Anda di halaman 1dari 31

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

Untuk apa mempelajari sejarah


Perkembangan perekonomian ???

n
a
.
d
a
r
s
a
se neg
o
r
i p at u
g
u
y
h
u
a
u
s
t
e n an
ur
g
g
n
h
e ngu
a
l
m
a
u k mb a h a d
t
n
U
pe ejara a.
a
l
po ena s rharg
Kar gat be
s an

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

Faktor
Internal

Faktor
eksternal

fisik, iklim, geografis,


SDA, SDM, Sosbud, Politik
& Pemerintahan, sistem
ekonomi.

Politik dunia, keamanan


global

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

Fase
Orde Lama
( 1950-1966)

Fase
Orde Baru
( 1966-1998)

Fase
Transisi
(1998-skr)

demokrasi
Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

Pada awal tahun setelah kemerdekaan RI,

perekonomian Indonesia sangat memburuk,


ditandai dengan :

Terjadinya stagflasi
Defisit saldo neraca pembayaran
Kegiatan produksi pada sector industri dan
pertanian terputus
Tingkat inflasi sangat tinggi ( 500 %
menjelang akhir periode orde lama)

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

3.
4.

5.

6.

Pasca nasionalisasi terhadap semua perusahaan asing,


keadaan menjadi lebih buruk, laju Inflasi meningkat.
Masalah internal dalam negeri: kurangnya org 2 dgn
jiwa kewirausahaan yg tinggi, kapabilitas dan
manajemen yang baik, TK dgn ketrampilan dan
pendidikan yg memadai, dana ut. Pembangunan
infrastruktur terbatas, dll)
Haluan politik Indonesia pada awal periode demokrasi
terpimpin mengacu kepada haluan sosialis/komunis,
mengakibatkan Indonesia terkucilkan oleh bantuan
negara-negara maju serta lembaga-lembaga donor.
(Hill, 1989)
Meletusnya gerakan 30 September 1965 (G. 30 S. PKI).

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

1. adalah akibat dari sistem politik Indonesia pada saat itu:

Demokrasi liberal (1949 1956) penguasa :


partai politik (Masyumi dan PNI)
Demokrasi terpimpin (1957 1965) penguasa :
militer dan Presiden Soekarno
2. Secara terpaksa Indonesia menganut sistem
dual societies. Selama periode 1950-an,
struktur ek. Indonesia masih peninggalan
kolonialisasi (sektor Formal dan Infromal) Sektor
formal/moderen masih didominasi oleh
perusahaan asing
Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

Semua kejadian di atas dipengaruhi oleh


:
pendudukan Jepang
Perang Revolusi, dan
Manajemen ekonomi makro yang jelek.

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

10

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

11

Perhatian pemerintah pada orba lebih


ditujukan pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat lewat
pembangunan ekonomi dan social.
Pemerintah kembali menjalin hubungan
dengan baik dgn pihak dunia barat dan
menjauhi ideology komunis.
Indonesia kembali menjadi anggota
PBB, dan lembaga-lembaga dunia
lainnya seperti IMF dan Bank Dunia

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

12

Pada bidang ekonomi pemerintah orba


menekan kembali tingkat inflasi, mengurangi
deficit keuangan pemerintah, menghidupkan
kembali kegiatan produksi termasuk ekspor.
Penyusunan Repelita dgn target yg jelas &
sangat dihargai oleh pihak Barat.
Pada tahun 1960-an atas kerjasama dengan
Bank Dunia, IMF dan ADB, dibentuk suatu
kelompok konsorsium yg diberi nama IGGI
(Inter Government Group on Indonesian)
yg bertujuan membiayai pembangunan
ekonomi Indonesia.

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

13

Tujuan jk panjang pembangunan


ekonomi Indonesia pada masa
orba adalah ut. Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
melalui suatu proses
industrialisasi dalam skala besar.
Memberlakukan pedekatan
pembangunan bersifat trickle
down effect.

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

14

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

15

Banyak pengamat yang pesimis


atas kemajuan ekonomi
Indonesia pada dekade 1960-an
Benjamin Higgins, 1968,
Indonesia sebagai negara yang
mengalami kegagalan kronis.
Indonesia haruslah dianggap
sebagai negara yang tkt
kegagalannya pada posisi
teratas

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

16

Gunnar Myrdal, 1969,


hanya sedikit peluang
Indonesia untuk mengalami
petumbuhan ekonomi yang
cepat.
Nathan Keyfitz, 1965,
kepadatan penduduk P.Jawa
menyebabkan penduduk
mencari tanah kosong.

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

17

Hamengku Buwono IX, mengutip


pendapat seorang pengamat dan
seorang akademisi, siapapun yang
menganggap masya. Indonesia
mengalami situasi ekonomi yang
menguntungkan, jelas tidak melakukan
penelitian yang mendalam. . Jika kami
membayar seluruh hutang luar negeri
kami, kami tidak akan memiliki devisa
lagi untuk menutup pengeluaran rutin
kami. Pada tahun 1950-an anggaran
belanja negara deficit 10-30 % dan
pada dekade 1960-an deficit tersebut
mjadi 100%, bahkan mencapai 300%.
Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

18

H.W Arndt, 1984, kesalahan manajemen


ekonomi yang terjadi pada selama satu
dekade di Indonesia, menyebabkan suatu
tingkat kebangkrutan ekonomi yang jarang
ada tandingannya dlm sejarah moderen.
Negara tsb sdh bangkrut tidak mampu lagi
melakukan pembayaran hutang luar
negeri pendapatan ekspor turun drastis
sehingga hanya cukup untuk membiayai
separuh kebutuhan minimum negara
tersebut.

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

19

Bagaimana dgn pemerataan ?. Castles,


1965, berbarengan dengan turunnya
pendapatan perkapita, kesenjangan
antara si kaya dan si miskin semakin
tajam. Tingkat upah ril sudah turun
sangat jauh, tetapi tingkat konsumsi
barang mewah di Jakarta tampak semakin
meningkat peningkatan tajam jumlah
kendaraan pribadi, pada saat angkutan
umum mengalami rusak parah..

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

20

Beberapa Indiktor Kinerja Ekonomi Indonesia pada dekade 1960-an

Indokator

1960

1961

1962 1963 1964

1965

1.NDP (milyar Rp)


2.Income Percapita (per,%)
3.Uang beredar (per, %)
4.Deficit anggaran ( % dari
pengeluaran)
5.Iflasi ( % peningkatan)

391
-1,6
37
17

407
1,7
41
30

403
-3,0
101
97

396
-4,0
94
115

407
0,3
156
104

490
3,2
302
90

20

95

156

129

135

594

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

21

1.
2.

3.

4.

5.

mendapat simpati dari negara-negara maju dan


lembaga-lembaga donor
Pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi
diantara negara-negara berkembang ( 5 %
pertahun) .
Perubahan struktur ekonomi yang cukup
mendasar
( pergeseran kontribusi sektor
pertanian ke sektor industri)
Pendapatan perkapita pada tahun 1982 besarnya
230 % lebih tinggi dibanding tahun 1969.
Investasi meningkat dengan cepat
Perubahan teknologi yang cepat

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

22

Perkiraan PDB dan PNB


(atas harga konstan tahun 1960-1983, dalam Ribuan Rp)

Tahun
1960
1966
1968
1973
1978
1981
1983

PDB
38,92
38,24
49,19
54,38
68,69
80,89
82,50

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

PNB
38,50
37,82
39,74
52,40
65,15
76,73
77,13

23

6.

Beberapakali Indonesia mendapat


pujian:
The high performig
economics in Asia
Second the layer
industrialzed
country
UNDP juga pernah
memberikan
pujian atas
penurunan angka
kemiskinan
Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

24

Terdapat beberapa kritikan utama


tentang kinerja ekonomi pada masa orde
baru:
Pertumbuhan terutama disebabkan oleh
eksploitasi SDA yang non-renowable
Peningkatan hutang luar negerilah yang
memperkuat dan mempertahankan
pertumbuhan ekonomi pada dekade 1980-an.
Masalah pemerataan (orang kaya atau
orang tidak miskinlah sebagai pemacu
utama pertumbuhan).

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

25

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

26

Turunnya nilai tukar Rupiah terhadap $ AS,


mencapai Rp.2.600 pada
bulan Juli 1997
hinggan Rp. 15.000 pada bulan Nov. 1997
Tanggal 18 Oktober 1997, secara resmi
Indonesia meminta
bantuan kepada IMF
Oktober 1997, IMF mengucurkan bantuannya
sebanyak 40 milyar dolar AS
Sehari setelah itu, 16 Bank Swasta dicabut izin
operasionalnya, merupakan awal kehancuran

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

27

Krisis ekonomi krisis politik


Kasus Trisakti 13 Mei 1998
Kerusuhan Kota Jakarta 14 & 15 Mei
1998
Gedung DPR dikuasai massa
Pengunduran diri presiden Soeharto, 21
Mei 1998
B.J Habibie 23 Mei 1998 pemerintah
transisi
Pemilu pertengahan 1999
Gusdur ~ Mega ~ SBY Pemerintah
reformasi
Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

28

Kronologis Terjadinya Krisis Ekonomi Indonesia


Periode

Peristiwa

21 Juli 1997

Rupiah merosot dari Rp. 2.500,- menjadi


dolar AS

13 Agustus 1997

BI melakukan inervensi agresif ut. Mendokrak nilai rupiah

16 September 1997

Indonesia menyatakan akan menunda proyek-proyek senilai


Rp. 39 trilyun dalam upaya mengimbangi keterbatasan
anggaran belanja negara.

6 Oktober 1997

Rupiah jatuh lagi hingga Rp.3.845,-/ $ AS

8 Oktober 1997

Indonesia menyatakan akan meminta bantuan keuangan


kepada IMF

31 Oktober 1997

IMF mengumumkan paket bantuan 40 milyar dolar AS

1 Nopember 1997

Pemerintah mengumumkan pencabutan izin 16 bank swasta

8 Januari 1998

Rupiah merosot pada posisi Rp. 11.000/ $ AS, masy di


beberapa kota besar memborong beberapa jenis kebutuhan
pokok

15 Januari 1998

Presiden Soeharto menandatangani letter of intent bersama


IMF

26 Januari 1998

Rp. 2.650,- per

Rupiah melemah sampai posisi Rp.16.000/$ AS

Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

29

13 Mei
1998

Rupiah menjadi Rp. 10.500,-/ $ AS

16 Mei
1998

Rupiah menjadi Rp. 13.200,-/ $ AS,


sebagai reaksi terhdap merebaknya aksi
demonstrasi

19
Mei
Tambunan,
2000
1998

Rupiah menyentuh Rp. 14.500/ $ AS.


presiden Soeharto menyatakan mundur.

21 Mei
1998

Presiden Soeharto menyatakan


mundurdari jabatannya. Jabatannya
diserahkan kpd Habibie, Rupiah Rp.
11.000/$ AS

23 Mei
1998

Habibie mengumumkan susunan kabinet


reformasi, Rp. 11.725/ $ AS.
Bahan Kuliah PI

tajuddin-06

30

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai