STOMATITIS
A. Pengertian
Sariawan atau stomatitis aftosa merupakan kelainan yang terjadi pada selaput
lendir di dalam mulut. Kelainan tersebut berupa luka yang berbentuk bercak
berwarna putih kekuningan dengan permukaan cenderung cekung.
Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, yang
biasanya melibatkan pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan dan bagian atas atau
bawah mulut. Kata stomatitis secara harfiah berarti radang pada mulut. Radang
ini bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi dalam mulut itu sendiri, seperti kesehatan
mulut yang buruk, gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik, atau akibat luka
bakar mulut karena makanan atau minuman panas atau kondisi-kondisi yang
mengenali seluruh tubuh, seperti pengobatan, reaksi alergi, terapi radiasi atau
infeksi.
Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang nyeri, terkait dengan
eritematosa (kemerahan), pembengkakan, dan terkadang perdarahan pada daerah
yang terkena. Napas tidak sedap (halitosis) juga bisa menyertai kondisi. Stomatitis
mengenai semua kelompok usia, dari bayi sampai orang tua.
Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang
terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah
parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa
saja, termasuk bayi yang masih berusia 6 - 24 bulan.
B. Penyebab Stomatitis
1.
Infeksi Virus
Timbulnya sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus adalah karena beberapa
bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk kasus-kasus khusus seperti yang
menyebabkan demam pada herpes, kelenjar, dan penyakit lain yang berhubungan
dengan mulut. Penyakit sistemik yang biasanya menimbulkan gejala klinis
Infeksi bakteri
Bakteri penyebab sariawan sangat mudah masuk melalui makanan dan minuman
yang biasa dikonsumsi. Sariawan yang disebabkan oleh infeksi bakteri biasanya
terjadi saat seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang
disebabkan oleh bakteri. Jika tidak sering membersihkan rongga mulut secara
teratur bakteri akan mudah berkembang biak di dalam mulut. Biasanya bakteri
akan menempel di rongga mulut, kemudian akan menyebabkan peradangan.
Serangan Jamur.
Sariawan jenis ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan
penggunaan antibiotik dosis tinggi.
2.
1.
Stomatitis Primer
Recurrent Aphtouch Stomatitis (RAS), merupakan ulcer yang terjadi berulang.
Bentuknya 2 5 mm, awal lesi kecil, dan berwarna kemerahan. Akan sembuh 2
minggu tanpa luka parut.
Vincents Stomatitis, stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya
tahan tubuh menurun. Etiologinya, bakteri normal yang ada pada mulut, yaitu
bakteri flora. Bentuk stomatitis ini erythem, ulcer dan nekrosis pada ginggival.
Traumatik Ulcer, stomatitis yang ditemukan karena trauma. Bentuknya lesi lebih
jelas, dan nyeri tidak hebat.
2.
Stadium Ulcerasi, pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengahtengahnya, batas sisinya merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1 16 hari.
Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1 5 minggu.
Gambaran klinis dari stomatitis
Sifat tersebar
Batasnya jelas
Tepi merah
Lesi dangkal
Staphylococcus aureus
Bakteri ini merupakan bakteri pathogen utama pada manusia dapat
menginfeksi jaringan atau alat tubuh lain yang menyebabkan timbulnya penyakit
dengan tanda-tanda yang khas seperti nekrosis, peradangan dan pembentukan
abses dan stomatitis. Kuman ini juga dapat menyebabkan terjadinya septikemia,
endokarditis, abses serebri, sepsis purpuralis, dan pneumonia.
Kebanyakan infeksi yang berasal dari rongga mulut bersifat campuran
(polimikrobal), biasanya terdiri dari dua kelompok mikroorganisme atau lebih.
Karena flora normal dalam mulut terdiri dari kuman Gram-positif dan aerob serta
anaerob gram-negatif maka yang menyebakan infeksi tentu saja kuman tersebut.
Apabila mikroba anaerob terlibat dalam suatu infeksi polimikrobial atau
campuran, pengaruh dari organisme lain akan meningkat. Mikroba anaerob
cenderung menghambat fagositosis aerob, padahal aerob mengkonsumsi oksigen
sehingga mendukung pertumbuhan mikroorganisme anaerob. Secara umum
biasanya diasumsikan bahwa infeksi mulut disebabkan oleh Streptococcus dan
Staphylococcus. Serta mikroorganisme gram negatif yang terbentuk batang dan
anaerob.
Perubahan pada mikrobiota oral dapat menyebabkan beberapa alasan. Seorang
dengan penyakit periodontal menunjukkan kemungkinan terdapatnya bakteri
oportunistik ini dalam rongga mulut. Penggunaan antibiotik pada penyakit
periodontal
atau
penyakit
infeksi
lainnya
menyebabkan
kecenderungan
Candida albicans
Candida albicans adalah jamur penyebab keputihan dan sariawan pada
manusia. Candida albicans, yakni fungi serupa ragi yang umumnya ditemukan
dalam mulut, usus, saluran genital dan kerongkongan. Candida albicans yang
berada dalam mulut inilah yang bertanggungjawab atas munculnya sariawan. Cara
mengatasinya dengan mengkonsumsi antibiotic dosis sepat. Sementara itu,
pencegahan bisa dilakukan dengan memperbaiki pola konsumsi. Hindari makanan
yang mengandung susu, cuka, alkohol, acar, selai, sayuran dalam kaleng, dan
lainnya.
3.
4.
Bacillus
Bacillus sp merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh
pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi),
mampu mendegradasi Xylandan karbohidrat. Bacillus sp mampu tumbuh pada
suhu lebih dari 50 oC dan suhu kurang dari 5 oC, mampu bertahan terhadap
pasteurisasi, mampu tumbuh pada konsentrasi garam tinggi (>10%), mampu
menghasilkan spora dan mempunyai daya proteolitik yang tinggi dibandingkan
mikroba lainnya. Bacillus merupakan bakteri yang bersifat aerob obligat atau
fakultatif, dan positif terhadap uji enzim katalase.
Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang
hidup bebas atau bersifat patogen juga terdapat ditemukan pada infeksi oral
seperti stomatitis. Beberapa spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler
seperti protease, lipase, amilase, dan selulase.
5.
Neisseria gonorrhoaea
Neisserriae gonorrhoeae termasuk dalam spesies Neisseria yang merupakan
cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Bakteri ini patogen pada manusia
dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada
gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida,
memiliki plasmid. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk tumbuhnya perlu
media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan terhadap kepanasan dan
kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di luar host-nya. Neisseria
gonorrhoaea dapat menyebabkan stomatitis primer, parotitis atau pharyngitis,
terjadi karena terjadi kontak antara mulut dengan alat genital atau via jari tangan.
6.
Streptococcus sanguinis
7.
Helicobacter pylori
Helicobacter pylori termasuk bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bertahan
hidup, namun kadar oksigen yang dibutuhkan lebih rendah dari kadar oksigen
yang ada di atmosfer. Helicobacter pylori adalah bakteri gram. Setiap bakteri
Helicobacter pylori memiliki ukuran panjang 3 mikrometer dengan diameter yang
berukuran setengah mikrometer. Banyak ditemukan di dalam antrum pilorus,
bagian yang memisahkan lambung dari duodenum tetapi juga termasuk bakteri
yang menyebabkan stomatitis.
Faktor-faktor local, seperti peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik atau
Sariawan akibat masalah sistemik, seperti AIDS, leukemia dan anemia diobati
luka terbuka.
Beberapa obat yang dioleskan pada sariawan juga bisa melindungi dari iritasi, di
antaranya obat-obatan orabase.
Berkumur dengan air hangat atau obat kumur yang bersifat antimikroba juga
dapat dilakukan untuk menghindarkan dari infeksi, jamur, virus dan bakteri yang
menyebabkan sariawan sehingga proses penyembuhannya pun akan lebih cepat.
Khusus untuk jenis sariawan yang berukuran besar, biasanya diobati dengan
cara mengaplikasikan obat-obatan steroid. Obat-obatan ini dapat mempercepat
proses penyembuhan dan mencegah luka sariawan (lesi) agar tidak bertambah
besar.
Stomatitis Primer
Vincents Stomatitis, stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya
tahan tubuh menurun.
Traumatik ulcer, karena trauma bentuknya lesi lebih jelas dan nyeri tidak hebat.
2.
Stomatitis Sekunder, terjadi akibat infeksi oleh virus atau bakteri ketika host
(inang) resisten baik lokal maupun sistemik.
Gambaran klinis dari stomatitis
Sifat tersebar
Batasnya jelas
Tepi merah
Lesi dangkal
albicans,
Herpex
Simplex
Virus
(HSV),
Bacillus,
Neisseria
Jika aktor-faktor local, seperti peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik
Jika sariawan akibat masalah sistemik, seperti AIDS, leukemia dan anemia
II.
E. GLOSSITIS
glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang
ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan
daerah kemerahan yang mengkilat.
Glositis adalah suatu keradangan pada lidah. Glossitis bisa bisa terjadi akut atau
kronis. Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau
merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah.
Biasanya kondisi ini bisa menyerang pada semua tingkatan usia. Tetapi
nampaknya kelainan ini sering menyerang pada laki- laki dibandingkan pada
wanita.
Terdapat beberapa penyabab dari glossitis ini, bisa lokal maupun sistemik. Bakteri
dan infeksi virus dapat merupakan penyebab lokal dari glossitis. Trauma atau
iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar,gigi atau peralatan gigi merupakan
penyebab lokal yang lain. Iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan
yang pedas ataupun makan yang berbumbu dapat juga menciptakan kondisi
glossitis ini,Suatu reaksi alergi dari pasta gigi,obat kumur dan bahan bahan lain
yang diletakkan di dalam mulut merupakan salah satu penyebab lokal.
Glossitis sistemik merupakan hasil dari kelainan nutrisi, penyakit kulit dan infeksi
sistemik.Seseorang dengan kekurangan gizi atau malnutrisi atau kurangnya
asupan
vitamin
dalam
dietnya
juga
menyebablkana
glossitis
ini
dan tidak ada kemajuan setelah dilakukan perawatan, maka perlu dilakukan
biopsi. Pada beberapa kasus, glositis akan menyembuh pada pasien dengan rawat
jalan.
Kadangkala rawat inap diperlukan bila pembengkakan pada lidah ini membesar
dan menghalangi jalannya udara yang kita hisap.
ETIOLOGI
Glosstitis biasanya dapat disebabkan oleh
PENATALAKSANAAN
Perawatan dari glosotis ini tergantung dari kasusnya. Antibiotics dipergunakan
bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi besi,
maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang
merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini. Pembengkakan dan rasa tidak
nyaman di mulut dilakukan pemberian obat obatan yang diberikan secara oral.
Obat kumur yaitu campuran setengah teh baking soda dan dicampur dengan air
hangat akan membantu keadaan ini..Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa
diberikan kortokosteroid. Diet cair nampaknya harus diberikan pada seseorang
dengan glossitis ini.
DAFTAR PUSTAKA
--------. 2013. Bakteriologi Rongga Mulut, (Online), (http://hedisasrawan.blogspot.com,
diakses 22 september 2015)
--------.
2012.
Peranan
Bakteri
Pada
Penyakit
Stomatitis,
(Online),