Anda di halaman 1dari 101

BAHAN KULIAH

AGAMA
BLOK KELENJAR
ENDOKRIN DAN PENYAKIT
METABOLIK

2014
:Oleh
DR. ZUHRONI, MA

MATERI AGAMA

BLOK KELENJAR ENDOKRIN DAN


PENYAKIT METABOLIK
Haid dan Istihadhah serta
Berbagai Permaslahannya
Makanan halal dan Thayyib
Proporsionalitas Makan dan
Minum.
Operasi Kegemukan.

HAID DAN
PERMASALAHANNYA

EMPAT KEADAAN WANITA


(TERKAIT dg DARAH)
1.Suci
2.Haid
3.Istihadlah
4.Nifas

DARAH WANITA

Haid :
Keluar dalam keadaan sehat,

Nifas
Keluar setelah melahirkan,

Istihadlah
Keluar tidak pada hari haid dan nifas; dalam
keadaan sakit (darah penyakit).

PENGERTIAN HAID
Mengalirnya sesuatu (Bahasa).
Dinamakan haidl, karena mengalir dari rahim
wanita (bahasa).

BEBERAPA DEFINISI
HAID
Menurut Fukaha
Darah yg keluar dari rahim sewaktu sehat,
bukan disebabkan melahirkan atau sakit, pada
waktu tertentu.
Darah yg keluar dari rahim setelah sampai
umur baligh dalam keadaan sehat pada waktu
tertentu, bukan karena melahirkan.
Darah yg keluar dari rahim wanita sehat dalam
waktu tertentu, bukan karena melahirkan atau
karena ada penyakit dalam rahim.

Darah yg keluar dari kemaluan wanita


secara alami, tanpa sebab, di waktuwaktu tertentu.
Darah yg asalnya dari bagian dalam
rahim, keluarnya bukan karena
penyakit, luka, keguguran, atau
kelahiran bayi

Al Qurthubi

Darah hitam yg kental, dominan warna


merah.

Abu Malik Kamal

Darah berwarna kehitaman, kental, baunya tidak


sedap, mengalir/keluar dari tempat tertentu
(kemaluan) pada waktu-waktu tertentu

Abu Muhammad bin Hazm


Darah

hitam yg kental beraroma tidak sedap.


Kapan saja tampak darah ini dari kemaluan
wanita, maka tidak halal shalat, puasa, dan
thawaf di Baitullah serta tidak boleh bersetubuh
kecuali bila telah suci.

Al-Mawardi :

Nama darah yg keluar dari rahim, bukan


disebabkan karena melahirkan, dalam batas
dan waktu tertentu (istilah).
Darah yg mengalir (dari rahim), biasa
dialami wanita pada waktu tertentu pada
masa balignya, sebagai tanda kesanggupan
untuk hamil

Darah Haid:
Dalam keadaan sehat, bukan penyakit, sebagian ulama
manambahkan tidak dalam keadaan sedang hamil.
Bukan disebabkan karena melahirkan.
Telah malampaui batasan minimal masa suci.
Tidak di bawah masa minimal haid, jika kurang dari batas
minimal maka mesti digenapi hingga batas minimal.
Tidak melebihi batas maksimal, jika melebihi maka
kelebihannya adalah darah penyakit.
Mayoritas ulama mencirikan warna haid adalah kekuningkuningan keruh, namun sebagian ulama yg lain menolak ciri ini

Masa Suci antara Dua


Haid
(Khilafiah)

15 hari (mayoritas ulama).


13 hari
Sembilan hari
Lima hari
Delapan hari.
Sepuluh hari
Tidak ada batasnya.

KRITERIA DARAH HAID


Darah keluar dari rahim wanita, bukan dari
bagian lain.
Dalam keadaan sehat, bukan penyakit, sebagian
ulama manambahkan tidak dalam keadaan
sedang hamil.
Bukan disebabkan karena melahirkan.
Telah malampaui batasan minimal masa suci.
Tidak di bawah masa minimal haid, jika kurang
dari batas minimal maka mesti digenapi hingga
batas minimal.
Tidak melebihi batas maksimal, jika melebihi
maka kelebihannya adalah darah penyakit.
Mayoritas ulama mencirikan warna haid:
Kekuning-kuningan keruh, namun sebagian
ulama yg lain menolak ciri ini

Kenajisan Darah Haid


Najis = Termasuk jenis darah yg mengalir
Jenis Kenajisan:
Najis mutawassithah
Cara menghilangkannya:
Dicuci hingga hilang unsur-unsurnya
(bau, warna, rasa, dan zatnya)

Akibat Hukum Datangnya


Haid

Seorang wanita dianggap telah balig, menjadi


mukallaf, dianggap telah cukup akap bertindak
hukum.
Pertanda wanita tersebut tidak hamil,
Dijadikan sebagai batas penghitungan masa
iddah bagi wanita subur
Menjadikannya wajib mandi saat haidnya
berhenti.
Haram melakukan hubungan badan pada masa
tersebut. Ulama berbeda pendapat tentang saksi
(kaffarat) yg melanggarnya (wajib dan tidak
wajib).

USIA WANITA HAID:


Tidak ada nash sharih (jelas) yg
menyebutkan umur minimalnya.
Jumhur (mayoritas) ulama :
Minimal berusia 9 tahun.

Keluarnya Darah Sebelum


Berumur 9 Th.

Ulama berbeda pendapat (haid dan


bukan haid).

Masa Menopause

Menurut Syafi`iyyah = Saat umur 62 tahun,.


Menurut Hanafiyyah = Umur 55 sampai 60 tahun.
Malikiyah = 70 tahun.
Madzhab Imam Ahmad = 50 tahun,

Batas Minimal Siklus Haid


1. Tiga hari tiga malam (Abu Hanifah), sekitar 72
jam.
2. Tiga hari dua malam.
3. Tidak ada batasnya, meskipun hanya sesaat
(Malikiyyah).
4. Sehari semalam (24 jam) ('Ali bin Ab Thlib.
Batasan Mazhab Syfi'i dan Hanbali, 'Ath', Abu
Tsaur, al-Auz'i, dan Ishq.
5. Sehari saja (12 jam), tidak termasuk malamnya.

Maksimal Lamanya Masa Haid

15 hari (Mayoritas ulama: Malikiyah, Syafiiyyah, dan Hanabilan).


Sepuluh hari (Hanafiyah).
Tujuh hari (Ahmad dan Ibnu Hazm (Ulama Zhahiriyyah).
Tidak ada batasnya (Ibnu Taimiyyah) .

Kebiasaan Lamanya Haid


6; 7 hari

Cairan Kuning Keruh


(Bercak) Pasca-Bersuci dari
Haid

Tidak dianggap sebagai darah haid.


Tetap suci, wajib shalat, puasa, dan

boleh melakukan jimak.

Rukun Mandi Haid


Niat
Membasahi seluruh badan,

Tidak ada kewajiban lain


selain itu.

Sunnah Mandi dari Haid


a. Membasuh kedua tangan tiga kali.
b. Membasuh kemaluan dg tangan kiri,
c. Menggosok tangan kiri ke tanah/tembok.
d. Berwudu.
e. Membasahi kepala tiga kali.
f. Membasahi seluruh badan dimulai bagian kanan,
g. Dianjurkan memakai sabun atau semisalnya.
h. Seusai mandi, mengambil kapas atau kain yg telah
diolesi minyak wangi untuk digunakan mengusap
bekas darah sampai baunya hilang.

DALAM KEADAAN HAID DAN NIFAS


BOLEH:
1. Berdzikir, berdoa, dll.
2. Membaca Al-Quran dan memegang mushaf Al Quran
(Khilafiah).
3. Bermesraan dg suami, sepanjang tidak coitus.
4. Melakukan berbagai aktivitas yg baik, selain yg
terlarang atas wanita yg dalam keadaan haid /nifas
Jika mempunyai kebiasaan ibadah
tertentu (istiqamah), tetap mendapatkan
pahala sempurna, meski tidak
melakukannya karena terhalang syari

APAKAH WANITA
HAMIL MENGALAMI
HAID ?
Pada umumnya = tidak. Jika keluar darah = bukan

haid (mayoritas Ulama)


Darah tsb = Haid (Imam Malik, Imam Syafii, dan Al
Laits.

Larangan Bagi Wanita


Haid dan Nifas
Shalat
Sujud tilawah dan sujud syukur
Thawaf
Shaum
I`tikaf
Masuk masjid, kalau takut akan membuatnya
najis.
Membaca al-Qur`an
Menyentuhnya (al-Quran)
Menulisnya (al-Quran)

Larangan untuk Suami


1.
2.

Menjatuhkan thalak.
Menggauli dan melakukan sesuatu
yg menggairahkan nafsu seksual
(mayoritas), menurut sebagian
ulama = yg dilarang hanya coitus.

Perbedaan antara Darah Istihadlah


dg Darah Haid
Warna
Haid = umumnya hitam, istihadlah = umumnya merah
segar.
Kelunakan dan Kerasnya.
Haid = sifatnya keras, istihadlah = lunak.

Kekentalan
Haid

= kental, istihadlah = sebaliknya.

Aroma
Haid

= beraroma tidak sedap/busuk.

Ketidakteraturan Haid (Haid


Melebihi/Kurang dari Kebiasaan).

Menurut Syafi`iyyah = jika kurang


atau melebihi kebisaannya, kurang
dari sehari semalam, atau melebihi 15
hari, termasuk istihadlah. Ibadah tetap
wajib baginya.
Sebagian ulama berpendapat = tidak
ada ketentuan, tergantung pada
kebiasaan wanita itu sendiri.

Masa Suci antara Dua


Masa Haid

Paling sedikit lima = belas hari


(Jumhur Ulama). Pada umumnya = 23
atau 24 hari.
Tidak ada batas maksimal, karena ada
wanita yg haid setahun sekali, ada yg
hanya sekali seumur hidup.

Perlukah Wanita Muslimah


Berpakaian Khusus Saat
Haid?

Memberitahukan kepada suami saat


haid tanpa harus melalui ucapan,
sehingga tidak mengajak
berhubungan badan.
Jiwa suami merasa jijik pada baju yg
terkena darah haid. Mengenakannya,
pengkhususan baju haid akan
menghindarinya.

Datang atau Berhentinya


Haid Saat Waktu Shalat atau
Puasa

Jika haid datang pada waktu shalat


dan dia belum shalat, dia berhutang
shalat.
Jika berhenti haid, maka harus segera
mandi dan shalat, jika tidak, maka
termasuk mengabaikan shalat.

LARANGAN MENUNDA MANDI


HAID
Jika suci setelah Ashar atau sebelum
terbenamnya Matahari= Wajib segera
mandi dan shalat Zhuhur dan Ashar.
Jika suci setelah Isya (sebelum Fajar)
= Wajib segera mandi dan shalat
Maghrib dan Isya.

ISTIHADHA
H

ISTIHADHAH
Darah

yg mengalir dari kemaluan wanita bukan pada


waktunya dan keluarnya dari urat. (An-Nawawi).
Darah segar yg di luar kebiasaan seorang wanita
disebabkan urat yg terputus (Al- Qurthubi).
Darah yg terus menerus keluar dari seorang wanita
dan tidak terputus selamanya atau terputus sehari dua
hari dalam sebulan (Al-Utsaimin)

JENIS DARAH ISTIHADHAH

Keluarnya darah kurang dari masa haid.


Keluarnya darah lebih dari masa haid atau
nifas.
Keluarnya darah sebelum usia haid atau
setelah menopause.

HUKUM-HUKUM ISTIHADHAH
1.
2.

3.

Wajib berwudhu setiap kali hendak shalat.


Sebelum berwudhu, harus membersihkan bekas
darah di badan (kemaluannya) dan pakaiannya. dan
menahan darahnya dg kain (pembalut) atau
sejenisnya.
Hukum bersetubuh, mayoritas ulama
membolehkannya sesuai yg dilakukan oleh
sejumlah sahabat nabi atau jia khawatir akan zina.

KENAJISAN DARAH
ISTIHADHAH
Jika banyak = Najis Mutawassithah.
Jika sedikit = Termasuk yg dimaafkan (tdk
najis)

DARAH ISTIHADHAH yg
KELUAR TERUS MENERUS
Secara umum = Darah yg keluar dari dua alat
pembuangan tubuh membatalkan awudhu, darah
istihadhah adalah najis.
Berwudhu untuk setiap shalat setelah masuk waktunya,
Mencuci daerah yg mengenai badannya dan menjaga
pakaiannya tetap suci untuk shalat jika tidak
memberatkannya.
Jika tidak bisa = Termasuk diimaafkan, namun semaksimal
mungkin dijaga agar darahnya tdk mengenai pakaian,
tubuh, atau tempat shalatnya dg memakai pembalut atau
sejenisnya.

Hukum najis lain yg sejenis =


Batasan di atas

Apakah Wajib Mandi


Setiap Akan Shalat?

Tidak wajib, hanya mesti wudhu


(Jumhur ulama).
Mandi setiap shalat = sunnah (Empat
Imam Mazhab)

NIFAS
Darah yg keluar dari kemaluan pasca melahirkan

Batasan Nifas (Khilafiah):

Minimal:
Satu tetes; tidak ada batasan minimal.

Batasan Maksimal:
60 hari; 40 hari

Kebiasaan:
40 hari

Penggunaan Obat utk Mencegah


Haid
Niat, untuk kesempurnaan ibadah haji = mubah.
Niat, puasa Ramadhan sebulan penuh = makruh,
tetapi bagi wanita yg sulit mengqadhanya pada hari
lain = mubah.

Selain dua alasan di atas, hukumnya tergantung


pada niatnya. Bila untuk perbuatan yg menjurus
pada pelanggaran hukum agama = Haram.

Syarat Bolehnya Dilakukan


Pencegahan Haid (Sebagian Ulama)
1. Tidak dikhawatirkan membahayakan, jika
membahayakan = Tidak boleh.
2. Ada izin dari suami jika tindakan tersebut
terkait dg kebutuhan suami.

FATWA MUI TENTANG PENGGUNAAN


PIL APENUNDA HAID
Penggunaan pil anti haid untuk kesempurnaan
ibadah haji hukumnya mubah.
Pengunaan pil anti haid dg maksud agar dapat
mencukupi puasa Ramadhan sebulan penuh,
hukumnya makruh, tetapi bagi wanita yg sukar
mengqadha puasanya pada hari lain, hukumnya
mubah.
Penggunaan pil anti haid selain dua hal di atas,
hukumnya tergantung pada niatnya. Bila untuk
perbuatan yg menjurus pada pelanggaran hukum
agama, hukumnya haram

FATWA LAIN:
Sayyid Sabiq:
idak apa-apa menggunakan obat untuk menghentikan haid sehingga
yg bersangkutan dapat melaksanakan thawaf

Majlis Bahsul Masail NU:


Membolehkan menangguhkan haid, dg catatan sepanjang tidak
membahayakan, dan hukum hajinya sah.

Sementara ulama:
Mensyaratkan bolehnya dilakukan pencegahan haid dg dua syarat:
1. Tidak dikhawatirkan mengandung bahaya, maka jika menimbulkan
bahaya maka tidak boleh.
2. Adanya izin dari suami jika tindakan tersebut terkait dg kebutuhan
suami

Obat Perangsang Haid

Tidak dimaksudkan untuk


menggugurkan kewajiban, seperti
agar tidak berpuasa, shalat, dan
lain-lain.
Harus mendapatkan izin dari suami
bagi isteri.

SHALAT BAGI WANITA ISTIHADHAH

Penunaian wudhu dan shalat


=
Batasan bagi penerita salasil
baul

Berbagai Batasan Umum


1. Sebelum berwudhu harus istinja' terlebih dulu.
2. Ada kontinuitas antara istinja' dg memakaikan kain
atau pembalut dan semacamnya, dan adanya
kontinuitas antara memakaikan kain pada tempat
keluar hadas tersebut dg wudhu.
3. Ada kontinuitas antara amalan-amalan dalam wudhu
(rukun dan sunnahnya)
4. Ada kontinuitas antara wudhu dan shalat, yaitu
segera melaksanakan shalat seusai wudhu dan tidak
melakukan pekerjaan lain selain shalat.
5. Pelaksanaan shalat Salasil Baul, jika ada waktuwaktu tertentu reda atau berhenti, maka wajib
menantinya kemudian berwudhu dan shalat pada
saat-saat tersebut, selama tidak keluar dari batasan
waktu shalat.

6. Berwudu setelah masuk waktu salat, dan menjaga


darahnya agar tidak tercecer sehingga mengenai badan,
pakaian, atau tempat shalat.
7. Menurut mayoritas ulama, keluarnya najis tersebut tidak
membatalkan wudhu, alasannya untuk menghindiri kesulitan.
Namun demikian, pasien diwajibkan berwudhu pada setiap
kali akan shalat setelah waktu masuk.
8. Sekali wudhu bagi pasien salsaail baul atau yg sejenisnya
hanya dapat dipakai untuk sekali shalat wajib beserta shalatshalat sunnah yg mengiringinya. Jika datang shalat
berikutnya, dia mesti berwudhu lagi karena pada hakikatnya
dia telah berhadats. Hanya sedikit ulama (sekelompok kecil
Ulama dari Mazhab Maliki) menyatakan tidak harus wudhu
lagi jika sekiranya belum batal.

8. Batasan yg membatalkan wudhu sama dg


batasan baku, selain yg terkait dg sakitnya.
9. Pakaian yg terkena darah tersebut jika sedikit
termasuk yg dimaafkan jika dapat diupayakan
penjagaannya sesuai dg kadar
kemampuannya.
10.Berbagai keadaan keluarnya darah setelah
wudhu termasuk tidak membatalkan
wudhunya.
11.Jika dalam tubuh dipasang berbagai alat
medis, atau alat untuk mengeluarkan atau
memasukkan darah yg sulit atau tidak
diperkenankan mencabutnya saat wudhu atau
mandi, maka dilakukan sesuai dg

1. Pengeluaran darah dari tubuh hukumnya tidak


sama dg yg keluar melalui lubang kemaluan.
2. Badan dan pakaian yg terkena najis wajib
dihilangkan, namun jika tidak memungkinkan dia
wajib shalat dg apa adanya.
12.Ketentuan ini berlaku bagi orang yg mengalaminya
dalam kurun waktu yg lama, atau sepanjang hari,
atau sekurangnya sepanjang waktu shalat dari awal
waktu hingga akhir waktu. Namun jika hanya terjadi
dalam waktu yg relatif tidak lama, maka hukumnya
berlaku seperti ketentuan bagi orang sehat.
Demikian juga jika bagi orang yg telah sembuh.

Batasan Shalat bagi penderita


Istihadhah

Dalam Batasan Umum:


Salat wajib dikerjakan sesuai dg ketentuan yg
telah ditetapkan syarak, namun dalam
keadaan khusus, seperti tidak adanya
kemampuan karena sakit dan lainnya,
misalnya, tidak mampu ditunaikan dg berdiri,
boleh dilakukan dg berdiri sambil bersandar,
dan seterusnya sesuai dg kadar
kemampuannya.

Batasan Khusus:
Jika darahnya keluar terputus-putus, misalnya,
biasa terhenti pada waktu-waktu shalat, maka
dianjurkan mengakhirkan shalatnya pada
waktu darah tersebut terhenti, selama tidak
khawatir waktu shalat habis. Jika khawatir
habis waktu, maka mesti menyumbat atau
memakai alat tertentu agar tidak tercecer,
kemudian (wudhu) dan shalat, tidak dibedakan
darah yg keluar itu sedikit atau banyak.

Jika dalam posisi berdiri urine akan keluar dan


jika duduk tidak, maka ia harus shalat dg
duduk. Atau jika diyakini akan keluar jika ruku
atau sujud, dan tidak keluar jika duduk, maka
shalat cukup dg isyarat.
Jika kondisinya sangat sulit melakukan shalat
pada setiap waktu, maka diperkenankan
menjamaknya.
Jika pasien ingin menunaikan shalat berjamaah
di masjid, harus dijaga agar najis tidak
menetesi lantai atau tempat shalat di masjid.
Prioritas yg menjadi imam shalat adalah orang
yg sehat dari istihadhah dan yg sejenisnya.

MAKANAN

HUKUM MEMBAHAS DAN MENGETAHUI MAKANAN DAN


MINUMAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Wajib
Makan yg halal = wajib

Semua hal yg terkait dg dapat terlaksananya


makan halal = wajib

ANJURAN
MAKAN yg
HALAL DAN
THAYYIB

maka hendaklah manusia itu memperhatikan


makanannya.

Maka makanlah yg halal lagi baik dari rezki yg telah


diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni`mat Allah jika
kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

MAKANAN
Segala sesuatu yg dimakan manusia dan
dikonsumsi, baik dalam bentuk makanan atau
yg lain.
Prinsip Umum:

Semua jenis makanan/minuman adalah halal


dimakan/diminum kecuali yg dilarang tegas dlm
nash.

Batasan
Halal dan Thayyib
Halal = Dari aspek benda (substansi) dan
cara mendapatkannya.
Thayyib = Dari aspek dampak yg
ditimbulkannya:
- tidak membahayakan
- Tidak dapat mengancam jiwa.
- dll.

Thayyib = Berkenaan dg
pemenuhan kriteria dari segi
kualitas (asupan gizi) makanan dan
dampak bagi tubuh
Halal = Lebih kepada batasan
syariat (agama) terhadap boleh
tidaknya memakan makanan.
yg thayyib belum tentu halal, dan
juga sebaliknya

MAKANAN ATAU
MINUMAN yg TIDAK
HALAL DAN TIDAK
THAYYIB

dan menghalalkan bagi mereka segala yg baik dan


mengharamkan bagi mereka segala yg buruk dan membuang
dari mereka

JENIS MAKANAN HARAM


DALAM AL-QURAN
Babi
Bangkai
Darah
Disembelih bukan atas nama
ALlah

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai,


darah, daging babi dan apa yg disembelih dg menyebut nama selain Allah;
tetapi barangsiapa yg terpaksa memakannya dg tidak menganiaya dan tidak
pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayg.

Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yg


diwahyukan kepadaku, sesuatu yg diharamkan bagi orang yg
hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai,
atau darah yg mengalir atau daging babi -karena
sesungguhnya semua itu kotor- atau binatang yg disembelih
atas nama selain Allah. Barangsiapa yg dalam keadaan
terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayg." (QS. al-Anam: 145)

KRITERIA/SIFAT YG DIHARAMKAN
DLM AL-QURAN

dan menghalalkan bagi mereka segala yg


baik dan mengharamkan bagi mereka segala
.yg buruk (menjijikkan) (QS. al-Araf: 157)

MINUMAN

MINUMAN
Prinsip Umum:

PROPORSIONALITAS
MAKAN DAN MINUM
Tidak Berlebihan
Sesuai tuntutan
Makan setelah lapar, berhenti sebelum
kenyg.
Sepertiga perut untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga untuk udara.

Proporsionalitas Makan
dan Minum = Tdk
Berlebihan
Dan makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg berlebih.lebihan (Q. s. al-A'rf (7): 31)

Nabi saw bersabda: Makan, minum, berpakaian, dan


bersedekahlah kalian dg tidak berlebihan dan
membanggakan diri . (HR. al-Bukhri, Ibn Mjah,
Ahmad, Al-Nasi, dan al-Hkim)

PORSI MENGONSUMSI
MAKANAN

Janganlah seseorang mengisi perutnya sesuatu yg buruk


baginya, apabila tidak menyulitkannya hendaknya ia
mengisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk
minuman, dan sepertiga untuk nafas/dirinya. (HR. Ahmad
& at-Turmudzi)

BERLEBIHAN MAKAN= CIRI


ORANG KAFIR

Dan orang-orang yg kafir itu bersenang-senang (di


dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal
mereka. (QS. Muhammad (47):12).

PERBEDAAN PORSI MAKAN


ORANG KAFIR DAN MUKMIN
7 :1

Dari Miqdam bin Ma'di Karib, ia berkata: Aku pernah


mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah perut
anak Adam dipenuhi dg beban keburukan dalam perut
hingga memenuhi perut, sekiranya mesti, maka sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga
untuk nafas (udara) (HR Ahmad dan al-Turmudzi)

Seorang mukmin makan dg satu"


lambung dan orang kafir makan dg
tujuh lambung" (HR al-Bukhri dan
.Muslim)

OPERASI MEDIS
DAN OPERASI
KOSMETIK

OPERASI
KEGEMUKA
N

ANJURAN BERHIAS

BATASAN HARAMNYA BERHIAS


Menyerupai dg lain jenis (tasyabbuh),
Pamer dan takabbur.
Mengubah fitrah/ciptaan Allah yg normal
Tabarruj, (pergaulan maksiat, pengumbaran
aurat dan pelecehan harkat wanita)

BATASAN HARAMNYA BERHIAS


Menyerupai dg lain jenis (tasyabbuh),

Dari Ibnu 'Abbs, ia berkata: Rasulullah saw.


melaknat kaum laki-laki yg menyerupakan dirinya
dg perempuan, juga kaum perempuan yg
menyerupakan dirinya dg laki-laki. (HR al-Bukhri,
Abu Dwud, al-Turmudzi, Ibnu Mjah, Ahmad, alDrimi).

Larangan Pamer dan Takabbur.

dan Allah tidak menyukai setiap orang yg


sombong lagi membanggakan diri" (Qs. alHadid (57):23).

Mengubah fitrah/ciptaan Allah yg normal

Dari Abdillah, ia berkata: Allah melaknat para wanita


yg bertato dn wanita yg membuat tato, yg dicukur
alisnya dan yg menyukurnya, yg mengikir giginya untuk
keindahan, mengubah kodrat asli (yg normal) Allah"
(HR. Muslim).

Tabarruj, (pergaulan maksiat, pengumbaran


aurat dan pelecehan harkat wanita)

dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku


seperti orang-orang Jahiliyah (Q.s. al-Ahzab:33)

Jenis Berhias yg Dilarang dalam


Sunnah
1. Al-Wsyimah (Tato)
2. An-Nmishah (Menyukur Alis)
3. Al-Wshilah (Menyambung Rambut)
4. Al-Mutafallijt (Mengikir Gigi).

Aku pernah mendengar Rasulullah saw mengutuk


wanita-wanita yg mencukur alisnya, wanita yg
meminta dikikir giginya (pangur: Jawa), wanita yg
membuat tato (di kulitnya) adalah wanita-wanita yg
mengubah ciptaan Allah (Muttafaq 'alaih)

Segi Urgensinya:
1.

2.

Operasi terhadap bagian tubuh (biasanya yg


tampak) karena mengalami gangguan
fungsional, baik karena bawaan lahir maupun
akibat kecelakaan.
Operasi terhadap bagian tubuh yg tak
mengalami gangguan fungsional hanya
bentuknya kurang sempurna atau ingin
diperindah

Batasan Kebolehan Melakukan


Tindakan Bedah

Tidak mengubah ciptaan Allah yg asli dan normal.


Tujuannya, karena adanya al-hajat atau darurat.
Menormalkan atau mengobati
Adanya keyakinan keberhasilan operasi.
Tidak ada unsur memanipulasi dan menipu dan
mengada-ada

Tidak berdampak menimbulkan


mudaharat yg lebih besar.
Untuk mengobati aib yg ada di badan,
atau dikarenakan kejadian yg
menimpanya seperti kecelakaan,
kebakaran atau yg lainya.

KEBERADAAN DOKTER BEDAH

Siapa saja yg memberi pengobatan padahal ia tidak


menguasai ilmunya, maka ia mesti menanggung
(nya) (HR. Ibnu Mjah, al-Dr Quthni, Ab Dwd,
al-Nasi, dan al-Hkim dari 'Amr bin Syu'aib).

Alasan Operasi Karena Patuh


Pada Perintah Suami

Nabi bersabda: "Tidak ada ketaatan dalam hal maksiat kepada Allah,
bahwa ketaatan itu hanya dalam kebaikan" (HR. Muslim, al-Nasi,
Abu Dwd, dan Ahmad).

ALASAN SUNNAH BOLEHNYA BEDAH MEDIS

Praktik Khitan (bedah tertua)


Praktik Hijamah (bekam)
Praktik al-Kayy (menyulut dg besi
panas).
Penanganan terhadap korban luka
saat perang.

SKENARIO
1. Penglihatan Terganggu (makanan yang
baik dan halal)
2. Gondok (cemas menghadapi
kemungkinan dioperasi)
3. Menstruasi tidak Teratur (haid atau
istihadhah)

SEKIAN

Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih
Selamat Belajar, Semoga
Sukses, Amin !

Sekian, Terima Kasih


Selamat Belajar,
Semoga Sukses !

Anda mungkin juga menyukai