Anda di halaman 1dari 25

mengukur penggunaan sumber daya dan penilaian modal pada

harga beli sekarang (current buying price). Kedua menggunakan


harga jual sekarang (current selling price).
Ada 2 sistem dasar harga beli saat ini. Pada tahun 1961,
Edwards dan Bell mengusulkan sistem akuntansi biaya saat ini
dalam Theory and Measurement of Business Income. Karena
pada sistem ini didasarkan pada harga saat ini, dapat dianggap
sebagai presentasi metodologi pertama dari sistem akuntansi fair
value. Sistem yang ditawarkan oleh Edward dan Bell didasarkan
pada konsep pemeliharaan modal keuangan, tetapi seperti yang
digambarkan dalam versi kedua dari biaya saat ini yang
menggunakan pemeliharaan modal fisik, pilihan konsep modal
secara signifikan mempengaruhi ukuran penurunan pengukuran
keuntungan. Sistem utama yang kedua menggunakan harga jual
atau nilai keluar untuk memperoleh pengukuran pendapatan dan
modal. Dukungan untuk versi yang berbeda telah bervariasi, bab
selanjutnya menguraikan dan menggambarkan kelebihan dan
kekurangan masing masing sistem akuntansi. Sistem telah
mencapai berbagai dukungan dalam konteks global dan terakhir
standar akuntansi internasional secara parsial menggabungkan
setiap sistem dalam konsep fair value
2. HISTORICAL COST ACCOUNTING
A. Tujuan akuntansi
Pertumbuhan perusahaan selama setengah abad terakhir, telah
menunjukkan bahwa informasi akuntansi mengambil makna
lebih penting sebagai sumber informasi tentang perusahaan.
Salah satu alasan untuk ini adalah bahwa bentuk perusahaan
untuk sebuah bisnis besar menyebabkan pemisahan kepemilikan
usaha dan control bisnis. Akuntabilitas, oleh karena itu
dipandang menjadi tujuan paling penting dari fungsi pelaporan.
Khususnya fungsi pengarahan yang dilakukan manajer
dipandang sebagai focus perhatian akuntan dalam pelaporan
keuangan kepada pihak eksternal.
Tujuan pengarahan historical cost menekankan kontrak'
konservatif dan hubungannya antara perusahaan dan mereka
yang menyediakan sumber daya untuk itu dengan membentuk
manajemen bertanggung jawab untuk memasukan aset operasi

dan output berikutnya pada nilai bersih dari ekuitas operasi.


Dengan demikian, laporan laba rugi adalah kunci mekanisme
komunikasi.
Kritikus historical cost berpendapat bahwa laporan penghasilan
saja (yang cocok dengan masukan pada konsep biaya historis /
biaya perolehan) tanpa pengakuan perubahan nilai aktiva dan
kewajiban adalah menyesatkan dan menghasilkan kebijakan
dividen tidak benar. Hal ini disebabkan karena adanya
kemungkinan kerugian atau keuntungan hanya dari menahan
asset atau kewajiban, dan hal ini harus diakui ketika
mengevaluasi kinerja secara teratur. Sebaliknya, dibawah
pandangan nilai historis, perubahan nilai asset pada dasarnya
diabaikan sampai saat asset tersebut dijual atau dilepaskan
melalui penjualan atau write-off / write-down. Singkatnya, teori
historical cost menentukan residual net value perusahaan.
B. Modal dan Laba (Capital and Profit)
Dalam rangka untuk keuntungan biaya historis akan ditentukan,
entitas akuntansi harus terlebih dahulu mempertahankan jumlah
modal yang sama (aset dikurangi kewajiban) yang dimiliki pada
awal periode - di mana semua aset dan kewajiban dinilai
berdasarkan biaya pembelian historisnya. Sehingga pendapatan
adalah kenaikan modal biaya historis pada akhir periode
akuntansi. Pendapatan menunjukkan prestasi perusahaan untuk
periode tertentu, biaya merupakan upaya dikeluarkan (dalam hal
biaya historis yang disesuaikan) dan laba berkorelasi dengan
efektivitas perusahaan sebagai unit operasi. Laporan laba rugi
adalah laporan keuangan yang penting, karena mengungkapkan
hasil operasi bisnis. Neraca tidak terlalu signifikan yang
berfungsi sebagai link yang menghubungkan gabungan laba rugi
menjadi gambar komposit dari aliran pendapatan. Aliran laba
usaha yang permanen mencerminkan nilai fundamental dari
perusahaan dalam analisis yang merupakan dasar nilai.
C. Pencocokan teori biaya (Matching of Costs Theory)
Akuntan historical cost melacak aliran biaya. Sebagai
perusahaan pembelian barang dan jasa, tugas akuntan adalah
untuk melacak pergerakan biaya dan melampirkannya ke
pendapatan yang diterima karena biaya biaya tersebut

mengalir melalui bisnis. Dengan kata lain, akuntan harus


menentukan biaya yang Jatuh tempo dan oleh karena itu harus
dicocokan dengan pendapatan dalam laporan laba rugi dan biaya
yang masih belum Jatuh tempo harus ditempatkan pada neraca
sebagai (aset tak tertandingi) sisa / residual. Teori pencocokan
biaya dapat dilihat laporan laba rugi. Dengan demikian, kita
dapat melihat konsep ini sangat penting dalam akuntansi biaya
historis. Karena konsep ini yang memandu akuntan dalam
menentukan mana biaya yang harus dipertimbangkan sebagai
beban/expense. Istilah seperti biaya yang telah jatuh tempo
untuk expense dan biaya amortisasi untuk aset non-moneter
berasal dari biaya melampirkan teori yang diterapkan pada
alokasi biaya historis.
Dilihat dari historical cost : dilihat dari pendapatan masa lampau
dan di bandingkan dengan profit sehingga dapat menentukan
laba rugi. Matching cost berhubungan historical cost untuk
melihat sejarah dari akuntansi keuangan dari masa lampau
sehingga dapat melihat apa yang terjadi. Hubungan dengan
historical cost untuk mengetahui bahwa assets tersebut dapat
didepersiasikan.
D. Konservatisme
Komponen lain yang penting adalah penerapan prosedur
pencocokan konservatif. Beban harus dialokasikan sesegera
mungkin, sedangkan pendapatan tidak harus diakui sampai ada
kemungkinan besar bahwa pendapatan akan diterima. Artinya,
ada bias terhadap pengakuan beban dan pengakuan pendapatan.
Selain itu, konsep konservatisme menyatakan bahwa
peningkatan nilai aset tidak harus diakui, namun penurunan nilai
harus menjadi lebih rendah dari aturan biaya atau pasar harus
diakui. Penerapan prosedur tersebut berarti bahwa laba dihitung
secara konservatif dan berarti bahwa setiap aliran pendapatan
potensial mengalir ke laporan laba rugi perlahan seiring waktu.
Misalnya, jika nilai aset meningkat karena peningkatan aliran
potensi masa depan ekonomi kas, maka hanya diakui secara
perlahan dalam pendapatan sebagai potensi peningkatan arus
pendapatan mereka direalisasikan. Dengan demikian, konsep
konservatisme memperkuat pendekatan transaksi dengan

akuntansi (transaksi harus dibuktikan oleh baik kredit atau uang


tunai) dan pengakuan yang tidak dihasilkan dalam transaksi
(seperti kenaikan harga). Contoh : utang garansi, kegiatan yang
meyakinkan bahwa produknya tersebut bagus, memungkinkan
utang tersebut tidak tertagih.
E. Argumen untuk Historical Cost Accounting
Akuntansi historical cost telah ditentang oleh banyak orang,
terutama atas dasar bahwa historical cost tidak melaporkan
realitas komersial atau memberikan penilaian up-to-date dari
kekayaan bersih. Pembela / pendukungnya telah menyajikan
argumen berikut :
a) Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Sebagai seorang manajer yang mengambil keputusan, kita harus
konsentrasi terhadap komitmen di masa akan datang. Manajer
membutuhkan data transaksi di masa lampau. Kita harus melihat
kembali upaya upaya di masa lampau dan pengukuran upaya
upaya di masa lampau (konsep biaya historis).
b) Biaya historis didasarkan pada aktual (kenyataan), bukan
hanya kemungkinan transaksi.
Catatan pendukung dari angka-angka pada laporan keuangan
adalah penting. Karena itu disediakan dan diamati. Ini tidak
terjadi pada fair value dimana mengakui harga saat ini sebagai
nilai.
c) Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya
historis telah ditemukan dan menjadi hal yang berguna.
Littleton berpendapat bahwa praktik akuntansi industri modern
dan manajerial adalah hasil langsung dari bertahun-tahun
percobaan trial and error yang dihabiskan oleh data pemilik
pengembangan operasional yang akan berguna bagi mereka
dalam menjalankan bisnis mereka.
d) Konsep terbaik memahami laba adalah kelebihan harga jual
atas biaya historis.
Pengertian tentang keuntungan diterima sebagai ukuran
keberhasilan kinerja. keputusan manajer apakah akan
melanjutkan lini produk atau divisi atau memperbesar pabrik
bergantung besar pada apakah ada penyebaran menguntungkan

antara pendapatan dan biaya. Orang orang memahami gagasan


dasar kesuksesan bisnis.
e) Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap
modifikasi internal.
Catatan transaksi masa lalu yang diperlukan untuk akuntan
selama akuntabilitas adalah penting. Ini menjadi tujuan utama
untuk memahami fungsi pengarahan, dimana biaya historis
harus digunakan
f) Seberapa bergunanya informasi laba terhadap current cost
atau exit price? Apakah hal tersebut berguna untuk
menunjukkan keuntungan peningkatan nilai asset yang dimiliki
oleh perusahaan yang tidak bernilai menjual?
Misalkan sebuah perusahaan memiliki investasi jangka panjang
dalam sekuritas lain, hal ini dilakukan agar perusahaan bisa
menjamin pasokan bahan baku.
g) Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data
pelengkap/ data tambahan.
Tambahan data pada harga saat ini adalah cara yang praktis dan
efisien berkaitan dengan informasi tersebut, tanpa harus
mengubah biaya historis menjadi dasar biaya saat ini.
h) Ada bukti cukup untuk membenarkan akuntansi biaya
historis.
Akuntan tradisional berpendapat bahwa tidak ada bukti empiris
meyakinkan yang menunjukkan bahwa biaya saat ini atau
Informasi akuntansi harga keluar lebih berguna daripada
informasi biaya historis.
F. Criticisms of Historical Cost Accounting
Tujuan akuntansi
Dalam akuntansi biaya historis, tujuan untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi
diartikan memberikan informasi mengenai fungsi pelayanan
manajemen. Meskipun penting, ini adalah interpretasi yang
relative sempit dari tujuan. Sejarah akuntansi mengungkapkan
bahwa peran lain dari akuntansi adalah untuk memenuhi
pengambilan keputusan yang dibutuhkan pengguna.
Para

kritikus

akuntansi

biaya

historis

telah

berulang

menyarankan bahwa system gagal dalam fungsi yang


mendasarinya memeberikan informasi objektif. Ada begitu
banyak keputusan yang berkaitan dengan pengukuran,
pencatatan dan pelaporan informasi, diaman system biaya
historis itu jauh dari objektif dan terbuka untuk manipulasi. Pada
tahun 1998 AARP menulis Accounting Theory Monograph 10.
Measurement in financial accounting. Monograph 10 (p22)
mempertanyakan validitas informasi biaya historis dan
menentang prinsip dasar dan system yaitu bahwa informasi
sejarah menjamin pemeliharaan modal dasar entitas.

Informasi untuk pengambilan keputusan


Pendukung historical cost berpendapat bahwa manajer
membutuhkan data historis dalam rangka mengevaluasi
keputusan masa lalunya ketika mereka memikirkan komitmen
masa depan. Apakah keputusan masa lalu adalah benar atau
salah pada akhirnya harus dipastikan oleh apa yang ada di pasar.
Biaya historis tidak cukup untuk evaluasi bisnis. Asset tetap
yang diperoleh, biaya historis relevan karena mengacu pada
kejadian saat ini. Namun, satu periode akuisisi telah berlalu dan
artinya tidak baru lagi dan tidak konsekuensial. Laba pada tahun
tertentu seharusnya mewakili kenaikan bersih nilai modal entitas
untuk tahun itu, yaitu kegiatan yang terjadi pada tahun tertentu
yang meningkatkan modal entitas.
Modal dapat didefenisiskan dalam beberapa cara :
[if !supportLists] [endif]Agar berguna dalam pengambilan
keputusan, modal berarti kemampuan operasi perusahaan
( kemampuannya untuk mempertahankan produksi )
[if !supportLists] [endif]Dalam daya beli perusahaan, modal
berarti kemampuan untuk bertransaksi di pasar
[if !supportLists] [endif]Dalam biaya historis, modal adalah
moneter asli dalam perusahaan
Kritikus berpendapat keuntungan dilaporkan dalam harga
perolehan tidak memiliki semacam interpretasi prospektif.

Sebaliknya, keuntungan tersebut sepenunya retrospektif.


Akuntansi biaya harus mengadopsi konsep modal keuangan,
dimana modal dianggap sebagai nominal dasar pembelian
investasi, biaya historis tidak berkorelasi dengan peristiwa tahun
lalu. Untuk mencocokkan harga perolehan terhadap pendapatan
saat ini, tidak memungkinkan untuk pembagian total ke
untungan dalam aktivitas operasi dan holding componens. Biaya
historis mungkin lebih objektif dari pada harga sat ini, tetapi
kritikus menyatakan bahwa relevansinya untuk pengambilan
keputusan dipertanyakan.

Dasar biaya historis


Salah satu justifikasi untuk penggunaan biaya historis adalah
asumsi going concern. Anggapan bahwa kehidupan prusahaan
tidak terbatas, sehingga perkiraan normal mengenai item non
moneter akan terpenuhi. Persediaan diharapkan akan dijual, dan
asset non lancer sepenuhnya digunakan dalam bisnis. Oleh
karena itu, biaya historis asset atau sebagian alokasinya adalah
jumlah yang sesuai drngan pendapatan.

Matching
Pada pemeriksaan lebih dekat tentang teori konvensional, kita
menemukan
bahwa
asumsi
going
concern
tidak
menggarisbawahi penggunaan biaya historis. Konsep matching
mensyaratkan bahwa ketika pendapatan diperoleh, biaya
ditanggung oleh pendapatan tersebut untuk mencocokan
pendapatan dalam menghitung keuntungan. Akuntansi
konvensonal menempatkan penekanan pada memutuskan
apakah biaya harus dikurangkan dari pendapatan periode
berjalan atau di tangguhkan dimasa yang akan datang.
[if !supportLists] [endif]Gagasan kebutuhan investor
Pendapat tentang akuntansi biaya historis yang berfokus pada
penentuan laba bersih, menyebabkan distorsi atau
penyembunyian pengungkapan perusahaan yang penting.
Whitman dan shubik berpendpat bahwamasalah ini muncul
karena tujuan dariakuntansi biaya konvensional historis yang
salah dipahami bahwa :

[if !supportLists][endif]Akuntansi memiliki pandangan


naf, pandangan sederhana terhadap investor dan kebutuhan
investor
[if !supportLists][endif]Akuntan menerima gaya kuno,
pandangan fundamental tentang bagaimana perusahaan
perusahaan dan saham saham dianalisis
Diketahui bahwa adanya perbedaan antara analisis pangsa pasar
dan analisis perusahaan. Untuk analisis pangsa pasar sebagian
besar menentukan apakah investor lain berfikir tentang ilmu
psikologi pasar. Mereka tertarik pada pendapat rata rata dari
pendapat rata rata menurut Whitman dan subik, alas an
penekanan pada psikologis investor daripada kenyataan yang
terjadi diperusahaan karena :
[if !supportLists][endif]Investor biasanya memiliki sedikit
pengetahuan tentang perusahaan, manajemen, kebijakan, dan
tujuan perusahaan, peluang, dan masalahnya
[if !supportLists][endif]Investor adalah para pemegang
saham yang mengambil peran pasif karena mereka tidak dalam
posisi untuk mengubah cara sumber daya perusahaan di gunakan
[if !supportLists][endif]Investor mengembangkan
pandangan jangka pendek karena ekonomi industry pada pasar
saham diarahkan untuk tujuan itu. Psikologi memiliki efek lebih
besar daripada harga pasar dalam jangka pendek
Untuk alasan alasan diatas, banyak investor yang tidak tertarik
atau tidak percaya pada analisis perusahaan dari nilai- nilai yang
mendasarinya.
Whitman dan subik berpendapat bahwa akuntansi harus
menyediakan informasi bagi investor yang sophiscared dan
cerdas yang tertarik pada apa yang sebenarnya terjadi dalam
bisnis.
3. CURRENT COST ACCOUNTING
Ada dua system, dimulai dengan system yang ditawarkan oleh
Edwards dan Beil yang didasarkan pada konsep pemeliharaan
modal keuangan, kemudian beralih ke system biaya yang
digunakan saat pemeliharaan modal fisik dan konsep entitas.

Tujuan dari akuntansi biaya saat ini (current cost


accounting)
Current cost accounting (CCA) adalah system akuntansi dimana
asset dinilai berdasarkan harga beli pasar saat ini dan
keuntungan ditentukan oleh alokasi berdasarkan pada biaya saat
ini (biaya saat membeli). Untuk mengetahui tujuan CCA, perlu
adanya pertimbangan jenis manajer yang dihadapkan dengan
keputusan untuk menjalankan bisnis. Satu asumsi yang dibuat
adalah manajer perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan.
Edward dan Bell mengungkapkan masalah mendasar ke dalam 3
pertanyaan
1. Berapa jumlah asset yang harus ditambah pada waktu
tertentu? Ini merupakan masalah ekspansi
2. Apa yang harus menjadi bentuk asset saat ini? Ini merupakan
masalah komposisi
3. Bagaimana seharusnya asset akan dibayar? Ini adalah masalah
pembiayaan
Manajer membuat keputusan berdasarkan tiga pertanyaan diatas
berdasarkan ekspansi masa depan. Manajer harus mengevaluasi
kegiatan masa lalu dan mengambil keputusan yang digunakan
sebagai alat evaluasi adalah perbandingan data akuntansi untuk
suatu periode tertentu dengan penentuan harapan awal untuk
periode tersebut. Jika perbandingan ini menunjukkan bahwa
harapan tersebut tidak akurat, kejadian terkini atau harapan
harus di ubah. Informasi akuntansi berguna dalam pengambilan
keputusan harus bias mengukur peristiwa peristiwa aktual
suatu periode seakurat mungkin.
Jika informasi yang mencangkup kejadian periode sebelumnya
digabung dengan kejadian terkini, atau menghilangkan kejadian
terkini, proses evaluasi menjadi ragu dan berkurang.
Edward dan Bell mempertimbangkan pergerakan harga dalam
suatu periode tertentu yang merupakan peristiwa peristiwa
penting bagi manajemen, mereka berpendapat bahwa banyak

data yang juga relevan untuk pihak eksternal seperti pemegang


saham dan kreditur, karena mereka juga tertarik dalam
mengevaluasi kinerja manajer dan perusahaan.
Berdasarkan teori ini, informasi akuntansi melayani dua tujuan :
[if !supportLists][endif]Evaluasi keputusan masa lalu
perusahaan oleh manajer untuk membuat keputusan terbaik
untuk masa depan perusahaan
[if !supportLists][endif]Evaluasi manajer oleh pemegang
saham, kreditiur dan lain lain
Evaluasi yang dilakukan oleh dua pihak ( internal dan
eksternal ) akan menyediakan sarana untuk keberhasilan fungsi
ekonomi karenan secara teoritis sumber daya akan dialokasikan
lebih efisien.
Konsep laba usaha dan modal keuangan
Berkaitan dengan laba, manajemen sering dihadapkan pada dua
keputusan :
a) memegang keputusan tentang apakah asset dan kewajiban
akan ditahan atau akan digunakan (misalnya penjualan asset
atau pembayaran utang)
b) operasi keputusan tentang bagaiamana menggunakan dan
membiayai operasi entitas.
Untuk mengevaluasi baik induk dan operasi keputusan manajer,
Edwards dan Bell menawarkan konsep keuntungan yang disebut
dengan keuntungan bisnis
1. laba operasi saat ini
2. penghematan biaya realisasi
Holding gains and losses
Memegang komposisi tertentu dari aktiva dan kewajiban adalah
salah satu cara manajemen untuk meningkatkan posisi pasar
perusahaan. Dalam akuntansi biaya historis, keuntungan dicatat
hanya pada saat asset dilepaskan. Oleh karena itu, menentukan
apakah kegiatan pengelolaan memang berhasil atau tidak adalah

hampir tidak mungkin kecuali untuk aktiva yang dibeli atau


dijual pada periode yang sama.
Why holding gains are a component of profit
Reusine berpendapat bahwa komponen laba likuidasi
berorientasi konsisten dengan informasi kebutuhan investor.
Investor khawatir dengan arus kas masa depan perusahaan.
Terutama dalam hal dividend an hasil penjualan sahamnya.
Argument Reusine menyiratkan bahwa arus keuntungan biaya
adalah indicator utama arus kas mas depan dan adanya
hubungan antara laba saat ini dan keuntungan ekonomi.
Keuntungan ekonomi adalah selisih antara nilai saat ini dari arus
kas yang diharapkan oleh perusahaan pada waktu tertentu, tidak
termasuk investasi tambahan oleh pemilik dan distribusi kepada
pemilik.
Keuntungan ekonomi dapat dibagi dalam dua bagian : arus kas
didistribusikan atau keuntungan yang diharapakan dan
keuntungan yang tidak terduga. Komponene ini di defenisikan
sebagai :
Laba yang diharapkan = tungkat pengembalian pasar x niali
awal ativa bersih
Laba tidak terduga = kenaikan sparadis atau penurunan nilai saat
ini dari aktiva bersih karena perubahan ekspektasi mengenai
arus kas masa depan.
Keuntungan yang diharapakan dalam mengukur perubahan arus
kas perusahaan dimasa depan tidak terbatas, sedangkan
keuntungan tak terduga mengukur perubahan arus kas karena
factor lingkungan yang tidak diperkirakan pada awal periode.
Holding gain termasuk komponen laba mencerminkan
pandangan model keuangan. Setiap jumlah akhir periode yang
melebihi jumlah yang diinvestasikan di awal periode, tidak
termasuk investasi tambahan dan distribusi kepada pemilik
adalah keuntungan atau laba. Oleh karena itu, holding gain
adalah bagian dari keuntungan. Laba investasi adalah jumlah

uang yang melebihi jumlah yang diinvestasikan (disesuaikan


dengan inflasi).
4. FINANCIAL CAPITAL VS PHYSICAL CAPITAL
Dalam sistem akuntansi nilai pasar, perhitungan laba bergantung
pada ukuran modal. Artinya, keuntungan lebih tepat
didefinisikan sebagai perubahan modal selama periode
pelaporan dan bukan sebagai alokasi biaya perolehan yang
ditentukan oleh banyak konvensi akuntansi. Dalam akuntansi
biaya saat ini, ada dua pandangan dasar dan bersaing tentang
apa yang merupakan modal awal dan akhir konsep keuangan
dan konsep fisik.
Dari sudut pandang praktis, perbedaan yang utama antara
konsep modal keuangan dan konsep modal fisik adalah apakah
ada atau tidak laba semu (rugi) / holding gain (loss) yang
dimasukkan dalam laporan laba. Secara kuantitatif, perbedaan
antara dua sudut pandang ini adalah bahwa laba semu (holding
gain) termasuk dalam keuntungan pada modal keuangan dan
tidak termasuk dalam keuntungan pada modal fisik.
Untuk
menggambarkan
perbedaan
keduanya
dalam
mempertimbangkan perusahaan yang mulai beroperasi dengan
kas $1.000 pada tanggal 1 Januari, perhitungan keuntungan
sebagai berikut :
Financial
Capital
Physical Capital
Pendapatan
dari
penjualan
(100
x
$18)
$1.800
$1.800
Biaya
penjualan
(100
x
$12)
(1.200)
(1.200)
Laba
operasi
berjalan
600
600
Holding
gain
(100
x
$2)
200
0
Profit
800
600
Dibayarkan
sebagai
deviden

800
600
Dalam Dukungan modal fisik
Para pendukung modal fisik berpendapat modal merupakan unit
fisik yang menunjukkan kemampuan operasi perusahaan.
Dimasukkannya holding gain sebagai profit didasarkan pada
argumen:
[if !supportLists] [endif]Holding gain merupakan
penghematan biaya
[if !supportLists] [endif]Holding gain mewakili peningkatan
arus kas dimasa depan dari aset yang bersangkutan
Samuel menentang dua argumen diatas dengan dua alasan :
[if !supportLists] [endif]Perubahan dalam biaya saat ini
harus menjadi penyesuaian capital maintanance
[if !supportLists] [endif]Penghematan biaya merupakan
keuntungan peluang yang dihasilkan dari mengambil suatu
tindakan sebagaimana mestinya
Fitur utama dari sistem kapasitas fisik
[if !supportLists] [endif]Capital Maintance
Sistem biaya saat ini didasarkan pada konsep entitas dalam
mempertahankan kemampuan perusahaan untuk terus
memberikan jumlah yang sama antara barang dan jasa terhadap
kemampuan operasinya. Jika tidak ada perubahan
teknologi/pemeliharaan modal mensyaratkan bahwa stok fisik
awal aktiva bersih dipertahankan. Hal ini dicapai dengan cara
mencocokkan penggunaan sumber daya dengan menggunakan
harga beli saat ini dan memastikan nilai beli umum dari item
tetap terjaga. Sistem ini didasarkan pada konsep ekonomi
analisis marjinal dalam faktor pasar. Kekuatan pasar seperti
perubahan permintaan dan pasokan, terus beroperasi untuk
mempengaruhi harga pasar. Perusahaan harus menyesuaikan
operasi untuk mengambil keuntungan dari perubahan terus
menerus dalam faktor pasar agar tetap kompetitif dan efisien.
Penilaian Priciple :
[if !supportLists] [endif]Non-moneter Item
Item moneter dan non moneter merupakan subjek untuk efek
dari resiko yang berbeda selama inflasi. Item moneter adalah

klaim ke sejumlah dollar yang tetap, secara nominal tidak


berubah selama inflasi harga. Sebaliknya, nilai non moneter
seperti tanah dan bangunan akan disesuaikan dengan kekuatan
pasar dalam nominal dollar.
Untuk tujuan neraca, aset non moneter harus dinilai dan
ditampilkan dengan biaya saat ini. Nilai yang diperoleh
mengacu pada :
[if !supportLists]1. [endif]Harga beli pasar saat ini
[if !supportLists]2. [endif]Indeks spesifik dimana harga pasar
tidak tersedia
[if !supportLists]3. [endif]Potensi pelayanan dari item identik
untuk digantikan atau aset khusus
Untuk depresi aset, nilai saat ini dikurangi akumulasi
penyusutan yang digunakan untuk menurunkan nilai aset
tersebut. Ketika aset non moneter disajikan kembali (biasanya
pada tanggal neraca), penyesuaian dibuat untuk rekening
cadangan biaya lancar pada bagian ekuitas dari neraca. Namun
ketika penurunan nilai permanen mengurangi kemampuan
operasi entitas, maka penyesuaian debit langsung dibuat ke
laporan laba rugi.
[if !supportLists] [endif]Item moneter dan loan capital
Aset moneter disajikan dalam jumlah dimana aset tersebut
awalnya dibawa ke account dan mewakili kerugian daya beli.
Kewajiban moneter dinyatakan sebesar jumlah yang diharapkan
akan dibayar dan memberikan keuntungan pada perusahaan jika
uang kehilangan daya belinya. Item moneter dipecah menjadi
dua komponen utama, yaitu :
[if !supportLists] [endif]Komponen Pertama
Didasarkan pada konsep entitas dan terdiri dari semua item
moneter yang bukan merupakan loan capital, ini terutama
hutang usaha dan debitur-uang tunai, pembayaran, dan bank
overdraft jangka pendek.
[if !supportLists] [endif]Sistem biaya operasi saat ini
Sistem biaya operasi saat ini didasarkan pada konsep entitas.
Semua sumber keuangan jangka panjang seperti pinjaman, surat
utang, dan obligasi serta kontribusi pemegang saham dan
cadangan yang dianggap merupakan modal dasar perusahaan.

[if !supportLists] [endif]Aset non moneter dibeli dan


dijual kembali di pasar yang sama
Saham dan komoditas berharga tertentu seperti emas, perak, dan
aset lainnya yang dimiliki sebagai aset spekulatif atau keuangan
yang dibawa dan dijual dipasar yang sama. Aset ini secara tidak
langsung menambah kemampuan operasi entitas. Aset ini juga
tidak dikonsumsi atau digunakan selama proses penjualan
barang dan jasa. Dalam kasus ini kemampuan operasi entitas
ditingkatka atau dikurangi dengan kemampuan reinvestasi aset.
Kemampuan ini tetap tidak berubah dalam periode ketika harga
pasar dari aset tertentu yang bergerak sejalam dengan inflasi
umum.
Argument for and againts Current Cost
[if !supportLists] [endif]Recognition Principle (Prinsip
Pengakuan)
Para pendukung akuntansi biaya historis berpendapat bahwa
akuntansi biaya saat ini meanggar konsep konservatisme bahwa
keuntungan hanya haruus diakui pada saat aset non moneter
tersebut dilepas. Hal ini berlaku untuk keuntungan yang belum
direalisasikan pada saat pandangan modal keuangan diambil
karena pandangan midal finansial mengakui holding gain yang
belum direalisasikan.
[if !supportLists] [endif]Objektivitas dari biaya saat ini
Mereka yang mendukung konsep biaya historis berpendapat
bahwa akuntansi biaya saat ini tidak memiliki objektivitas,
karena dalam kebanyakan kasus biaya saat ini tidak digunakan
berdasarkan transaksi yang sebenarnya dimana perusahaan
beroperasi.
[if !supportLists] [endif]Perubahan teknologi
Menurut Edward & Bell, laba operasional saait ini merupakan
indikasi bahwa perusahaan menciptakan kontribusi jangka
panjang positif terhadap ekonomi dari proses produksi yang
digunakan oleh perusahaan tersebut efektif. Namun, akuntansi
biaya saat ini dikritik karena mengabaikan kemajuan teknologi.

Jika operasi masa depan didasarkan pada teknik yang berbeda,


maka laba operasi saat ini tidak akan menjadi indikator valid
dari laba operasi masa depan. Contohnya : ketika sebuah traktor
besar dengan teknik yang paling bagus diciptakan, maka harga
dari semua traktor yang ada akan jatuh, hal ini mencerminkan
efisiensi sekarang relatif lebih rendah.
Kritik yang lebih spesifik
[if !supportLists] [endif]Advokat biaya historis
Para pendukung (advokat) akuntansi biaya historis menolak
akuntansi biaya saat ini karena melanggar prinsip realisasi
tradisional. Masalah terkait adalah subjektivitas dari
menentukan jumlah kenaikan harga.
[if !supportLists] [endif]Perbandingan hasil dengan biaya
historis
FASB mengumpulkan data pada semua subjek perusahaan untuk
Statement 33 tahun 1980 menjadi komposit yang mencerminkan
hasil rata-rata dari perusahaan. Hasil agregat diambil dari
laporan tahunan 846 perusahaan industri.
[if !supportLists] [endif]Advokat exit price
Teori exit price berpendapat bahwa biaya menyiratkan
opportunity cost. Dalam hampir semua kasus, pengorbanan saat
ini yang dilakukan oleh perusahaan adalah lebih menjual aset
daripada menggunakannya, tetapi tidak untuk membelinya
karena perusahaan telah memilikinya. Oleh karena itu biaya saat
ini, hanya untuk membeli item, bukanlah jumlah yang relevan,
inilah yang disebut exit price atau biaya realisasi uang
merupakan biaya peluang (opportunity cost).
Pendukung exit price bersikeras bahwa akuntansi biaya saat ini
memerlukan masalah matematis, karena model dianjurkan untuk
praktik melibatkan berbagai metode pengukuran. Chamber
berpendapat, agar aditif, angka harus dari sifat yang sama atau
dari domain yang sama. Chambers juga menyatakan bahwa
gagasan nilai bagi bisnis menghadapi sejumlah alasan lain untuk
nilai. Aset bernilai bagi bisnis untuk :
[if !supportLists] [endif]Penggunanaan yang dapat dibuat
oleh bisnis

[if !supportLists] [endif]Pinjaman yang dapat didasarkan


pada aset
[if !supportLists] [endif]Uang tunai yang dapat mereka bawa
[if !supportLists] [endif]Hedging potensial dalam
menghadapi inflasi pada kasus non-moneter aset
Pembela (advokat) akuntansi exit price percaya bahwa informasi
biaya saat ini, secara umum tidak relevan dengan sebagian besar
keputusan investasi. Sterling menganggap bahwa pandangan
modal fisik bermakna jika 4 kondisi berikut terpenuhi :
[if !supportLists] [endif]Terus menggunakan unit-unit yang
identik
[if !supportLists] [endif]Menghadapi biaya yang terus
meningkat
[if !supportLists] [endif]Membeli dan menjual pada pasar
yang berbeda
[if !supportLists] [endif]Apakah sepenuhnya diinvestasikan
dalam unit fisik atau tidak
Jika salah satu dari kondisi ini tidak terpenuhi, masalah
pengukuran serius dihadapi. Hal ini membawa kita untuk
mempertimbangkan exit price.
5. EXIT PRICE ACCOUNTING
Pendapatan dan Modal
Exit price accounting merupakan sistem akuntansi yang
menggunakan harga jual pasar untuk mengukur posisi keuangan
perusahaan dan kinerja keuangan.
Memiliki dua keberangkatan utama dari biaya historis
konvensional:
- Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur
perubahan harga jual pasar khusus untuk aktiva dan mereka
dimasukkan dalam pendapatan sebagai keuntungan yang belum
direalisasi.
- Perubahan daya beli umum yang dipertimbangkan ketika
mengukur modal keuangan dan hasil usaha.
Aset di neraca disajikan kembali sebesar nilai keluar (harga jual)
sehingga mereka mewakili 'nilai pasar wajar' perusahaan dalam
likuidasi tertib, yaitu tidak dalam situasi 'fire-sale'. Laporan laba

rugi merupakan keuntungan (kerugian) dari operasi serta


disesuaikan dengan inflasi keuntungan dari memegang aset.
Oleh karena itu, laba diukur berdasarkan konsep yang
komprehensif yang mengukur perubahan nyata total nilai dari
semua elemen yang diakui dan mewakili surplus bersih
akuntansi.
Tujuan dari Akuntansi :
[if !supportLists] [endif]Adaptif pengambilan keputusan
Chambers melihat bahwa perusahaan sebagai suatu entitas
bisnis yang adaptif yang terlibat dalam membeli dan menjual
barang dan jasa. Gagasan perilaku adaptif menyiratkan upaya
terus menerus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
bisnis yang kompetitif demi kelangsungan usaha. Untuk
melanjutkan bisnis, perusahaan harus mampu terlibat dalam
transaksi pasar dan diungkapkan dalan laporan posisi keuangan.
Dalam pasar, nilai moneter aset dan kewajiban dapat ditentukan
secara objektif dengan mengacu pada harga pasar, yaitu harga
beli dan harga jual.
Ketika perusahaan membeli aktiva tidak lancar, ia akan
mengubah kemampuannya untuk beradaptasi. Jika aset tersebut
dibeli untuk kas, penurunan saldo kas perusahaan berkurang
kebebasannya untuk lay out kas untuk investasi lainnya. Jika
aset tersebut dibeli secara kredit, hal ini mengurangi
kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit lebih lanjut.
Argumen untuk akuntansi Exit Price
[if !supportLists] [endif]Memberikan informasi yang
berguna
Perusahaan bisnis terutama yang dimiliki oleh orang atau mitra
kelompok kecil. Akuntan yang menyiapkan laporan keuangan
memiliki kewajiban untuk hanya pada dua pihak yang
berkepentingan : pemilik, yang mengelola bisnis dan
mengetahui semua rincian, kreditur, yang tertarik terutama
dalam kemampuan pemilik untuk membayar rekening atau
pinjaman saat jatuh tempo. Solusi ideal dipandang akuntan
untuk melaporkan semua keuntungan dan kerugian nilai yang
ditentukan dalam pasar kompetitif. Namun tidak semua aset

memiliki pasar yang siap.


MacNel menyarankan kompromi yang bisa diterapkan harus
dinilai :
[if !supportLists] [endif]Efek aset pada harga pasar
[if !supportLists] [endif]Non-marketable reproducible aset
pada biaya penggantian
[if !supportLists] [endif]Occasional non-marketbale, nonreproducible aset pada biaya historis
Laba harus mencakup semua keuntungan yang diakui dan tidak
diakui, dan rugi sesuai dengan prinsip surplus bersih.
[if !supportLists] [endif]Informasi Relevan yang dapat
diandalkan
Untuk menjadi relevan, informasi harus berguna dalam mode
keputusan pengguna laporan akuntansi. Model keputusan
memungkinkan pengguna untuk menentukan tindakan dari
beberapa alternatif tindakan. Jika tidak ada kendala, informasi
dapat dikumpulkan dan relevan untuk setiap pengguna. Namun
kendalanya adalah dalam memilih model yang tepat untuk
memprediksi konsekuensi dari program alternatif yang tersedia.
[if !supportLists] [endif]Aditivitas
Chombers mempertimbangkan aditivitas menjadi faktor kunci
dalam mendukung akuntansi. Jika kita memebrikan nilai yang
berbeda dengan karakteristik yang relatif kecil dari fakta dan
menggunakan skala pengukura relatif kecil, maka tidak ada arti
tertentu atau komersial dapat dideduksi yang tidak dapat secara
logis ditambahkan bersama. Contoh : kita tidak bisa menilai
kewajiban sebesar harga perolehan (surat hutang), beberapa aset
sebesar biaya penggantian (persediaan) yang lainnya sebesar
nilai saat ini (sewa aset).
[if !supportLists] [endif]Alokasi
Thomas mengeluhkan kenyataan bahwa sistem biaya akuntansi
sangat tergantung pada alokasi biaya untuk penilaian aset dan
penentuan laba. Dia berpendapat bahwa fitur positif akuntansi
exit price adalah bahwa laporan keuangan bebas alokasi.
Laporan keuangan tidak dapat melaporkan perubahan dalam
jumlah yang dialokasikan, tapi melaporkan arus masuk aktiva
dan perubahan nilai-nilai keluar dari aset perusahaan dan

kewajiban dalam suatu periode tertentu.


[if !supportLists] [endif]Kenyataan/realitas
Akuntansi exit-price melibatkan referensi pada angka yang
mengacu pada harga pasar saat ini yang sebenarnya. Penyusuran
tidak didefinisikan dengan cara konvensional, namun dalam arti
ekonom penurunan harga pasar. Penyusutan tidak mungkin
terjadi dalam bebrapa tahun jika harga naik atau tetap konstan.
Jika tidak ada nilai realisasi yang dapat dikaitkan dengan item,
maka item tersebut akan memiliki saldo nol.
[if !supportLists] [endif]Objektivitas
Hal ini sering dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidak
objektif. Namun, beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa
harga pasar relatif lebih objektif daripada kebanyakan. Parker
melakukan studi penelitian tentang perbandingan relatif dan
objektivitas untuk nilai keluar dan jumlah biaya historis tercatat.
Objektivitas didefinisikan sebagai konsensus di antara penilai.
Komparatif didefinisikan sebagai sebuah konsensus dalam
pengukuran.
[if !supportLists] [endif]Ukuran risiko
Harga keluar dan perubahan harga keluar juga bisa menjadi
indikasi risiko keuangan pembelian aset. Jika harga keluar
meningkat secara drastis, biaya peluang meningkat kembali dan
harus dioperasikan dengan lebih efisien.
Untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi posisi risiko dan kinerja dalam mengelola risiko
keuangan yang signifikan rancangan standar akan
membutuhkan:
1. deskripsi dari setiap risiko keuangan yang signifikan
terhadap tujuan perusahaan dan kebijakan untuk mengelola
risiko tersebut.
2. informasi tentang dampak risiko tersebut terhadap laporan
posisi keuangan (neraca) dan laporan kinerja keuangan.
3. Informasi mengenai metode dan asumsi utama yang
digunakan untuk memperkirakan nilai wajar instrumen
keuangan.

Argumen yang menentang Exit-price Accounting


[if !supportLists] [endif]Konsep laba
Argumen versus harga keluar akuntansi harus mampu mengukur
peristiwa masa lalu, peristiwa peristiwa yang benar benar
terjadi, daripada peristiwa yang mungkin terjadi jika perusahaan
melakukan sesuatu yang lain dari apa yang direncanakan
semula.
[if !supportLists] [endif]Aditivitas
Nilai realisasi untuk sebuah aset yang harus dijual segera
mungkin dalam likuidasi memaksa sangat menyimpang dalam
likuidasi dan bertahap teratur. Jika, pada kenyataannya,
antisipasi tidak dapat dihindari dalam setara kas saat ini, maka
model harga keluar sendiri melanggar prinsip eksklusi
perhitungan antisipatif.
[if !supportLists] [endif]Penilaian kewajiban
Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif
bentuk modal dan harus dinyatakan sebesar nilai nominal, bukan
di nilai pasar. ini telah membuat sebagian untuk mengisi
Chambers dengan inkonsistensi pengobatan, karena obligasi
sebagai aktiva harus dinyatakan sebesar nilai pasar. dalam
pertahanan, Chambers menyatakan bahwa pada waktu tertentu,
terlepas dari harga di pasar, perusahaan berutang pemegang
obligasi hanya jumlah kontrak obligasi, karena itu adalah jumlah
kontrak yang relevan dalam menilai posisi keuangan saat ini.
[if !supportLists] [endif]Biaya saat ini atau exit price
Pertanyaan yang sangat penting dalam memutuskan apakah
akan menggunakan biaya saat ini
Ditahap mana dari siklus operasi harga keluar harus
mendominasi penilaian aset?
[if !supportLists] [endif]Menggunakan exit-price
menyebabkan revolusi anomali pada akusisi karena segera
setelah nilai pembelian jatuh sehingga kurang dari biaya akuisisi
[if !supportLists] [endif]Menggunakan exit price
menyiratkan pendeketan jangka pendek untuk operasi bisnis

karena salah satu yang tertarik dalam disposisi dan nilai


likuidasi
[if !supportLists] [endif]Menggunakan exit-price untuk
persediaan barang jadi mengarah pada antisipasi laba usaha
sebelum titik penjualan karena persediaan tersebut lebih dari
biaya saat ini
6. Value In Use Versus Value In Exchange
Adam smith adalah orang pertama yang membuat perbedaan
antara nilai pakai dan nilai tukar. Solomons menyatakan bahwa
nilai kepada pemilik atau perusahaan adalah perspektif yang
relevan. Staubus menunjukkan bahwa sejumlah faktor yang
umum untuk setiap sudut pandang :
[if !supportLists][endif]Pegamatan up to date tentang harga
pasar lebih relevan untuk pengambilan keputusan keuangan
[if !supportLists][endif]Keandalan yang dibutuhkan oleh
sistem pengukuran yaitu penilaian tidak bergantung pada alokasi
subjektif
[if !supportLists][endif]Aditivitas (pengukuran) dari
fenomena ekonomi yang dibuat dalam unit yang sama,
disesuaikan dengan pergerakan inflasi dan harga

Barton menyatakan bahwa pasar liqid ada gesekan antara entry


(CCA) dan exit price(EXA) dan output akuntasi yang
mirip,namun ketika harga bervariasi secara significan kedua
sistem yang diperlukan untuk memberikan informasi yang
penting tentag nilai akai dan nlai tukar ,karena biaya
pemeliharaan sistem akutansi keuangan dapat menjadi
masalah ,pilihan dapat dibuat pada sistem yang lebih hemat
biaya untuk jangka waktu yang pendek dan panjang . barton
masih memandang sistem akuntasi sebagai pelengkap bulan
pengganti . bentuk ilustrasi aturan keputsan yang menggunakan
kembali akuntasi (CCE dan CCA) dalam hubungganya dengan
persyaratan NPU:
Jika CCA>EXA dan CCA>NPU, maka aset memiliki nilai
disaat digunakan memelihara operasi yang berjalan
Jika EXA>CCA.dan CCA>NPU,kemudian melikuidasi aset saat

ini digunakan , terus beradaptasi aset investasi alternatif lainnya


Jika EXA>CCA ,dan CCA<NPU.kemudian melikuidasi dan
menghentikan semua operasi
7. A global perspective and international finnacial reporting
Varian dari biaya saat ini dan akuntasi tingkat harga telah
diterapkan dan diadopsi diberbagai negara
[if !supportLists]o [endif]Current cosy in united state
[if !supportLists] [endif]Tahun 1976,SEC mengubah peraturan
3-17 dari regulasi SX untuk mengharuskan pergantian data
biaya diungkapkan dalam laporan keuangan 10-k yang diajukan
oleh perusahaan dengan persedian dan aktiva produktif sebesar
>45$100 juta dan merupakan .10%dari total aset (ASR)190
[if !supportLists] [endif]Tahun 1979 ,FASB mendapat ASK
190 dan mengeluarkan penyataan 33 memerlukan
pengungkapan tambahan rekening infasi umum sisesuaikan dan
data biaya saat ini
[if !supportLists] [endif]FASB ragu ragu untuk mendukung
pandangan modal finansial atau fisik
[if !supportLists] [endif]Pernyataan 33 dimaksudkan untuk
dijadikan percobaan 5 tahun
[if !supportLists] [endif]November 1984 melalui persyarataan
82 ,FASB menghilangkan persyaratan untuk melaporkan
[if !supportLists]o [endif]Curent cost in Australia
[if !supportLists] [endif]Oktober 1976,profesi akuntan
mengeluarkan DPS ,statement of frausional accounting standars
(PAS) current cost accounting
[if !supportLists] [endif]Agustus 1978 mengubah PAS 1
[if !supportLists] [endif]November 1983.diterbitkan
statementof accounting prctice (SAP)1,curent cost accounting
karena banyaknya kritik tentang kurangnya efek material oleh
standar praktif sementara . SAP 1 menggajukan semua entitas
untuk menyajikan laporan biaya akuntan saar ini laporan
konvensional
[if !supportLists]o [endif]International accounting standars

and current cost


[if !supportLists] [endif]Tanggal 15 juli 2004 ,AASB
mengadopsi standar akuntansi internasional untuk semua entitas
pelaporan dan mempersiapkan tuuan umum laporan keuangan
seteah 1 januari 2005
[if !supportLists] [endif]Di eropa mengadopsi standar IASB
dalam pengukuran nilai wajar dan beberapa GAAP
[if !supportLists] [endif]Ias 39/aasb 139 instrumen keuangan
mendefinisikan nilai wajar sebagai jumlah dimana suatu aset
dapat dipertukarkan, kewajiban diselesaikan antara pihak yang
memiliki pengetahuan yang sama pada arms lenght
frasnscastion
Meskipun nilai wajar diterima sebagai harga transaksi pasar,
difenisi biaya trasaksi tidak koefesien dan harga transaksi tidak
diterapkan secara konsisten dalam IFRS.
Dengan demikian nilai wjar dapat bervariasi secara sebtansional
dari model baiaya untuk menjual melalui model penilaian
dskonto arus kas aau opsi harga
How is historical applied?
Harga perolehan aset dalam akuntansi tidak hanya harga faktur ,
tetapi meliputi semua biaya yang dikeluarkan hingga aset
tersebut dapat beroperasi dan digunakan . ada banyak item yang
dimasukkan dalam biaya aset tersebut . contoh ayat 10 IAS 102
persedian 2/AASB biaya persedian terdiri dari semua biaya
pemebelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul unutk
membawa persedian ke lokasi dan kondisinya sekarang .
Dalam demikian dalam akuntansi biaya historis dasar utama
untuk persedian mengukur pada tanggal perolehan biaya.
Dalam praktiknya, terdapat variasi dalam penerapan prosedur,
seperti aturan kieso dan weygdant menetapkan ongkos agkot
sebagai biaya persediaan, tetapi dalam praktiknya beberapa
perusahaan tidak memasukkanya.
Untuk tujuan perpajakan , kantor pajak australia memperlukan

dimasukkanya biaya tidak langsung dalam menghitung


persedian. Penghasilan hukum pajak tidak memiliki relevansi
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, namun dalam
praktiknya demi kenyamanan ,banyak perusahaan menetapkan
prosedur yang sama untuk kedua undang-undang pajak dan
pelaporan eksternal.
IAS 30/AASB 130 aset tidak berwujud mengharuskan semu
pembiayaan dan pengembangan yang akan dibebankan pada
saat terjadinya, kecuali biaya penggembangan dimana semua
hal-hal tertentu dapat ditunjukkan dalam entitas.
8. ISSUES FOR AUDITORS
auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan sesuai pada
penyajian secara wajar dan kepatuhan tehadap laporan
keuangan. Berbagai resiko audit muncul dengan model
pengukuran campuran. Beberapa resiko ini ditangani oleh
auditor dengan mendapatkan penilaian ahli independen dan
lainnya dengan menguji asumsi dasar untuk manajemen dan
input data ke model penilaian. Risiko dari salah saji yang lebih
tinggi dalam kondisi tertentu, seperti dalam keterlibatan pihak
terkait.

Anda mungkin juga menyukai