Bab 2
Bab 2
PENDAHULUAN
penggunaan
obat
yang
rasional,
3. Kegiatan PIO
Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat
yang bersifat aktif atau pasif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker
pelayanan informasi obat memberikan informasi obat dengan tidak
menunggu pertanyaan melainkan secara aktif memberikan informasi obat,
mengenai
obat
dan
penggunaannya
yang
berisi
abstrak-abstrak
tentang
terapi
obat,
penelitian kefarmasian.
c. Pustaka tersier
Berupa buku teks atau data base, kajian artikel, kompendia dan
pedoman praktis. Pustaka tersier umumnya berupa buku referensi
yang berisi materi umum, lengkap dan mudah dipahami (Anonim,
2006).
Menurut undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan, pasal 53 ayat 2 menyatakan bahwa Standar profesi
adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesi secara baik. Tenaga kesehatan yang
berhadapan dengan pasien seperti dokter daan perawat, dalam
melaksanakan tugasnya harus menghormati hak pasien. Yang
dimaksud dengan hak pasien antara lain yaitu hak informasi, hak
untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran, hak
atas pendapat kedua.
6. Dokumentasi
Setelah terjadi interaksi antara penanya dan pemberi jawaban,
maka kegiatan tersebut harus didokumentasikan.
7. Evaluasi kegiatan
Evaluasi ini digunakan untuk menilai atau mengukur keberhasilan
pelayanan informasi obat itu sendiri dengan cara membandingkan
tingkat keberhasilan sebelum dan sesudah dilaksanakan pelayanan
informasi obat (Anonim, 2006).
Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan pelayanan
informasi obat, indikator yang dapat digunakan antara lain :
1) Meningkatkan jumlah pertanyaan yang diajukan
2) Menurunkan jumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab
3) Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan
4) Meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan (leflet, buleti,
ceramah)
5) Meningkatkan pertanyaan berdasarkan jenis pertanyaan dan tingkat
kesulitan
6) Menurunkan keluhan atas pelayanan (Anonim, 2006)
B. Rumah Sakit
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, rumah sakit
mempunyai speranan yang sangat penting, terutama di dalam memberikan
jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit merupakan suatu bentuk organisasi
sosial ekonomi yang memiliki tujuan utama untuk memberikan jasa
pelayanan di bidang kesehatan, baik dalam bentuk pemeriksaan,
perawatan, pengobatan, tindakan medis, dan tindakan diagnosa lainnya
yang dibutuhkan oleh pasien. Untuk lebih jelas kita perlu mengetahui lebih
lanjut dari pengertian rumah sakit.
nirlaba,
rumah
sakit
umum
berusaha
bidang
kesehatan
dalam
rangka
peningkatan
pendapat
kepuasaan
Wexley
seseorang
dan
berarti
Yukl
(1997),
terpenuhinya
pasien
atas
dasar
kemampuan
dijanjikan
dengan
segera
dan
memuaskan
perawat
tanggap.
Kecepatan
dalam
penanganan
keluhan
perawat
menanggapi
segera
keluhan
menanganinya.
yang
Perawat
disampaikan
pasien
selalu
serta
keluhan
pasien
dan
perawat
berusaha
perawat
mengijinkan
pasien
untuk
ditunggui
keluarga.
2.4 Faktor Kepuasan Pengguna Pelayanan Kesehatan
Kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
2.4.1 Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan
diterimanya. Dalam hal ini, aspek komunikasi memegang
peranan penting karena pelayanan kesehatan adalah high
perdonnel contact.
2.4.2 Empati (sikap peduli) yang ditunjukkan oleh petugas
kesehatan. Sikap ini akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini
akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien (complience).
2.4.3 Biaya (cost). Sikap kurang peduli (ignorance) pasien dan
keluarganya, yang penting sembuh menyebabkan mereka
menerima saja jenis perawatan dan teknologi kedokteran yang
ditawarkan
oleh
petugas
kesehataan.
Akibatnya
biaya
Dengan
demikian
aspek-aspek
yang
mempengaruhi
jalan
2.5.1
2.5.2
2.5.3
2.5.4
2.5.5
2.5.6
2.5.7
2.5.8
tanggap
2.5.9 Pencarian atau pengambilan rekam medik cepat dan tepat
2.5.10 Jumlah kursi untuk pasien yang menunggu rekam medik
memadai
2.5.11 Poliklinik buka tepat waktu
2.5.12 Giliran pemeriksaan oleh dokter tepat waktu
2.5.13 Kursi untuk pasien yang menunggu giliran panggilan
dokter tersedia dengan cukup
2.5.14 Dilayani oleh dokter yang sama bagi pasien ulangan
2.5.15 Dokter menyapa dengan sopan, ramah dan ingin membantu
2.5.16 Dokter mendengat keluhan dengan penuh perhatian dan
ingin menolong
2.5.17 Dokter melakukan
pemeriksaan
dengan
teliti
dan
menyeluruh
2.5.18 Dokter memberi infiormasi tentang penyakit dan obat yang
akan diberi
2.5.19 Dokter memberi kesempatan bertanya
2.5.20 Dokter memberi informasi yang dimengerti dan lengkap
tentang penyakit
2.5.21 Kamar periksa dokter bersih, rapi dan nyaman
2.5.22 Prvasi selama berkonsultasi cukup terjamin
2.5.23 Perawat yang bertugas selalu membantu dan hadir dalam
kamar periksa selama dokter melakukan pemeriksaan
2.5.24 Konsultasi laboratorium atau radiologi tidak berbelit-belit
dan dilakukan dengan tepat waktu
2.5.25 Petugas laboratorium atau radiologi melayani dengan sopan
dan ramah serta tanggap
2.5.26 Kursi pasien untuk menunggu hasil laboratorium/radiologi
2.5.27
2.5.28
2.5.29
2.5.30
cukup tersedia
Obat kebutuhan pasien selalu tersedia di apotek rumah sakit
Pengambilan obat pada apotek rumah sakit tepat waktu
Layanan petugas apotek sopan, ramah dan tanggap
Kursi untuk pasien yang menunggu obat di apotek cukup
tersedia
2.5.31 Harga obat apotek rumah sakit terjangkau daya beli
2.5.32 Petugas apotek memberi informasi yang jelas tentang cara
minum dan menyimpan obat (pohan, 2006)
pasien
dan
berupaya
memenuhinya
jika
Setiap
organisasi
yang
berorientasi
pada
pelanggan
kebijakan
perbaikan
atau
penyempurnaan
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Jenis penyakit
Faktor yang
mempengaruhi
kepuasan pasien :
1. Tangible
(bukti fisik)
2. Reliability
(keandalan)
3. Responsivenes
(daya tanggap)
4. Assurance
(jaminan)
5. Emphaty
F. Hipotesis Penelitian
Kepuasan pasien