PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cilincing
1.1.1.1 Keadaan Geografis
Berdasarkan lembaran daerah no. 4/1966 ditetapkanlah lima wilayah kota
administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta
Selatan, Jakarta Utara, dilengkapi dengan 22 kecamatan dan 220 kelurahan.
Pembentukan kecamatan dan kelurahan berdasarkan asas teritorial dengan mengacu
pada jumlah penduduk yaitu 371.335 jiwa untuk kecamatan, 30.000 jiwa untuk
kelurahan perkotaan, dan 10.000 jiwa untuk kelurahan pinggiran.
Wilayah kotamadya Jakarta Utara seluas 7.133,51 Ha, terdiri dari luas lautan
6.979,4 Ha dan luas daratan 154,11 Ha. Daratan Jakarta Utara membentang dari barat
ke timur sepanjang kurang lebih 35 Km, menjorok ke darat antara 4-10 Km, dengan
kurang lebih 110 pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Ketinggian dari permukaan laut
antara 0-20 meter dari tempat tertentu ada yang dibawah permukaan laut yang sebagian
besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau. Wilayah Kotamadya Jakarta Utara
merupakan pantai beriklim panas, dengan suhu rata-rata 300 C, curah hujan setiap
tahun rata-rata 142,54 mm dengan maksimal curah hujan pada bulan September.
Daerah ini merupakan wilayah pantai dan tempat bermuaranya sembilan sungai dan
dua banjir kanal sehingga menyebabkan wilayah ini rawan banjir, baik kiriman maupun
banjir karena pasang air laut.
Kecamatan Cilincing termasuk wilayah kota administrasi Jakarta Utara,
dengan luas wilayah 39,6996 Km2 dan dibagi menjadi tujuh kelurahan yaitu
Semper Timur, Semper Barat, Kalibaru, Sukapura, Rorotan, Marunda dan Cilincing.
Dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 84 RW dan Rukun Tetangga (RT) 976
RT.
II
III
II
tahun
2015
sebanyak
371.335
jiwa
(52.25%) dan penduduk perempuan 186.347 jiwa (55%), serta distribusi paling
besar pada kelompok usia produktif laki-laki 106.168 jiwa dan perempuan 111.123 jiwa.
Dari data tersebut di atas rincian jumlah penduduk per kelurahan di Kecamatan
Cilincing dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kecamatan
Cilincing Tahun 2015
No.
1
2
3
4
5
6
7
Semper Timur
Semper Barat
Kalibaru
Sukapura
Rorotan
Marunda
Cilincing
Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah
20.394
19.667
40.061
37.285
37.155
74.440
34.777
34.173
68.950
35.928
41.424
77.352
22.603
21.757
44.360
12.057
10.898
22.955
21.944
21.273
43.888
Jumlah
184.988
Kelurahan
186.347
371.355
Kelurahan
Semper Timur
Semper Barat
Kalibaru
Sukapura
Rorotan
Luas Wilayah
(Km2)
31,615
15,907
24,670
56,140
106,370
KK
9.826
13.706
16.117
19.767
8.053
RW
10
17
14
10
12
RT
97
245
172
99
136
6
Marunda
79,169
5.519
9
76
7
Cilincing
83,125
12.155
10
136
Jumlah
396,996
85.102
82
958
Sumber : Laporan Tahunan Kecamatan Cilincing Tahun 2015
Tabel 1.3 Tingkat Kepadatan Penduduk di Kecamatan Cilincing Tahun 2015
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kelurahan
Luas Wilayah
( km2 )
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
( per km2 )
Semper Timur
3,16
40.061
1,27
Cilincing
8,32
43.217
0,52
Kalibaru
7,47
68.950
2,79
Semper Barat
1,58
74.440
4,68
Sukapura
0,56
77.352
1,38
Rorotan
10,64
44.360
0,42
Marunda
7,92
22.955
0,29
Jumlah
39,65
371.335
1
Sumber : Laporan Kecamatan Cilincing Tahun 2015
No
( tahun )
Jumlah
1.
2.
0-4
5-9
35.994
32.505
3.
10-14
28.299
4.
15-19
31.184
5.
20-24
40.375
6.
25-29
48.197
7.
30-34
41.725
8.
35-39
34.891
9.
40-44
23.848
10.
45-49
17.888
11.
50-54
14.083
12.
55-59
9.389
13.
60-64
5.904
14.
65-69
3.789
15.
70-74
1.958
16.
> 75
1.306
Jumlah
371.335
Jumlah
371.355
7
10
84
976
85.102
Tenaga Kesehatan
133
Posyandu
179
Kader Aktif
864
91
Jumlah Bayi
6.016
Jumlah Balita
25.780
6.415
5.828
menambah
Pendapatan Asli Daerah khususnya Kota Jakarta dan sebagai penambah pendapatan
devisa Indonesia, karena kawasan tersebut adalah salah satu sentral produksi andalan
dalam memacu perekonomian Indonesia.
B. Sarana dan Prasarana
Wilayah Kecamatan Cilincing memiliki sarana ibadah, sarana pendidikan,
sarana kebudayaan dan kesenian, sarana olahraga, sarana kesehatan masyarakat dan
keluarga berencana. Sarana dan prasaran kesehatan yang ada saat ini banyak diminati
oleh masyarakat luas yang ada di wilayah Cilincing dan sekitarnya, hal ini terkait
dengan lokasi dan banyaknya penduduk yang bekerja di wilayah Cilincing tetapi tidak
berdomisili di daerah tersebut. Agar semua dapat memperoleh kesempatan mendapat
pelayanan kesehatan yang merata dengan biaya terjangkau, maka pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, dan
dapat mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Pelayanan kesehatan diberikan kepada semua golongan, dan tidak membedakan
umur, pekerjaan, status sosial ekonomi, agama, ras dan lain-lain, akan tetapi lebih
diprioritaskan bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
C.
Fasilitas Kesehatan
Kecamatan Cilincing mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di
tujuh kelurahan, dari jumlah kelurahan tersebut terdapat 11 buah fasilitas kesehatan
pemerintah yang terdiri dari Puskesmas tingkat kelurahan sebanyak sepuluh buah dan
satu Puskesmas tingkat kecamatan.
Juga terdapat fasilitas kesehatan yang didanai oleh perseorangan maupun
Puskesmas yang perduli terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah
Kecamatan Cilincing, antara lain terdapat Rumah Sakit Islam Sukapura di Kelurahan
Sukapura.
Praktek
No
Kelurahan
1.
Semper
24
2.
3.
4.
Timur
Cilincing
Kalibaru
Semper
0
0
0
2
1
3
2
2
9
23
27
41
5.
6.
7.
Sakit
Puskesmas
Bidan
Posyandu
barat
Sukapura
1
1
2
19
Rorotan
0
1
1
21
Marunda
0
1
1
24
Jumlah
1
10
25
179
Sumber : Laporan Kecamatan Cilincing Tahun 2015
Puskesmas kecamatan Cilincing pada bulan Mei tahun 2015 telah menjadi
sebuah Rumah Sakit Umum Tingkat Kecamatan, oleh karenanya puskesmas kecamatan
ini berpindah tempat ke wilayah Kelurahan Sukapura. Puskesams Kecamatan Cilincing
ini menjalankan pelayanan serta mengelola data di wilayah Kelurahan Sukapura.
1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas
1.1.2.1 Definisi
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya yakni satu atau
sebagian wilayah kecamatan, mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya, memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut untuk
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan tetapi
pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri,
kewenangan yang dimiliki puskesmas juga meliputi kewenangan merencanakan
kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan menentukan kegiatan
yang termasuk public goods atau private goods serta kewenangan menentukan target
kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas. Jumlah kegiatan pokok puskesmas
diserahkan pada setiap puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan
sumber daya
puskesmas
preventif
Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah sakit. Puskesmas
merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum.
Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi
perubahan yang mendasar dalam sektor
kesehatan
yaitu
terjadinya perubahan
4.
investasi
Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
7.
(partnership).
Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
kerja puskesmas.
sebagai
pusat
rujukan
bagi
10
dan
memantau
sehingga
dampak
kesehatan
dari
penyelenggaraan
setiap
dan
program
agar
perorangan
terutama
pemuka
Pemberadayaan
perorangan,
keluarga
dan
masyarakat
ini
jalan dan
penyakit.
untuk
11
12
Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas terdiri dari 3 fungsi, yaitu sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat dan
sebagai
pusat pelayanan kesehatan (Yankes) yang terdiri dari yankes perorangan dan
masyarakat.
Untuk
melaksanakan
14
3.
Pertanggungjawaban penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan
kabupaten/kota,
sedangkan
sebagian upaya
untuk
kerja
puskesmas
adalah satu
kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
maka
tanggung
jawab
wilayah
kerja
dibagi
mengjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator kecamatan sehat adalah:
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku penduduk yang sehat
3. Cakupan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk yang tinggi di kecamatan
I.1.2.7 Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan
meningkatkan mutu,
keluarga,
dan
tinggi untuk
wajib
ini
15
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA ( Kesehatan ibu dan anak )
4. KB ( Keluarga Berencana )
5. Perbaikan gizi masyarakat
6. P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )
7. Pengobatan Dasar
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai
satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk
kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya.
Tabel 1.8 Program Kesehatan Wajib di Puskesmas
No.
Upaya Kesehatan
Kegiatan
Wajib
1.
Luar Gedung
RW siaga
2.
Kesehatan Lingkungan
3.
4.
5.
Indikator
Keluarga Berencana
Penyehatan pemukiman
ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi
Pelayanan
Keluarga Berencana
Diare
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku
sehat
Cakupan air bersih
Cakupan jamban
keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah
sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi
Cakupan MKET
Cakupan kasus
ISPA
diare
Cakupan kasus
Malaria
ISPA
Cakupan kasus
Pemberantasan penyakit
malaria
Cakupan
menular
Tuberkulosis
kelambunisasi
Cakupan
penemuan kasus
Angka
6.
Gizi
penyembuhan
Cakupan vit A /
16
7.
Pengobatan
yodium
PSG
Fe / cap yodium
% gizi kurang /
Promosi Kesehatan
Medik dasar
buruk, SKDN
% kadar gizi
Cakupan
UGD
pelayanan
Jumlah kasus yang
Laboratorium sederhana
ditangani
Jumlah
pemeriksaan
Sumber : Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes, ed.
17
permasalahan
upaya kesehatan
18
menerapkan
19
1.
harus
upaya
pembangunan
terhadap
kesehatan
potensi
Untuk ini,
Badan
e. UKS
Lingkungan (DPKL)
: Dokter Kecil, Saka Bakti Husada
(SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren)
: Posyandu Usila, Panti Wreda
: Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM)
Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Keterpaduan Lintas Program
20
21
vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata
sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :
a.
Rujukan Medis
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan upaya
kesehatan perorangan dibedakan atas :
1) Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan
medis (contoh : operasi) dan lain-lain.
2) Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
3) Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan
atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.
22
b.
Rujukan Kesehatan
Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :
1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat
audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan
pakaian.
2) Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian
luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan,
gangguan kesehatan karena bencana alam.
3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan
dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat
dan atau penyelenggaraan kesehatan masyarakat ke periode dinas
kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan
apabila puskesmas tidak mampu.
23
kesehatan bagi institusi dan warganya. Keberhasilan fungsi ini bisa diukur
melalui Indeks Potensi Tatanan Sehat (IPTS).Ada tiga tatanan yang bisa
a.
b.
c.
2.
diukur yaitu :
Tatanan sekolah
Tatanan tempat kerja
Tatanan tempat-tempat umum
Pusat pemberdayaan masyarakat
Segala upaya fasilitasi yag bersifat non-instruktif guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi
masalah,
merencanakan
dan
melakukan
pemecahannya
dengan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik instansi lintas
sektoral maupun LSM dan tokoh mayarakat.
Fungsi ini dapat diukur dengan beberapa indikator :
a.
Tumbuh kembang, Upaya
b.
c.
Kesehatan
Berbasis
Masyarakat (UKBM).
Tumbuh dan kembangnya LSM di bidang kesehatan.
Tumbuh dan berfungsinya konsil kesehatan kecamatan
atau BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) atau BPP (Badan
3.
Penyantun Puskesmas).
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Indikator keberhasilan fungsi ini dapat dikelompokkan ke
dalam IPMS (Indikator Potensi Masyarakat Sehat), yang terdiri dari
cakupan dan kualitas program puskesmas. IPMS minimal mencakup
seluruh indikator cakupan upaya kesehatan wajib dan kualitas atau mutu
pelayanan kesehatan.
25
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
sudah ada gedung Puskesmas Kecamatan Cilincing yang berlokasi di wilayah kelurahan
tersebut. Sehingga dapat dikatakan secara fisik jumlah puskesmas yang ada adalah 10
puskesmas yaitu sembilan puskesmas kelurahan dan satu puskesmas kecamatan.
puskesmas Kecamatan Cilincing telah mengajukan diri menjadi salah satu unit BLUD
di wilayah Provinsi DKI Jakarta dimulai pada tahun 2006.
maupun
eksternal
26
profesional
dan
dapat
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
kesehatan
triwulan
27
kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta melalui Suku Kepala
Dinas Kesehatan.
28
Nining
KEPALA
PUSKESMAS KEC
Dr.Mirsad
KA. SEKSI PELAYANAN
KA. SEKSI PENUNJANG & KESMAS
2.
Struktur Organisasi Puskesmas
Kecamatan Cilincing
Dr. Aprilia
Carla
Sumber: Laporan Daftar Pegawai Puskesmas Kecamatan CilincingDr.
Tahun
2015
Gambar 1.4. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cilincing 2015
UNIT
PENUNJANG
UNIT
PELAYANAN
Unit
Farmasi
Unit Kesehatan Umum
Unit Gizi
Unit Kesehatan Gigi & Mulut
Unit Laboratorium
Unit Kesehatan Ibu & Anak
Unit Radiologi
Unit Kesehatan Spesialis
UnitPemeliharaanPeralatanKesehatan
Unit Rumah Bersalin
Kesehatan Masyarakat
Unit Pelayanan
24 Jam
& Ambulan
Penyakit
Menular
Unit Pelayanan
Keluarga Berencana
P2B2
UnitPenyakit
Kamar Operasi
Tidak Menular
Penyehatan Lingkungan & Kesehatan Kerja
Gizi & PPSM
Kesehatan Jiwa & NAPZA
PUSKESMAS KELURAHAN
KELOMPOK JABATAN FUNGISIONAL
29
Puskesmas
1.
Kecamatan
3.
Cilincing
Kelurahan
4.
Cilincing II
Kelurahan
5.
Kalibaru
Kelurahan
Jumlah Tenaga
Dokter Dokter Dokter
Perawat Tenaga
ApotekerBidan Perawat
Jml
Umum
Gigi
Gigi Umum
Spesialis
Semper
6.
20
48
15
11
10
11
Barat II
Kelurahan
Semper
8.
Barat III
Kelurahan
9.
Sukapura
Kelurahan
Rorotan
10. Kelurahan
11
Barat I
Kelurahan
Semper
7.
Marunda
Kelurahan
Semper
Timur
Jumlah
2
16
11
4
30
34
10
37
Sumber: Laporan Daftar Pegawai Puskesmas Kecamatan Cilincing Tahun 2015
144
Luas bangunan
Luas tanah
Daya listrik
Air
: 1500 m2
: 2915 m2
: 27.000 W
: PAM
30
Nining
KEPALA
PUSKESMAS KEC
Dr.Mirsad
KA. SEKSI PELAYANAN
KA. SEKSI PENUNJANG & KESMAS
5. Telepon
:Dr.
2 unit
Aprilia
Dr. Carla
6. Fax
: 1 unit
7. Komputer
: 20 unit
8. Laptop
: 4 unit
9. Printer
: 13 unit
10. AC
: 26 unit
UNIT
PENUNJANG
11.
Mobil
Puskesmas
keliling
:1
UNIT PELAYANAN
Unit
Farmasi
12. Mobil dinas
:1
Unit Kesehatan
Umum
Unit
Gizi
13.
Motor
: 10
Unit Kesehatan Gigi & Mulut
Unit
Laboratorium
14. SwingIbu
fog & Anak
:4
Unit Kesehatan
Unit Radiologi
15. Dental Spesialis
unit
:3
Unit Kesehatan
UnitPemeliharaanPeralatanKesehatan
16. Rontgen
unit
:1
Unit Rumah
Bersalin
Kesehatan Masyarakat
Unit Pelayanan
24 Jam
& Ambulan
Penyakit
Menular
Unit Pelayanan
Keluarga Berencana
P2B2
Puskesmas
Kecamatan
Unit
Kamar
Operasi
Penyakit
Tidak Cilincing
Menularterdiri dari 2 lantai.
Penyehatan
& Kesehatan Kerja
Lantai
1 terdiri dari Lingkungan
:
Gizi & PPSM
1.Kesehatan
Loket
Jiwa & NAPZA
2. Poli Balai pengobatan umum(BPU)
3. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
4. Poli Keluarga Berencana (KB).
PUSKESMAS KELURAHAN
KELOMPOK JABATAN FUNGISIONAL
31
Ruang tunggu.
Poli Gigi.
Poli Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Laboratorium.
Toilet.
Pojok ASI.
Pojok Gizi
32
33
INDIKATOR
TARGET
2012
2013
2015
100
100
100
70
75
80
80
85
90
80
83
85
78
81
85
100
100
100
75
80
85
100
100
100
34
3
4
5
Indikator Kerja
Pemantauan pertumbuhan balita
1.
Cakupan program (K/S)
2.
Cakupan partisipasi masyarakat (D/S)
3.
Cakupan kelangsungan penimbangan
(D/K)
4.
Cakupan hasil penimbangan (N/D)
5.
Cakupan keefektifan kegiatan (N/S)
Gizi buruk
1.
Angka kejadian balita bawah garis merah
(BGM/D)
2.
Balita gizi buruk
3.
Balita gizi buruk mendapat perawatan
Persentase balita 6 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
Target (%)
80%
100%
95%
100 %
100%
85%
60%
80%
60%
5%
0%
100%
85%
Memberikan
konseling
pada
ibu/pengasuh
anak
dalam
upaya
Semua BALITA yang ada di wilayah kerja terdaftar dan mendapat KMS.
b.
Semua BALITA hadir untuk ditimbang dan semua BALITA naik berat
badannya sehingga :
S=K=D=N
36
Data SKDN juga dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan program, yaitu untuk
memotivasi masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan posyandu dengan
indikator yang didasarkan pada data S dan D, selain itu juga untuk menghitung
ketersediaan dan kebutuhan KMS dalam rangka menunjang kegiatan pemantauan
pertumbuhan yang didasarkan pada data S dan K. Berikut ini adalah indikatorindikator yang digunakan dalam penilaian kegiatan posyandu :
a. Cakupan Program (K/S)
Cakupan program adalah jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju
Sehat dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian dikali
100%. Persentase dari cakupan program menggambarkan berapa jumlah balita
di wilayah tersebut yang telah memiliki KMS atau berapa besar cakupan
program di daerah tersebut yang telah tercapai. Target dari K/S ialah 80%.
b. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
Cakupan partisipasi masyarakat adalah jumlah balita yang ditimbang di
wilayah kerja dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian
dikali 100%. Persentase cakupan partisipasi masyarakat ini menggambarkan
berapa besar jumlah partisipasi masyarakat di daerah tersebut untuk
menimbang balitanya ke Posyandu. Target dari D/S ialah 85%.
c. Cakupan Kelangsungan Penimbangan (D/K)
Cakupan kelangsungan penimbangan adalah jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang telah memiliki KMS kemudian
dikali 100%. Persentase menggambarkan berapa besar kelangsungan
penimbangan didaerah tersebut yang telah tercapai dan untuk memantau balita
yang memiliki KMS dan ditimbang di posyandu. Target dari D/K ialah 60%.
37
badannya dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
kemudian dikali 100%. Target dari N/S ialah 60%.
Tabel 1.8 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita
di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cilincing Januari-Mei Tahun 2015
No
Kelurahan
K/S
(%)
41.67
D/S
(%)
35.42
D/K
(%)
25
N/D
(%)
33.33
N/S
(%)
25
Semper Timur
13051
12899
8125
4745
98.84
62.26
62.99
58.4
36.79
Semper Barat I
8195
7912
5506
3486
96.55
67.19
69.59
63.31
42.54
Semper Barat II
10482
10225
9027
6273
97.55
86.12
88.28
69.49
59.85
2828
2816
2676
1709
99.58
94.63
95.02
63.86
60.43
Kalibaru
21686
26058
16242
12406
120.16
74.89
62.33
76.38
57.20
Sukapura
46194
20071
17821
13509
43.45
38.58
88.79
75.80
29.24
Rorotan
22756
22855
14397
14113
100.44
63.27
62.99
98.03
62.02
Marunda
13658
13658
13053
10669
100
95.57
95.57
81.74
78.12
Cilincing I
7374
7374
6184
4836
100
83.86
83.86
78.20
65.58
10
Cilincing II
4873
4873
2788
1617
100
57.21
57.21
57.99
33.18
Total
151097
128741
95819
73363
85.20
63.42
62.54
76.56
48.55
38
Kelurahan
Jumlah Balita
BGM
BGM/D%
Semper Timur
91
8125
1.12
Semper Barat I
110
5506
1.99
Semper Barat II
156
9027
1.73
56
2676
2.09
Kalibaru
216
16242
1.33
Sukapura
106
17821
0.59
Rorotan
22
14397
0.15
Marunda
48
13053
0.37
Cilincing I
80
6184
1.29
10
Cilincing II
55
2788
1.97
940
95819
0.98
Total
39
Kelurahan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Semper Timur
Semper Barat I
Semper Barat II
Semper Barat III
Kalibaru
Sukapura
Rorotan
Marunda
Cilincing I
Cilincing II
Total
No
Kelurahan
23
18
3
21
68
41
0
5
35
15
229
5
16
55
18
40
4
0
20
9
31
198
Semper Timur
62
Kurus
21
Semper Barat I
62
31
Semper Barat II
92
74
20
25
Kalibaru
102
69
Sukapura
50
11
Rorotan
10
Marunda
45
10
Cilincing I
42
10
Cilincing II
34
45
512
301
Total
40
Kelurahan
Jumlah Balita BGM
Status Gizi
(BB/TB)
Pasien Gizi
Buruk yang
Dirawat
Semper Timur
85
Sangat Kurus
7
24
Semper Barat I
80
Semper Barat II
95
14
41
Kalibaru
170
11
Sukapura
91
Rorotan
Marunda
50
Cilincing I
77
10
Cilincing II
49
Total
1482
13
77
41
Kelurahan
Jumlah Balita
Semper Timur
13051
Gemuk
6
Semper Barat I
8195
Semper Barat II
10482
2828
Kalibaru
21686
Sukapura
46194
Rorotan
22756
Marunda
13658
Cilincing I
7374
10
Cilincing II
4873
Total
151097
13
42
Dosis
Frekuensi
2 kali
2 kali
2 kali
Kelurahan
Bayi ( 6 11 bulan )
Jumlah
Sasaran
Target
(%)
Februari
Semper Timur
399
345
Cakupan
(%)
86.47
Semper Barat I
213
231
108.45
80
Semper Barat II
353
303
85.84
80
112
116
103.57
80
Kalibaru
488
495
101.43
80
Sukapura
650
609
93.69
80
Rorotan
284
344
121.13
80
Marunda
241
220
91.29
80
Cilincing I
236
211
89.41
80
10
Cilincing II
169
175
103.55
80
3145
3049
96.95
80
Total
Total
80
43
Kelurahan
Bayi ( 12 59 bulan )
Jumlah
Sasaran
Target
(%)
Semper Timur
2193
Februari
Total
Cakupan
(%)
2312
105.43
Semper Barat I
1351
1356
100.37
80
Semper Barat II
1659
1788
107.78
80
715
796
111.33
80
Kalibaru
3367
3279
97.39
80
Sukapura
3117
3085
98.97
80
Rorotan
2861
2958
103.39
80
Marunda
1861
1845
99.14
80
Cilincing I
1106
11544
104.34
80
10
Cilincing II
1209
1285
106.29
80
Total
19439
19858
102.16
80
80
44
Kelurahan
Jumlah Bayi
Semper Timur
380
Asi Eksklusif
195
%
51.32
Semper Barat I
416
272
65.38
Semper Barat II
412
247
59.95
193
81
41.97
Kalibaru
2185
1126
51.53
Sukapura
1559
1017
65.23
Rorotan
963
395
41.02
Marunda
75
30
40
Cilincing I
401
265
66.08
10
Cilincing II
208
82
39.42
6792
3902
57.45
Total
45
Puskesmas
Kelurahan
Jumlah ibu
hamil
Fe 1 (A)
Fe 3 (B)
Semper Timur
106
Jumlah
97
%
91,50
Jumlah
100
%
94,3
Semper Barat I
85
77
90,58
83
97,64
Semper Barat II
76
70
92,10
72
94,37
191
188
98,42
188
98,42
Kalibaru
102
99
97,05
98
96,07
Sukapura
80
78
97,5
75
93,75
Rorotan
68
67
98,5
66
97,05
Marunda
75
70
93,33
70
93,33
Cilincing I
68
65
95,58
63
92,64
10
Cilincing II
260
255
98,07
254
97,69
Jumlah
1894
1812
95.67
181
96.14
Kelurahan
Sasaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Semper Timur
Semper Barat I
Semper Barat II
Semper Barat III
Kalibaru
Sukapura
Rorotan
Marunda
Cilincing I
Cilincing II
Total
3
9
1
9
18
53
2
17
1
3
116
%
33.33
88.89
0.00
77.78
83.33
98.11
0.00
76.47
0.00
0.00
457.92
46
No
Kelurahan
Sasaran
Semper Timur
Semper Barat I
Semper Barat II
Kalibaru
15
Sukapura
52
Rorotan
Marunda
13
Cilincing I
10
Cilincing II
96
Total
47
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
48
10.
49
50