Anda di halaman 1dari 15

I.

STOMATITIS
A. Pengertian
Sariawan atau stomatitis aftosa merupakan kelainan yang terjadi pada selaput
lendir di dalam mulut. Kelainan tersebut berupa luka yang berbentuk bercak
berwarna putih kekuningan dengan permukaan cenderung cekung.
Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, yang
biasanya melibatkan pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan dan bagian atas atau
bawah mulut. Kata stomatitis secara harfiah berarti radang pada mulut. Radang
ini bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi dalam mulut itu sendiri, seperti kesehatan
mulut yang buruk, gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik, atau akibat luka
bakar mulut karena makanan atau minuman panas atau kondisi-kondisi yang
mengenali seluruh tubuh, seperti pengobatan, reaksi alergi, terapi radiasi atau
infeksi.
Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang nyeri, terkait dengan
eritematosa (kemerahan), pembengkakan, dan terkadang perdarahan pada daerah
yang terkena. Napas tidak sedap (halitosis) juga bisa menyertai kondisi. Stomatitis
mengenai semua kelompok usia, dari bayi sampai orang tua.
Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang
terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah
parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa
saja, termasuk bayi yang masih berusia 6 - 24 bulan.
B. Penyebab Stomatitis
1.

Adanya bakteri, virus dan jamur penyebab sariawan

Infeksi Virus
Timbulnya sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus adalah karena beberapa
bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk kasus-kasus khusus seperti yang
menyebabkan demam pada herpes, kelenjar, dan penyakit lain yang berhubungan
dengan mulut. Penyakit sistemik yang biasanya menimbulkan gejala klinis

stomatitis antara lain infeksi herpetic, gonorrhea, measles, leukemia, HIV/AIDS,


kekurangan vitamin C dan lainnya.

Infeksi bakteri
Bakteri penyebab sariawan sangat mudah masuk melalui makanan dan minuman
yang biasa dikonsumsi. Sariawan yang disebabkan oleh infeksi bakteri biasanya
terjadi saat seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang
disebabkan oleh bakteri. Jika tidak sering membersihkan rongga mulut secara
teratur bakteri akan mudah berkembang biak di dalam mulut. Biasanya bakteri
akan menempel di rongga mulut, kemudian akan menyebabkan peradangan.

Serangan Jamur.
Sariawan jenis ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan
penggunaan antibiotik dosis tinggi.

2.

Kurangnya asupan nutrisi


Asupan nutrisi berupa Vitamin C, Vitamin B12, dan zat besi sangat penting. Jika
kekurangan maka akan memacu timbulnya sariawan disertai juga dengan bibir
pecah-pecah atau gusi yang mudah berdarah. Sehingga diperlukan asupan nutrisi
yang baik setiap hari untuk mencegah terjadinya sariawan.

3. Terganggunya imunitas tubuh


Terganggunya imunitas seperti ketika seseorang lambungnya panas, akan
muncul sariawan di lapisan lendir mulut yang disertai dengan nafas panas dan
berbau tidak sedap. Seringkali dijumpai pula gejala tenggorokan terasa kering.
Kebanyakan orang awam menyebut kondisi ini panas dalam.
4.

Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi) .

5. Alergi terhadap makanan (seperti cabai dan nanas)


6.

Penyebab eksternal lain


Penyebab lain yang paling umum adalah luka yang ditimbulkan akibat tergigit
atau gigi yang miring bisa secara terus menerus mengiritasi struktur-struktur oral,
pemasangan gigi palsu atau kawat gigi. Selain itu kondisi psikologi seseorang
seperti stress juga bisa memperngaruhi timbulnya sariawan.
C. Klasifikasi Stomatitis

1.

Stomatitis Primer
Recurrent Aphtouch Stomatitis (RAS), merupakan ulcer yang terjadi berulang.
Bentuknya 2 5 mm, awal lesi kecil, dan berwarna kemerahan. Akan sembuh 2
minggu tanpa luka parut.

Herpes Simplek Stomatitis, stomatitis yang disebabkan oleh virus. Bentuknya


menyerupai vesikel.

Vincents Stomatitis, stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya
tahan tubuh menurun. Etiologinya, bakteri normal yang ada pada mulut, yaitu
bakteri flora. Bentuk stomatitis ini erythem, ulcer dan nekrosis pada ginggival.

Traumatik Ulcer, stomatitis yang ditemukan karena trauma. Bentuknya lesi lebih
jelas, dan nyeri tidak hebat.

2.

Stomatitis Sekunder, merupakan stomatitis yang secara umum terjadi akibat


infeksi oleh virus atau bakteri ketika host (inang) resisten baik lokal maupun
sistemik.
D. Manifestasi Klinis

Masa prodromal atau penyakit 1 24 jam, hipersensitive dan perasaan seperti


terbakar

Stadium Pre Ulcerasi, adanya udema / pembengkangkan setempat dengan


terbentuknya makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 hari

Stadium Ulcerasi, pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengahtengahnya, batas sisinya merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1 16 hari.
Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1 5 minggu.
Gambaran klinis dari stomatitis

Lesi bersifat ulcerasi

Bentuk oval / bulat

Sifat tersebar

Batasnya jelas

Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)

Tepi merah

Lesi dangkal

Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut

E. Mikrobiologi Penyebab Terjadinya Stomatitis


Pada sebagian kasus stomatitis disebabkan oleh mikroorganisme berupa
bakteri, jamur dan virus yang mengiritasi jaringan rongga mulut sehingga
terjadinya sariawan. Begitu juga dengan penggunaan antibiotik berkepanjangan
pada penyakit tertentu dapat mengganggu flora mulut, menciptakan suatu
lingkungan favorit buat jamur untuk berkembang yang dapat bereksaserbasi oleh
terapi steroid secara bersamaan. Sekitar 70 % infeksi oral seperti stomatitis
disebabkan oleh Candida Albicans dan jamur lainnya, 20 % disusun oleh Herpex
Simplex Virus (HSV) dan sisanya disusun oleh bakteri Bacillus gram negatif.
Pada pasien dengan keganasan hematologik, 50 % infeksi oral akibat bakteri
Candida Albicans, 25 % akibat HSV, dan 15 % oleh bakteri Bacillus gram negatif.
Dan termasuk juga bakteri Staphylococcus aureus. HSV merupakan gejala paling
umum pada infeksi oral vital.
Stomatitis dapat berkomplikasi dengan infeksi pada pasien dengan sistim imun
yang menurun. Tidak hanya mulut itu sendiri yang dapat terinfeksi, tetapi
hilangnya epitel oral sebagai suatu protektif barrier terjadi pada infeksi lokal dan
menghasilkan jalan masuk bagi mikroorganisme pada sirkulasi sistemik. Ketika
ketahanan mukosa terganggu, infeksi lokal dan sistemik dapat dihasilkan oleh
indigenous flora seperti mikroorganisme nosokomial dan oportunistik. Ketika
jumlah netrofil menurun sampai 1000/kubik/mm, insiden dan keparahan infeksi
semakin meningkat beresiko tinggi buat perkembangan komplikasi infeksi yang
serius. Beberapa jenis mikroorganisme yang berperan terhadap terbentuknya
sariawan antara lain :
1.

Staphylococcus aureus
Bakteri ini merupakan bakteri pathogen utama pada manusia dapat
menginfeksi jaringan atau alat tubuh lain yang menyebabkan timbulnya penyakit
dengan tanda-tanda yang khas seperti nekrosis, peradangan dan pembentukan
abses dan stomatitis. Kuman ini juga dapat menyebabkan terjadinya septikemia,
endokarditis, abses serebri, sepsis purpuralis, dan pneumonia.
Kebanyakan infeksi yang berasal dari rongga mulut bersifat campuran
(polimikrobal), biasanya terdiri dari dua kelompok mikroorganisme atau lebih.
Karena flora normal dalam mulut terdiri dari kuman Gram-positif dan aerob serta

anaerob gram-negatif maka yang menyebakan infeksi tentu saja kuman tersebut.
Apabila mikroba anaerob terlibat dalam suatu infeksi polimikrobial atau
campuran, pengaruh dari organisme lain akan meningkat. Mikroba anaerob
cenderung menghambat fagositosis aerob, padahal aerob mengkonsumsi oksigen
sehingga mendukung pertumbuhan mikroorganisme anaerob. Secara umum
biasanya diasumsikan bahwa infeksi mulut disebabkan oleh Streptococcus dan
Staphylococcus. Serta mikroorganisme gram negatif yang terbentuk batang dan
anaerob.
Perubahan pada mikrobiota oral dapat menyebabkan beberapa alasan. Seorang
dengan penyakit periodontal menunjukkan kemungkinan terdapatnya bakteri
oportunistik ini dalam rongga mulut. Penggunaan antibiotik pada penyakit
periodontal

atau

penyakit

infeksi

lainnya

menyebabkan

kecenderungan

pertambahan jumlah Staphylococcus sp pada rongga mulut. Mikroorganisme ini


mudah resisten terhadap antibiotik dan dapat menyebabkan super infeksi.
Pernanahan fokal (abses) adalah sifat khas infeksi Staphylococcus. Dari setiap
fokus, organisme menyebar melalui saluran getah benih ke bagian tubuh lainnya.
Pernanahan dalam vena, yang disertai thrombosis, sering terjadi pada penyebaran
tersebut. Reaksi peradangan berlangsung hebat, terlokalisasi dan nyeri yang
mengalami pernanahan sentral dan cepat sembuh bila nanah dikeluarkan. Dinding
fibrin dan sel-sel disekitar inti abses cenderung mencegah penyebaran organisme
dan sebaiknya tidak dirusak oleh manipulasi atau trauma.
2.

Candida albicans
Candida albicans adalah jamur penyebab keputihan dan sariawan pada

manusia. Candida albicans, yakni fungi serupa ragi yang umumnya ditemukan
dalam mulut, usus, saluran genital dan kerongkongan. Candida albicans yang
berada dalam mulut inilah yang bertanggungjawab atas munculnya sariawan. Cara
mengatasinya dengan mengkonsumsi antibiotic dosis sepat. Sementara itu,
pencegahan bisa dilakukan dengan memperbaiki pola konsumsi. Hindari makanan
yang mengandung susu, cuka, alkohol, acar, selai, sayuran dalam kaleng, dan
lainnya.

3.

Herpex Simplex Virus (HSV)


HSV dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HSV-1 yang umumnya menyerang
bagian badan dari pinggang ke atas sampai di sekitar mulut (herpes simpleks
labialis), dan HSV-2 yang menyerang bagian pinggang ke bawah.
Untuk penyakit herpes dengan gejala stomatitis yang mengenai daerah mulut
dan sekitarnya disebut dengan HSV-I (Herpes Labialis). Untuk virus herpes tipe I
ini penyebab umumnya adalah untuk luka-luka demam (cold sore) di daerah di
sekeliling mulut.

4.

Bacillus
Bacillus sp merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh
pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi),
mampu mendegradasi Xylandan karbohidrat. Bacillus sp mampu tumbuh pada
suhu lebih dari 50 oC dan suhu kurang dari 5 oC, mampu bertahan terhadap
pasteurisasi, mampu tumbuh pada konsentrasi garam tinggi (>10%), mampu
menghasilkan spora dan mempunyai daya proteolitik yang tinggi dibandingkan
mikroba lainnya. Bacillus merupakan bakteri yang bersifat aerob obligat atau
fakultatif, dan positif terhadap uji enzim katalase.
Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang
hidup bebas atau bersifat patogen juga terdapat ditemukan pada infeksi oral
seperti stomatitis. Beberapa spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler
seperti protease, lipase, amilase, dan selulase.

5.

Neisseria gonorrhoaea
Neisserriae gonorrhoeae termasuk dalam spesies Neisseria yang merupakan
cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Bakteri ini patogen pada manusia
dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada
gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida,
memiliki plasmid. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk tumbuhnya perlu
media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan terhadap kepanasan dan
kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di luar host-nya. Neisseria
gonorrhoaea dapat menyebabkan stomatitis primer, parotitis atau pharyngitis,
terjadi karena terjadi kontak antara mulut dengan alat genital atau via jari tangan.

6.

Streptococcus sanguinis

Streptococcus sanguinis adalah cocus, gram-positif yang memiliki dinding sel


tebal yang terdiri dari peptidoglikan. Organisme ini berisi banyak enzim yang
meningkatkan jalur metabolik termasuk biosintesis, pentosa fosfat jalur,
glukoneogenesis, fermentasi gula dan karbohidrat, dan sebagainya. Enzim tersebut
digunakan untuk glukoneogenesis memungkinkan bakteri untuk mengubah asam
amino menjadi fruktosa-6-fosfat.

Streptococcus sanguinis langsung mengikat permukaan dan berfungsi sebagai


tether untuk lampiran dari berbagai mikroorganisme mulut lain yang menjajah
permukaan gigi, membentuk plak gigi.

7.

Helicobacter pylori
Helicobacter pylori termasuk bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bertahan
hidup, namun kadar oksigen yang dibutuhkan lebih rendah dari kadar oksigen
yang ada di atmosfer. Helicobacter pylori adalah bakteri gram. Setiap bakteri
Helicobacter pylori memiliki ukuran panjang 3 mikrometer dengan diameter yang
berukuran setengah mikrometer. Banyak ditemukan di dalam antrum pilorus,
bagian yang memisahkan lambung dari duodenum tetapi juga termasuk bakteri
yang menyebabkan stomatitis.

F. Perawatan dan Pencegahan Terhadap Stomatitis


Perawatan sariawan dapat dilakukan dengan :

Faktor-faktor local, seperti peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik atau

gigi yang tajam diperbaiki atau dirawat.

Sariawan akibat masalah sistemik, seperti AIDS, leukemia dan anemia diobati

oleh spesialis medis yang sesuai.


Sariawan juga dapat disembuhkan dengan obat dari luar seperti Albothyl.
Albothyl tergolong obat antiseptik (membunuh kuman dan mencegah infeksi),
hemostatik (menghentikan perdarahan), dan astringent (menciutkan) dan menutup

luka terbuka.
Beberapa obat yang dioleskan pada sariawan juga bisa melindungi dari iritasi, di
antaranya obat-obatan orabase.

Berkumur dengan air hangat atau obat kumur yang bersifat antimikroba juga
dapat dilakukan untuk menghindarkan dari infeksi, jamur, virus dan bakteri yang
menyebabkan sariawan sehingga proses penyembuhannya pun akan lebih cepat.

Guna mempercepat masa penyembuhan sariawan juga dapat mengkonsumsi


vitamin C yang berperan dalam perbaikan jaringan.

Khusus untuk jenis sariawan yang berukuran besar, biasanya diobati dengan
cara mengaplikasikan obat-obatan steroid. Obat-obatan ini dapat mempercepat
proses penyembuhan dan mencegah luka sariawan (lesi) agar tidak bertambah
besar.

Pencegahan stomatitis yang dapat dilakukan antara lain yaitu menghindari


kondisi stres, sering mengonsumsi buah dan sayuran terutama yang mengandung
vitamin B, vitamin C, dan zat besi, menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan
mulut serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan
reaksi alergi pada rongga mulut.
KESIMPULAN
Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, yang biasanya
melibatkan pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan dan bagian atas atau bawah
mulut. penyebabnya antara lain adanya bakteri, virus dan jamur penyebab
sariawan, kurangnya asupan nutrisi, terganggunya imunitas tubuh, gangguan
hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi), alergi terhadap makanan
(seperti cabai dan nanas) dan penyebab eksternal lainnya Klasifikasi stomatitis
antara lain :
1.

Stomatitis Primer

Recurrent aphtouch stomatitis (RAS), merupakan ulcer yang terjadi berulang.

Herpes simplek stomatitis, disebabkan oleh virus bentuk menyerupai vesikel.

Vincents Stomatitis, stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya
tahan tubuh menurun.

Traumatik ulcer, karena trauma bentuknya lesi lebih jelas dan nyeri tidak hebat.

2.

Stomatitis Sekunder, terjadi akibat infeksi oleh virus atau bakteri ketika host
(inang) resisten baik lokal maupun sistemik.
Gambaran klinis dari stomatitis

Lesi bersifat ulcerasi

Bentuk oval / bulat

Sifat tersebar

Batasnya jelas

Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)

Tepi merah

Lesi dangkal

Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut

Pada sebagian kasus stomatitis disebabkan oleh mikroorganisme berupa


bakteri, jamur dan virus yang mengiritasi jaringan rongga mulut sehingga dapat
mengganggu flora mulut, menciptakan suatu lingkungan favorit buat bakteri,
virus, jamur untuk berkembang yang dapat bereksaserbasi oleh terapi steroid
secara bersamaan sehingga terjadinya sariawan. Beberapa jenis mikroorganisme
yang berperan terhadap terbentuknya sariawan antara lain Staphylococcus aureus,
Candida

albicans,

Herpex

Simplex

Virus

(HSV),

Bacillus,

Neisseria

gonorrhoaea, Streptococcus sanguinis Helicobacter pylori dan lainnya.


Perawatan sariawan dapat dilakukan dengan :

Jika aktor-faktor local, seperti peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik

atau gigi yang tajam diperbaiki atau dirawat.

Jika sariawan akibat masalah sistemik, seperti AIDS, leukemia dan anemia

diobati oleh spesialis medis yang sesuai.


Oleskan obat-obatan orabase, steroid, albothyl guna melindungi dari iritasi

Berkumur dengan air hangat atau obat kumur yang bersifat

mengkonsumsi vitamin C yang berperan dalam perbaikan jaringan.


Pencegahan stomatitis dapat dilakukan dengan menghindari kondisi stres,
sering mengonsumsi buah dan sayuran terutama yang mengandung vitamin B,
vitamin C, dan zat besi, menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut serta
menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi
pada rongga mulut.

II.

E. GLOSSITIS
glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang
ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan
daerah kemerahan yang mengkilat.
Glositis adalah suatu keradangan pada lidah. Glossitis bisa bisa terjadi akut atau
kronis. Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau
merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah.
Biasanya kondisi ini bisa menyerang pada semua tingkatan usia. Tetapi
nampaknya kelainan ini sering menyerang pada laki- laki dibandingkan pada
wanita.
Terdapat beberapa penyabab dari glossitis ini, bisa lokal maupun sistemik. Bakteri
dan infeksi virus dapat merupakan penyebab lokal dari glossitis. Trauma atau
iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar,gigi atau peralatan gigi merupakan
penyebab lokal yang lain. Iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan
yang pedas ataupun makan yang berbumbu dapat juga menciptakan kondisi
glossitis ini,Suatu reaksi alergi dari pasta gigi,obat kumur dan bahan bahan lain
yang diletakkan di dalam mulut merupakan salah satu penyebab lokal.
Glossitis sistemik merupakan hasil dari kelainan nutrisi, penyakit kulit dan infeksi
sistemik.Seseorang dengan kekurangan gizi atau malnutrisi atau kurangnya
asupan

vitamin

dalam

dietnya

juga

menyebablkana

glossitis

ini

terbentuk.Penyakit kulit seperti oral lichen planus, erythema multiforme, aphthous


ulcers, and pemphigus vulgaris juga bisa menyebabkan glossitis.Infeksi seperti
syphilis and human immunodeficiency virus (HIV) kemungkinan memberikan
tanda bahwa glossitis ini merupakan gejala yang pertama kali akan muncul
nantinya.
Kadangkala penyebab dari glossitis ini adalah keturunan. Suatu pemeriksaan yang
mendalam merupakan hal yang perlu dilakukan guna untuk mendapatkan
penyebab dari glossitis ini secara pasti. Kadangkala bila penyebabnya tidak jelas

dan tidak ada kemajuan setelah dilakukan perawatan, maka perlu dilakukan
biopsi. Pada beberapa kasus, glositis akan menyembuh pada pasien dengan rawat
jalan.
Kadangkala rawat inap diperlukan bila pembengkakan pada lidah ini membesar
dan menghalangi jalannya udara yang kita hisap.
ETIOLOGI
Glosstitis biasanya dapat disebabkan oleh

defisiensi zat besi (Fe)

defisiensi vitamin B kompleks, ataupun

karena Crohn disease yang ditandai dengan adanya cobble stone.

TANDA DAN GEJALA GLOSSITIS


Tanda dan gejala dari glossitis in bervariasi oleh karena penyebab yang bervariasi
pula dari kelainan ini, tanda dasar kelainan ini adalah bahwa lidah menjadi
berubah warnanya dan terasa nyeri. Warna yang dihasilkan bervariasi dari gelap
merah sampai dengan merah terang.
Lidah yang terkena mungkin akan terasa nyeri dan menyebabkan sulitnya untuk
mengunyah, menelan atau untuk berbicara. Lidah yang mempunyai kelainan ini
permukaannya akan terlihat halus.Terdapat beberapa ulserasi atau borok yang
terlihat pada lidah ini.
Kondisi ini biasanya memperlihatkan gejala rasa perih, sakit, terbakar, atau panas
pada permukaan lidah.
Glossitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan terapi yang diberikan sangat
tergantung dari penyebab utamanya.

PENATALAKSANAAN
Perawatan dari glosotis ini tergantung dari kasusnya. Antibiotics dipergunakan
bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi besi,
maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang
merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini. Pembengkakan dan rasa tidak
nyaman di mulut dilakukan pemberian obat obatan yang diberikan secara oral.
Obat kumur yaitu campuran setengah teh baking soda dan dicampur dengan air
hangat akan membantu keadaan ini..Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa
diberikan kortokosteroid. Diet cair nampaknya harus diberikan pada seseorang
dengan glossitis ini.

DAFTAR PUSTAKA
--------. 2013. Bakteriologi Rongga Mulut, (Online), (http://hedisasrawan.blogspot.com,
diakses 22 september 2015)
--------.

2012.

Peranan

Bakteri

Pada

Penyakit

Stomatitis,

(Online),

(http://menghilangkanbaumulut.blogspot.com, diakses 22 september 2015)


--------. 2012. Stomatitis Atau Sariawan, (Online), (http://efendybloger.blogspot.com,
diakses 12 juni 2013)
--------. 2011. Sariawan, (Online), (http://pusatpengobatan.com, diakses 22 september
2015)
--------. 2013.

Stomatitis, (Online), (http://emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id,

diakses 22 september 2015)


Mansjoer. Arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta:Media Aesculpius
FKUI
Tim penyusun. 2008. blog Periodontist drgDondy. GLOSSITIS : keradangan pada
lidah. Available at http//www. blog Periodontist drgDondy. GLOSSITIS.com
Ahira anne. 2010. Macam-macam penyakit pada lidah. Available at
http//www.AnneAhira.com.
Rifansyah Much. 2009. Indra pengecapan. Malang; Universitas negri Malang
press.
Rahmadhan Ardyan Gilang. 2009. Glossitis. Available at http//www. Gigi sehat
badan sehat.com

Anda mungkin juga menyukai