SKRIPSI
Oleh:
Siti Nurjannah
Nim 080210391052
SKRIPSI
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Oleh:
Siti Nurjannah
NIM 080210391052
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang selama ini
mendukung saya, memberi semangat serta doa sehingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini:
1. Yang kuhormati dan kucintai Ayahku Sugito dan Ibuku Musayaroh, terima kasih
yang tak terhingga atas semua pengorbanan, cucuran keringat, kesabaran, dan doa
yang tak henti-hentinya untuk keberhasilan studiku. Segala keterbatasan tak
menjadi halangan buat kalian untuk mensukseskanku. Maaf atas kelalaianku,
namun aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi anak yang
berbakti. Apapun yang aku lakukan hanya untuk menunjukkan cinta dan kasih
sayangku untuk kalian;
2. Yang kucintai adik-adikku Muhammad Rifqi, Ahmad Ferdianto, Khoirul Amri,
Elok Rahmadhani terimakasih atas keceriaan yang kalian berikan disaat aku
sedang jenuh dan lelah, kalian adalah adik-adik yang terbaik yang aku miliki;
3. Almamater yang aku banggakan Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
4. Yang kuhormati Guru-guruku sejak SD sampai Perguruan Tinggi yang telah
memberikan ilmu dan membimbingku dengan penuh kesabaran, sehingga aku
seperti sekarang ini. Terima kasih banyak.
MOTTO
http://nikenpuspitasari.wordpress.com/2012/03/11/motto-hidup-dari-al-quran/
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Siti Nurjannah
NIM
: 080210391052
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: Analisis
Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Profitabilitas Pada Primer
Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013 adalah benar - benar
hasil karya sendiri, kecuali jika disebutkan sumbernya dan belum pernah diajukan
pada institusi manapun, serta bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas
keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung
tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya
tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapatkan sanksi
akademik jika di kemudian hari pernyataan ini tidak benar
Siti Nurjannah
Nim. 080210391052
PERSETUJUAN
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK
MENGUKUR PROFITABILITAS PADA PRIMER KOPERASI
DARMA PUTRA UDDHATA JEMBER TAHUN BUKU 2013
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Oleh :
Nama
: Siti Nurjannah
NIM
: 080210391052
Angkatan tahun
: 2008
Jurusan/program
: P. IPS/P. Ekonomi
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
PENGESAHAN
Skripsi berjudul Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur
Profitabilitas Pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku
2013 telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Pada hari
: Kamis
Tanggal
: 22 Mei 2014
Sekretaris
Anggota 1,
Anggota II,
Dekan,
dokumen, wawancara, dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
adalah analisis rasio.
Hasil perhitungan analisis rasio pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata
Jember Tahun Buku 2013, dilihat dari unsur-unsur modal kerjanya seperti: perputaran
kas dalam klasifikasi efisien, perputaran piutang dalam klasifikasi cukup, dan
perputaran persediaannya dalam klasifikasi kurang efisien. Efisiensi penggunaan
modal kerja dilihat dari perputaran modal kerjanya sudah efisien dengan rasio laba
usaha yang cukup. Profitabilitas dilihat dari rentabilitas ekonomi dalam klasifikasi
cukup dan rentabilitas modal sendiri dalam klasifikasi kurang efisien.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa, PRIMKOP
Darma Putra Uddhata ini tidak hanya mengejar profit oriented semata, namun lebih
mengutamakan pelayanannya dalam memenuhi kebutuhan anggota. Selain itu, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya klasifikasi tersebut, seperti: over
investment pada unit simpan pinjam, rendahnya sirkulasi barang pada persediaan, dan
pengadaan unit usaha pendukung yang belum optimal pada unit isi ulang air minum.
Koperasi perlu memperhitungkan penggunaan modal kerjanya dengan manajemen
yang baik agar kegiatan usaha koperasi dapat meningkat.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur
Profitabilitas Pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Sunardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember;
2. Drs. Pudjo Suharso, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;
3. Dr. Sri Kantun, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;
4. Dr. Sukidin, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;
5. Dra. Sri Wahyuni, M. Si selaku Dosen Pembimbing I, Drs. Umar HMS, M.Si,
selaku Dosen Pembimbing II, Hety Mustika Ani, S.Pd, M.Pd selaku dosen
pembahas serta Dr. Sri Kantun, M.Ed selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan pada skripsi ini;
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................
iv
vi
RINGKASAN ......................................................................................................
vii
ix
xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
xv
xvi
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................
11
13
15
16
17
21
2.5 Profitabilitas...........................................................................................
22
22
23
24
26
27
27
27
27
28
28
28
29
30
36
36
36
37
38
2. Pengurus.......................................................................................
38
3. Keanggotaan ................................................................................
38
40
41
41
42
2. Perputaran Piutang.....................................................................
42
3. Perputaran Persediaan................................................................
43
45
45
45
1. Rentabilitas Ekonomi.................................................................
45
46
47
57
57
57
DAFTAR BACAAN.............................................................................................
59
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 2.1
12
Tabel 3.1
31
Tabel 3.2
31
Tabel 3.3
32
Tabel 3.4
33
Tabel 3.5
34
Tabel 3.6
35
Tabel 3.7
35
Tabel 4.1
38
Tabel 4.2
38
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Buku
2013
.........................................................................................................
.........................................................................................................
46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................................
26
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013
37
DAFTAR LAMPIRAN
A. Matrik Penelitian..............................................................................................
61
B. Tuntunan Penelitian..........................................................................................
63
C. Pedoman Wawancara........................................................................................
65
66
67
F. Laporan Keuangan.............................................................................................
70
79
83
84
J. Dokumentasi......................................................................................................
85
K. Lembar Konsultasi............................................................................................
88
90
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan kegiatan usaha dan
pelayanan yang membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat.
Kegiatan utama koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi selain berfungsi mencari
keuntungan, juga mensejahterakan anggotanya. Selain itu, kegiatan usaha koperasi
juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar lingkup kerja
koperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi memerlukan modal untuk
menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggotanya. Usaha koperasi
untuk memenuhi kebutuhan anggotanya memerlukan modal kerja yang tidak sedikit,
oleh sebab itu pemupukan modal sangatlah diperlukan.
Modal merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menjalankan
kegiatan koperasi. Kegiatan usaha koperasi dapat berjalan lancar dengan adanya
modal yang cukup. Penentuan jumlah modal kerja sangatlah penting bagi koperasi.
Baik kelebihan maupun kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak
negatif bagi koperasi. Oleh sebab itu, koperasi harus dapat merencanakan dan
memperhitungkan modal kerjanya secara tepat dan cermat.
Modal kerja yang terbatas akan mempersulit koperasi dalam mengelola
usahanya, karena dengan modal yang terbatas koperasi diharuskan dapat memenuhi
semua kebutuhan anggota baik berupa barang maupun jasa. Pada akhirnya koperasi
juga akan kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Hal ini
akan mengakibatkan tidak maksimumnya kegiatan usaha koperasi. Modal kerja yang
berlebihan tanpa penggunaan yang optimal akan menyebabkan dana menganggur.
Sehingga diadakannya investasi dalam unit usaha yang kurang produktif. Ini akan
mengurangi kesempatan koperasi dalam memperoleh keuntungan serta kelambatan
dalam mengembalikan modalnya.
Peran
pengurus
sangat
penting
dalam
pengelolaan
modal
dan
Simpanan
Wajib (Rp)
Simpanan
Usipa (Rp)
73.000,00
73.000,00
73.000,00
73.000,00
Simpanan
Khusus
(Rp)
15.000,00
15.000,00
15.000,00
15.000,00
Tabel 1.1 di atas merupakan simpanan yang berasal dari anggota. Dana dari
simpanan ini dikhususkan untuk menunjang kelancaran usaha koperasi. Modal juga
digunakan untuk menyediakan berbagai sarana pelaksanaan usahanya. Modal ini juga
dikelola untuk menyediakan kebutuhan anggotanya dari barang primer, barang
sekunder serta barang niaga lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota.
Semua barang yang tersedia di koperasi diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
anggota, sehingga anggota tidak perlu lagi membeli barang kebutuhan sehari-hari di
luar. Selain itu, modal juga digunakan untuk meningkatkan pelayanan jasa pada
anggotanya. Usaha koperasi ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang
sesuai guna meningkatkan SHU.
Berdasarkan wawancara kepada salah satu pengurus koperasi PRIMKOP
Darma Putra Uddhata, menyatakan bahwa:
Pengembalian pinjaman pada unit simpan pinjam menggunakan
sistem potong gaji, dengan demikian dana yang dipinjam terbayar
tepat waktu, sehingga tidak memungkinkan terjadinya kredit macet.
Pinjaman yang telah terbayar, kemudian akan di pinjamkan lagi
kepada anggota (DH, 36 tahun) .
Menurut keterangan pengurus koperasi, hal tersebut dilakukan agar dana tidak
mengendap dalam koperasi. Sehingga dana akan terus menerus berputar setiap
periodenya. Unit simpan pinjam diangsur sebanyak 10 kali dengan beban bunga
sebesar 1,5% per bulan. Kebijakan tersebut merupakan strategi yang digunakan oleh
koperasi agar usahanya dalam unit simpan pinjam lebih efisien.
Unit simpan pinjam setiap tahunnya menyumbang keuntungan dalam jumlah
paling besar bagi koperasi. Menurut keterangan salah satu pengurus (S, 40 tahun),
unit simpan pinjam pada tahun buku 2013 tidak dapat memenuhi kredit yang diajukan
oleh anggota. Padahal jumlah modal kerja yang diinvestasikan dalam unit simpan
pinjam ini jumlahnya sudah sangat besar jika dibandingkan dengan unit-unit usaha
lainnya. Selain itu, pengembalian pinjaman juga menggunakan sistem potong gaji
yang tidak memungkinkan terjadinya kredit macet. Namun pada kenyataannya
koperasi masih saja mengalami keterbatasan modal kerja untuk memenuhi kredit
anggotanya.
Unit toko pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata menyediakan bahan pokok
yang dibutuhkan anggota sehari-hari, juga menyediakan barang elektronik, sandang
serta perlengkapan seragam TNI. Unit fotokopi sendiri dikelola penuh oleh
PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Sarana yang digunakan berupa 2 mesin fotokopi
guna membantu kerja staf-staf di Yon Armed 8 serta melayani masyarakat umum.
Unit warnet untuk tahun 2013 mengalami penurunan akibat banyaknya anggota yang
tidak lagi berlangganan. Unit isi ulang air minum sementara belum menguntungkan
karena masih baru beroperasi. Koperasi juga menyediakan unit jasa TV kabel untuk
menambah sarana hiburan kepada anggota.
Unit-unit usaha yang dijalankan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata kedua
unit yang menjadi idola bagi para anggota yaitu unit pertokoan dan unit simpan
pinjam. Tingkat efisiensi modal kerja akan menentukan besar kecilnya keuntungan
yang dihasilkan dari investasi tersebut. Setelah diketahui dua unit yang paling
digemari anggota, koperasi perlu mempertahankan fasilitas dan kemudahan yang ada
pada unit tersebut. Unit-unit usaha yang lain, perlu ditingkatkan lagi agar turut
menyumbang keuntungan bagi koperasi. Sehingga modal kerja yang diinvestasian
dalam unit-unit usaha tersebut diimbangi dengan pendapatan yang bermanfaat untuk
kelangsungan kegiatan usaha koperasi.
PRIMKOP Darma Putra Uddhata juga memberikan dana sosial dan bingkisan
hari raya idul fitri dan natal yang diberikan kepada anggota. Dana sosial diberikan
kepada anggota yang terkena musibah. Dana sosial ini berasal dari SHU yang
dikhususkan sesuai dengan persetujuan anggota. Besarnya dana sosial sudah
ditentukan dalam AD dan ART PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Bingkisan hari raya
diberikan sebagai imbalan atas partisipasi anggota. Tujuannya untuk menarik minat
anggota agar lebih berperan aktif dalam kegiatan usaha koperasi.
sehingga koperasi dapat berkembang. Hal ini diperkuat oleh penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Subekti (2009), dengan judul penelitian Analisis Tingkat
Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dan Prediksi Efisiensi Lanjutan Penggunaan
Modal Kerja. Hasil perhitungan perputaran modal kerja selama tahun 20072009
selalu mengalami penurunan.
Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of ROA) selama
tahun 20072009 selalu mengalami penurunan dimana rasio rentabilitas tahun 2007
sebesar 10,29 tahun 2008 sebesar 8,42 dan tahun 2009 sebesar 8,23. Berdasarkan
perhitungan prediksi dengan metode least square dapat diketahui bahwa untuk tahun
2010, diprediksikan rasio lancar sebesar 599%, rasio cepat 162%, perputaran modal
kerja 3,51 kali, rate of ROA 6,40%, dan rentabilitas 7,20%. Sedangkan prediksi untuk
tahun 2011 adalah rasio lancar sebesar 895%, rasio cepat 245%, perputaran modal
kerja 2,98 kali, rate of ROA 5,99%, dan rentabilitas 6,50% yang menunjukan keadaan
modal kerja cukup efisien. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Untuk Mengukur Profitabilitas Pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata
Jember Tahun Buku 2013.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, permasalahan yang
muncul adalah
1.
2.
2.
Bab ini membahas beberapa teori yang menjadi dasar teori dan tinjauan
pustaka dalam penelitian ini. Pembahasan tinjauan pustaka meliputi: (1) Tinjauan
penelitian terdahulu, (2) Karakteristik koperasi, (3) Modal Kerja, (4) Efisiensi Modal
Kerja, (5) Profitabilitas, (6) Kaitan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dengan
Profitabilitas, (7) Kerangka Berpikir.
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, peneliti menemukan penelitian
yang sejenis. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ema Nurhidayah (2012) dengan
judul penelitian Analisis Efisiensi Modal Kerja Untuk Meningkatkan Profitabilitas
(Studi Kasus Pada Distributor Pupuk Sugih Waras di Ponorogo). Berdasarkan
penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa perputaran modal kerja UD. Sugih Waras
Ponorogo dari tahun 2008-2010 dapat dikatakan efisien meskipun dari segi
perputaran persediaan tidak efisien, tetapi pada perputaran modal kerja sudah efisien
sehingga perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas terbukti dari setiap terjadi
kenaikan 1% efisiensi modal kerja selalu diikuti oleh kenaikan tingkat profitabilitas
perusahaan.
Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan
penelitian ini. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu sama-sama
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis rasio. Perbedaan pada
penelitian yang dilakukan oleh Ema Nurhidayah (2012), menggunakan metode
deskriptif sedangkan penelitian ini menggunakan metode evaluatif. Perbedaan
lainnya pada tempat penelitian yang digunakan Ema Nurhidayah, yaitu Pada
Distributor Pupuk Sugih Waras di Ponorogo, sedangkan dalam penelitian ini berada
di PRIMKOP Dharma Putra Uddhata kabupaten Jember.
2.2
Modal Kerja
Modal kerja diperlukan oleh koperasi untuk membiayai seluruh kegiatan
sama sekali jika melakukan kesalahan dalam mengelola modal kerjanya. Pengelolaan
modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam koperasi, karena meliputi
pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana
membiayai aktiva ini. Koperasi yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal
kerja yang memuaskan, maka koperasi kemungkinan tidak akan mampu memenuhi
kewajiban jatuh tempo dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidasi.
Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar
sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang
memuaskan. Sementara itu, jika koperasi menetapkan modal kerja yang berlebihan
akan menyebabkan dana menganggur. Akibatnya, modal kerja kurang optimal dalam
penggunaannya, dan memperkecil kesempatan memperoleh laba. Selain itu, modal
kerja yang berlebihan akan memperlambat kembalinya modal kerja yang tertanam
dalam unit-unit usaha. Besarnya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan unit-unit
usaha koperasi, karena baik kelebihan atau kekurangan modal kerja sama-sama
membawa dampak negatif bagi koperasi.
Modal kerja yang berlebihan terutama dalam bentuk uang tunai dapat
menimbulkan pemborosan dalam kegiatan usaha. Dana-dana yang tidak digunakan
menyebabkan diadakannya investasi dalam kegiatan usaha yang kurang produktif.
Investasi modal kerja pada unit usaha yang kurang produktif menyebabkan
kelambatan pada perputaran modal kerja. Sehingga koperasi mengalami kelambatan
dalam mengembalikan modalnya, dan keuntungan yang diperolehpun kurang optimal.
Oleh karena itu diperlukan pengelolaan unsur modal kerja yang terdiri dari kas,
piutang, dan persediaan, dimana setiap unsur modal kerja tersebut memerlukan
manajemen yang baik agar hasilnyapun efisien.
Modal pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata hanya berasal dari modal
sendiri yang diinvestasikan pada kas, Bank, piutang dan persediaan. Unsur-unsur
tersebut akan menjamin kelangsungan dan likuiditas koperasi. PRIMKOP Darma
Putra Uddhata memiliki aktiva lancar cukup besar untuk dapat menutup hutang
lancar, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang memuaskan.
Namun meskipun demikian, pihak pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata selalu
melakukan perencanaan dan perhitungan dalam pendayagunaan modal kerjanya.
PRIMKOP Darma Putra Uddhata selalu mempertimbangkan modal mana
yang tidak akan mengganggu usaha selama dalam pemakaian, seperti modal yang
diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, deposito anggota, cadangan SHU,
dan dana bantuan. Modal yang kurang aman dalam pemakaiannya seperti simpanan
sukarela dan persekot dari anggota, karena modal tersebut dapat di ambil setiap saat
oleh anggota. Modal yang digunakan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini
berasal dari modal sendiri, yang dihimpun dari simpanan-simpanan anggota, modal
donasi, SHU yang dikhususkan sebagai dana cadangan, dan dana bantuan Sat Minkal.
Modal inilah yang kemudian dikelola untuk menyediakan kebutuhan
anggotanya dari barang primer dan barang niaga lainnya. Koperasi juga menyediakan
barang sekunder yang disesuaikan dengan kebutuhan anggotanya. Hal ini terlihat dari
bervariatifnya kebutuhan yang disediakan oleh koperasi untuk anggota. Berbagai
jenis barang tersedia pada unit pertokoan PRIMKOP Darma Putra Uddhata dengan
harga yang lebih murah
anggota. Harga barang yang lebih murah pada koperasi, membuat anggota tidak lagi
membeli kebutuhan sehari-hari di unit usaha lain.
Penggunaan modal kerja koperasi perlu diperhatikan karena kaitannya dengan
pemenuhan kebutuhan para anggota. Unit simpan pinjam pada PRIMKOP Darma
Putra Uddhata yang bergerak di bidang jasa, penggunaan modalnya untuk
meningkatkan pelayanan jasa kepada anggotanya. Koperasi meminjamkan dana pada
anggota dengan tingkat beban bunga yang lebih rendah dari beban bunga umum.
Sistem pengembaliannya dengan potong gaji. Unit toko modal kerjanya digunakan
untuk menyediakan seragam dan perlengkapan TNI, namun lebih diutamakan pada
kebutuhan sehari-hari.
Kopersi menunjang segala kebutuhan anggota pada semua unit-unit usahanya
dengan harga yang relatif lebih murah dari pesaingnya. Hal ini dapat dilihat dari
contoh perbandingan harga sembako misalnya minyak goreng. Pada koperasi harga 2
liter minyak goreng Madona senilai Rp. 21.100,00 sedangkan pada unit usaha lain
harga minyak goreng Madona senilai Rp 22.700,00. Koperasi menyediakan barang
dengan harga lebih murah dengan kualitas sama, sehingga anggota dengan sendirinya
lebih memilih berbelanja di koperasi dari pada di unit usaha lain.
Modal pada koperasi juga didayagunakan untuk berbagai kegiatan dengan
memprioritaskan kebutuhan utama para anggotanya. Koperasi memberikan fasilitas
hiburan kepada anggota dan keluarga berupa Unit TV kabel. Koperasi juga
memberikan dana THR sebesar Rp 185.000,00 dan Dana Sosial kepada anggota yang
terkena musibah, yang ditunjukkan pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Dana Sosial PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013
No
Penerima Dana Sosial
Jumlah Dana Sosial
1
Anggota yang bersangkutan
Rp
1.000.000,00
2
Istri
Rp
750.000,00
3
Keluarga, anak
Rp
500.000,00
4
Orang Tua/ mertua
Rp
250.000,00
Sumber: AD dan ART PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember
Koperasi juga membagikan kupon yang disesuaikan dengan pangkat sebesar Rp
50.000,00 dan Rp 100.000,00 yang dapat diperbelanjakan kembali pada unit
pertokoan. Fasilitas kemudahan tersebut untuk menarik minat anggota agar ikut
berperan aktif dalam kegiatan usaha koperasi. Peran anggota sangat berpengaruh
terhadap perkembangan unit-unit usaha pada koperasi.
Untuk menunjang kegiatan koperasi, PRIMKOP Darma Putra Uddhata
menggunakan teknologi sebagai sarana dalam mendukung kelangsungan unit-unit
usahanya. Sarana yang digunakan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata berupa
kalkulator, mesin ketik, mesin fotokopi, warnet, komputer, TV kabel, dan alat isi
ulang air minum. Sarana kerja yang tersedia sesuai dengan keperluan usaha,
merupakan rangsangan kerja bagi pengurus agar lebih meningkatkan mutu usahanya.
Sarana yang disediakan oleh koperasi tersebut dapat bertahan untuk jangka waktu
yang lama sehingga sangat efektif dan efisien dalam membantu kinerja koperasi.
2.3.2 Unsur-unsur Modal Kerja
Menurut Riyanto (1999:179), kas, piutang dan persediaan merupakan tiga
unsur utama modal kerja yang mempunyai peran penting dalam membiayai harta
jangka pendek yang dapat segera dijadikan uang kas. Unsur-unsur modal kerja
menentukan keuntungan dari setiap besar kecilnya modal kerja yang dialokasikan
pada setiap unit usaha. Penilaian unsur-unsur modal kerja sesuai dengan Keputusan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
Untuk dapat menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu diukur dari
unsur-unsur modal kerja tersebut. Dari semua unsur modal kerja dihitung
perputarannya. Semakin cepat tingkat perputaran unsur-unsur modal kerja, maka
modal kerja dapat dikatakan efisien. Tetapi jika perputarannya semakin lambat, maka
penggunaan modal kerja dalam koperasi kurang efisien.
Menurut
Sunyoto
(2013:91),
unsur-unsur
modal
kerja
yang
dapat
Perputaran Kas
Perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas karena tingkat
menyebabkan
banyaknya
uang
menganggur
sehingga
akan
memperkecil
keuntungannya.
Tingkat perputaran kas dapat dihitung dengan membagi antara penjualan
dengan jumlah rata-rata kas. Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam
menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam
satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik karena
semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Perputaran kas yang berlebih-lebihan
tingginya dapat berarti bahwa jumlah kas yang tersedia terlalu kecil untuk volume
penjualan tersebut. Untuk menghitung perputaran kas dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
Perputaran Kas =
(Sjahrial, 2012:127)
2.
Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh koperasi dalam unit simpan pinjam mempunyai
hubungan yang erat dengan volume kredit yang diberikan. Rasio ini merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur lama penagihan piutang dan mengukur perputaran
dana yang ditanam dalam piutang dalam satu tahun. Semakin tinggi rasio perputaran
menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau
rasio rendah berarti ada over investment dalam piutang. Rumus yang digunakan untuk
mengukur perputaran piutang adalah sebagai berikut:
Perputaran Piutang =
(Sunyoto, 2013:93)
3.
Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu periode.
Rasio ini juga dapat menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti
dalam satu tahun. Semakin tinggi rasio ini maka hal ini menunjukkan koperasi
bekerja semakin efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian juga
sebaliknya, maka koperasi bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif sehingga
menyebabkan banyak barang persediaan menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan
investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah.
Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi
kegiatan usaha. Perputaran persediaan memperlihatkan seberapa baiknya manajemen
mengontrol modal yang ada pada persediaan. Rumus yang digunakan untuk
mengukur perputaran persediaan adalah sebagai berikut:
Perputaran Persediaan =
(Sunyoto, 2013:94)
2.3.3 Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan
dalam koperasi. Pengelolaan unsur-unsur modal kerja akan lebih efisien jika dalam
penerapannya menggunakan manajemen modal kerja yang baik. Besar kecilnya
modal kerja yang dibutuhkan tergantung pada kecepatan berputarnya modal serta
banyaknya pengeluaran uang setiap harinya. Apabila koperasi tidak dapat
mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan maka kemungkinan koperasi
akan berada dalam keadaaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban
yang sudah jatuh tempo). Oleh karena itu, manajemen modal kerja harus
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Widiyanti (1990:112), manajemen modal kerja meliputi:
a) Manajemen kas
Uang simpanan di Bank termasuk di dalam kas, yang setiap saat dapat
dipergunakan. Tujuan manajemen kas adalah untuk menentukan kas minimum yang
harus selalu tersedia, agar dapat memenuhi kewajiban pembayaran yang sudah
sampai waktunya.
b) Manajemen piutang
Piutang terjadi karena adanya transaksi penjualan kredit. Tujuan pengelolaan
piutang ini adalah untuk meningkatkan volume penjualan kredit dan memperkecil
kemungkinan timbulnya resiko rugi dari penjualan kredit tersebut. Dengan demikian
pada setiap transaksi penjualan kredit harus diteliti kemampuan dan kebiasaan
anggota yang bersangkutan. Manajemen perputaran piutang ini perlu diperhatikan.
Semakin tinggi tingkat perputarannya maka akan semakin baik, karena semakin kecil
modal yang diperlukan untuk melayani penjualan kredit yang sama volumenya. Pada
PRIMKOP Darma Putra Uddhata tidak mencemaskan perputaran piutangnya, karena
PRIMKOP Darma Putra Uddhata mempunyai sistem potong gaji yang sangat efisien
digunakan, sehingga tidak ada kredit macet.
c) Manajemen persediaan barang
Persediaan barang sangat banyak kaitannya dengan kegiatan penjualan,
kegiatan usaha, dan likuiditas sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap
rentabilitas koperasi.
2.3.4 Manfaat Modal Kerja
Tersedianya modal yang cukup akan menguntungkan bagi koperasi untuk
melakukan kegiatan usaha secara efisien dan koperasi juga tidak akan mengalami
kesulitan keuangan. Menurut Munawir (2004:116), manfaat penting dari tersedianya
modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:
a. Melindungi koperasi terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar.
b. Memungkinkan koperasi untuk membayar semua kewajiban-kewajiban
tepat pada waktunya.
sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bisa mencapai sasaran setinggi-tingginya
dengan biaya tertentu. Menurut Hendar (2005:61), efisiensi merupakan perbandingan
antara hasil dalam ukuran fisik atau rupiah dan faktor biaya yang dipakai untuk
memperoleh hasil tersebut. Angka yang diperoleh merupakan pengukuran
perbandingan sehingga merupakan pengukur relatif. Efisiensi koperasi dapat diukur
dengan manfaat koperasi yang bisa dirasakan anggotanya. Salah satu faktor yang
perlu diperhitungkan dalam pengukuran efisiensi koperasi adalah efisiensi modal
kerja, sebab modal kerja adalah modal yang selalu berputar dan setiap perputaran
akan menghasilkan pendapatan yang berguna bagi koperasi.
Menurut Kartasapoetra (2003:7), agar koperasi dapat terkelola dengan baik,
dapat bertahan dan berkembang dalam melangsungkan usaha-usahanya, maka perlu
diperhatikan usaha mempertinggi tingkat efisiensi koperasi itu sendiri. Koperasi
dikatakan efisien apabila mampu mengelola unit-unit usahanya dengan pengeluaran
yang sehemat-hematnya, serta menghindarkan pemborosan. Penggunaan modal kerja
harus digunakan untuk membiayai unit-unit usahanya dengan tepat, sehingga dengan
demikian keberhasilan usaha akan tercapai. Melakukan perencanaan dengan
pertimbangan dan perhitungan pada setiap unit-unit usahanya agar mendatangkan
keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dapat meningkatkan kesejahteraan para
anggota dan kelangsungan usahanya.
Menteri
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
dan
Menengah
kaitannya dengan penggunaan modal kerja. Mengupayakan agar modal kerja tidak
kelebihan dan tidak juga kekurangan.
Modal
kerja
sebaiknya
tersedia
dalam
jumlah
yang
cukup
agar
sakit, ataupun untuk biaya sekolah anak. Besarnya pinjaman yang diberikan kepada
anggota sesuai dengan ketetapan yang berlaku menurut ART dan peraturan khusus.
Besar beban bunga yang ditetapkan 1,5% perbulan. Angsuran sebanyak sepuluh kali
lewat potong gaji, sehingga pinjaman selalu terbayar tepat waktu.
Beban bunga yang rendah jika dibandingkan dengan beban bunga umum
merupakan salah satu fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh koperasi yang
bertujuan untuk mensejahterakan anggota. Jika koperasi mampu mensejahterakan
anggota, maka dengan sendirinya anggota akan mendukung dan berpartisipasi aktif
dalam seluruh kegiatan koperasi sehingga koperasi dapat bekerja secara efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan anggota salah satu upaya PRIMKOP Darma Putra
uddhata adalah dengan menambah rekan kerja. Pengurus PRIMKOP Darma Putra
Uddhata bekerjasama dengan sesama instansi koperasi maupun pihak pengusaha
untuk mendapatkan kebutuhan primer atau sekunder dengan harga yang lebih rendah.
Rekan kerja juga berpengaruh terhadap perkembangan usaha koperasi. Rekan
dapat mempermudah koperasi dalam pengadaan barang secara cepat dan tepat sesuai
dengan kebutuhan anggota, khususnya dalam unit pertokoan. Banyaknya rekan kerja
mampu membuat koperasi menyediakan kebutuhan anggota yang bervariatif dengan
harga yang lebih murah dari para pesaingnya. Banyaknya rekan kerja, barang yang
dianggap harganya tinggi oleh anggota, dapat ditekan lagi dengan mencari harga yang
lebih rendah dengan kualitas yang sama. Jika harga barang-barang di koperasi lebih
mahal dari harga unit usaha setempat, tentu akan sangat sulit bagi koperasi untuk
menganjurkan atau menahan anggota untuk tetap membeli barang kebutuhan seharihari di koperasi.
Harga barang yang lebih murah akan membuat anggota cenderung lebih
senang membeli pada koperasi. Saat ini PRIMKOP Darma Putra Uddhata telah
memiliki 24 rekan usaha. Oleh karena itu koperasi mampu membandingkan rekan
mana yang memiliki pelayanan harga yang murah dengan kualitas baik. Jadi dapat
segera diputuskan rekan mana saja yang jasanya akan terus dipakai untuk
menyediakan kebutuhan anggota. Hal ini bertujuan agar tercapai daya guna dan hasil
guna yang maksimal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat sekitar. Sehingga dengan demikian koperasi dapat dikatakan efisien,
dapat mencapai sasaran tertentu dengan biaya yang minimal atau bisa mencapai
sasaran setinggi-tingginya dengan biaya tertentu.
Menjalankan unit-unit usaha dengan modal kerja yang efisien akan
memperlancar kegiatan dalam perkoperasian. Modal kerja yang digunakan
dipertimbangkan dengan baik. Sehingga modal yang diinvestasikan dapat
memperoleh profit yang sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, modal kerja yang
tertanam dapat segera kembali menjadi uang dalam jangka waktu yang cepat. Modal
yang kembali dapat digunakan untuk membiayai kegiatan usaha selanjutnya. Dengan
demikian modal terus menerus berputar dan dari setiap perputaran tersebut akan
diperoleh keutungan.
2.4.2 Indikator Efisiensi Modal Kerja
Menurut Hendar (2005:69), efisiensi modal kerja adalah modal yang selalu
berputar dalam koperasi dan setiap perputaran akan menghasilkan aliran pendapatan
yang berguna bagi koperasi. Efisiensi modal kerja dapat diukur dengan tingkat
perputaran modal kerja dan rentabilitas modal kerja. Indikator efisiensi modal kerja
adalah sebagai berikut:
1.
usaha. Periode perputaran dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam unsurunsur modal kerja sampai saat kembali lagi menjadi kas. Setiap perputaran modal
kerja pada akhirnya akan menghasilkan aliran pendapatan yang sesuai dengan
maksud didirikannya koperasi. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja akan
semakin banyak pendapatan yang diperoleh dari aliran pendapatan tersebut. Semakin
tinggi tingkat perputaran modal kerja akan semakin efisien dalam penggunaan modal
kerjanya. Rumus yang digunakan untuk mengukur perputaran modal kerja adalah:
Perputaran Modal Kerja =
x 1 kali
(Hendar, 2005:69)
2.
kemampuan modal kerja dalam menghasilkan laba usaha. Semakin besar rasio itu
berarti semakin tinggi tingkat efisiensi penggunaan modal kerjanya. Pada koperasi
rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan laba sebelum pajak dengan jumlah
modal kerja rata-rata yang digunakan. Rumus yang digunakan untuk mengukur rasio
laba usaha adalah:
Rasio Laba Usaha =
(Hendar, 2005:70)
Efisiensi modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata diukur dengan
rupiah dan faktor biaya yang dipakai untuk memperoleh hasil tersebut. PRIMKOP
Darma Putra Uddhata mengalami peningkatan pada unit-unit usaha yang dapat
berdampak pada peningkatan profitabilitas. Untuk dapat mengetahui tingkat efisiensi
penggunaan modal kerja dalam menghasilkan keuntungan dapat dihitung melalui
rentabilitas ekonomi serta penghitungan menggunakan rentabilitas modal sendiri.
Oleh karena itu, untuk mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi, maka koperasi
harus mengelola modal kerjanya secara efisien dengan manajemen yang baik.
2.5 Profitabilitas
2.5.1 Pengertian Profitabilitas
Menurut Sunyoto (2013:61), profitabilitas atau yang biasa disebut rentabilitas
merupakan kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan dari usahanya
Menteri
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
dan
Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
2.5.2 Indikator Rasio Profitabilitas
Menurut Sunyoto (2013:113), profitabilitas adalah kemampuan koperasi
untuk memperoleh keuntungan dari usahanya. Keefektifan manajemen dalam
menggunakan total aktiva dapat dinilai dengan mengaitkan laba bersih terhadap
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas dapat diukur
dari dua pendekatan yaitu pendekatan penjualan dan pendekatan investasi. Menurut
Sunyoto (2013:114), indikator untuk mengukur rasio profitabilitas yaitu:
1) Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba bersih setelah
pajak dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu
koperasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung rentabilitas ekonomi yaitu:
Rentabilitas Ekonomi =
(Sunyoto, 2013:119)
Semakin tinggi tingkat rentabilitas ekonomi akan semakin tinggi tingkat efisiensi
penggunaan modal kerjanya.
2) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri atau biasa disebut rentabilitas usaha merupakan
besarnya laba bersih setelah pajak dengan jumlah modal sendiri. Rentabilitas Modal
sendiri merupakan tolok ukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba dengan
total modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi aktiva
yang nampak pada efektivitas pengolahan modal sendiri. Rumus dari rentabilitas
modal sendiri yaitu:
Rentabilitas Modal Sendiri =
(Sunyoto, 2013:119)
Semakin tinggi rentabilitas modal sendiri maka semakin efisien dalam penggunaan
modal sendirinya.
2.6
perbandingan antara laba usaha yang dihasilkan oleh koperasi tersebut dengan total
aktiva atau jumlah modal sendiri dalam satu periode. Efisiensi modal kerja adalah
investasi koperasi pada aktiva jangka pendek dalam bentuk kas, piutang dan
persediaan yang digunakan untuk memenuhi kegiatan usaha koperasi. Koperasi pada
dasarnya membutuhkan modal yang cukup untuk membiayai usahanya. Modal yang
ada pada koperasi harus digunakan secara efisien demi terwujudnya tujuan koperasi
yaitu mensejahterakan anggota.
Koperasi akan dikatakan efisien jika koperasi mampu meminimumkan biaya
tanpa mengurangi hasil atau dengan biaya yang sama koperasi dapat memperoleh
hasil yang maksimum. Modal kerja akan efisien jika ada manajemen yang baik dalam
setiap perputaran unsur modal kerjanya, dalam menjaga tingkat perputaran kas,
perputaran persediaan dan perputaran piutang. Semakin pendek periodenya berarti
semakin cepat perputaran modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja koperasi
tinggi. Sebaliknya semakin panjang periode perputaran modal kerja berarti semakin
lambat perputaran modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerjanya rendah.
Efisiensi modal kerja dapat diukur dari tingkat perputaran modal kerjanya.
Semakin tinggi perputaran modal kerja maka semakin cepat dana atau kas yang
diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas. Hal itu berarti keuntungan
koperasi dapat lebih cepat diterima. Penggunaan modal kerja yang efisien bertujuan
untuk mengoptimalkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas koperasi. Hanya
dengan meningkatkan profitabilitas itulah, maka anggota akan dapat merasakan
manfaat dari koperasi.
Manfaat ekonomi langsung yang bisa dinikmati oleh anggota dalam bentuk
manfaat harga yang menguntungkan atau lebih murah dari unit usaha lain. Anggota
juga memperoleh bunga yang menguntungkan dari simpanannya pada koperasi.
Selain itu, anggota mendapatkan kemudahan kredit dengan beban bunga yang rendah.
Manfaat ekonomi tidak langsung yang diterima anggota berupa SHU yang besarnya
sesuai dengan partisipasi anggota terhadap koperasi.
PRIMKOP Darma Putra Uddhata yang menjadi objek dalam penelitian ini
tercatat sebagai koperasi yang berkinerja baik. Koperasi ini melakukan berbagai
Profitabilitas
Rentabilitas Ekonomi
NoPersentaseNilaiKlasifikasi1>10%100Sangat
Efisien26%-9%75Efisien30%5%50Cukup4<0%0Kurang EfisienSumber: Keputusan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/ 2002.
kali100Sangat
Perputaran piutang
NoPersentaseNilaiKlasifikasi1>15
kali100Sangat
Perputaran persediaan
NoPersentaseNilaiKlasifikasi1>35
kali100Sangat
PerputaranNilaiKlasifikasi1>3,5
Primer
Kopera
si
Darma
Putra
Uddhat
a
Jember
Neraca
Tah
un
Buk
u
201
3
Lapora
n
laba
rugi
Tah
un
Buk
u
201
3
Modal Kerja
Modal sendiri yang diinvestasikan
pada:
Kas
Piutang
Persediaan
Berdasarkan dasar teori di atas, kerangka berpikir pada penelitian ini adalah:
2.7
Kerangka Berpikir
Menteri
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
dan
Menengah
b. Data Sekunder yaitu data pendukung berupa informasi penggunaan modal kerja
pada kegiatan usaha, yang dilakukan dengan wawancara langsung kepada
pengurus dan anggota Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini di dapat dari:
a. Informan kunci: pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember yaitu DH
(36 tahun) dan S (40 tahun) berupa informasi tentang kegiatan usaha seharihari, penggunaan modal kerja dan strategi yang digunakan.
b. Informan pendukung: anggota PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember yaitu
AS (26 tahun) berupa informasi tentang fasilitas dan manfaat ekonomi yang
diperoleh anggota dari koperasi.
3.3
purposive, tepatnya pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember lokasinya di
Jln. Letjen Suprapto No. 169, kelurahan Kebonsari, kecamatan Sumbersari Jember.
Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember merupakan koperasi yang sudah
lama berdiri dan mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana keuangan
2.
selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai keuntungan dari usaha koperasi pada
tahun buku 2013.
3.6 Metode Analisis data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis efisiensi
modal kerja dan profitabilitas yang sesuai dengan Keputusan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002 adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi Modal Kerja
Untuk dapat menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu
diukur dari unsur-unsur modal kerja. Dari semua unsur modal kerja dihitung
perputarannya. Semakin cepat tingkat perputaran unsur-unsur modal kerja, maka
modal kerja dapat dikatakan efisien. Pengelolaan modal kerja perlu memperhatikan
tiga unsur utama modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan.
a) Perputaran Kas
Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya
yang berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki suatu koperasi akan
semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Perputaran kas merupakan kemampuan kas
dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar
dalam satu tahun. Untuk menghitung perputaran kas dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
Perputaran Kas =
(Sjahrial, 2012:127)
Keterangan:
Perputaran kas
Penjualan
Kas rata-rata
Tingkat Perputaran
>45 kali
31 kali-44 kali
17 kali-30 kali
<17 kali
Keputusan Menteri Koperasi
Nilai
100
75
50
0
dan Usaha
Klasifikasi
Sangat Efisien
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Kecil dan Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
b) Perputaran Piutang
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama
penagihan piutang selama satu tahun atau berapa kali dana yang ditanam dalam
piutang ini berputar dalam satu tahun. Rumus yang digunakan untuk mengukur
perputaran piutang adalah sebagai berikut:
Perputaran Piutang =
(Sunyoto, 2013:93)
Keterangan:
Perputaran piutang
Penjualan kredit
Rata-rata piutang
No.
1
2
3
4
Sumber:
Tingkat Perputaran
>15 kali
10 kali-14 kali
5 kali-9 kali
<5 kali
Keputusan Menteri Koperasi
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
Nilai
100
75
50
0
dan Usaha
Klasifikasi
Sangat Efisien
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Kecil dan Menengah
c) Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu periode.
Rasio ini juga dapat menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti
dalam satu tahun. Rumus yang digunakan untuk mengukur perputaran persediaan
adalah sebagai berikut:
Perputaran Persediaan =
(Sunyoto, 2013:94)
Keterangan:
Perputaran persediaan
Rata-rata persediaan
Tingkat Perputaran
>35 kali
25 kali-34 kali
15 kali-24 kali
<14 kali
Keputusan Menteri Koperasi
Nilai
100
75
50
0
dan Usaha
Klasifikasi
Sangat Efisien
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Kecil dan Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
Semakin cepat tingkat perputaran masing-masing unsur modal kerja, maka
modal kerja dapat dikatakan efisien. Tetapi jika perputarannya semakin lambat, maka
penggunaan modal kerja dalam koperasi kurang efisien. Efisiensi modal kerja pada
koperasi juga dapat dilihat dari besarnya kemampuan modal kerja dalam
menghasilkan laba usaha. Semakin besar rasio itu berarti semakin tinggi tingkat
efisiensi penggunaan modal kerjanya. Rasio yang digunakan sebagai indikator
efisiensi modal kerja adalah:
x 1 kali
(Hendar, 2005:69)
Keterangan:
Perputaran modal kerja
Penjualan bersih
Modal kerja
No.
1
2
3
4
Sumber:
Tingkat Perputaran
>3,5 kali
2,6 kali-3,4 kali
1 kali-2,5 kali
<1 kali
Keputusan Menteri Koperasi
Nilai
100
75
50
0
dan Usaha
Klasifikasi
Sangat Efisien
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Kecil dan Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
2) Rasio Laba Usaha
Rasio laba usaha mengukur efisiensi modal kerja dengan melihat besarnya
kemampuan modal kerja dalam menghasilkan laba usaha. Rumus yang digunakan
untuk mengukur rasio laba usaha adalah:
Rasio Laba Usaha =
(Hendar, 2005:70)
Keterangan:
dibagi dua.
Tabel 3.5 Klasifikasi Rasio Laba Usaha
No.
1
2
3
4
Sumber:
Tingkat Perputaran
>10%
6%-9%
0%-5%
<0%
Keputusan Menteri Koperasi
Nilai
100
75
50
0
dan Usaha
Klasifikasi
Sangat Efisien
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Kecil dan Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
2. Rasio Profitabilitas
Menurut Sunyoto (2013:61), profitabilitas atau yang biasa disebut rentabilitas
merupakan kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan dari usahanya
selama periode tertentu. Rasio yang digunakan sebagai indikator profitabilitas yaitu:
3) Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba bersih setelah
pajak dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien modal kerjanya
dan akan berdampak pada keadaan suatu koperasi yang juga akan semakin membaik.
Rumus yang digunakan untuk mengukur rentabilitas ekonomi adalah:
Rentabilitas Ekonomi =
(Sunyoto, 2013:119)
Keterangan:
Rentabilitas ekonomi
Total aktiva
Persentase
>10%
6%-9%
0%-5%
<0%
Menteri Koperasi
Nilai
100
75
50
0
dan Usaha
Klasifikasi
Sangat Efisien
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Kecil dan Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
4) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan tolok ukur kemampuan koperasi dalam
menghasilkan laba dengan total modal sendiri yang digunakan. Rumus yang
digunakan untuk mengukur rentabilitas modal sendiri adalah:
Rentabilitas Modal Sendiri =
(Sunyoto, 2013:119)
Keterangan:
Rentabilitas modal sendiri
Nilai
100
75
Klasifikasi
Sangat Efisien
Efisien
3
4
Sumber:
Keputusan
1%-9%
<1%
Menteri Koperasi
dan
50
0
Usaha
Cukup
Kurang Efisien
Kecil dan Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
Data Pendukung
Data pendukung terkait dengan tempat penelitian yang diperoleh dalam
Putra Uddhata. Koperasi ini juga melayani masyarakat umum baik untuk kebutuhan
primer maupun sekunder. Jadi tidak menutup kemungkinan orang umum untuk
berbelanja di koperasi ini. Letak dari koperasi ini sangat strategis karena terletak di
persimpangan jalan yang memungkinkan dapat melayani masyarakat umum untuk
datang berbelanja. Kekurangan pada koperasi ini terdapat pada ruang kegiatan usaha
yang sempit, terutama pada unit toko yang membutuhkan ruang yang luas untuk
menata barang dagangannya.
PRIMKOP Darma Putra Uddhata melengkapi kegiatan usahanya dengan
berbagai sarana penunjang, seperti mesin ketik, pres buku, alat potong kertas, jam
dinding, kalkulator, mesin fotokopi, kipas angin, meja tamu, timbangan besar, tape
rekord, komputer, TV kabel, warnet, dan Alat isi ulang air minum. Selain itu,
PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini terdiri dari 2 macam, yaitu PRIMKOP yang
terletak di jalan Letjen Suprapto No. 169, kelurahan Kebonsari, kecamatan
Sumbersari Jember dan PRIMKOP yang terletak di Ambulu. Hal ini terjadi karena di
Ambulu terdapat 1 Baterai (Kompi) yang terpisah yaitu Baterai B. Sedangkan Baterai
A, C, Ma dan Mako berada di pusat kota Jember.
4.1.2 Visi dan Misi PRIMKOP Darma Putra Uddhata
Visi: Menjadi PRIMKOP Darma Putra Uddhata yang mampu memenuhi
kebutuhan anggota baik barang maupun jasa.
Misi: Mengutamakan kesejahteraan anggota dibandingkan dengan mencari
keuntungan.
4.1.3 Struktur Organisasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013
Adapun struktur organisasi yang ada di PRIMKOP Darma Putra Uddhata
Jember dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
KAPRIM
Kapten Arm Bendi Wibisono
Ur. Bendahara
Serma Sunarko
Sekretaris
Serka Samsuri
Ur. Usaha
Sertu Kisworo
Ur. Nikop
Sertu Deny H.
Gambar 4.1 Struktur organisasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013
Sumber: Administrasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember
1. Organisasi Umum
Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember sebagai binaan dari Dinas
Koperasi Kabupaten Jember, secara administratif mengikuti pola kehidupan
berkoperasi.
Koperasi
sebagai
organisasi
ekonomi
yang
bertujuan
untuk
Alamat
Perumahan Armed
Perumahan Armed
Perumahan Armed
Perumahan Armed
Perumahan Armed
3. Keanggotaan
Keanggotaan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun 2013
terdiri dari beberapa golongan yang akan dijelaskan pada tabel berikut:
Jumlah
2
28
93
232
2
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Unit toko pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata menyediakan 9 bahan pokok
yang dibutuhkan anggota sehari-hari. Selain itu pada unit toko juga menyediakan
barang elektronik, sandang, serta perlengkapan TNI. Pada unit simpan pinjam, besar
pinjaman yang diberikan kepada anggota sesuai dengan ketetapan yang berlaku
menurut ART dan peraturan khusus. Besar beban bunga yang ditetapkan 1,5%
perbulan dengan angsuran 10 kali lewat potong gaji. Dari keseluruhan unit-unit usaha
yang ada, unit simpan pinjam inilah yang paling besar dalam menyumbangkan
keuntungan bagi koperasi.
Kinerja staf-staf di Yon Armed 8 dipermudah oleh adanya unit fotokopi yang
disediakan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Selain melayani anggota, unit
fotokopi juga melayani masyarakat umum dengan menyediakan berbagai keperluan
alat tulis kantor, fotokopi, penjilidan, dan lain-lain. Koperasi juga menyediakan
pelayanan jasa pada unit warnet untuk mengakses berita-berita penting, atau hanya
sekedar mencari hiburan. Pada unit isi ulang air minum baru beroperasi desember
tahun buku 2013, sehingga masih belum menyumbang keuntungan bagi koperasi di
tahun 2013. Anggota juga dimanjakan oleh sarana hiburan yang disediakan oleh
koperasi pada unit TV kabel.
4.2
Data Utama
Data utama yang diperoleh dalam penelitian ini berupa laporan keuangan
PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013 antara lain meliputi:
Neraca dan Laporan rugi laba.
4.3
Hasil Penelitian
Hasil perhitungan efisiensi penggunaan modal kerja untuk mengukur
profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013
dengan menghitung unsur-unsur modal kerja seperti perputaran kas, perputaran
persediaan, perputaran piutang. Setiap unsur modal kerja tersebut akan mengacu pada
efisiensi modal kerja koperasi dan pendapatan yang diperoleh selama satu tahun.
4.3.1 Unsur-unsur Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku
2013
1. Perputaran Kas
=
= 32,84 kali
Rata-rata lama waktu kembalinya kas =
hari.
2. Perputaran Piutang
Semakin cepat perputaran piutang berarti semakin sedikit jumlah modal kerja
yang ditanamkan pada piutang. Perputaran piutang merupakan hasil dari penjualan
secara kredit dibagi dengan rata-rata piutang.
Perputaran Piutang Toko
x 1 kali
x 1 kali
= 5,79 kali
Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang toko adalah =
= 63,03 hari
x 1 kali
x 1 kali
= 3,56 kali
Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang usipa adalah =
dibulatkan menjadi 103 hari.
Perputaran Piutang
x 1 kali
x 1 kali
= 102,53 hari
= 7,92 kali
Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang PRIMKOP Darma Putra Uddhata adalah
=
Perputaran Persediaan
x 1 kali
x 1 kali
=
= 11,67 kali
Rata-rata lama waktu persediaan disimpan =
32 hari.
Setelah perputaran unsur-unsur modal kerja diketahui, selanjutnya dihitung
waktu terikatnya unsur modal kerja. Menurut Sjahrial (2012:127), hasil perputaran
unsur-unsur modal kerja dijumlahkan menjadi periode terikatnya modal kerja
(diasumsikan 1 tahun = 365 hari). Periode terikatnya unsur-unsur modal kerja Pada
PRIMKOP Darma Putra Uddhata adalah sebagai berikut:
Kas
= 12 hari
Piutang
= 47 hari
Persediaan
= 32 hari +
Jumlah
= 91 hari
= 2,63 kali
=
= 0,17%
4.3.3 Profitabilitas PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013
Profitabilitas adalah kemampuan koperasi untuk memperoleh keuntungan dari
usahanya. Keefektifan manajemen dalam menggunakan total aktiva dapat dinilai
dengan mengaitkan laba bersih terhadap aktiva dalam menghasilkan laba.
1. Rentabilitas Ekonomi
Mengukur kemampuan total aktiva pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata
dalam memperoleh keuntungan pada tahun buku 2013.
Rentabilitas Ekonomi =
=
= 0,07%
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Mengukur kemampuan modal sendiri yang digunakan pada PRIMKOP Darma
Putra Uddhata dalam memperoleh keuntungan.
Rentabilitas Modal Sendiri =
=
= 0,16%
4.3.4 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Profitabilitas pada
PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013
Penilaian efisiensi penggunaan modal kerja untuk mengukur profitabilitas
pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata tahun buku 2013, sesuai dengan Keputusan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Penggunaan Modal Kerja Primkop Darma Putra
Uddhata Tahun Buku 2013
No.
Variabel
Persentase
1 Perputaran Kas
32,84 kali
2 Perputaran Piutang
7,92 kali
3 Perputaran Persediaan
11,67 kali
4 Perputaran Modal Kerja
2,63 kali
5 Rasio Laba Usaha
0,17%
6 Rentabilitas Ekonomi
0,07%
7 Rentabilitas Modal Sendiri
0,16%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Nilai
75
50
0
75
50
50
0
Klasifikasi
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Efisien
Cukup
Cukup
Kurang Efisien
Pembahasan
Berdasarkan analisis data tersebut, hasil dari perhitungan menunjukkan
perputaran kas tahun buku 2013 pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata sudah dalam
klasifikasi efisien dengan tingkat perputaran kas sebanyak 32,84 kali dalam setahun.
Rata-rata lama waktu kembalinya kas adalah 12 hari. Menurut Munawir (2007:158),
semakin besar kas yang dimiliki koperasi semakin tingi pula likuiditas atau semakin
tinggi tingkat kemampuan koperasi membayar kewajiban jangka pendeknya. Hal ini
yang
diimbangi
dengan
penggunaan
yang
optimal
berdampak
pada
Perputaran piutang unit toko pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata tahun
buku 2013 sebanyak 5,79 kali dengan rata-rata pengumpulan piutang 64 hari. Ini
menunjukkan perputaran piutang unit toko dalam klasifikasi cukup. Rata-rata
piutang, atau piutang awal toko dan piutang akhir toko jumlah nominalnya masih
lebih kecil jika dibandingkan dengan penjualan kredit toko. Sehingga menghasilkan
perputaran piutang unit toko yang cukup. Menurut Sunyoto (2013:92), naik turunnya
perputaran piutang ini dipengaruhi oleh adanya hubungan perubahan penjualan
dengan perubahan piutang. Perubahan dari tahun ke tahun pada koperasi merupakan
refleksi dari variabel kebijaksanaan pemberian kredit atau variasi tingkat kemampuan
dalam pengumpulan piutang.
Unit simpan pinjam tahun buku 2013 tingkat perputaran piutangnya 3,56 kali
dengan rata-rata lama waktu pengumpulan piutang 103 hari. Perputaran piutang pada
unit simpan pinjam dalam klasifikasi kurang efisien. Kurang efisiennya perputaran
piutang disebabkan banyaknya anggota yang mengambil kredit pada koperasi di akhir
bulan. Bahkan sebelum kreditnya terpenuhi, anggota mengambil kredit lagi yang
menyebabkan modal kerja hanya menumpuk pada anggota tanpa diimbangi sirkulasi
pengembalian kredit yang tinggi. Hal ini menyebabkan perputaran piutangnya rendah
sehingga kurang efisien.
Tingkat perputaran piutang yang rendah berarti piutang membutuhkan waktu
yang lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai. Rendahnya tingkat
perputaran ini menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang tertanam dalam
piutang sehingga jumlah modal kerja akan lebih besar untuk membiayai piutang. Hal
ini disebabkan PRIMKOP Darma Putra Uddhata masih kurang dalam mengatur
pemberian kredit pada unit simpan pinjamnya, sehingga terjadi over investment yang
menyebabkan perputaran piutangnya rendah. Inilah yang menyebabkan kredit unit
simpan pinjam kurang efisien. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengurus
koperasi, bahwa:
Pada unit simpan pinjam tahun buku 2013, koperasi tidak dapat
memenuhi kredit yang diajukan oleh anggota. Hal ini dikarenakan
kebutuhannya pada koperasi. Masuknya barang dari distributor dalam jumlah yang
besar kurang diimbangi dengan partisipasi anggota, menyebabkan persediaan dalam
gudang terus menumpuk. Persediaan yang besar tanpa diimbangi sirkulasi keluarnya
barang yang tinggi, menyebabkan menurunnya pendapatan koperasi.
Lamanya persediaan diganti akan menimbulkan resiko kerugian karena
penurunan harga, perubahan permintaan atau perubahan mode, serta kerugian akibat
kerusakan barang. Jika sudah diketahui kendala rendahnya perputaran persediaan
dikarenakan oleh rendahnya sirkulasi keluarnya barang akibat banyaknya distributor
yang menitipkan barang dalam jumlah besar, yang menyebabkan barang menumpuk
di gudang. Maka PRIMKOP Darma Putra Uddhata perlu meningkatkan sistem
pengendalian persediaan untuk perencanaan dan pengendalian pembelian sehingga
hanya akan membeli atau menimbun barang yang dibutuhkan anggota. Menurut
Sartono (2001:453), salah satu sistem pengendalian persediaan adalah dengan
menggunakan sistem komputernisasi.
Komputernisasi, memungkinkan pencatatan persediaan, pengurangan dan
pengolahan data persediaan dilakukan dengan cepat. Selain itu komputer dapat
menyediakan kapan harus dilakukan pesanan kembali. Sehingga koperasi tidak perlu
lagi memesan jumlah barang yang besar, namun dengan menyediakan jumlah
persediaan yang cukup. Adanya pengendalian terhadap persediaan diharapkan
koperasi dapat mengoptimalkan labanya. Semakin cepat perputaran persediaan
semakin pendek waktu tertanamnya dana dalam persediaan tersebut. Sehingga
memperkecil resiko PRIMKOP Darma Putra Uddhata untuk tidak dapat memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Perputaran modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata dalam
klasifikasi efisien dengan tingkat perputaran modal kerja 2,63 kali dalam satu tahun.
Perputaran modal kerja digunakan untuk mengetahui kemampuan modal kerja dalam
menghasilkan aliran pendapatan dari penjualan barang maupun jasa. Antara penjualan
dengan modal kerja ini terdapat hubungan yang erat. Jika volume penjualan naik,
investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat, berarti modal kerja yang
digunakan juga meningkat. Perputaran modal kerja dengan klasifikasi efisien
menunjukkan PRIMKOP Darma Putra Uddhata sudah cukup baik dalam penggunaan
modal kerja untuk meningkatkan penjualannya. Seperti yang dikatakan oleh salah
satu pengurus koperasi, bahwa:
Jumlah penjualan barang toko sangat besar pada tahun 2013,
selain itu pendapatan dari penjualan jasa juga besar, jika
dibandingkan dengan modal kerja yang digunakan untuk
membiayai unit-unit usaha tersebut (K, 33 tahun).
Penjualan barang maupun jasa pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata dalam
jumlah yang besar mempercepat kembalinya modal kerja yang ditanamkan dalam
penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan maka akan semakin cepat perputaran
modal kerjanya. Inilah yang menyebabkan perputaran modal kerja PRIMKOP Darma
Putra Uddhata efisien. Koperasi pada tahun buku 2013 mampu menjual barang
maupun jasa dalam jumlah yang besar. Jumlah penjualan yang besar jika
dibandingkan dengan modal kerja yang digunakan, berdampak pada tingginya
perputaran modal kerja.
Perputaran modal kerja yang tinggi dapat meningkatkan perolehan pendapatan
koperasi dalam jangka waktu yang dekat. Menurut Munawir (2004:78), tinggi
rendahnya tingkat perputaran modal kerja disebabkan tinggi rendahnya perputaran
persediaan, piutang atau saldo kas. Unsur-unsur modal kerja yang ada pada
PRIMKOP Darma Putra Uddhata, hanya perputaran persediaannya yang kurang
efisien. Namun dengan adanya perputaran kas yang efisien dan perputaran piutang
yang cukup sehingga membuat perputaran modal kerjanya efisien dalam
menghasilkan keuntungan.
Rasio laba usaha digunakan untuk melihat kemampuan modal kerja dalam
menghasilkan laba usaha. Pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata termasuk dalam
klasifikasi cukup dengan tingkat persentase sebesar 0,17%. Perlu adanya peningkatan
pada rasio laba usaha ini minimal dengan persentase 6% sehingga dapat dikatakan
efisien. Menurut Hendar (2005:69), semakin besar rasio laba usaha berarti semakin
tinggi tingkat efisiensi penggunaan modal kerjanya. Rasio laba usaha yang termasuk
dalam klasifikasi cukup maka ini menunjukkan perlunya peningkatan pendayagunaan
modal kerja yang tepat.
Pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata penyebab rendahnya rasio laba usaha
ini dikarenakan laba dari penjualannya masih relatif rendah. Hal ini didukung oleh
pernyataan salah satu pengurus koperasi, yang mengatakan bahwa:
Penjualan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata sudah dalam
jumlah yang besar namun memang dalam pemerolehan laba,
koperasi hanya mengambil keuntungan yang wajar. Inilah yang
menyebabkan laba sebelum pajak yang diperoleh koperasi masih
rendah (K, 33 tahun).
Untuk meningkatkan rasio laba usaha ini, PRIMKOP Darma Putra Uddhata
perlu meningkatkan penjualannya baik penjualan barang maupun jasa. Mengingat
unsur pembanding rasio laba usaha adalah laba sebelum pajak dengan modal kerja
rata-rata, jadi dengan adanya peningkatan penjualan maka akan diikuti dengan
meningkatnya laba dari setiap penjualan tersebut. Sehingga, semakin besar jumlah
laba sebelum pajak jika dibandingkan modal kerja yang digunakan, maka akan
semakin efisien rasio laba usahanya. Meningkatnya jumlah laba pada PRIMKOP
Darma Putra Uddhata juga dapat mempengaruhi rentabilitas ekonomi maupun
rentabilitas modal sendiri. Namun yang sangat membutuhkan peningkatan adalah
rentabilitas modal sendiri yang persentasenya kurang efisien.
Jumlah persentase rentabilitas ekonomi pada PRIMKOP Darma Putra
Uddhata sebesar 0,07% dengan klasifikasi cukup. Jika melihat jumlah total aktiva
yang besar maka seharusnya PRIMKOP Darma Putra Uddhata mampu memperoleh
persentase yang lebih besar dari 0,07%. Menurut Sartono (2001:124), rentabilitas
ekonomi menggunakan hubungan antara keseluruhan aktiva dengan keuntungan
bersih yang diperoleh dari penjualan. Ini menunjukkan PRIMKOP Darma Putra
Uddhata dengan total aktivanya yang besar masih kurang mampu dalam
memprioritaskan laba usahanya. Terlihat dari laba bersih yang diperoleh tidak mampu
mencapai 1% pun dari keseluruhan jumlah total aktiva yang besar.
Mengingat besar kecilnya rentabilitas ekonomi ini ditentukan oleh laba
setelah pajak yang dibandingkan dengan total aktiva sehingga dapat diketahui
keuntungannya. Laba dipengaruhi oleh tingkat penjualan baik barang maupun jasa
selama satu tahun. Jika koperasi ingin memperoleh laba yang tinggi maka koperasi
perlu meningkatkan penjualannya baik tunai maupun kredit. Pada PRIMKOP Darma
Putra Uddhata ini menurut bendahara koperasi menyatakan bahwa:
Kelemahan utama pada koperasi ini terdapat pada penjualan
kredit. Terutama penjualan kredit pada unit simpan pinjam yang
pada tahun 2013 sampai over investment. Hal ini menyebabkan
koperasi keterbatasan akan modal kerja. Sehingga koperasi sampai
tidak mampu menyediakan kebutuhan anggotanya (S, 40 tahun).
Modal kerja yang paling besar diinvestasikan pada unsur piutang ini. Namun,
perputaran piutang PRIMKOP Darma Putra Uddhata masih dalam klasifikasi cukup.
Hal ini harus diperhitungkan lagi oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Penggunaan
modal yang besar pada unsur piutang maka koperasi memerlukan pengawasan
piutang yang lebih efektif dan kebijaksanaan yang tepat sehubungan dengan
perluasan kredit, syarat kredit, dan maksimum kredit bagi anggota.
Perputaran persediaan juga dapat mempengaruhi rentabilitas ekonomi ini,
jumlah persediaan yang terlalu banyak menyebabkan pengembalian modal kerjanya
lambat. Modal kerja yang besar, yang tertanam dalam persediaan rupanya belum
cukup mampu menyumbang keuntungan bagi koperasi. Justru dari persediaan ini
membuat koperasi semakin lemah dalam menghasilkan keuntungan. Mengingat
klasifikasi persediaan sendiri dalam klasifikasi kurang efisien atau bisa dikatakan
buruk.
Selain itu rendahnya persentase rentabilitas ekonomi ini menunjukkan
tingginya jumlah modal kerja yang tertanam dalam aktiva tetap. Total aktiva pada
koperasi sangat tinggi, dengan demikian harusnya dengan jumlah total aktiva yang
BAB 5. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio pada PRIMKOP Darma Putra
Uddhata Jember Tahun Buku 2013, efisiensi penggunaan modal kerja dilihat dari
perputaran modal kerjanya sudah efisien dengan rasio laba usaha yang cukup. Hal ini
menunjukkan penjualan baik barang maupun jasa dalam jumlah yang besar mampu
memperoleh keuntungan yang cukup. Adanya penjualan barang maupun jasa dalam
jumlah yang besar mempercepat kembalinya modal kerja yang diinvestasikan dalam
kegiatan usaha. Semakin tingginya tingkat penjualan mempengaruhi cepatnya
perputaran modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata.
Profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata dilihat dari rentabilitas
ekonomi dalam klasifikasi cukup dan rentabilitas modal sendiri masih kurang efisien.
Hal ini dikarenakan PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini tidak hanya mengejar profit
oriented semata, namun lebih mengutamakan pelayanannya dalam memenuhi
kebutuhan anggota. Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya
klasifikasi tersebut, seperti: over investment pada unit simpan pinjam, lambatnya
sirkulasi barang pada persediaan, pengadaan unit usaha baru yang belum optimal
pada unit isi ulang air minum. Koperasi perlu memperhitungkan penggunaan modal
kerjanya dengan manajemen yang baik agar kegiatan usaha koperasi dapat
meningkat.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat peneliti berikan
perlu
mempertahankan
perputaran
modal
kerja
dan
DAFTAR BACAAN
Buku
Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Kartasapoetra. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Keputusan
Menteri
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
dan
Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Tanggal 29 November 2002. Pedoman
Klasifikai Koperasi.
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta:
Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Riyanto, Bambang. 2002. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta:
BPFE.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF
Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis. Jakarta: PT. Buku
Seru.
Widiyanti, Ninik. 1990. Manajemen Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012. Tanggal 29 November 2012.
Perkoperasian.
Skripsi
DAFTAR BACAAN
Buku
Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Kartasapoetra. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Keputusan
Menteri
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
dan
Menengah
No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Tanggal 29 November 2002. Pedoman
Klasifikai Koperasi.
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta:
Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Riyanto, Bambang. 2002. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta:
BPFE.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF
Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis. Jakarta: PT. Buku
Seru.
Widiyanti, Ninik. 1990. Manajemen Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012. Tanggal 29 November 2012.
Perkoperasian.
59
Skripsi
Ema Nurhidayah. 2012. Analisis Efisiensi Modal Kerja Untuk Meningkatkan
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Distributor Pupuk Sugih Waras di Ponorogo
dari tahun 2008-2010). [on line]
http://jkptumpo-gdl-emanurhida-279-1-bab1&-.pdf/ [17 Februari 2014]
Subekti. 2009. Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dan Prediksi
Efisiensi Lanjutan Penggunaan Modal Kerja. Tegal: Universitas Pancasakti.
http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/per/article/download/228/23/ [11 Maret
2014]
Rumusan
Variabel
Masalah
3. Apakah
1. Efisiensi
Efisiensi
penggunaan
Penggunaan
modal kerja
Modal Kerja
pada Primer
Untuk
Koperasi
Mengukur
Indikator
Metode Penelitian
keuangan
yang
diperoleh
dari
dokumen
Primer
Darma Putra
Koperasi
Darma
Profitabilitas
Uddhata
Putra
Pada Primer
Jember
Koperasi
Rentabilitas
Darma Putra
2013
Ekonomi
Rentabilitas
Uddhata
Jember
Tahun Buku
2013
sudah
efisien?
4. Bagaimana
profitabilitas
pada Primer
Koperasi
Darma Putra
Modal Kerja
Perputaran
Jenis Data
modal
data
kerja.
Rasio Laba
Usaha
Modal
Sendiri
Uddhata
2013.
d. Data Sekunder, yaitu
data
berupa
Jember.
2. Metode Pengumpulan Data:
a. Dokumen
b. Wawancara
c. Observasi
3. Metode Analisis Data:
Unsur-Unsur Modal Kerja
d) Perputaran Kas
=
pendukung
informasi e) Perputaran Piutang
penggunaan
modal
Uddhata
wawancara langsung
Jember
Tahun Buku
anggota
2013?
Koperasi
Putra
Jember.
4.
x 1 kali
Rasio Profitabilitas
1. RentabilitasEkonomi
=
2. Rentabilitas Modal Sendiri
=
TUNTUNAN PENELITIAN
1.
Tuntunan Dokumen
No
Data yang ingin diraih
Sumber data
1 Laporan Keuangan PRIMKOP Darma Dokumen
PRIMKOP
Putra Uddhata Tahun Buku 2013.
2
Uddhata
Putra
Darma
Struktur
organisasi
dan
Tuntunan Observasi
No
Data yang diobservasi
Sumber data
1 Keadaan fisik PRIMKOP Darma Putra Daerah
atau
lokasi
Uddhata Tahun Buku 2013.
2013.
Kegiatan PRIMKOP Darma Putra Uddhata Lokasi
Tahun Buku 2013.
Darma
Tahun
Buku
PRIMKOP
Putra
Uddhata
Tuntunan Wawancara
No
Data yang ingin diraih
Sumber data
1 Pelaksanaan hubungan kegiatan sehari-hari Ketua dan pengurus
Strategi
penggunaan
yang
digunakan
modal
kerja
meningkatkan profitabilitas.
Memperoleh data-data pelengkap.
Uddhata
2013.
dalam Pengurus
dalam Darma
Tahun
Buku
PRIMKOP
Putra
Uddhata
Putra
Uddhata
PEDOMAN WAWANCARA
A. Wawancara yang ditujukan kepada pihak Pengurus PRIMKOP Darma
Putra Uddhata Jember.
Unit-unit usaha yang ada pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata, unit
manakah yang paling berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan bagi
2.
3.
koperasi?
Bagaimana penentuan penggunaan modal kerjanya?
Strategi apa yang digunakan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini
untuk menarik minat anggota agar ikut berpartisipasi pada kegiatan
4.
koperasi?
Apakah biaya yang dikeluarkan pada unit usaha baru seperti alat isi ualang
5.
Apa yang menarik bagi anda dari PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini?
Apakah fasilitas yang diberikan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini
mampu meningkatkan kesejahteraan dalam bidang ekonomi anda?
Jenis Simpanan
Simpanan
Simpanan
Wajib (Rp)
Sukarela
Simpanan
Usipa (Rp)
Simpanan
Khusus
(Rp)
Perwira
25.000,00
43.000,00
50.000,00
Bintara
25.000,00
31.000,00
40.000,00
Tamtama
25.000,00
21.000,00
25.000,00
PNS
25.000,00
21.000,00
25.000,00
Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember
73.000,00
73.000,00
73.000,00
73.000,00
(Rp)
15.000,00
15.000,00
15.000,00
15.000,00
TRANSKRIP WAWANCARA
(Pengurus)
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pihak Pengurus PRIMKOP
Darma Putra Uddhata Jember adalah sebagai berikut:
Peneliti
Pengurus
Peneliti
Pengurus
Peneliti
Pengurus
Peneliti
Pengurus
Peneliti
Pengurus
dana
pendidikan
dari
koperasi
bagi
anggota
yang
membutuhkan.
Peneliti
: Apakah biaya yang dikeluarkan pada unit usaha baru seperti alat isi
: Pengadaan alat isi ulang air minum pada unit usaha ini diadakan
bukan hanya untuk mengejar keuntungan semata. Alat isi ulang air
minum ini disediakan sebagai penunjang kegiatan koperasi dalam
menyediakan kebutuhan anggota.
Peneliti
Pengurus
Peneliti
Pengurus
: Sama-sama mbak.
TRANSKRIP WAWANCARA
(Anggota)
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pihak Anggota PRIMKOP
Darma Putra Uddhata Jember adalah sebagai berikut:
Peneliti
Anggota
Peneliti
Anggota
Peneliti
: Apa yang menarik bagi anda dari PRIMKOP Darma Putra Uddhata
ini?
Anggota
Peneliti
Anggota
: Saya rasa, iya. Saya bisa belanja lebih hemat pada koperasi. Selain
itu jika saya membutuhkan dana dalam waktu yang mendesak
koperasi juga mampu menyediakan.
Peneliti
Anggota
: Iya sama-sama.
Piutang usipa
Persediaan
11.324.933,26
36.679,28
17.822.400,00
65.301.150,62
1.024.457.300,00
593.311.988,88
1.683.070.439,50
HPP
Pendapatan Unit Toko
Jumlah pendapatan jasa
Total Pendapatan
Beban Usaha
Biaya organisasi dan Usaha
Biaya Penyusutan
Total Beban Usaha
SHU
Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember
Rp 1.308.911.897,00
Rp
55.420.677,00
Rp 193.981.900,00
Rp 249.402.577,00
Rp 145.840.000,00
Rp
10.000.000,00
Rp 155.840.600,00
Rp
93.561.977,00
=
= 32,84 kali
Rata-rata lama waktu kembalinya kas =
menjadi 12 hari.
b. Perputaran Piutang
Perputaran Piutang
Toko
x 1 kali
x 1 kali
= 5,79 kali
Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang toko adalah =
dibulatkan menjadi 64 hari.
Perputaran Piutang
Unit Simpan Pinjam
= 63,03 hari
x 1 kali
x 1 kali
= 3,56 kali
Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang usipa adalah =
= 102,53
x 1 kali
x 1 kali
= 7,92 kali
Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang PRIMKOP Darma Putra Uddhata
adalah =
c. Perputaran Persediaan
Perputaran Persediaan
x 1 kali
x 1 kali
=
= 11,67 kali
Rata-rata lama waktu persediaan disimpan =
menjadi 32 hari.
2.
Efisiensi Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013
a. Perputaran Modal Kerja
Perputaran Modal
Kerja
=
= 2,63 kali
b. Rasio Laba Usaha
Rasio Laba Usaha
=
= 0,17%
3.
Rentabilitas Ekonomi
=
= 0,07%
b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal
Sendiri
=
= 0,16%
HASIL PERHITUNGAN MODAL KERJA PRIMKOP DARMA PUTRA
UDDHATA TAHUN BUKU 2013
No.
Variabel
Persentase
1 Perputaran Kas
32,84 kali
2 Perputaran Piutang
7,92 kali
3 Perputaran Persediaan
11,67 kali
4 Perputaran Modal Kerja
2,63 kali
5 Rasio Laba Usaha
0,17%
6 Rentabilitas Ekonomi
0,07%
7 Rentabilitas Modal Sendiri
0,16%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Nilai
75
50
0
75
50
50
0
Klasifikasi
Efisien
Cukup
Kurang Efisien
Efisien
Cukup
Cukup
Kurang Efisien
DOKUMENTASI
Gambar 1. Peneliti saat melakukan wawancara dengan salah satu anggota PRIMKOP
Darma Putra Uddhata Jember
Gambar 2. Produk-produk yang dijual pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember
Gambar 3. Unit isi ulang air minum pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember
Gambar 5. Tempat para anggota koperasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember
dalam mengelola administrasi koperasinya
Gambar 6. Transaksi jual beli barang pada unit toko di PRIMKOP Darma Putra
Uddhata Jember
: Siti Nurjannah
: Banyuwangi, 07 Juli 1990
: Islam
: Sugito
: Musayaroh
: Dsn. Curahketangi RT/RW 01/01 Desa Setail,
Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.
Kabupaten Jember
B. Pendidikan
No
NAMA SEKOLAH
TEMPAT
TAHUN
1
2
3
SDN SETAIL 7
SMP NEGERI 1 GENTENG
SMA NEGERI 1 GENTENG
LULUS
2002
2005
2008