Tugas YM
Tugas YM
Quality of work life (QWL) as a positive affective response toward the work
environment. They made a distinction between job satisfaction and quality of
work life. They argued that specific features of the work environment
determine job satisfaction, whereas quality of work life is determined by
employees affective responses to their work environment. Based on this
distinction, they hypothesized that job satisfaction is related more strongly to
perceptions of organizational climate, whereas quality of work life is related
more strongly to individual affect (Ostrognay et al., 1997).
sebagaimana
dikutip
Hendrick
dan
Kleiner
(2009:
31-32)
mengungkapkan:
A quality of work life program is another suggestion involvement scheme.
Of all the many approaches to employee participation, quality of work life
(QWL) is the most difficult to define because it means so many different
things to different people. Because of the problems of multiple definition,
many researchers focus on QWL as a joint labor-management program
aimed at increasing worker participation. It differs from employee problem
definisi kualitas kehidupan kerja dan karakteristiknya membuat jelas, tujuan kualitas
kehidupan
kerja
adalah
penciptaan
kondisi
organisasi
yang
mendorong
kualitas
dengan
melibatkan
pekerja
dalam
keputusan
yang
kehidupan kerja, semua mengikuti tujuan umum, yaitu memanusiakan tempat kerja
(Greenberg & Baron, 2008: 652). Lebih lanjut Greenberg dan Baron (2008: 131)
mengungkapkan dua program QWL yang sering diterapkan dalam organisasi, yaitu:
(1) perusahaan dan buruh harus bekerjasama dalam merancang program. Jika
salah satunya yakin bahwa program benar-benar merupakan metode untuk mencari
keuntungan daripada program lain, ini dianggap gagal; dan (2) rencana yang
disepakati oleh semua pihak terkait, harus dilaksanakan sepenuhnya. Terlalu mudah
melupakan rencana kerja yang dikembangkan dalam kelompok QWL. Untuk
mencegah
hal
ini
terjadi
di
antara
laju
aktivitas
sehari-hari,
hendaknya
besar, kebanggaan dalam pencapaian dan pertumbuhan pribadi; dan (3) filsafat di
mana orang dipandang sebagai aset (mampu menyumbangkan pengetahuan,
keahlian, pengalaman dan komitmen) tidak hanya biaya. QWL juga memadukan
pertimbangan teknologi baru dan sistem kerja baru hanya dalam waktu (just in time).
Ini menuntut para pekerja menyelesaikan dan memecahkan masalah ketika ditemui,
sehingga aktivitas ini bisa diteruskan.
Littler dan Salaman sebagaimana dikutip Rollinson, Edwards, dan Broadfield
(1998: 255) menjelaskan lima prinsip yang mendasari keyakinan gerakan kualitas
kehidupan kerja sebagai alternatif bagi manajemen ilmiah, yang pada intinya benarbenar hanya menyangkut prinsip rancangan kerja baik yang meliputi: (1) prinsip
ketertutupan: melaksanakan semua tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan
produk atau mengolah untuk memberikan rasa prestasi; (2) memadukan kontrol dan
memantau tugas untuk memberikan tanggung jawab pribadi bagi kualitas; (3)
keragaman tugas, (4) pengaturan diri atas kecepatan kerja dan pilihan metode dan
rangkaian, dan (5) struktur kerja yang memungkinkan interaksi sosial dan kerjasama
di antara pegawai.
pelatihan dan pengembangan staf, dan (8) kesan secara menyeluruh mengenai
organisasi.
Bateman (2007: 449) juga mengidentifikasi delapan kategori kualitas
kehidupan kerja, yakni:
Adequate and fair compensation; A safe and healthy environment; Jobs
that develop human capacities; A change for personal growth and
security; A. social environment that fosters personal identity, freedom from
prejudice, a sense of community, and upward mobility; Constitutionalism,
or the rights of personal privacy, dissent, and due process; A. work role
that minimizes infringement on personal leisure and family needs; Socially
responsible organizational actions.
jaminan pribadi, (6) suatu lingkungan sosial yang mendorong identitas pribadi, lolos
dari kecurigaan, perasaan komunal, dan mobilitas naik, (7) hak bagi kerahasiaan
pribadi dan hak untuk menolak, dan (8) organisasi yang bertanggungjawab secara
sosial.
Dari uraian di atas tamak bahwa kualitas kehidupan kerja adalah kondisi
keseluruhan atas pengalaman yang dirasakan individu selama di tempat kerja yang
memengaruhi sikap dan perilakunya dalam bekerja ditinjau berdasarkan: keamanan
lingkungan kerja, kesehatan lingkungan kerja, pekerjaan yang mengembangkan
kemampuan individu, mendorong identitas pribadi, perasaan komunal, kerahasiaan
pribadi, menghargai hak asasi manusia, dan tanggungjawab sosial organisasi.
terdahulu
yang
relevan
dengan
pengaruh