Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KIMIA FISIKA

TEMPERATUR

OLEH :
KELOMPOK IV

Yommy Kurniaty
Fitrianti
Sharnita Dirham HS
Raudina Nur Amaliah
Nurul Hikmah Ramadani

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Muhammad Wijaya M, S.Si, M.Si

TAHUN AJARAN 2015/2016

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...............................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kimia dan sains lainnya, istilah temperatur dan tekanan standar
(Inggris: standard temperature and pressure, disingkat STP) adalah sebuah
keadaan standar yang digunakan dalam pengukuran eksperimen. Standar ini
digunakan agar setiap data dalam percobaan yang berbeda-beda dapat
dibandingkan. Standar yang paling umum digunakan adalah standar IUPAC
dan NIST. Terdapat juga variasi standar lainnya yang ditetapkan oleh
organisasi-organisasi lainnya. Standar IUPAC sekarang ini adalah temperatur
0 C (273,15 K, 32 F) dan tekanan absolut 100 kPa (14,504 psi)[1], sedangkan
standar NIST adalah 20 C (293,15 K, 68 F) dan tekanan absolut 101,325 kPa
(14,696 psi).
Dalam bidang industri dan komersial, kondisi standar temperatur dan
tekanan bisanya perlu disebutkan untuk merujuk pada kondisi referensi
standar untuk mengekspresikan volume gas dan cairan dan kuantitas lainnya.
Walapun begitu, kebanyakan publikasi teknis hanya menyatakan "kondisi
standar" tanpa penjelasan lebih lanjut, sehingga menimbulkan kerancuan dan
kesalahan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian temperatur ?
2. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan temperatur?
3. Jelaskan mengenai alat yang digunakan untuk mengukur temperatur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian temperatur
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip temperatur
3. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

BAB II
3

PEMBAHASAN
1. TEMPERATUR.
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu
benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar
energi termisnya, makin besar temperaturnya.

dingin

panas

1.1. Kontak termal.


Dua buah benda dikatakan dalam keadaan kontak termal bila energi termal
dapat bertukar diantara kedua benda tanpa adanya usaha yang dilakukan.

es
es
air

air

1.2 Kesetimbangan thermal


Yaitu situasi yang mana dua benda yang dalam keadaan kontak thermal
menukarkan energi termal dalam jumlah yang sama. Waktu yang diperlukan untuk
mencapai kesetimbangan thermal tergantung sifat benda tersebut. Pada saat
kesetimbangan thermal ke dua benda mempunyai temperatur yang sama.

1.2. Hukum ke-nol Thermodinamika


Jika benda A dan B masing-masing dalam keadaan setimbang thermal dengan benda
ke tiga C, maka benda A dan B dalam keadaan setimbang thermal terhadap satu sama
lain.
Benda ketiga C ini nanti yang akan kita sebut thermometer. Dua benda A dan
B yang dalam kesetimbangan thermal mempunyai tempertur yang sama.

2. TERMOMETER
Mengukur temperatur sebuah benda secara kuantitatif dengan menggunakan
termometer. Termometer ini terbuat dari bahan yang bersifat termometrik (sifat fisiknya
bervariasi terhadap temperatur).
volume cairan
panjang kawat
hambatan kawat
volume gas pada tekanan konstan
tekanan gas pada volume konstan
warna pijar dsb.

2.1 Thermometer gas volume konstan.


Sifat termometrik dari termometer ini adalah tekanan gas yang bervariasi
terhadap temperatur pada volume konstan.

T = aP + b
a dan b konstan. Konstanta ini dapat ditentukan dengan mengguna-kan dua titik
tertentu.
Dari eksperimen ternyata untuk semua gas mempunyai nilai b yang sama (pada tekanan
nol mempunyai temperatur yang sama, yaitu pada temperatur -273,15
P
gas 1

gas 2

gas 3

T( oC

-273,15

1954, dibuat ketentuan referensi temperatur yaitu titik tripel air, yaitu air, uap
air dan es dapat berada dalam kesetimbangan, yaitu pada temperatur 0,01 oC dan
tekanan 0,61 kPa. Titik tripel air pada skala baru menjadi 273,16 K.
Jika b = 0 dan P3 adalah tekanan pada titik triple maka :
a = 273,16 K/ P3
maka
T = (273,16 K/ P3) P
rendah dan temperatur tinggi gas real dapat dipandang sebagai gas ideal, maka
T = 273,16 K lim P/ P3

(Temperatur gas ideal )

P3 0

2.2. Skala Temperatur Celcius dan Fahrenheit.


Pergeseran skala Celcius dengan temperatur absolut kelvin T sebesar 273,15 , maka
Tc = T - 273,15

Oleh karena itu titik beku air (273,15 K) berhubungan dengan 0,00 C dan titik didih
air (373,15 K) berhubungan dengan 100,00 C

10O

titik didih air

212

100 skala
0

titik beku air

CELCIUS

180 skala
32
FAHRENHEIT

Hubungan antara skala celcius dan skala Fahrenheit :


TF = 9/5 TC + 32

2.3. Termometer yang lain.


Termometer hambatan platina : perubahan hambatan 0,3 % setiap 1 K. Dapat
digunakan pada rentang : 14 K - 900 K dan dapat dikalibrasi untuk 0,0003 K pada
titik triple air.
7

Termokopel : Sambungan dari dua logam/alloy yang berbeda. Dapat mengukur


pada rentang -180 C sampai 1500 C tergantung pada logamnya.
Thermistor : dari bahan semikonduktor. Rentang temperatur yang terukur -50 C
sampai 100 C dengan ketelitian 0,001 C
3. PEMUAIAN ZAT PADAT.
Zat padat secara mikroskopis dapat dipandang sebagai model atom-atom yang
dihubungkan dengan pegas
Pegas-pegas tersebut bergetar dengan amplitudo (berkaitan dengan jarak antar
atom) tertentu. Bila temperaturnya dinaikkan maka amplitudonya juga berubah
akibatnya jarak antar atom juga berubah. Sehingga secara keseluruhan dimensi dari
zat padat tersebut berubah.
Untuk perubahan 1 dimensi diperoleh hubungan :
L = Lo (1 + T)
dimana

Lo

: panjang mula-mula

: koefisien muai linear ( /Co)

T : perubahan temperatur (C)


Koefisien muai linear () dari beberapa zat padat :
Bahan

(x 10-6 /Co)

Bahan

(x 10-6 /Co)

Aluminium

23

Kuningan

19

Tembaga

17

Timbal

29

Gelas (biasa)

Gelas (pirex)

3,2

Baja

11

Invar (Ni-Fe alloy)

0,9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu


benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar
energi termisnya, makin besar temperaturnya.
Mengukur temperatur sebuah benda secara kuantitatif dengan menggunakan
termometer. Termometer ini terbuat dari bahan yang bersifat termometrik (sifat fisiknya
bervariasi terhadap temperatur).
B. Saran
Demi adanya tugas pembuatan makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih
menggali ilmu-ilmu tentang kimia fisika terkhusus mengenai materi temperatur.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2009. Analisis Pengaruh Temperatur terhadap Kuat Tekan Beton. Jurnal Teoritis dan
Terapan Bidang Rekayasa Sipil. Vol. 16 No.2 Agustus 2009.

10

Lailiyah. 2012. Pengaruh Temperatur dan Laju Aliran Gas CO2 pada Sintesis Kalsium
Karbonat Presipitat dengan Metode Bubbling. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol. 1 No.1
September 2012.
Zool. 2006. The Effect of Temperature, pH, and Salt on Amylase in Heliodiaptomus viduus
(Gurney) (Crustacea: Copepoda: Calanoida). Vol. 25. No. 07. 2006.

11

Anda mungkin juga menyukai