Anda di halaman 1dari 14

Daftar saham go publik 2015

Home

Bisnis

Saham

Delapan Perusahaan Bakal Melantai di Bursa Tahun Ini


By Achmad Dwi Afriyadi
on 07 Apr 2015 at 19:41 WIB
Share
Comment (0)

(Foto: Liputan6.com)
Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan terdapat 8 perusahaan
yang positif akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Perusahaan
tersebut dari beberapa sektor seperti pertambangan, properti, konstruksi dan juga
multimedia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen menjelaskan, sepanjang 2014 lalu, terdapat 24
perusahaan yang melantai di bursa. antara lain PT Bank Panin Syariah Tbk, PT Link Net Tbk,
PT Mitrabara Adiperdana Tbk, PT Blue Bird Tbk dan PT Soechi Lines Tbk.. Sedangkan
untuk tahun ini, setidaknya ada 8 perusahaan yang positif akan melakukan pencatatan saham
perdana. "Ada Garuda Metalindo, ada Vallianz Offshore Maritim," kata dia di Jakarta, Selasa

(7/4/2015).
Sampai dengan kuartal I 2015 ini, baru 2 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Dua perusahaan tersebut yakni PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) kemudian di susul oleh
PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk (MIKA).
BBYB menjadi tamu di BEI pada 13 Januari 2015. Saham yang dilepas ke publik sebesar 300
juta saham atau sekitar 11,93 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Pada
debut perdananya, saham BBYB dibuka naik Rp 75 menjadi Rp 190 per saham. Harga saham
BBYB sebelumnya ditawarkan dengan harga Rp 115 per saham.
Kemudian, MIKA menjadi penghuni bursa pada 24 Maret 2015. Perseroan menawarkan
261,91 juta saham atau sekitar 18 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Saham yang ditawarkan senilai Rp 17.000 per saham. Pada pembukaan perdananya saham
MIKA naik Rp 4.000 per saham menjadi Rp 21.000 per saham.
BEI sendiri memasang target yang cukup tinggi perusahaan yang bakal melantai di bursa
yaitu mencapai 32 perusahaan Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, meskipun minim
namun target 32 emiten pada tahun ini optimis untuk tercapai.
"Karena mereka menggunakan buku Desember biasanya kan, yang listing kuartal pertama itu
mengeluarkan buku September. Target bursa 32 kita masih optimis itu akan dicapai," tandas
dia.
Berikut nama-nama calon emiten baru tersebut:
1. PT Merdeka Copper Gold
2. PT PP Properti
3. PT Puradelta Lestari
4. PT Indonesia Media Televisi
5. PT Binakarya Jaya Abadi
6. PT Mega Manunggal Property

7. PT Garuda Metalindo
8. PT Vallianz Offshore Maritim
(Amd/Gdn)

IPO PT Puradelta Lestari 29 Mei 2015


IPO PT Puradelta Lestari
a. Informasi IPO
Status

: Joint Lead Underwriter

No. Of shares issued

: 10.844.575.000

No. Of shares offered

: 10.844.575.000

Offered price

: Rp210 Rp350

Size of Issue

: Rp2.277.360.750.000
Rp3.795.601.250.000

b. Jadwal Penawaran
Tanggal Efektif

: 20-Mei-15

Masa Penawaran Awal

: 4 13 Mei 15

Masa Penawaran

: 21, 22 dan 25 Mei 15

Tanggal Penjatahan

: 27-Mei-15

Pengembalian Uang

: 28-Mei-15

Tanggal Pencatatan

: 29-Mei-15

Tempat Pencatatan

: BEI

c. Profesi dan Lembaga Penunjang


Penjamin Pelaksana Emisi

: PT Macquarie Capital Securities


Indonesia
: PT Sinarmas Sekuritas
: PT CLSA Indonesia

Konsultan Hukum

: Melli Darsa & Co.

Akuntan Publik

: Mulyamin Sensi Suryanto &


Lianny

Notaris

: Yulia, S.H.

Penilai

: KJPP Hendra Gunawan & Rekan

Biro Administrasi Efek

: PT Sinartama Gunita

d. Informasi Tambahan

1. Lokasi yang strategis di sepanjang jalan tol utama dan kedekatan jarak terhadap pusat
infrastruktur utama di Jakarta
2. Merupakan salah satu pemilik cadangan lahan terbesar yang tersedia untuk dijual dan
dikembangkan di wilayah Bekasi
3. Lokasi dekat dengan industri otomotif dalam wilayah Kabupaten Bekasi
4. Merupakan salah satu pemilik dan pengembang real estat di Indonesia yang memiliki
kemampuan pengembangan kawasan terpadu
5. Akses ke pelanggan internasional melalui dukungan pemasaran yang disediakan oleh
Sojitz Corporation, yang merupakan salah satu pemegang saham Perseroan
6. Posisi keuangan yang kuat
7. Perseroan merupakan anggota grup Sinar Mas Land
8. Kepemimpinan dan manajemen tim dengan track record yang terbukti
9. Berada dalam posisi baik untuk memperoleh keuntungan dari prospek ekonomi makro
yang kondusif di Indonesia
e. Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
1. Sekitar 60% untuk pembangunan infrastruktur di kawasan Kota Deltamas dengan
menunjuk kontraktor dan pengerjaanya.
2. Sekitar 30% untuk pembebasan lahan di Kabupaten Bekas, yang mana ijin lokasinya
telah dan/atau akan diperoleh.
3. Sisanya sekitar 10% digunakan untuk modal kerja, yaitu akan digunakan untuk antara
lain untuk pembayaran uang muka kontraktor, biaya tenaga kerja, biaya bunga
pinjaman, biaya perawatan lingkungan dan biaya-biaya operasional lainnya.
f. Kebijakan Dividen
Perseroan merencakan pembayaran dividen kas sebanyak-banyaknya 30% dari jumlah laba
komprehensif setelah pajak dimulai untuk tahun buku 2015

Merdeka Copper Gold Tawarkan IPO Rp1.800-Rp2.100

Salah satu sudut BEI. (Foto: Dok AWSJ)


AKARTA - PT Merdeka Copper Gold Tbk menawarkan 21,7 persen
sahamnya ke publik. Perusahaan tambang Perusahaan tambang milik
Grup Saratoga, Grup Provident Capital dan Garibaldi Thohir tersebut, akan
melepas sebanyak-banyaknya 874.363.644 saham baru.
Presiden Direktur Merdeka Copper Adi Adriansyah Sjoekri
mengungkapkan, Perseroan menawarkan saham perdana atau Initial
Public Offering (IPO) seharga Rp1.800-2.100 per lembar saham.
Sedangkan,Perseroan menargetkan perolehan dana IPO mencapai sekira
Rp1,5 triliun hingga Rp1,8 triliun.
"Dana bersih dari hasil IPO akan digunakan seluruhnya oleh perseroan
untuk disalurkan ke entitas anak PT Bumi Suksesindo (BSI) yang
sahamnya dimiliki 99,9 persen oleh Merdeka," papar Adi di Hotel Ritz
Carlton Kuningan, Jakarta (12/5/2015).

Lebih lanjut Adi menjelaskan, selain itu hasil dana tersebut juga akan
dialokasikan bagi BSI sekira 50 persen untuk belanja modal."Lalu untuk
pelunasan utang sekira 40 persen dan modal kerja sebesar 10 persen,"
imbuh dia.
Menunjuk PT Indopremier Securities dan PT Bahana Securities sebagai
Penjamin Pelaksana Emisi. Merdeka menjadwalkan IPO diperkirakan pada
1 Juni 2015, perkiraan masa penawaran awal 12-21 Mei 2015 serta masa
penawaran umum 4 hingga 5 Juni dan 8 Juni 2015.
"Tanggal penjajakan 10 Juni 2015, tanggal pengembalian uang
pemesanan (refund) 11 Juni 2015.Sedangkan tanggal distribusi saham
secara elektronik 11 Juni 2015, dan pencatatan saham di Bursa Efek
Indonesia 12 Juni 2015 dengan menggunakan laporan keuangan 31
Desember 2014," tandasnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Merdeka Copper Gold Tbk. (Merdeka),
perusahaan tambang mineral Indonesia, menggelar Paparan Publik (Public Expose)
dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana atau Initial Public Offering (IPO)
yang akan dilakukan pada pertengahan Juni 2015.
Merdeka merupakan perusahaan tambang mineral pertama di Indonesia yang belum
berproduksi yang berkesempatan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perseroan akan memulai produksi pada lapisan oksida yang menghasilkan emas
dan perak secara komersial pada tahun 2016 dengan produksi bijih rata-rata
sebesar 3.000.000 ton per tahun. Targetnya adalah meraih produksi tahunan emas
hingga 90.000 oz dan perak hingga 1.000.000 oz.
Sumber daya mineral milik Merdeka berupa emas, perak dan tembaga berada di
Proyek Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur.
Pada lapisan oksidasi dan porfiri memiliki sumber daya mineral dalam jumlah besar
untuk mendukung umur tambang dalam jangka waktu yang panjang, sehingga dapat
melindungi Perseroan terhadap volatilitas harga emas dan tembaga dari tahun ke
tahun.
Jumlah sumber daya mineral ini menempatkan Merdeka sebagai perusahaan
tambang mineral di Indonesia yang berkelas dunia.
"Kami percaya keputusan ini akan menjadikan Merdeka sebagai perusahaan
tambang mineral yang memberikan nilai tambah yang optimal kepada para

stakeholders dan shareholders dalam jangka panjang, kata Komisaris Merdeka


Edwin Soeryadjaya dalam rilisnya.
Presiden Direktur Merdeka, Adi Adriansyah Sjoekri menjelaskan, langkah Merdeka
melakukan IPO ini merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk memperkuat visi
sebagai perusahaan tambang mineral kelas dunia yang dimiliki oleh entitas bisnis
terkemuka di Indonesia.
IPO merupakan langkah strategis untuk memperkuat daya saing Merdeka dalam
menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Kami yakin dengan aset dan prospek
bisnis yang sangat baik, aksi korporasi ini akan mendapat respon positif dari para
investor," jelas Adi seusai Public Expose, di Jakarta, Selasa (12
JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk
melakukan penawaran saham kepada publik melalui initial public offering/IPO.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 874.363.644 saham baru atau 21,7
persen dengan rentang harga sebesar Rp 1.800 Rp 2.100 per saham.
Dalam penjelasan resminya, Selasa (12/5/2015), manajemen akan menggunakan
seluruh dana tersebut untuk disalurkan ke entitas anak usaha, yaitu PT Bumi
Suksesindo (BSI) yang sahamnya dimiliki 99,9 persen oleh Merdeka. Dana tersebut
selanjutnya akan digunakan BSI untuk belanja modal sekitar 50 persen, untuk
pelunasan utang sekitar 40 persen dan modal kerja sebesar 10 persen.
Merdeka merupakan perusahaan tambang mineral pertama di Indonesia yang belum
berproduksi, namun telah bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perseroan menyatakan akan memulai produksi pada lapisan oksida yang
menghasilkan emas dan perak secara komersial pada tahun 2016 dengan produksi
bijih rata-rata sebesar 3.000.000 ton per tahun. Targetnya adalah meraih produksi
tahunan emas hingga 90.000 oz dan perak hingga 1 juta oz.
Sumber daya mineral milik Merdeka berupa emas, perak dan tembaga berada di
Proyek Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur.
Presiden Direktur Merdeka, Adi Adriansyah Sjoekri menjelaskan, langkah perseroan
melakukan IPO merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat visi sebagai
perusahaan tambang mineral kelas dunia yang dimiliki oleh entitas bisnis terkemuka
di Indonesia.

IPO merupakan langkah strategis untuk memperkuat daya saing Merdeka dalam
menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Kami yakin dengan aset dan prospek
bisnis yang sangat baik, aksi korporasi ini akan mendapat respon positif dari para
investor," jelasnya.

Melalui IPO Merdeka akan memiliki ruang yang lebih luas dan fleksibel dalam
mengembangkan perusahaan dengan dukungan sumber pendanaan yang lebih
baik. Langkah korporasi ini juga akan memastikan bahwa Merdeka akan selalu
menjalankan tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG).
Sehingga dengan fundamental bisnis yang solid dan didukung oleh sumber daya
manusia terbaik dan profesional, Merdeka dapat mengelola bisnis secara
berkelanjutan dalam jangka panjang.

Untuk mendukung keberhasilan IPO ini, Merdeka telah menunjuk PT Indopremier


Securities dan PT Bahana Securities bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi
Saham (Joint Lead Underwriter atau JLU). Kedua JLU memberikan kesanggupan
penuh terhadap seluruh saham yang ditawarkan.

Public expose ini, sambung Adi, juga masih akan kembali dilakukan beberapa kali di
Banyuwangi. Tujuannya supaya masyarakat bisa merasakan manfaat dari kehadiran
perusahaan di daerah.
"Untuk mendapatkan saham tersebut masyarakat bisa melakukannya dengan
membuka rekening khusus di Bank Mandiri," imbuhnya.
Dana dari pelaksanaan IPO, menurut Adi, akan disalurkan sepenuhnya untuk PT
Bumi Suksesindo (BSI) yang sahamnya saat ini sebesar 99,9% dimiliki oleh
perseroan.
Sementara untuk masa penawaran awal jatuh pada 12-21 Mei 2015, masa
penawaran umum pada 4-5 dan 8 Juni 2015, tanggal penjajakan 10 Juni 2015, IPO
sendiri mendapatkan tanggal efektif pada 1 Juni 2015.
Sementara tanggal pengembalian uang pemesanan (refund) pada 11 Juni 2015,
tanggal distribusi saham secara elektronik jatuh pada 11 Juni 2015 dan pencatatan

saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) jatuh pada 12 Juni 2015


"Dana itu akan digunakan BSI, sebesar 50% untuk belanja modal mereka (BSI),
pelunasan utang sebesar 40% dan sisanya 10% untuk modal kerja," pungkasnya.

Tambang Emas Merdeka, Perusahaan Rugi Pertama yang Masuk Bursa


Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance
Selasa, 12/05/2015 14:35 WIB

Jakarta -PT Merdeka Copper and Gold Tbk menjadi perusahaan tambang mineral
pertama di Indonesia yang belum berproduksi tapi sudah berkesempatan melantai di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Karena belum memproduksi, anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk
(SRTG) dan Provident Capital itu, masih mencatat rugi di kinerja keuangannya.
BEI sudah mengeluarkan aturan terkait perusahaan tambang yang belum
mencatatkan keuntungan dan memproduski untuk bisa melakukan IPO. Ini dilakukan
dalam rangka memperluas peluang perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan mineral dan batu bara untuk mendapatkan pendanaan dari pasar
modal.
Per 20 Oktober 2014, BEI resmi menerbitkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia Nomor Kep-00100/BEI/10-2014 perihal Peraturan Nomor I-A.1. tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh
Perusahaan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Perusahaan patungan Sandiaga dan keluarga Soeryadjaya ini masih mencatatkan


rugi sebesar US$ 5 juta (Rp 60 miliar) tahun lalu.
"Kita masih ada US$ 5 juta rugi bersih, ini akan terus berjalan sampai produksi
berjalan dan bisa menghasilkan di 2017," kata Presiden Direktur Merdeka Copper
Adi Adriansyah Sjoekri saat Due Diligence Meeting and Public Expose, di Hotel Ritz
Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Tambang Emas Sandiaga, Boy Thohir, dan Soeryadjaya Baru Untung di 2017
Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance
Selasa, 12/05/2015 14:50 WIB

Jakarta -Perusahaan tambang milik Sandiaga Uno dan keluarga Soeryadjaya, PT


Merdeka Copper Gold Tbk masih mencatatkan rugi sebesar US$ 5 juta (Rp 65
miliar).
Namun, perusahaan tambang emas yang mengaku terbesar kedua setelah Freeport
ini optimis, di tahun 2017 nanti bakal bisa mengantungi laba sebesar US$ 19,2 juta
(Rp 250 miliar).
"Kita masih ada US$ 5 juta rugi bersih, ini akan terus berjalan sampai produksi
berjalan dan bisa menghasilkan di 2017, setelah produksi diharapkan laba bersih
US$ 19,2 juta di 2017 dan sterusnya akan semakin berlipat untuk penjualan emas

yang akan dilakukan," jelas Presiden Direktur Merdeka Copper Adi Adriansyah
Sjoekri saat Due Diligence Meeting and Public Expose, di Hotel Ritz Carlton, Mega
Kuningan, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Dia menjelaskan, perseroan memiliki lapisan oksida dengan total cadangan bijih
emas sebesar 898.262 ounce (oz) dan perak 21.644.984 oz. Sementara total
sumber daya mineral dalam lapisan oksida mencapai 2.142.064 oz untuk emas, dan
75.129.831 oz untuk perak.
Sedangkan di lapisan porfiri, total cadangan sumber daya mineral emas mencapai
28.124.630 oz dan tembaga 19.285.451.9333 lbs.
"Kita ini unik, kita punya cadangan emas 900 ribu oz, dan 21 juta oz perak, itu
langsung dieksploitasi 20 bulan ke depan dan produksi 20 tahun dan punya sumber
daya tembaga yang under ekspor," terang dia.
Selain itu, lanjut Adi, perseroan juga tengah mempersiapkan untuk melakukan
produksi di tahun depan yang menghasilkan emas dan perak secara komersial pada
2015 dengan produksi bijih rata-rata sebesar 3 juta ton per tahun.
Targetnya adalah meraih produksi tahunan emas hingga 90.000 oz dan perak
hingga 1 juta oz.
"Kegiatan tambang sudah kliring lahan untuk persiapan pembuatan jalan, konstruksi
pertengahan tahun ini, dan tahun depan produksi, tahun 2017 sudah bisa
menghasilkan," pungkasnya.

Bess Finance siap lepas 40% saham


ke publik
JAKARTA. PT Bentara Sinergies Finance alias Bess Finance siap
melantai alias Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia
di penghujung tahun nanti. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan
pembiayaan tersebut berniat melepas 20% - 40% sahamnya
kepada publik.
Anta Winarta, Direktur Utama Bess Finance mengakui hal
tersebut. Ia memperkirakan, IPO akan dilakukan pada November
atau paling lambat Desember tahun ini. "Kami sudah menunjuk
satu penjamin emisi, yaitu Danareksa," ujarnya, Senin (8/6).

Menurut Benny Wennas, Komisaris Utama sekaligus salah satu


pemegang saham Bess Finance, 20% - 40% saham yang akan
dilepas tersebur diperkirakan bernilai sekitar Rp 200 miliar - Rp
350 miliar. "Bergantung pasar juga ya nanti," terang dia.
IPO akan menjadi multivitamin bagi bisnis pembiayaan Bess
Finance, terutama untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
perseroan. Selama ini, perseroan hanya mengandalkan pinjaman
bank, baik dengan skema joint financing maupun channeling.
"Kami ingin diversifikasi kegiatan usaha pembiayaan untuk
memperkuat struktur permodalan Bess Finance. Rencananya,
sekitar 20% - 40% saham akan kami lepas ke publik pada kuartal
keempat ini," imbuh dia.
Buku laporan yang akan digunakan untuk menilai saham
perseroan, yaitu aktivitas pembiayaan hingga Juni 2015. Per April
2015, perseroan tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp
572 miliar atau meningkat 32% jika dibandingkan dengan
pencapaian tahun sebelumnya.
Adapun, sampai akhir tahun nanti, Bess Finance mengincar
menyalurkan pembiayaan baru hingga Rp 1,7 triliun, Di sepanjang
tahun lalu, total pembiayaan perseroan mencapai Rp 1,2 triliun.
Lebih dari 70% dari total pembiayaan mengalir ke sepeda motor.
Bess Finance merupakan perusahaan yang selama ini konsentrasi
pada pembiayaan konsumen, khususnya roda dua. Ke depan,
perseroan ingin mengimbangi pembiayaan roda dua menjadi
hanya 60% dan sisanya roda empat dan multiguna.
Saat ini, pembiayaan multiguna yang telah dimasuki
perusahaan adalah pembiayaan ibadah umrah. "Kami akan
meningkatkan pembiayaan non-otomotif ke depannya, seperti
multiguna, modal kerja dan investasi," pungkasnya.

Hal ini ditujukan untuk mengembangkan aktivitas usaha


pembiayaan, sekaligus mendongkrak laba yang dipatok mencapai
Rp 70 miliar. Tahun lalu, laba perseroan hanya berkisar Rp 55
miliar.
Hingga kini, Bess Finance tercatat telah beroperasi di 177 kantor
cabang dan gerai. Di antaranya 40 kantor merupakan kantor
cabang penuh dan sisanya gerai. Dari sisi distribusi, Pulau Jawa
masih mendominasi bisnis pembiayaan perseroan.

Anda mungkin juga menyukai