1.
2.
Identitas Pasien
Nama
: Tn. Musadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia
: 39 Tahun
Alamat
: Desa Peladis RT 11/RW 03 Sei Pinyuh Kab. Pontianak
Suku
: Madura
Pekerjaan
: Petani-tukang batu
Agama
: Islam
Pasien diperiksa dan dianamnesis lanjutan pada tanggal 5 Juni 2012.
Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan penglihatannya yang menghilang pada mata kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan penglihatan yang menghilang pada mata kiri
setelah sebelumnya terkena serpihan batu pada tanggal 21 Mei 2012 pukul
16.00 di tempat kerja pasien. Serpihan batu tersebut terlontar tepat ke
kornea mata kiri pasien ketika pasien sedang memecahkan batu. seketika
setelah terkena serpihan batu, pasien langsung menutup mata tersebut
untuk beberapa menit. Setelah dibuka, pasien menyadari bahwa ia tidak
dapat melihat sama sekali dengan mata kiri. Pasien juga mengeluhkan
sakit pada mata kirinya. Pasien juga mengeluhkan tidak dapat
membedakan terang dan gelap dengan mata kirinya.
Pada tanggal 22 Mei 2012, pasien berobat ke dokter spesialis mata
di pontianak dan mendapatkan obat. Kemudian pasien kembali ke tempat
tinggal pasien di Sungai Pinyuh. Obat yang didapatkan di Pontianak hanya
dipergunakan beberapa hari saja (pasien tidak dapat memberikan jumlah
hari dengan pasti) dikarenakan pasien merasa tidak ada perbaikan dan
mata kiri pasien semakin sakit. Pasien juga sempat mencoba berobat ke
pengobatan alternatif.
Pada tanggal 28 Mei 2012, pasien datang berobat ke puskesmas
setempat, dan langsung di rujuk ke RSUD dr Soedarso. Di IGD, pasien
mengeluhkan nyeri pada mata sebelah kiri dan sakit yang menjalar hingga
ke kepala disertai mual dan keluarnya sekret purulen di matanya. Pasien
juga kemudian mendapatkan resep obat untuk ditebus dan pasien pulang.
sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal adanya keluarga yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai petani dan tukang batu yang sehari-hari sering
terpapar dengan sinar matahari langsung dan debu. Pasien merokok 1-2
3.
4.
OS
Posisi Bola
Mata
Ortho
Gerak Bola
Mata
Palpebra
Konjungtiv
Kornea
(-)
Kamera
Okuli
Anterior
Iris/pupil
Lensa
jernih
Vitreous
Fundus
Shadow test
OD
: negatif
OS
: sulit dinilai
Tonometri
OD
: 12 mmHg
OS
OD.
OD
OS
:-
5. Resume
Pasien datang ke IGD RSUD dr Soedarso dengan keluhan penglihatan
yang menghilang pada mata kiri sejak 1 minggu SMRS. Pasien mengaku
sebelumnya terkena serpihan batu pada mata kirinya yang kemudian
membuat pasien beberapa menit setelah itu tidak dapat melihat dengan
mata kirinya hingga sekarang. Pasien juga mengeluhkan sakit pada mata
kirinya yang menjalar hingga ke kepala. Pasien juga mengeluhkan
keluarnya sekret purulen dari mata kirinya.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum baik, tekanan
darah, frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu tubuh dalam batas normal
Didapatkan tajam penglihatan OD 6/6, sedangkan OS 0. Pada pemeriksaan
mata kanan, didapatkan hasil dalam batas normal, hasil funduskopi mata
kanan di dapatkan red refleks positif, batas papil tegas, ratio A:V = 1:2,
rasio cup disc 1:3. Pada pemeriksaan mata kiri, didapatkan kemerahan
pada konjungtiva disertai sekret dan injeksi konjungtiva dan siliar. Pada
kornea, didapatkan hasil keruh sebagian, terdapat ulkus dan perforasi.
Bilik mata depan kiri dangkal, keruh, dan sinar tidak dapat tembus. Pupil
sulit dinilai. Hanya sebagian lensa yang dapat dilihat dengan kesan keruh.
Funduskopi tidak dapat dilakukan pada mata kiri karena BMD dan lensa
keruh serta aksis cahaya ke retina ditutupi oleh ulkus dan perforasi.
6. Pemeriksaan USG
Terdapat kekeruhan pada vitreus OS dengan kesan suspek perdarahan
vitreus dan terdapat ablasio retina OS
7. Diagnosis
Diagnosis kerja
OD : OS : Ulkus Kornea perforasi
Glaukoma Sekunder et causa trauma mata
Katarak traumatika
Ablasio Retina
Susp. Perdarahan vitreus.
8. Rencana pemeriksaan lanjutan
a. Slit lamp + midriasil terutama untuk OS
b. Funduskopi indirect untuk melihat keadaan retina OD
c. Pemeriksaan Laboratorium : GDS, waktu pembekuan dan waktu
perdarahan, darah lengkap.
9. Tatalaksana
Non-medikamentosa :
a. Bedrest dengan kepala ditinggikan. Edukasi agar tidak merendahkan
bagian kepala dari badan (telungkup ataupun sujud).
b. Edukasi pada pasien mengonsumsi nutrisi yang diperlukan bagi mata
yang berfungsi langsung terhadap tajam penglihatan seperti saraf dan
pembuluh darah, maupun asupan nutrisi yang diperlukan bagi
ketahanan tubuh pasien. Misalnya dengan mengkomsumsi makanan
sayur-sayuran, buah-buahan yang kaya akan antioksidan, vitamin A,
B, C, dan E.
c. Edukasi mengenai perlindungan terhadap sinar matahari pada waktu
bekerja dan mengurangi atau menghentikan merokok
d. Kontrol rutin setelah sembuh
Medikamentosa.
OD :OS :
Bedah
OD : OS : evisceration of the eye ball sinistra
10. Prognosis
OD :
a. Ad vitam
: bonam
b. Ad functionam : bonam
c. Ad sanactionam : bonam
OS :
a. Ad vitam
: malam
b. Ad functionam : malam
c. Ad sanactionam : dubia et malam
ALFIAN FIRDAUS
I11108032
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA