PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan di berikannya mata kuliah mikrobiologi dalam praktikum mikrobiologi
tentang Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi, Sterilisasi Alat, Pemeriksaan Mpn ( Most
Probabbility Number), Penanaman Ke Media BGLB, Pemeriksaan Angka Kuman Pada
Makanan, Minuman dan Jamu, Flora Normal, Pembiakan Bakteri, Kepekaan Bakteri
Terhadap Suhu, Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotika, dan Pewarnaan Gram.
Maka penulis mencoba menyelesaikan makalah laporan praktikum yang berisikan
tujuan, dasar teori, alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum berlangsung,
prosedur kerja, hasil kerja dan juga kesimpulan yang di dapat dari hasil praktikum
tersebut.
Selain itu pembuatan makalah loporan praktikum ini juga menjadi ajang
pembelajaran khususnya untuk penulis dan menambah informasi-informasi yang
mungkin sebelumnya belum pernah didapat.
2. Tujuan
kegunaannya
Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan media yang baik dan benar
Dapat memilih media sesuai dengan kriteria yang tepat
Mampu mngetahui jenis-jenis koloni bakteri
Mampu meremajakan kembali biakan bakteri
Mengetahui flora normal kulit, udara, dan rongga mulut
Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal udara,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
alat-alat mikrobiologi
dalam praktikum.
1.2 Pengenalan Alat dan Fungsinya
ALAT
FUNGSI
Lampu Bunsen
Beaker Gelas
Tabung Reaksi
Oven
Inkubator
Koloni Konter
Tabung Durham
Labu Didih
Botol Semprot
Timbangan Digital
Thermolyne Vortex
Pipet Volumetric
1.3 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum kelompok kami, dapat mengetahui tentang fungsi
maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
.2
Cara-Cara Sterilisasi
1. Sterilisasi Pemijaran
9
Cara ini terutama digunakan untuk kawat ose yang terbuat dari platina
ataupun nikrome, dilakukan dengan membakar kawat ose sampai pijar.
2. Sterilisasi Udara Kering (Oven)
Oven umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat gelas seperti
erlenmeyer, beker glass, petri dish dan alat gelas lainnya. Temperatur yang
digunakan 150-170C selama minimal 1 jam tergantung jumlah alat yang
disterilkan.
3. Sterilisasi Uap Bertekanan
Sterilisasi dengan otoklaf merupakan teknik sterilisasi yang paling
efisien, karena adanya uap uap panas akan memperbesar penetrasi uap air
kedala sel mikroba dan distribusi panas lebih merata sehingga terjadi
koagulasi protein yang mempercepat kematian mikroba. Umumnya
digunakan untuk sterilisasi alat tertentu.
4. Sterilisasi dengan Penyaringan
Mekanisme penyaringan berdasarkan perbedaan ukuran partikel,
penyaringan dibuat memiliki pori yang tidak tahan pemanasan disterilkan
a.
b.
c.
d.
.3
.4
.5
Tujuan Sterilisasi
Untuk membebaskan alat ataupun bahan dari gelas, bentuk kehidupan
terutama mikroorganisme
Untuk mengetahui proses sterilisasi pada suatu alat atau bahan
Alat dan Bahan
a. Petri dish
b. Erlenmeyer
c. Labu didih
d. Pipet tetes
e. Kapas
f. Oven
Cara Kerja
1. Petri Dish
1. Menyiapkan 24 petri dish
2. Petri Dish harus kering
10
Hasil Pengerjaan
ALAT/BAHAN
STERILISASI
O
1
2
3
4
5
6
1.7 Pembahasan
Dalam mensterilkan Cawan Petri, jangan menempatkan bagian kertas yang
bergambar dibagian dalam, bagian yang bergambar harus pada bagian luar, karena
11
PRAKTIKUM I
PEMBUATAN MEDIA
1.1 Teori
Media atau substansial terdiri atas campuran nutrien (zat makanan) yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Dalam laboratorium media memiliki
dua fungsi, untuk isolasi dan inokulasi mikroba serat untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba.
Kebutuhan dasar suatu media pembenihan:
Sumber energi
Sumber karbon
Sumber nitrogen
Garam-garam
pH yang sesuai
Faktor pertumbuhan
12
Jenis media:
1. Media Cair
Media cair yang digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarkan ke
media padat, tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk
mempelajari koloni kuman. Contoh: Nutrient broth NB ; Pepton Dilution Fluid
PDF ; Lactose Broth LB ; Mac Conkey Broth dll. Pepton merupakan protein
yang diperoleh dari penguraian enzim hidrolitik seperti pepsin, tripsi, papain.
Peptone mengandung nitrogen dan bersifat sebagai penyangga, beberapa kuman
dapat tumbuh dalam larutan peptone 4%.
2. Media Padat
Media padat dipergunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan
untuk memperoleh biakan murni. Contoh: Media Padat, Nutrient Agar NA ;
Potato Dextrose Agar PDA ; Plate Count Agar PCA dll.
3. Media Khusus
Media khusus digunakan untuk pengayaan, media selektif dan media indikator.
4. Media diperkaya
Media diperkaya merupakan media dasar yang ditambahkan zat tertentu.
5. Media Selektif
Media selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk
menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk
mikroba yang tidak diinginkan.
6. Media Differensial
Media yang digunakan untuk beberapa jenis bakteri, contoh EMB- Agar
7. Media Transport
Media yang digunakan untuk membawa sample ataupun specimen. Pada
pengambilan spesimen di luar laboraturium, untuk mencegah kematian bakteri
maka sample dapat ditanam dalam media transport sebelum dipindahkan pada
medium pertumbuhan yang diperlukan. Contoh : medium Carry-Blair, Stuart.
13
Petri Dish
Erlenmeyer
Labu Didih
Beaker Glass
Kapas
PDF
MCB
PCA
Na
Nacl
Oven
Otoklaf
Karet gelang
Perhitungan
PDF (1%) 500 ml
1000 mg
=
100 ml x 500 ml = 5 gram
MCB (
PCA (
Na (
=
40 g
1 L ) 270 ml
40.000 mg
1000 ml
22,5 g
1 L ) 300 ml
22.500 mg
1000 ml
28 g
250 ml
1L
28.000 mg
1000 ml
x 250 ml = 7 gram
14
Cara Kerja
1. PDF:
Masukkan PDF ke dalam elemeyer.
Larutkan dengan aquadest ad 500 ml aduk ad homogen.
Tuang PDF dalam elemeyer ke dalam 10 tabung reaksi yang telah disediakan ad 9
kertas.
Masukkan ke dalam otoklaf.
2. MCB :
Tuang Lactose Broth (MCB) ke dalam 30 tabung reaksi yang telah disediakan ad
9 ml
Ikat 10 tabung reaksi menggunakan karet gelang, lalu bungkus rapat dengan
kertas, lakukan pada sisa 20 tabung yang lain.
3. PCA:
Masukkan PCA ke dalam elemeyer
Larutkan dengan menggunakan aquadest ad 300 ml aduk ad homogen kemudian
tutup rapat dengan kapas dan bungkus rapat dengan kertas
15
Bahan
Volume
Yang ditimbang
PDF
500 ml
1000 mg
100 ml
x 500
MCB
270 ml
40.000 mg
=
1000 ml
ml = 5 gram
Na
250 ml
28.000 mg
=
1000 ml
Nacl
100 ml
900 mg
= 100 ml
250 ml = 7 gram
PCA
300 ml
22.500 mg
=
1000 ml
x 300
ml = 6,75 gram
x 100
ml = 0,9 gram
1.5 KESIMPULAN
Media seperti PCA, MCB, PDF, Na, digunakan sebagai media pembiakan
mikroorganisme mendapatkannya.
Dalam pembuatan media pembiakan mikroorganisme ini diperlukan ketelitian,
kecermatan dan kehati-hatian.
16
17
PRAKTIKUM II
Angka Lempeng Total Bakteri
2.1 Teori Singkat
Angka Lempeng Total Bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob yang terdapat pada
tiap gram ataupun ml sample uji. Untuk mendapatkan ALTB representatifi dilakukan
terhadap beberapa pengenceran sample seperti 10-1; 10-2 ; 10-3 dst.
Sample bentuk padat diperlakukan sebagai berikut; sample padat dihancurkan dalam
kemasan sebelum dibuka, timbang sebanyak 25g, larutkan dengan PDF hingga 250
ml.
Sample berbentuk serbuk seperti jamu, timbang sebanyak 10g, larutkan dengan PDF
hingga 100ml.
Sample cair seperti minuman ringan tidak perlu diencerkan lebih dahulu.
2.2 Tujuan
1. Mengetahui Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) pada sample makanan ringan,
minuman ringan dan jamu.
2. Mengetahui sample makanan ringan, minuman ringan dan jamu yang memenuhi
syarat ALTB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Petri dish
Tabung reaksi
Pipet Ukur
Erlenmeyer
PDF (Pepton Dilution Fluid)
Plate Court Agar
Sample makanan, minuman, jamu
MINUMAN RINGAN
1. Buat pengenceran sampel minuman ringan mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
2. Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-1, 10-2 (duplo)
3. Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
4. Inkubasi 24-48 jam pada suhu 37oC
5. Hitung ALTB (syarat ALTB minuman ringan < 2.102 kol/ml)
No. Batch
:-
2. Kelompok 2
Sample: Komo
Diproduksi
No. Batch
:-
: 40
11
10 -2
: 70
69
10 -3
: 18
15
20
Sample: Lays
Diproduksi
No. Batch
:-
:0
10 -2
:0
10 -3
: 43
124
: Tps Food
No. Batch
: -
: 35
43
10 -2
:1
10 -3
:0
21
No. Batch
: -
No. Registrasi
: BPOM RI MD 249211005228
Konsentrasi sample: 100 10-1
10-2
Jumlah koloni tiap konsentrasi:
100 = 0 dan 26
10-1 = 2 dan 4
10-2 = 0 dan 1
ALTB = (0+26): 2 x 100
= 1,3 x 101 Kol/mL
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2. 102 Kol/ml
Kesimpulan:
Minuman MIZONE dengan No.Registrasi: BPOM RI MD 249211005228
memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
2. Kelompok 2
Sample: Gresh
Diproduksi
No. Batch
:-
:0
10 -1
:0
10 -2
:0
0
22
No. Batch
:-
No. Registrasi
Konsentrasi Sample
: BPOM RI MD 250010015955
: 10 0 10 -1 10 -2
:2
10 -1
:2
10 -2
:0
4. Kelompok 4
Sample: Panther
Diproduksi
23
No. Batch
: RL0241S
No. Registrasi
Konsentrasi Sample
: BPOM RI MD 250010002939
: 10 0 10 -1 10 -2
:0
10 -1
:2
10 -2
:0
: SIDO MUNCUL
No. Batch
: 14101003
No. Registrasi
: POM TR 092203281
Konsentrasi Sample
: 10 -3 10 -4 10 -5
: 46 dan 40
10 -4
: 16 dan 17
10 -5
: 23 dan 10
ALTB
= (46+40): 2 x 10 -3
= 4,3 x 104 kol/g
24
Kesimpulan
Jamu Sehat Wanita dengan No. Registrasi : POM TR. 092203281 dan No.Batch :
14101003 memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
2. Kelompok 2
Sample : Jamu Pegel Linu
Diproduksi
No. Batch
: -
10-4
10-5
: 105 42
10-4
: 11
16
10-5
:0
Kesimpulan :
Jamu Pegel Linu dengan No. Registrasi POM TR 102219821 memenuhi syarat
ALTB jamu serbuk.
3. Kelompok 3
25
Sample
: Jamu Encok
Diproduksi
No. Batch
:-
: 20
10 -4
: 120 216
10 -5
: 656 728
520
No. Batch
: 151112
: 10 -310 -4 10 -5
: 94
111
10 -4
: 13
30
10 -5
:5
ALTB
: (94+111) : 2 x 10-3
dan No. Batch 151112 tidak memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
26
Hanya 3 sample makanan ringan yang memenuhi syarat ALTB berarti aman untuk
dikonsumsi.
Semua sample minuman ringan memenuhi syarat ALTB berarti aman untuk dikonsumsi.
Hanya 2 sample jamu yang memenuhi syarat ALTB berarti aman untuk dikonsumsi.
2.7 Dokumentasi
Perbedaaan antara agar Na yang terdapat bakteri dan tidak terdapat bakteri
Agar Na yang tidak terdapat koloni bakteri
27
28
PRAKTIKUM III
MPN (Most Probable Number) Coliform
3.1Teori Singkat
Penggunaan air pada proses pembuatan makanan minuman dan jamu
berpeluang untuk terkontaminasi oleh bakteri. Pada prinsipnya air di alam tidak
dianggap steril. Pada umumnya komponen mikrobiologi dalam persyaratan makanan,
minuman dan jamu dinyatakan dengan Escheria coli sebagai bakteri indikator.
Parameter yang digunakan untuk persyaratan mikrobiologi antara lain total coliform
dan fecal coliform. Analisis mikrobiologi dapat dilakukan dengan cara metode
tabung ganda dan sistem membran filter.
Metoda tabung ganda dilakukan untuk mengetahui total coliform dan fecal
coliform menggunakan metode MPN yang terdiri dari beberapa tahap; Presumtive
test (uji prakiraan) dan confirmed test (uji penegasan). Untuk memastikan ada
tidaknya E.coli dalam sample yang diperiksa, dapat dilanjutkan dengan complete test
dalam media pada Endo agar dan dilanjutkan dengan pemeriksaan biokimia.
3.2 Tujuan
Menghitung jumlah bakteri koli yang terdapat dalam tiap gram/ml sample
makanan, minuman ataupun jamu.
Mengetahui sample makanan ringan, minuman ringan dan jamu yang memenuhi
syarat MPN (Most Probable Number) Coliform.
3.2.3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
29
3.4.5
Hasil Pengamatan Menggunakan MPN Coliform
A. MPN Coliform MAKANAN RINGAN
1. Kelompok 1
Sample: TARO
Tabung Gas Positif
10-1
10-2
10-3
MPN Coliform
1
1
1
11
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Taro Crackers 3g/ml tidak memenuhi syarat
2. Kelompok 2
Sample: Komo
Tabung Gas Positif
10-1
10-2
10-3
MPN Coliform
0
0
0
<3
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Komo 3g/ml memenuhi syarat
3. Kelompok 3
Sample: Lays
Tabung Gas Positif
10-1
10-2
10-3
0
0
0
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Lays 3g/ml memenuhi syarat
MPN Coliform
<3
4. Kelompok 4
Sample: Mie Kremes
Tabung Gas Positif
30
10-1
10-2
10-3
MPN Coliform
0
0
0
<3
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Mie Kremes 3g/ml memenuhi syarat
MPN Coliform
11
2. Kelompok 2
Sample: Gresh
Tabung Gas Positif
10-1
10-2
10-3
0
0
0
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman <3/g
MPN Coliform
<3
MPN Coliform
<3
31
MPN Coliform
<3
10-2
10-3
MPN Coliform
32
0
0
0
<3
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Jamu Encok 3g/ml memenuhi syarat
4. Kelompok 4
Sample: Jamu Sehat Lambung
Tabung Gas Positif:
10-1
10-2
10-3
MPN Coliform
3
3
0
240
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Jamu Encok 3g/ml tidak memenuhi syarat
3.6 Kesimpulan Praktikum III
Hanya satu sample makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat MPN
Coliform.
Untuk sample jamu hanya satu yang memenuhi syarat MPN Coliform < 3/g
Dari semua sample yg telah di uji Melalui MPN Coliform hanya tujuh sample
yang layak untuk di konsumsi karena memenuhi syarat
3.7 Dokumentasi
Perbedaan MPN Coliform yang positif dan yang negatif
MPN Coliform Positif
33
PRAKTIKUM IV
FLORA NORMAL UDARA, KULIT, MULUT, AIR, KUKU DAN RAMBUT
4.1.1
4.1.2
Tujuan Praktikum :
34
4.1.3
4.1.4
Agar NA
Inkubator
Pewarnaan gram
Gelas objek
Cara Kerja:
Buka petri dish di udara luar selama 5 menit tutup kembali lempeng agar.
Buka petri dish di udara dalam ruangan, ulang langkah satu pada permukaan lempeng
agar lain.
Inkubasi pada suhu 37C selama 24 jam.
Bandingkan yang terjadi.
4.1.6
Kesimpulan
Di lingkungan sekitar kita terutama udara mengandung banyak bakteri dan juga banyak
mikroorganisme. Memakai air conditioner (AC) tidak akan berpengaruh akan adanya
35
mikroorganisme karena didalam paru-paru kita juga terdapat mikroorganisme dan akan
keluar seiring kita bernafas dan akan berterbangan di udara sekitar kita.
4.2.1
4.2.2
Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui flora normal kulit
2. Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal kulit
4.2.3
tangan
tangan
36
.2.6
Kesimpulan
Terdapat flora normal di kulit semua manusia tetapi flora normal tersebut dapat hilang
atau mati jika kulit tersebut dicuci dengan sabun, ataupun dibilas dengan alkohol, jadi
dapat disimpulkan di setiap kulit manusia terdapat flora normal atau terdapat bakteri dan
sebaiknya kita memcuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah bakteri
tersebut masuk dalam tubuh kita.
4.3.1
37
Jumlah koloni
Rongga mulut
2 koloni
Kotoran gigi
332 Koloni
4.3.6 Kesimpulan :
Di tubuh kita terdapat flora normal dalam jumlah tertentu berfungsi sebagai pelindung,
namun jika jumlahnya berlebih dapat menjadi patogen. Di udara terdapat banyak
mikrooganisme karena udara merupakan salah satu habitat flora normal. Oleh karena itu kita
harus menjaga kesehatan diri kita sendiri dan lingkungan. Dengan cara merubah pola hidup
menjadi lebih sehat.
4.4.1 FLORA NORMAL AIR
4.4.2 Tujuan Praktikum
1. Mengetahui flora normal air
2. Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal air
.4.3 Alat dan Bahan
1. Agar Na
2. Air keran
3. Labu bunsen
4. Penjepit
5. Tabung reaksi
6. Korek
4.4.4 Cara Kerja :
Ambil air keran dan masukan dalam 2 tabung reaksi
Tuang satu sample air di tabung reaksi ke dalam nutrien agar
Didihkan sample air keran yang lain lalu lakukan yang sama
Tutup kembali cawan, inkubasi selama 24 jam dengan suhu 35o C
Amati koloni yang tumbuh
4.4.5 Hasil Pengamatan
38
4.4.6
Kesimpulan
Air dari alam dianggap tidak steril jadi jika kita ingin meminum air hendaknya
dipanaskan atau dididihkan terlebih dahulu karena didalam air yang tidak dididihkan
terdapat banyak bakteri terutama E.coli dan dari hasil praktikum terbukti jika air tanpa
pemanasan terdapat bakteri.
4.5.1
4.5.2
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui flora normal kuku dan rambut
2. Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal pada
kuku dan rambut
4.5.3
Cara Kerja
1. siapkan potongan kuku dan helai rambut
2. buka tutup lempeng agar, lempeng agar dibagi menjadi dua bagian
3. letakkan potongan kuku pada bagian 1 dari lempeng agar, letakkan helai rambut pada
bagian 2 lempeng agar
4. tutup kembali lempeng agar, inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35oC
5. amati jumlah koloni
4.5.4
Hasil Pengamatan
Jumlah Koloni
4.5.5
Kesimpulan
Hanya di kuku yang terdapat flora normal dan itu membuktikan bahwa tangan yang
sudah dicuci pun tidak memperkecil adanya bakteri di tangan karena terdapat bakteri
yang tersembunyi yang terdapat disela-sela kuku atau dibawah kuku. Untuk rambut
dengan rajin membersihkan rambut, bakteri tidak akan menempel pada rambut kita dan
membuat rambut kita bersih dan sehat.
PRAKTIKUM V
39
mikroba
sangat
dipengaruhi
oleh
lingkungan
seprti
suhu,
kelembaban, dan pengaruh lain. Kepekaan kuman terhadap zat kimia tertentu dapat dipakai
untuk menghindari kontaminasi pada alat ataupun bahan.
5.1.2 Tujuan Praktikum
Memahami pengaruh pemanasan terhadap pertumbuhan kuman
6.3 Alat dan Bahan
Lempeng NA
Uang logam
6.4 Cara kerja
Ambil satu buah uang logam tempelkan pada permukaan lempeng agar
Ambil satu buah uang logam yang lain, bakar hingga memijar dan tempelkan pada
permukaan lempeng agar lain
Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37C
Amati yang terjadi
Hasil pengamatan:
Uang logam yang tidak dipijar
2 Koloni
0 koloni
5.5 Kesimpulan
Suhu dapat mempengaruhi jumlah koloni bakteri karena umumnya pada suhu tinggi bakteri
tidak dapat hidup
40
Praktikum VI
PEWARNAAN GRAM
41
Aqua dest
Fuchsin
Lugol
Alcohol 95%
Kaca objek
Cover glass
Mikroskop
Immersion oil
Kawat Ose
Lampu bunsen
Biakan bakteri
Biakan kuman
Ambil satu sengkelit biakan kuman, letakkan pada kaca objek, suspensi dengan air
kemudian difiksasi
tambahkan pewarna I kristal ungu biarkan selama lima menit, cuci dengan air
bilas dengan alcohol 95% sampai warna ungu tidak mengalir, cuci dengan air
Tambahkan pewarna II fuchsin, diamkan 1-2 menit. Cuci denagn air, keringkan
tambahkan minyak imersi, tutup dengan cover glass, periksa dibawah mikroskop dengan
pembesaran 40x dan 100x objektif
Bentuk : Cocus
Warna : Ungu
Bakteri : Gram +
Bentuk : Cocus
Warna : Merah
Bakteri : Gram 43
PRAKTIKUM VII
PEMBIAKAN BAKTERI
7.1 Tujuan
Kawat Ose
Label
Biakan bakteri :
Bakteri dari hasil ALTB Ale-Ale
Bakteri dari hasil ALTB Jamu Sehat Wanita
Siapkan kawat ose lalu pijarkan terlebih dahulu sebelum mengambil biakan
bakteri
Pijarkan ujung tabung agar miring dan kawat ose , kemudian tutup dengan kapas
.4 Kesimpulan
45
Membiakan suatu bakteri dapat dilakukan dengan agar miring dan biasanya hasil biakan
mikroba berbeda-beda ada yang berwarna dan ada yang tidak tergantung pada biakan
mikroba yang digunakan dan dari hasil pengamatan bisa disimpulkan bahwa bakteri dapat
dipindah tempatkan atau dibiakan dalam media agar lain dan juga dapat pindah tempat dari
yang satu ke tempat yang lain.
7.5 Hasil Pengamatan
46
PRAKTIKUM VIII
KEPEKAAN KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIKA
8.1 Teori Singkat
Penyakit infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotika baik yang bersifat bakterisida
maupun bakteriostatika. Untuk mengatasi penyakit dengan tepat diperlukan data kepekaan
kuman penyebab infeksi tersebut terhadap antibiotika yang tersedia.
Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika dapt dilakukan dengan berbagai cara
antara lain adalah :
1. Cara Cakram (Disk Methode)
Dipakai cakram kertas yang telah mengandung antibiotika dengan kadar tertentu dan
diletakkan di lempeng agar yang telah ditanami kuman atau bakteri. Diameter zona
hambatan pertumbuhan kuman yang tampak menunjukan ensitivitas kuman tersebut
terhadap antibiotika yang bersangkutan.
2. Cara tabung (Tube Dilution Methode)
Dalam hal ini dibuat bebagai konsentrasi antibiotika dan dicari konsentrasi terendah
yang masih dapat menghambat pertumbuhan kuman
8.2 Tujuan praktikum
1. Mengetahui metode untuk memeriksa kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotik
2. Mampu melakukan interpretasi terhadap hasil tes kepekaan antibiotika
8.3 Alat dan Bahan
1. Suspensi antibiotik (Kloramfenikol, Tetrasiklin, Cefadroksil)
2. Agar Na
3. Suspensi kuman dalam larutan Nacl
4. Kapas steril
47
5. Cakram antibiotika
6. Pinset
7. Lampu bunsen
8. Mikro Pipet
8.4 Cara Kerja
1. Buat suspensi antibiotika dengan kadar tertentu
2. Ambil 20 mikroliter suspensi antibiotik dengan mikro pipet
3. Teteskan suspensi di atas cakram steril pada agar yang sudah diberi bakteri
4. Inkubasi pada suhu 37C selama 18 24 jam
5. Perhatikan ada tidaknya & hitung zona hambat yang terbentuk disekitar cakram
8.5 Hasil Pengamatan
Diameter zona hambatan ( dlm cm ):
ANTIBIOTIKA
BAKTERI
Ale-Ale
Sehat Wanita
Cefadroksil
Tetrasiklin
Kloramphenicol
0,5 cm
0,5 cm
9 cm
5,5 cm
5 cm
5 cm
7 cm
5 cm
5 cm
4,3 cm
3,5 cm
3 cm
8.6 Kesimpulan
48
Antibiotik dalam konsentrasi tertentu mampu membunuh bakteri yang peka terhadap
antibiotik tersebut. Pemeriksaan kepekaan antibiotika terhadap bakteri dapat dilakukan
dengan cara cakram.Mekanisme kerja antibiotik adalah bakterisid dan bakteriostatik.
Semakin besar diameter antibiotic berarti semakin besar pula spectrum kerjanya untuk
menghambat ataupun membunuh bakteri. Jadi dapat disimpulkan bahwa antibiotik
tetrasiklin lebih ampuh untuk membunuh bakteri Ale-Ale, sedangkan cefadroksil lebih
ampuh untuk membunuh bakteri dari Jamu Sehat Wanita.
8.7 Dokumentasi
BAB III
49
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disetiap aktifitas yang kita lakukan terdapat bakteri atau kuman, dari mulai kita
makan, minum, dll. Kita harus selektif dalam memilih makanan dan minuman, pilih
lah makanan dan minuman yang telat memenuhi standar BPOM dan telah diuji
kebersihan dan kesterilannya. Ditubuh kita pun juga terdapat bakteri dari mulai kulit,
kuku, rambut, hingga dalam paru-paru kita. Bakteri atau kuman dapat mati dengan
cara pemanasan juga bisa dengan cara kita memcucinya dengan sabun atau desinfektan
seperti alkohol. Bakteri dapat dibiakan dan diperbanyak dengan media agar Na. Dan
terakhir bakteri dapat diwarnai agar kita tahu jenis baketri tersebut.
B. Saran
Inilah laporan yang dibuat oleh kloter pertama praktikum mikrobiologi ini
meskipun
penulisan
ini
jauh
dari
kata
sempurna
namun
kita
dapat
memimplementasikan tulisan ini dan kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
50
-0
51
52
53
54
55
56
57
58
D.
La
mpiran Foto Pewarnaan Gram dan
Pembiakan Bakteri
59
Antibiotik Cefadroksil
Antibiotik Kloramfenikol
Antibiotik Tetrasiklin
60