Anda di halaman 1dari 31

DESAIN

HIDROLOGI

Struktur
Kompetensi

Klasifikasi Model Hidrologi


System
F(randomness, space, time)
Input

Output
Model
accounts for

Deterministic

Lumped

Steady
Flow

Unsteady
Flow

Randomness?

Stochastic

Distributed

Steady
Flow

Unsteady
Flow

Sumber: Chow v.T. et al, 1988. Applied


Hydrology.

Spaceindependent

Timeindependent

Timecorrelated

Space-correlated

Timeindependent

Timecorrelated

Spatial
Variation?

Time
Variation?

Rainfall I(t)

Watershed
Boundary

Watershed Surface

System
Boundary

Q(t)
Discharge

Aplikasi
RRSim09

Hubungan
HujanAliran

Karakteristik Analisis Besaran


Rencana
Pemanfaatan
Potensi Air
Ketersediaan

Air
Perhitungan Aliran
Andalan
(Dependable Flow)
Konservatif:
Menjamin Volume (V)
desain cukup kecil, agar
mempunyai Peluang (P)
tersedia cukup besar
V <<<
P >>>

Pengamanan
terhadap Daya
Rusak Air
Perhitungan

Banjir
Rencana (Design Flood)
Progresif:
Mengamankan terhadap
daya rusak yang
sebesar-besarnya (V),
meskipun Peluang
terjadinya kecil (P)
V >>>
P <<<

Klasifikasi Model Hidrologi


System
F(randomness, space, time)
Input

Output
Model
accounts for

Deterministic

Lumped

Steady
Flow

Unsteady
Flow

Randomness?

Stochastic

Distributed

Steady
Flow

Unsteady
Flow

Sumber: Chow v.T. et al, 1988. Applied


Hydrology.

Spaceindependent

Timeindependent

Timecorrelated

Space-correlated

Timeindependent

Timecorrelated

Spatial
Variation?

Time
Variation?

Perhitungan
Hujan
Rencana

Perhitungan Debit Rencana ?


Banjir Rencana ?

Banjir Rencana?
DAERAH PENGUASAAN SUNGAI

DEBIT > 50 TAHUNAN

GS

BANJIR

Garis Sempadan (GS)

DATARAN BANJIR
(FLOOD PLAIN)

DATARAN BANJIR
SUNGAI

BANJIR DAN MASALAH BANJIR


GS
Tradisional
Tradisional

GS
M.A.B
M.A.N

DATARAN BANJIR

PALUNG SUNGAI

DEBIT/ALIRAN NORMAL

Modern
Modern

DATARAN BANJIR

KONDISI BANJIR

Source: Siswoko

Banjir
Peristiwa banjir dapat
disebabkan oleh:
(1) curah hujan berdurasi singkat
dengan intensitas tinggi
(2) curah hujan berintensitas rendah
akan tetapi durasinya panjang
(3) bendungan/tanggul jebol
(4) gempa, tanah longsor dll

Pemilihan Metode Peramalan


Banjir

Bagaimana karakteristik metode peramalan banjir yang


ada (bentuk dan strukturnya, faktor-faktor yang
dipertimbangkan, teori dasar yang digunakan serta
akurasinya)
Apakah diperlukan pendekatan deterministik atau
probabilistik dalam peramalan banjir tersebut serta
apakah metode & parameternya sesuai untuk aplikasi
yang dimaksud
Apakah tersedia data untuk keperluan kalibrasi, atau jika
menggunakan metode regional apakah diturunkan di
wilayah yang karakteristiknya kurang lebih sama
Jenis dan penting/tidaknya bangunan yang dirancang,
terutama pengaruh dari tingkat akurasi perhitungannya;
apakah perlu puncak banjirnya saja atau hidrograf
banjirnya
Waktu yang tersedia untuk melakukan peramalan (online atau off-line forecasting)
Apakah tersedia ahlinya, metode yang rumit memerlukan

Pendekatan
Deterministik

Metoda
Metoda
Metoda

Rasional
Time-Area
Hidrograf Satuan

Penurunan

Hidrograf Satuan

Empirik
Estimasi kehilangan air
Metode konvolusi-Matriks
Sintetik
Snyder
SCS
Rational-Nedeco
Nakayasu

Pemanfaatan

Hidrograf Satuan

Pendekatan
Deterministik

Metoda
Metoda
Metoda

Rasional
Time-Area
Hidrograf Satuan

Penurunan

Hidrograf Satuan

Empirik
Estimasi kehilangan air
Metode konvolusi-Matriks
Sintetik
Snyder
SCS
Rational-Nedeco
Nakayasu

Pemanfaatan

Hidrograf Satuan

Klasifikasi Model Hidrologi


System
F(randomness, space, time)
Input

Output
Model
accounts for

Deterministic

Lumped

Steady
Flow

Unsteady
Flow

Randomness?

Stochastic

Distributed

Steady
Flow

Unsteady
Flow

Sumber: Chow v.T. et al, 1988. Applied


Hydrology.

Spaceindependent

Timeindependent

Timecorrelated

Space-correlated

Timeindependent

Timecorrelated

Spatial
Variation?

Time
Variation?

Penurunan
IDF-Curve*

* Apabila hanya tersedia data

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Tahun
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999

Curah Hujan Harian


Maksimum Tahunan
(mm)
92
120
61
65
92
109
112
75
106
65
85
86
84
94
75
118
99
76
126
82

Penuruna
n IDFCurve

xi x

xi

No

Yn

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

92
120
61
65
92
109
112
75
106
65
85
86
84
94
75
118
99
76
126
82

Total
Rata-rata

1822
91.1

x
( xi x ) 2
x
N 1

Dieroleh Nilai

x
=
n

(xi x)2

91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1
91.1

0.9
28.9
-30.1
-26.1
0.9
17.9
20.9
-16.1
14.9
-26.1
-6.1
-5.1
-7.1
2.9
-16.1
26.9
7.9
-15.1
34.9
-9.1
Total

x
n
Yn

0.81
835.21
906.01
681.21
0.81
320.41
436.81
259.21
222.01
681.21
37.21
26.01
50.41
8.41
259.21
723.61
62.41
228.01
1218.01
82.81

19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879
19.24879

7039.8

=
=
=

19.24879
1.0628 Dari tabel
0.5236 Dari tabel

18.11139

Diperoleh Persamaan Garis Regresi


XT
=
91.1
+
-9.48312
+
= 81.61688
+
18.11139 YT

18.11139 YT

1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628
1.0628

0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236
0.5236

Penurunan
IDF-Curve
Mononobe
R24
I
24

24

Menentukan Intensitas
Hujan Durasi Kurang dari
24-Jam untuk Penurunan
IDF-Curve*

R24 = hujan harian rencana


I = intensitas hujan dengan
durasi t
t = durasi hujan kurang dari 24jam
*IDF-Curve = Lengkung Intensitas-Durasi-

Penurunan IDF-Curve

350.0
350.0

trr (= tcc) = 50 menit

300.0
300.0

I5-Tahunan
= 65 mm/jam
5-Tahunan

250.0
250.0
200.0
200.0
150.0
150.0
100.0
100.0

Durasi
Durasi (( menit
menit ))
2
2 Tahunan
Tahunan
25
25 Tahunan
Tahunan

5
5 Tahunan
Tahunan
50
50 Tahunan
Tahunan

10
10 Tahunan
Tahunan

15
15 Tahunan
Tahunan

20
20 Tahunan
Tahunan

240
240

230
230

220
220

210
210

200
200

190
190

180
180

170
170

160
160

150
150

140
140

130
130

120
120

110
110

100
100

90
90

80
80

70
70

60
60

50
50

40
40

30
30

20
20

0.0
0.0

10
10

50.0
50.0

11

Intensitas (( mm/jam
mm/jam ))
Intensitas

Penurunan IDF-Curve

Perhitungan Debit
Rencana
Rumus RASIONAL

Q = C.I.A
Q = debit rencana (m3/detik)
C = koefisien limpasan
I intensitas hujan rencana (mm/jam)
A = luas catchment area (m2)
I didapat dari IDF-Curve untuk:
durasi hujan = waktu konsentrasi (tr = tc)

Waktu Konsentrasi

Waktu konsentrasi adalah


waktu yang diperlukan
oleh air hujan untuk
mengalir dari titik paling
jauh ke titik yang
ditentukan di bagian hilir
suatu saluran.

Waktu konsentrasi terdiri


dari waktu yang
diperlukan oleh air untuk
mengalir di atas
permukaan tanah ke
saluran dan waktu yang
diperlukan oleh air yang
mengalir di dalam saluran

Waktu Konsentrasi
Method
Kirpich
(1940)

Formula for tc (min)

tc 0,0078 L

0 , 77

0 , 385

Remarks
Developed from SCS data for seven rural
basins in Tennessee with well-defined
channel and steep slopes

L = length of channel from headwater to outlet


(ft)
S = average watershed slope (ft/ft)
Izzard
(1946)

41,025 (0,0007i c ) L0,33


tc
S 0, 333 i 0, 667
i = rainfall intensity, in/h
c = retardance coefficient
L = length of flow path, ft
S = slope of flow path, ft/ft

SCS
Average
Velocity
Charts
(1975,
1986)

tc

1
L

60
V

Developed in laboratory experiments by


Bureau of Public Roads for overland flow on
roadway and turf surfaces; values of the
retardance coefficient range from 0,0070 for
very smooth pavement to 0,012 for concrete
pavement to 0,06 for dense turf; solution
requires iteration; product i times L should be
< 500.
Overland flow charts in Fig. 3-1 of TR-55 show
average velocity as function of watercourse
slope and surface cover.

L = length of flow path, ft


V = average velocity in feet per second from
Fig. 3-1
of TR-55 for various surfaces

dan lain-lain .
Source: American Geophysical Union (in Applied

Waktu Konsentrasi

Waktu
Konsentras
i

Koefisie
n Aliran

TIPE DAERAH TANGKAPAN

KOEFISIEN LIMPASAN ( C )

Bisnis
Kawasan kota
Kawasan pinggiran

0,70 - 0,95
0,50 - 0,70

Kawasan pemukiman
Kawasan keluarga-tunggal
Multi satuan, terpisah
Multi satuan, berdempetan (rapat)

0,30 - 0,50
0,40 - 0,60
0,60 - 0,75

Kawasan Pemukiman Pinggiran kota

0,25 - 0,40

Kawasan tempat tinggal berupa rumah susun


(Apartement)

0,50 - 0,70

Perindustrian
Kawasan yang ringan
Kawasan yang berat

0,50 - 0,80
0,60 - 0,90

Taman-taman dan kuburan

0,10 - 0,25

Lapangan bermain

0,20 - 0,35

Kawasan halaman rel kereta api

0,20 - 0,40

Kawasan yang belum dimanfaatkan (unimprove


area)

0,10 - 0,30

Jalan-jalan
Beraspal
Beton
Batu bata / Con block

0,70 - 0,95
0,80 - 0,95
0,70 - 0,85

Jalan raya dan trotoir

0,75 - 0,85

Atap

0,75 - 0,95

Halaman rumput, tanah berpasir


Tanah berpasir, datar (2 %)
Tanah berpasir, rata-rata (2 - 7%)
Tanah berpasir, curam (7%)

0,05 - 0,10
0,10 - 0,15
0,15 - 0,20

TIPE DAERAH TANGKAPAN


Halaman rumput, tanah padat
Tanah padat, datar (2%)
Tanah padat, rata-rata (2 - 7%)
Tanah padat, curam (7%)

KOEFISIEN ALIRAN ( C )
0,13 - 0,17
0,18 - 0,22
0,25 - 0,35

Koefisie
n Aliran

Periode Ulang (tahun)


Karakteristik Permukaan
Terkembang (Developed)
Aspal (Asphaltic)
Beton/Atap (Concrete/roof)
Area Rerumputan (Grass areas)
Kondisi tidak baik (penutp rerumputan
kurang dari 50% dari total luasan) (Poor
condition (grass cover less than 50% of
the area))
Datar (Flat), 0-2%
Rata-rata (Average), 2-7%
Curam (Steep), >7%
Kondisi cukup (penutp rerumputan pada
50% sampai dengan 75% dari total
luasan) (Fair condition (grass cover on
50% to 75% of the area))
Datar (Flat), 0-2%
Rata-rata (Average), 2-7%
Curam (Steep), >7%
Kondisi baik (penutup rerumputan lebih besar
dari 75% dari total luasan) (Good
condition (grass cover over 75% of the
area))
Datar
(Flat),Permukaan
0-2%
Karakteristik
Rata-rata (Average), 2-7%
Belum
Terkembang
(Undeveloped)
Curam
(Steep), >7%
Lahan Pertanian (Cultivated Land)
Datar (Flat), 0-2%
Rata-rata (Average), 2-7%
Curam (Steep), >7%
Lahan Kosong (Pasture/Range)
Datar (Flat), 0-2%
Rata-rata (Average), 2-7%
Curam (Steep), >7%
Hutan (Forest/Woodlands)
Datar (Flat), 0-2%
Rata-rata (Average), 2-7%
Curam (Steep), >7%

10

25

50

100

0.73
0.75

0.77
0.80

0.81
0.83

0.86
0.88

0.90
0.92

1.00
1.00

0.32
0.37
0.40

0.34
0.40
0.43

0.37
0.43
0.45

0.40
0.46
0.49

0.47
0.53
0.55

0.58
0.61
0.62

0.25
0.33
0.37

0.28
0.36
0.40

0.30
0.38
0.42

0.37
0.45
0.49

0.41
0.49
0.53

0.53
0.58
0.60

0.21
0.29
0.34
2

Periode Ulang (tahun)


0.23
0.25
0.32
0.36
0.32
0.35
0.42
0.46
0.37
0.40
0.47
0.51
5
10
25
50

0.49
0.56
0.58
100

0.31
0.35
0.39

0.34
0.38
0.42

0.36
0.41
0.44

0.40
0.44
0.48

0.43
0.48
0.51

0.47
0.51
0.54

0.25
0.33
0.37

0.28
0.36
0.40

0.30
0.38
0.42

0.34
0.42
0.46

0.37
0.45
0.49

0.41
0.49
0.53

0.22
0.31
0.35

0.25
0.34
0.39

0.28
0.36
0.41

0.31
0.40
0.45

0.35
0.43
0.48

0.39
0.47
0.52

Sumber: Chow, Ven Te., David R. Maidment & Larry W. Mays, Applied Hydrology, McGraw-Hill Book Company, New York,

Koefisie
n Aliran

Koefisien Aliran DTA


C

= Koefisien Limpasan, dimana nilai


koefisien limpasan tergantung pada
lapisan/bangunan penutup muka tanah.
Koefisien Limpasan Rata-rata (terbobot)
DTA:

Ai Ci
C
Ai

Anda mungkin juga menyukai