KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Minyak Bumi.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara
garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca
makalah kami.
Dalung,
8 Februari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2
Tujuan Penulisan............................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN......................................................................................................... 3
2.1
Minyak Bumi................................................................................................... 3
2.2
Pembentukan=Minyak-Bumi................................................................................4
2.3
2.4
Kesimpulan.................................................................................................... 12
3.2
Saran............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13
INDEKS................................................................................................................. 14
GLOSSARY............................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
ii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Minyak Bumi
Minyak
Bumi
merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling
sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi
mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan
ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai
lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen
dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom
karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak
juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
iv
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi
diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling
menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin
wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana
dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual
sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran
pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada
musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa
negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat
sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang
mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih
tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau
lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika
dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional
di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan
hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen
secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di
kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya
akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang
bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang
v
tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga
mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
2.2
1) Teori Anorganik
Teori
Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali CaC2 + HO HC = CH Minyak bumi
2) Teori Organik
Teori
Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari
proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari
tumbuhan laut dalam batuan berpori.
2.3
1.
Metana
CH4
2.
Etana
CH3 CH3
3.
Propana
4.
Butana
5.
n-heptana
6.
iso oktana
Senyawa penyusunnya:
Etena,
CH2 = CH2
Propena,
CH2 = CH CH3
Butena,
Senyawa penyusunnya :
d) Hidrokarbon aromatik
Senyawa penyusunannya:
vii
e) Senyawa Lain
Keberadaannya sangat sedikit sekali
Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen
dan organo logam (kecil sekali)
2.4
3. Kristalisasi
4. Pembersihan dari kontaminasi
2.5
Rumus molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5 Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)
Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
ix
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
2.5.2
Petrokimia
Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat
dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat
digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
berbagai jenis obat dan vitamin.
2.5.3
CH2 = CH CH3
Etilena
propilena
CH3 CH = CH CH3
CH2 = CH CH = CH2
Butilena
butadiena
B.
Bahan dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana.
1) Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik
2) Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat.
3) Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon.
xi
4) Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk
toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat
serat).
C. Petrokimia dan gas-sinetik
Gas
sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh
petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
1. Amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk
membuat pupuk [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3); amonium
nitrat.
2. Urea [CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g) NH2COH4(S)
NH2CONH4(S) CO(NH2)2(S) + H2O(g)
3. Metanol (CH3OH)
CO(g) + 2H3(g) CH3OH(g)
Sebagian besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk
membuat serat dan campuran bahan bakar.
4. Formal dehida (HCHO)
CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)
Formal dehida dalam air dikenal dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat
biologi.
6. Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akan
menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.
7. Asap Buang Kendaraan Bermotor
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2
(dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena
yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil
pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar,
minyak pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia
yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikelpertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara.
Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin
darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.
3.2
Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat
dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /
bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
xiv
Amonia, 13, 14
Kristalisasi, 10
asetilena, 15
parafin, 5, 7, 19
pestisida, 3, 11
butana, 5, 10, 18
cracking, 10
propana, 5, 10
distilasi, 6, 9, 19
sikloalkana, 5, 8
Formal dehida, 14
Sikloheksana, 13
formalin, 14, 18
toluena, 13
fosil, 3, 4, 14, 19
Urea, 14, 20
Hidrokarbon, 3, 5, 6, 7, 8, 19
viskositas, 5
kalsium karbida, 7, 15
xilena, 12, 13
GLOSSARY
Asetilena adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus
C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri
dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen.
Aspaltena merupakan senyawa komplek aromatis yang berwarna hitam atau
coklat amorf, bersifat termoplatis dan sangat polar, dengan perbandingan
komposisi untuk H/C yaitu 1 :1, memiliki berat molekul besar antara 1000
100000, dan tidak larut dalam n-heptan.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
Benzene juga dikenal dengan rumus kimia C6H6, PhH,
Butana, juga disebut n-butana, adalah alkana rantai lurus dengan empat atom
karbon CH3CH2CH2CH3
Cracking penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
Etana adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus kimia C2H6. Senyawa ini
merupakan alkana dengan dua karbon, dan merupakan hidrokarbon alifatik.
Formaldehida merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang
berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang
dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane.
Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air.
Fosil adalah sisa organism yang telah pernah hidup di waktu silam.
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam
sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan
atom hidrogen (H).
Kalsium karbida adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2.
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau,
dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan
dengan satu atom oksigen.
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan,
melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas
xvi
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus
kimia CH4
Molekul sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup
stabil.
Oktana adalah senyawa hidrokarbon jenis alkana dengan rumus kimia C4H18.
parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkan dengan formula CnH2n+2.
Petrokimia adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil
Peptisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau
membasmi organisme pengganggu.
Sikloalkana (disebut juga naftena - jangan terbalik dengan naftalena) adalah
sebuah tipe alkana yang mempunyai satu atau lebih cincin atom karbon pada
struktur kimia molekulnya.
Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok
umpan industri dan juga sebagai pelarut.
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen
dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan.
Xilena dalah hidrokarbon aromatik, berdasarkan benzena dengan dua substituen
metil terikat pada atom karbon yang berdekatan di ring aromatik (konfigurasi
orto).
xvii