mengukur tegangan output U2 dari pembagi tegangan yang terdiri dari
sepuluh resistor dengan nilai yang sama untuk semua rasio pembagian d
menggunakan :
- DVM (Digital Voltmeter)
- Voltmeter PMMC (pada jangkauan pengukuran 12 volt)
2. Membuaut plot kurva antara U2/U1 terhadap d dalam grafik yang sama
dan menjelaskan perbedaannya. U1 pada posisi 10 v.
3. Menghitung resistansi output pembagi RD dari nilai terukur untuk suatu
rasio pembagi d yang di berikan. Misalkan resistansi input DVM tak
terhingga.
4. Menghitung ketidakpastian pengukuran yang dipertinggi dari tipe B
(faktor cakupan kr =2) dari resistansi output pembagi terhitung dengan
memisalkan bahwa toleransi resistansi input voltmeter PMMC kurang dari
0,2%.
1.2 Teori Dasar
Resitor merupakan komponen pasif yang bersifat menghambat. Selain
fungsi menghambat resistor juga memiliki fungsi pembagi tegangan. Rangkaian
pembagi
tegangan
biasanya
digunakan
untuk
membagi
tegangan
atau
dipergunakan untuk mengukur arus bolak balik, maka alat ini harus dilengkapi
dengan rectifier (penyearah).
Voltmeter digital memperagakan pengukuran tegangan dc atau ac dalam
bentuk angka diskrit, sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada sebuah
skala kontinu seperti dalam alat ukur analog.
Penunjukan dengan angka dalam banyak pemakaian lebih menguntungkan,
karena :
a. mengurangi kesalahan pembacaan oleh manusia dan interpolasi.
b. menghilangkan kesalahan paralaksis.
c. memperbesar kecepatan pembacaan.
d. melengkapi keluaran dalam bentuk digital yang sesuai bagi pengolahan
dan pencatatan selanjutnya.
Digital voltmeter merupakan suatu instrumen yang dapat diandalkan dan
teliti, yang dapat digunakan dalam banyak pemakaian pengukuran di
laboratorium. Digital voltmeter dapat bersaing terhadap instrumen-instrumen
analog konvensional, disebabkan perkembangan dan penyempurnaan modulmodul rangkaian terpadu ( integrated circuit, IC ), ukuran, kebutuhan daya dan
harga yang berkurang secara drastis. Kualitas voltmeter digital yang menonjol
dapat digambarkan dengan mengemukakan karakteristik operasi dan karakteristik
yang khas.
Spesifikasi berikut tidak semua berlaku pada satu instrumen tertentu, akan
tetapi benar-benar menyatakan informasi yang absah mengenai keadaan saat ini,
yaitu :
a. Rangkuman masukan : dari 1,000000 V sampai 1000,000 V, dengan
pemilihan rangkuman secara otomatis dan indikasi beban lebih.
b. Ketelitian mutlak sebesar 0,005 persen dari pembacaan.
c. Stabilitas : jangka pendek 0,002 persen dari pembacaan untuk perioda 24
jam : jangka panjang 0,008 persen pembacaan untuk perioda 6 bulan.
d. Resolusi : 1 bagian dalam 106 (1V dapat dibaca pada rangkuman
masukan1V ).
e. Karakteristik masukan : tahanan masukan khas adalah 10 M ; kapasitas
masukan 40 pF.
f. Kalibrasi : standar kalibrasi internal yang memungkinkan kalibrasi tidak
bergantung pada rangkaian ukur diperoleh dari sumber referensi yang
distabilkan.
g.
Bagi praktisi elektronik, ini adalah topik basi dan terlalu mendasar, namun
sebagian orang belum mengetahui cara membagi tegangan menggunakan resistor
berikut perhitunganya, perhitungan dengan rumus-rumus dasar agar diketahui
dengan jelas cara langkah-langkah perhitunganya dan dapat melakukan
modifikasi.
Vout tanpa beban bila diukur akan menghasilkan 3Volt dari sumber 12Volt
dengan toleransi 5% mengikuti toleransi resistor yang dipergunakan, bila
dibebani, Vout akan turun maka kita harus mengetahui nilai R beban untuk
mendapatkan voltase yang diinginkan.
Pembagi tegangan terdiri atas dua tahanan (R1, R2) yang terhubung seri,
Dengan bantuannya maka tegangan terpasang (U) dapat terbagi kedalam dua
tegangan (U1, U2).
I
R
Disusun menjadi :
U1 = U
R1
.5
R1 R2
sebesar
V0 .
Kita akan
mencoba
menemukan hubungan
antara I0 dan V0. Jika arus yang mengalir melalui R1 sebesar i seperti
ditunjukkan dalam gambar, maka arus yang mengalir lewat R2 adalah sebesar i
i0
1.3 Alat Alat Percobaan
a. Voltmeter PMMC
b. Voltmeter DVM
c. Kabel Penghubung
d. Catu Daya DC
e. Kit Rangkaian
1.4 Prosedur Percobaan
1) Membuat rangkaian pembagi tegangan seperti pada gambar 1.3