Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MINYAK BUMI

TAHUN PELAJARAN 2012/2013


X-12 A

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Minyak Bumi.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara
garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca
makalah kami.
Dalung,

8 Februari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang............................................................................................. 1

1.2

Tujuan Penulisan............................................................................................... 2

BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN......................................................................................................... 3
2.1

Minyak Bumi................................................................................................... 3

2.2

Pembentukan=Minyak-Bumi................................................................................4

2.3

Komposisi Minyak Bumi..................................................................................... 5

2.4

Pengolahan Minyak Bumi.................................................................................... 7

2.5 Produk Hasil Minyak Bumi.................................................................................... 7


2.6 Akibat yang Disebabkan Oleh Pembakaran Bahan Bakar Fosil.......................................11
BAB III.................................................................................................................. 12
P E N U T U P.......................................................................................................... 12
3.1

Kesimpulan.................................................................................................... 12

3.2

Saran............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13
INDEKS................................................................................................................. 14
GLOSSARY............................................................................................................ 15

BAB I
PENDAHULUAN
ii

1.1 Latar Belakang


Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan
industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi
dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan
bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi
ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
dan berbagai jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang
menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat
dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang
menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini
juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui,
mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari
cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup
orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi
yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan
bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan
bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika
suatu saat nanti bahan bakar ini habis.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
iii

a) Dapat mengetahui dan mendalami pengetahuan penyusun terkait minyak bumi.


b) Dapat mengetahui hasil pengolahan dari minyak bumi.
c) Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
d) Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi yang
tidak sempurna.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Minyak Bumi

Minyak

Bumi

merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling
sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi
mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan
ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai
lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen
dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom
karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak
juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.

iv

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi
diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling
menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin
wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana
dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual
sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran
pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada
musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa
negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat
sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang
mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih
tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau
lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika
dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional
di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan
hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen
secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di
kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya
akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang
bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang
v

tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga
mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.

2.2

Pembentukan Minyak Bumi


Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:

1) Teori Anorganik

Teori

Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali CaC2 + HO HC = CH Minyak bumi
2) Teori Organik

Teori

Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari
proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari
tumbuhan laut dalam batuan berpori.

2.3

Komposisi Minyak Bumi


Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a) Hidrokarbon Jenuh (alkana)

Dikenal dengan alkana atau parafin

Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)

Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit

Senyawa penyusun diantaranya:

1.

Metana

CH4

2.

Etana

CH3 CH3

3.

Propana

CH3 CH2 CH3

4.

Butana

CH3 (CH2)2 CH3

5.

n-heptana

CH3 (CH2)5 CH3

6.

iso oktana

CH3 C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2


vi

b) Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

Dikenal dengan alkena

Keberadaannya hanya sedikit

Senyawa penyusunnya:

Etena,

CH2 = CH2

Propena,

CH2 = CH CH3

Butena,

CH2 = CH CH2 CH3

c) Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

Dikenal dengan sikloalkana atau naftena

Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana

Senyawa penyusunnya :

d) Hidrokarbon aromatik

Dikenal sebagai seri aromatik

Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit

Senyawa penyusunannya:

vii

e) Senyawa Lain
Keberadaannya sangat sedikit sekali
Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen
dan organo logam (kecil sekali)

2.4

Pengolahan Minyak Bumi


Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang

pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia,


terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau),
Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua
tahapan, diantaranya:
a. Pengolahan pertama,Pada tahapan ini dilakukan distilasi bertingkat memisahkan fraksifraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi
akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan
menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup
gelembung.
b. Pengolahan kedua, Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan
bertingkat dengan proses sebagai berikut:
1. Perengkahan (cracking)
2. Ekstrasi
viii

3. Kristalisasi
4. Pembersihan dari kontaminasi

2.5

Produk Hasil Minyak Bumi

a. Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)

Rumus molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)

Rumus molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5 Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)

Rumus molekul CH3 O C(CH3)3

2.5.1 Bahan Bakar Gas


Bahan bakar gas terdiri dari LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum
Gas). Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri. Elpiji, LPG
(liquified petroleum gas,harfiah: gas minyak bumi yang dicairkan), adalah campuran dari berbagai
unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya,
gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana C3H8 dan butana C4H10. Elpiji juga
mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana C 2H6 dan pentana C5H12.
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji
dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji
dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan
terjadinya ekspansi panas dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya
sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan
cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.Tekanan di
mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan
temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20
C (68 F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55C (131 F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji
butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan
Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
Sifat elpiji. Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar :

Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat

Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.

Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.

ix

Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.

2.5.2

Petrokimia
Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang

penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat
dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat
digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
berbagai jenis obat dan vitamin.
2.5.3

Bahan Dasar Petrokimia


Proses petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia


2. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan
3. Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan.
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:
1. Olefin (alkena-alkena)
Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan
butadiena.
CH2 = CH2

CH2 = CH CH3

Etilena

propilena

CH3 CH = CH CH3

CH2 = CH CH = CH2

Butilena

butadiena

2. Aromatika (benzena dan turunannya)


Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4
(CH3)2.
3. Gas Sintesis
Gas sintetis disebut juga syn-gas yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan
hidrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut
stean reforming atau oksidasi parsial.
Reaksi stean reforming :

CH4(g) + H2O CO(g) + 3H2(g)


x

Reaksi oksidasi parsial :

2CH4(g) + O2 2CO(g) + 4H2(g)

A. Petrokimia dari Olefin


Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
1. Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai
kantong plastik dan plastik pembungkus/sampah.
2. PVC
PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).
3. Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan
untuk bahan bakar atau bahan antar produk lain. Alkohol dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O CH3 CH2OH
4. Etilen glikol atau Glikol
Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim
dingin.

B.

Petrokimia dari Aromatik


Bahan dasar aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena (BTX).

Bahan dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana.
1) Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik
2) Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat.
3) Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon.
xi

4) Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk
toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat
serat).
C. Petrokimia dan gas-sinetik

Gas

sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh
petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
1. Amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk
membuat pupuk [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3); amonium
nitrat.
2. Urea [CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g) NH2COH4(S)
NH2CONH4(S) CO(NH2)2(S) + H2O(g)
3. Metanol (CH3OH)
CO(g) + 2H3(g) CH3OH(g)
Sebagian besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk
membuat serat dan campuran bahan bakar.
4. Formal dehida (HCHO)
CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)
Formal dehida dalam air dikenal dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat
biologi.

2.6 Akibat yang Disebabkan Oleh Pembakaran Bahan Bakar


Fosil
1. Pembakaran Tidak Sempurna
2. Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon
(jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida).
3. Pengotor dalam Bahan Bakar
4. Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang
(SO2 atau SO3).
5. Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
xii

6. Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akan
menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.
7. Asap Buang Kendaraan Bermotor

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2

(dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena
yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil
pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar,
minyak pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia
yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikelpertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida,

Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin
darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.

3.2

Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat

dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /
bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya.

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill


Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya
Putra.
http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/24/makalah-minyak-bumi/
http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/
http://cassanarief.blogspot.com/2012/05/makalah-kimia-tentang-minyak-bumi-dan.html

INDEKS

xiv

alkana, 5, 6, 7, 8, 18, 19, 20

karbon monoksida, 6, 12, 13, 14, 15

Amonia, 13, 14

Kristalisasi, 10

asetilena, 15

molekul, 5, 6, 10, 14, 18

atom, 5, 6, 18, 19, 20

parafin, 5, 7, 19

benzena, 6, 12, 13, 20

pestisida, 3, 11

butana, 5, 10, 18

petrokimia, 3, 11, 12, 13, 15

cracking, 10

propana, 5, 10

distilasi, 6, 9, 19

sikloalkana, 5, 8

Formal dehida, 14

Sikloheksana, 13

formalin, 14, 18

toluena, 13

fosil, 3, 4, 14, 19

Urea, 14, 20

Hidrokarbon, 3, 5, 6, 7, 8, 19

viskositas, 5

kalsium karbida, 7, 15

xilena, 12, 13

GLOSSARY

Alkana merupakan hidrokarbon jenuh yang berarti mereka adalah senyawa


dengan ikatan tunggal antara atom.
xv

Asetilena adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus
C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri
dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen.
Aspaltena merupakan senyawa komplek aromatis yang berwarna hitam atau
coklat amorf, bersifat termoplatis dan sangat polar, dengan perbandingan
komposisi untuk H/C yaitu 1 :1, memiliki berat molekul besar antara 1000
100000, dan tidak larut dalam n-heptan.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
Benzene juga dikenal dengan rumus kimia C6H6, PhH,
Butana, juga disebut n-butana, adalah alkana rantai lurus dengan empat atom
karbon CH3CH2CH2CH3
Cracking penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
Etana adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus kimia C2H6. Senyawa ini
merupakan alkana dengan dua karbon, dan merupakan hidrokarbon alifatik.
Formaldehida merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang
berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang
dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane.
Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air.
Fosil adalah sisa organism yang telah pernah hidup di waktu silam.
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam
sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan
atom hidrogen (H).
Kalsium karbida adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2.
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau,
dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan
dengan satu atom oksigen.
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan,
melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas
xvi

Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus
kimia CH4
Molekul sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup
stabil.
Oktana adalah senyawa hidrokarbon jenis alkana dengan rumus kimia C4H18.
parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkan dengan formula CnH2n+2.
Petrokimia adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil
Peptisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau
membasmi organisme pengganggu.
Sikloalkana (disebut juga naftena - jangan terbalik dengan naftalena) adalah
sebuah tipe alkana yang mempunyai satu atau lebih cincin atom karbon pada
struktur kimia molekulnya.
Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok
umpan industri dan juga sebagai pelarut.
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen
dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan.
Xilena dalah hidrokarbon aromatik, berdasarkan benzena dengan dua substituen
metil terikat pada atom karbon yang berdekatan di ring aromatik (konfigurasi
orto).

xvii

Anda mungkin juga menyukai