PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Umum
1.1. Penjelasan penerangan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :
1).
2).
3).
4).
5).
Panel MDP
b).
Panel ATS/AMF
c).
Panel-panel penerangan
d).
Panel-panel daya
e).
Capasitor Bank
f).
2).
3).
Instalasi penerangan dalam, luar bangunan dan general purpose outlet/ stop
kontak.
4).
78
5).
6).
mengikuti
latihan-latihan
khusus
ataupun
mempunyai
pengalaman-
Panel MDP.
2).
Panel ATS/AMF
79
3).
4).
5).
6).
7).
paling
lambat
14
(empat
belas)
hari
kerja
terhitung
setelah
dikeluarkannya SPK.
1.7. C o n t o h
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
1.8. Acces Opening
Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk instalasi
dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access opening) yang
terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan
seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat
bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa
mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.
1.9. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya
Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar di
lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis
sistem outlet panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterusnya dengan
dimensi yang diambil dari patokan center colom (as colom). Pemborong harus
melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya ("as installed") dari instalasi.
Pemborong pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum penyerahan)
harus menyerahkan gambar "as built drawing" yang menyatakan gambar-gambar
seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada Pejabat Pembuat Komitmen
setelah disetujui Perencana/Pengawas Lapangan sebanyak 2 (empat) set gambar
cetak dan 1 (satu) set kalkir.
1.10. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus
melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh
pengkabelan, instalasi "keur" Pemborong harus bertanggung jawab untuk
memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh
biaya ditanggung atas beban Pemborong.
80
(spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar
harga satuan dan alamat supplier dan tambahan daftar dari suku cadang dan suplai
yang secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku cadang yang
disebutkan dalam spesifikasi yang harus dilengkapi oleh Pemborong dengan biaya
dari Pemborong. Lama pengetesan peralatan listrik 1 x 24 jam tanpa henti biaya
pengetesan ditanggung Pemborong.
1.12. Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual
cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan
ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
1.13. Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala
biaya-biaya tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong
2.
Teknik Instalasi
2.1. Instalasi Kabel/ Wiring
1).
Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan PUIL/ LMK. Semua kabel/wiring harus baru dan harus jelas
ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kabel dengan penampang 6 mm ke atas haruslah terbuat secara
dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang
lebih kecil 2,5 mm kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali
b).
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang
disesuaikan dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus
diklem. Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk
menghubungkan instalasi ke masing-masing fixture lampu.
81
2).
"Splice"/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan dan penyambungan pada kabel/
feeder utama dan instalasi kecuali :
a).
Feeder utama hanya pada panel dan harus diproteksi dengan breaker.
b).
Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/ junction box
dan tidak diperkenankan adanya sambungan kabel dalam konduit.
Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis dan harus teguh
secara electris dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel
tegangan, jenis "compression atau soldered". Dalam membuat "splice"
konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik,
demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-kabel
telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua
sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya
harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi
dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan
dengan diameter kabel.
3).
Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain
tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran
perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.
4).
Penyambungan Kabel
a).
b).
c).
sebelum
dan
sesudah
penyambungan
dilakukan.
Hasil
Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambunganpenyambungan dari ukuran-ukuran yang sesuai.
e).
f).
g).
Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3mm setinggi minimum 2,5m.
82
5).
b).
c).
PVC
minimum
3/4".
Setiap
pencabangan
ataupun
Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan "Socket/lock nut", sehingga pipa tidak mudah
tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang
berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m harus
dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus diklem ke bangunan pada
setiap jarak 50 cm.
Sakelar ( switch )
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/ 250 V,
sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang
rata pada tembok atau tempat yang telah ditentukan pada gambar pada
ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain
oleh Pengawas Lapangan. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam
kotak-kotak dan ring (standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan
antara kotak-kotak yang berdekatan.
2).
Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan
rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC. Semua pasangan stop kontak dengan
tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak
harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 50 cm
dari atas lantai yang sudah selesai sesuai gambar rencana atau petunjuk
Pengawas Lapangan.
83
U m um
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat
dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya
harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing fixture
minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua
fixture yang akan dipasang kepada Perencana/Pengawas Lapangan untuk
disetujui.
2)
3)
Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder
dan base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw kabel
netral tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan lain.
Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool white atau sesuai Perencanaan.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan
factor daya harus dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya
"microfarad" (f) dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan
karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi
sekurang-kurangnya 0,95.
2.4. Instalasi / Konstruksi Panel
1).
Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm, atau
dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk "panel
84
Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/tipe
panel. Maka bila dibutuhkan alas/pondasi/penumpu/ penggantung maka
Pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera
pada gambar.
3).
4).
Busbar/Rel
Busbar harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan
perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban
terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan PUIL 2000.
Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat
dan baik ke rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan warna yang
sesuai dengan disebutkan pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai
temperature 75C. Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik
untuk sistem 3 , 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus
mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus
85
penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel
dilengkapi klem untuk pentanahan. Dari panel peralatan perlu diketanahkan
minimum 2 .
5).
6).
Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar.
Meter-meter adalah dari type "moving iron vane type" khusus untuk panel,
dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan getaran,
dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan skala linier dan
ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter (Voltmeter Selector
Switch) harus ditandai dengan jelas.
7).
Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, peralatanperalatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada
frame.
8).
Pilot lamp
Semua tutup muka panel dilengkapi dengan pilot lamp untuk menyatakan
adanya tegangan R, S dan T. Penyediaan dari pilot lamp yang disebutkan
diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :
3.
a).
b).
c).
Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau
tembaga "compacted" yang dipilin.
86
2).
Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun penghantar
netral.
3).
Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan
pengisi ruangan diantara kawat phasa.
4).
5).
Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan
persyaratan IEC (NYFGbY).
6).
Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.
merah
netral : biru
kuning
hitam
4.
Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau
tembaga "compacted" yang dipilin.
2).
Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun penghantar
netral.
3).
Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan
pengisi ruangan diantara kawat phasa.
4).
5).
Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan
persyaratan IEC (NYFGbY).
6).
Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.
merah
netral : biru
kuning
hitam
87
4.
Peralatan Listrik
4.1. Peralatan Panel MDP
1).
Insulation Rating
Relay
Drive
2).
: 380 V
Dilengkapi dengan
3)
4)
5)
Rating Arus In
Ampere Meter
Class
: 1,5
: 1,2 x In Continue
Ukuran
: 90 x 90 mm
Skala
: 0 1.250 A
Type
Ketelitian
Volt Meter
Class
: 1,5
: 1,2 x In Continue
Ukuran
: 90 x 90 mm
Skala
: 0 - 500 A
Ketelitian
kWH - Meter
Rated voltage
: 3 x 380 Volt
: 2,0
Baseplate of moulded
plastic
The register
88
6)
Lampu Indikator
Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
Warna
7)
Push Button
Panel mounting, double on-1, off-0. Semua push button dilengkapi dengan
lampu indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off.
8)
Relay - relay
Untuk panel MDP, circuit breaker untuk feeder utama, dilengkapi dengan
relay proteksi OL (over load), SC (short circuit) dan UV (under voltage).
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (Earth
Fould) dan RP (Reverse Power).
9)
Selector Switch
Dari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC insulation
660 V.
Umum.
a).
2.
3.
4.
5.
6.
b).
c).
89
d).
b.
Kontrol Operasional.
a).
control
device
yang
memungkinkan
operator
c).
1.
2.
3.
Engine Start
4.
Engine Stop
5.
6.
7.
8.
9.
Emergency stop
10.
11.
Reset
12.
Lamp test
13.
Sistem test
d).
dan
hendaknya
mematikan
menyediakan
catu
daya
cadangan.
provisi/cadangan
yang
Pemborong
diperlukan,
90
e).
harus
dapat
dilaksankanan
setiap
saat
tanpa
g).
Fasilitas
system
test
dimaksudkan
sebagai
sarana
yang
b.
Display yang dimaksudkan pada bagian tersebut diatas, sekurangkurangnya harus memberi indikasi akan status-status sebagai berikut :
1.
Unit AMF on
2.
System Automatic
3.
Mains on
4.
5.
6.
Engine Start
7.
Generator on
8.
9.
10.
11.
12.
Starting failure
13.
Transfer failure
14.
15.
High/over temperature
16.
Over speed
17.
91
c.
18.
Horn off
19.
System Test.
d.
Engine
stopping
solenoid
engaged,
memberikan
indikasi
akan
f.
g.
Indikasi low oil pressure, high over temperatur dan over speed, pada
dasarnya berkaitan dengan kegagalan pada salah satu sub system
daripada diesel engine dan harus langsung diikuti dengan engine shut
off. Apabila kegagalan initerjadi pada waktu catu daya utama/PLN
padam, software daripada system harus dapat mencegah engine
melakukan percobaan restart.
h.
i.
Bunyi
alarm
dalam
hal
ini
harus
dapat
92
k.
Kondisi trip yang terjadi pada salah satu circuit breaker. Yang
diakibatkan oleh overload atau fault pada sisi beban, tidak boleh
mengakibatkan terjadinya pemindahan beban (Load transfer) pada catu
daya alternatif.
3)
Operation Delays
a.
b.
c.
1.
Starting delay
0 60 detik
2.
Starting time
0 15 detik
3.
0 15 detik
4.
Stabilizing time
0 15 detik
5.
Switch time
0 60 detik
6.
0 180 detik
7.
Stopping time
0 60 detik
8.
Test delay
0 10 detik
d.
e.
f.
g.
93
h.
Yang
dimaksudkan
dengan
cooling
off
delay
adalah
lamanya
j.
Yang dimaksud dengan test delay adalah tenggang waktu yang terjadi
antara manipulasi system test button dengan awal mulainya proses
manipulasi.
k.
4)
Lain-lain.
a.
b.
c.
d.
Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2 mm, lipatan dan
bentuk sudut plat melalui proses mekanis.
2).
: 380 V, 50 Hz
Type
: Compact
Breaking Cap.
: 18 kA
94
b).
c).
Kontaktor
Rating Arus
: 10 A, 16 A, 25 A
Rating Tegangan
: 380 V, 50 Hz
Pole
: 3 pole
: 380 Volt, 50 Hz
Breaker cap
Type
Grid Switch
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
2).
Type
: Decorative
Plates
: Steel
3).
Type
Plates
: Standard
: Flush
Terminal
: 2 P + e, 220 V, AC 10 A
Untuk outlet+switch
: 10 A / 16 A
Bentuk
Capacitor
Capacitor harus dibuat oleh pabrik pembuat capacitor dan telah di test
sesuai dengan standar IEC 831 atau JIS C4901
Temperatur
Rate Voltage
Kapasitas Capacitor
Rate Output
: 25 KVAR
Rate Frequency
: 50 Hz
95
Maximum Duration
( x rate Voltage)
3)
1,10
1,15
1,20
1,3
Capacitance output
Capacitor loses
< 2 watt/KVAR
Merk
Jenis
3)
Frequency
Operating Voltgae
Operating Temperature
CT Input Current
5A max.
Merk
50 Hz
Jenis Pengaman
Jenis Kontaktor
Manual-auto operation
5.
Merk
Armature SL HE 11 Watt
2).
Armature SL HE 15 Watt
3).
Armature SL HE 15 Watt
4).
Armature TL 2 X 20 Watt
5).
96
: Maintained
Durasi
: 2 jam
Daya Lampu
Input Voltage
: 220 V, 50 Hz
Power Comsumption
: 20 VA
Body
Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja selama 5
tahun dan diberikan garansi minimum 2 tahun.
6.
ini
meliputi
penyediaan,
pengujian
dan
perbaikan
selama
masa
pemeliharaan dari sistem penangkal petir yang lengkap sesuai spesifikasi ini, serta
pengurusan izin dari badan yang berwenang (Jawatan Keselamatan Kerja).
6.2. Referensi
Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku dari
Departemen Tenaga Kerja dan bidang Keselamatan Kerja setempat atau
standard/peraturan yang dikeluarkan dari pabrik.
6.3. Syarat-syarat Bahan
Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam keadaan baik dan
sesuai dengan yang dimaksudkan serta disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas sebelum dilakukan pemasangan. Material atau alat-alat yang tidak sesuai
97
dengan spesifikasi ini akan ditolak. Sistem proteksi petir yang dipakai adalah :
Sistem non radio aktif atau elektrostatis.
Komponen - komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :
1)
2)
Penghantar
pembumian/konduktor
menghubungkan
secara
listrik
antara
penyalur:
terminal
Penghantar
udara
dan
yang
elektroda
pembumian.
3)
Proteksi ini harus menjamin dapat mentransfer dengan aman energi kilat dari
"terminal udara" ke bumi. Untuk sistem tersebut digunakan jenis kabel:
Coaxcial Cable 70 mm2.
4)
5)
2)
Batang
angker atau klem. Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gaya-gaya
mekanis pada saat timbulnya sambaran petir.
3)
Pemegang konduktor / klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan
konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
4)
Sambungan - sambungan :
a)
b)
5)
98
1)
2)
Pengujian Kontinyuitas.
a.
CONTOH
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan
dipergunakan/dipasang,
pentanahan
yang
yaitu
dimintakan
minimal
penghantar
dalam
persyaratan.
dan
elektroda
Semua
biaya
PEMERIKSAAN
Sistem proteksi petir akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas untuk
memastikan dipenuhinya spesifikasi ini. Semua bagian dari instalasi ini
harus diperiksa
SURAT IZIN
1)
2)
Kontraktor
penangkal petir ini, dibuktikan dengan memberikan daftar proyekproyek yang sudah pernah dikerjakan.
d.
DAFTAR MATERIAL
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisi
daftar material yang menyebutkan : merk, tipe, kelas lengkap dengan
brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar
material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi.
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan
beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari
material atau komponen tertentu terutama untuk material-material
Listrik
utama,
maka
Pemborong
wajib
melakukan
didalam
99
penggantian
merk/tipe
dengan
suatu
sanksi
tertentu
kepada
Kontraktor.
1.
Terminal Udara
KURNZ.
2.
Kotak Pengujian
Lokal.
3.
Penghantar Pembumian
4.
Pipa Konduit
5.
Elektroda pembumian
Sistem Pentanahan
7.1 Lingkup Pekerjaan
1)
2)
3)
4)
2)
3)
2).
Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar
didapatkan satu sistem pentanahan yang baik.
Connection". Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi
banyak dengan memperhatikan hal-hal :
1).
Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu
sehingga tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain.
2).
100
3).
Disarankan
agar
tempat
penyambungan
setelah
selesai
disambung,
2).
Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan berproses
bila kontak dengan jenis metal lainnya.
8.
seperti
dalam
keadaan
semula
secepatnya
dan
atas
2.
3.
4.
a.
b.
c.
Certificate warranty dari pabrik/kartu garansi (asli) yang berlaku minimal untuk 1
tahun.
5.
As built drawing jumlahnya 2 (dua) set (1 set kalkir dan 1 set blue print), meliputi :
a.
b.
c.
101
6.
Tool kits :
a.
b.
c.
d.
7.
Surat jaminan after sales service dari keagenan peralatan yang dipasang.
8.
Training
9.
As Built foto
10.
Material
Merk
Tranka Kabel
Box Panel
3.
4.
EGA, Clipsal
5.
Isolasi Kabel
3M
6.
Armature Lampu
7.
Komponen Lampu
- Tube
Philips, Osram
- Ballast
- Capasitor
Philips
- Fitting
Philips, Sace
- Stater
Philips
8.
Saklar Tunggal
9.
Saklar Ganda
10.
Stop Kontak
11.
12.
Kunci Panel
13.
Junction Box
Local 1,5 mm
14.
Phillips
102
15.
Panel ATS
16.
Genset
17.
Capasitor Bank
18.
B.
UPS
PEKERJAAN ELEKTRONIKA
Standard/Peraturan
Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi, sebagai
berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Ketentuan-ketentuan
international/Negara-negara
lain
sejauh
tidak
Lingkup Pekerjaan
Secara umum disebutkan butir demi butir yang termasuk didalam lingkup pekerjaan
ini adalah pengurusan, pengadaan, pemasangan, uji coba yang mencakup dan
diuraikan antara lain sebagai berikut.
a.
Saluran/jaringan kabel dari eksisting jaringan dan MDF ke Terminal BOX /TB
yang berada di bangunan.
b.
c.
Pesawat-pesawat telepon (telepon hand set) dan dipasang pada ruanganruangan fungsional.
3)
103
digambarkan pada lingkup pekerjaan ini dan pada bagian-bagian lain daripada
dokumen pelelangan tidaklah terbatas pada penulisan harfiah/gambar kerja saja,
semua harus diartikan secara lengkap, terpasang dan berfungsi.
Bila ada komponen atau bagian yang dari suatu item/ peralatan yang diuraikan,
maka diartikan disini bahwa komponen bagian harus diadakan sedemikian rupa
sehingga item/ peralatan tersebut dapat dipasang dan berfungsi dengan baik.
dicontohkan item : pemasangan kabel di dalam bangunan. Untuk item ini maka
dengan sendirinya minimal akan terdiri
5)
Pemasangan
a.
Pesawat
1)
Semua
material
yang
didalam
pengirimannya
dalam
keadaan
3)
4)
Dipasang pada outlet terminal yang telah ada pada tempat/ lokasi yang
akan ditentukan pemilik pada saat pemasangan.
5)
b.
2)
104
6)
Daftar Material
a.
b.
c.
Tabel daftar material dibawah ini apabila dianggap perlu oleh Pemborong
dapat saja dirubah atau ditambahkan atau lebih diperinci pokok-pokoknya
harus diisi terutama mutlak diisi merk dan type.
d.
Apabila ada pokok dalam tabel ini yang tidak dapat atau sulit diisi dapat saja
tidak diisi namun perlu diketahui bahwa pengisian tabel ini ikut menjadi
bahan peninjauan.
No.
Material
Merk
1.
Pesawat Telepon
2.
Outlet Telepon
3.
Kabel Telepon
4.
Konduit
EGA, Clipsal
5.
MDF & TB
Crone
Umum
Pengertian sistem fire alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya kebakaran
yang akan memberikan indikasi secara audio maupun visuil, dari mana kebakaran
itu berasal, sehingga dapat diambil tindakan pengamanan sedini mungkin untuk
memadamkan kebakaran. Fire alarm merupakan suatu kesatuan sistem yang
dikontrol dari peralatan sistem kontrol.
2.
Lingkup Pekerjaan
a).
Meliputi
pengadaan
bahan,
peralatan,
pemasangan,
penyambungan,
c).
d).
105
e).
3.
b).
4.
c).
d).
e).
Sistem Operasi
Tiap area dilengkapi dengan manual break glass / push button yang dikerjakan
secara manual bilamana ditekan dan dilaksanakan apabila detector belum bekerja
dengan menekan tombol break glass / push button, akan membunyikan bell alarm
baik untuk lantai tersebut maupun bell dicontrol panel.
5.
Karakteristik Peralatan
a)
b)
c)
Alarm bell :
Vibration type
Pemasangan outbow
Standby voltage
: 18 - 40 Vdc
Operating temperatur
: 0C - 38C
Humadity
: 20 - 95%
Sensitivity
: 5 - 15%/m
Coverage area
: 150 m
Standby voltage
: 18 - 40 VDC
Operaling temperatur
: 0C - 38C
Humidity
: 20 - 95 %
Dual chamber
Adjustable sensilivity
106
d)
e)
f)
g)
h)
Coverage area
: 60 m 100 m.
Operating voltage
: 30 Vdc
Operating temperature
: - 10C - + 50C
Type operasi
: Normally open
Coverage area
: 70 m - 90 m
Operating voltage
: 30 Vdc
Operating temperature
: 60C - 80C
Type operasi
: Normally open
Coverage area
: 60 m - 70 m
Base Detector
Pemasangan outbow
Humidity > 90 %
Coverage area : 60 m
Pemasangan outbow.
i)
j)
k)
Easy to operate
Simple to reset
Modular construction
Bell.
Emergency Telepon
Bahan instalasi
107
6.
Klem
Syarat-syarat Fisik
a)
Bahan atau paralatan dari klasifikasi atau type yang sama diminta merk atau
dibuat oleh pabrik yang sama.
b)
Setiap bagian dari peralatan yang jumlahnya jelas, maka jumlah harus
merupakan suatu unit yang lengkap.
c)
d)
Semua bahan atau peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan.
e)
7.
Bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
Sistem Instalasi
a)
2)
3)
4)
5)
Alarm bell
6)
7)
8)
Announciator aktif
9)
b)
Instalasi yang terpasang pada daerah langit-langit tanpa plafon dicor dalam
plat betton lengkap doos-doos penyambungan menggunakan pelindung pipa
conduit.
c)
d)
e)
Dalam shaff diklem ke dinding shaff memakai pelindung pipa uPVC conduit
diameter 20 mm.
f)
Control panel terpasang floor mounted ke dinding batu bata lantai dasar
menurut rencana setinggi 150 cm diatas lantai.
108
g)
h)
Manual Break Glass push button terpasang inbow di kolom atau dinding batu
bata setinggi 150 cm diatas ubin lantai.
i)
Bell alarm terpasang opbouw pada dinding batu bata atau kolom setinggi 220
cm diatas lantai.
j)
Lampu indicator red lamp dipasang pada dinding atau kolom diatas alarm bell
setinggi 240 cm diatas lantai.
8.
k)
l)
Instalasi kabel harus mengikuti persyaratan didalam PUIL 2000 dan NFPA.
b)
c)
d)
Setelah terpasang sistem yang baik, wiring instalasi yang telah sesuai, maka
pemeriksaan dan pengetesan harus dilakukan apakah sistem sudah bekerja
dengan baik dan benar.
e)
Pengetesan
Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan
disini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang
disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Semua tenaga, bahan dan
perlengkapan yang perlu untuk pengetesan tersebut, merupakan tanggung
jawab Pemborong.
Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik, rusak ataupun cacat harus
diganti
dan
diperbaiki
oleh
Kontraktor
untuk
diuji
(di-tes)
dan
didemonstrasikan kembali.
9.
Daftar Material
a)
Main Equipment
b)
c)
d)
Kabel
e)
Terminal Box
f)
Conduit
: EGA, Clipsal.
109
C.
C.1.
1.
PEKERJAAN MEKANIKAL
Pekerjaan Pemipaan
Lingkup Pekerjaan
1.1. Umum
Pekerjaan ini termasuk namun tidak terbatas pada penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan untuk seluruh
pekerjaan pemipaan pada pekerjaan Mekanikal sehingga tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu dan sempurna untuk operasional.
1.2. Standard dan Code
Standard dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan ini antara lain :
ASTM
ANSI
BS
: British Standar.
JIS
SII
Persyaratan Bahan
2.1. Galvanized Steel Pipe (GSP)
Pipa besi yang dilapis seng ini digunakan untuk :
-
b.
c.
d.
e.
f.
110
b.
c.
Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam diharuskan diberi lapisan
pelindung cat menie. Pipa yang ditanam ditanah diharuskan dilapisi lagi
dengan Bituminuos sheet 2 mm. Khusus untuk pipa yang ditanam didalam
tanah, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pipa ditanam sedalam 60 cm dari permukaan tanah dan pada sambungan
pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari lendutan bila terkena
beban mekanis.
Disekeliling pipa harus diisi dengan pasir dengan ketebalan15 cm kemudian
diurug dengan tanah & dipadatkan.
d.
Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat maupun tidak,
harus diberi lapisan cat finish dengan warna ditentukan kemudian.
e.
f.
Pengetesan yang gagal harus diulang dan biaya pengetesan serta peralatan
yang diperlukan ditanggung oleh Pemborong.
g.
h.
b.
Digunakan sambungan las PVC atau rubber ring joint (dengan ring dari karet).
c.
Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan
yang tepat.
d.
Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang
pipa terletak/tertumpu dengan baik.
e.
Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm
disekelilingnya. Pasir adalah pasir urug yang bebas dari batu.
f.
111
g.
i.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
j.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2
cm dam memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi
diluar pipa ataupun isolasinya.
k.
l.
m.
masih memungkinkan
konstruksi dan
p.
q.
Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar) U-Bolt.
r.
4.
Pengujian /Pengetesan
4.1. Pengujian Pipa GSP
Diuji dengan tekanan sebesar 1.5 kali tekanan kerja dan dibiarkan dalam kondisi ini
selama paling kurang 12 jam tanpa mengalami penurunan tekanan. Segala
kerusakan akibat pengetesan ini menjadi beban kontraktor.
4.2. Pengujian Pipa PVC
112
a.
b.
Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut
diatas, minimal selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut
tidak lebih dari 5 cm.
c.
C.2.
1.
Pekerjaan Plumbing
Lingkup Pekerjaan
1.1. Umum
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaaan plambing,
sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana yang terdiri dari, tetapi tidak
terbatas pada :
a. Pengadaan dan pemasangan, pompa-pompa air bersih
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi Tower Tank.
c. Pengadaan dan Pemasangan seluruh instalasi air bersih dan air kotor dan bekas
sesuai gambar rencana dan spesifikasi.
d. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan
plumbing.
e. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang terpasang kecuali
sanitary.
f. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh pemberi
tugas.
g. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as
detail
berbagai
item
pekerjaan
dari
peralatan-peralatan
dan
peralatan-peralatan tersebut.
113
c. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukkan
dalam gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan
lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan dalam gambar.
1.3. Kualifikasi Pekerja
a.
pekerja-pekerja
dan
supervisor
yang
benar-benar
ahli
dan
2.
Persyaratan Bahan
Lihat bagian :
3.
1)
Bagian Pemipaan
2)
3)
Bagian Pompa
4)
Bagian Katub/Valves
b.
Shop
drawing
yang
menunjukkan
secara
detail
pekerjaan-pekerjaan/
pemasangan peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaanpekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun
perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan terhadap gambar
rencana.
c.
Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatanperalatan yang akan dipasang.
d.
3.2. Review
Konsultan Konsultan Manajemen Konstruksi akan memeriksa (mereview) pengajuanpengajuan dari Pemborong dan memberi komentar atas hal tersebut.
Pemborong harus memodifikasi/merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar,
sampai didapat persetujuan dari Konsultan Konsultan Manajemen Konstruksi.
3.3. Standard dan Code
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku
peraturan-peraturan sebagai berikut :
a.
114
b.
b.
Bagian Pemipaan
b.
c.
Bagian Pompa
d.
Bagian Katub/Valves
Dari sumur pompa, air bersih ini dengan menggunakan pompa didistribusikan
ke Tower tank.
b.
Selanjutnya dengan cara gravitasi, air bersih ini didistribusikan ke setiap unit
Ruangan pemakai.
Pada dasarnya air hujan dari atap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa
tegak sampai ke bak kontrol yang ada dilantai dasar.
b.
Dari bak kontrol ini, air hujan disalurkan ke saluran drainasi yang ada
disekeliling gedung untuk selanjutnya dialirkan ke lokasi pembuangan
akhir/saluran kota.
instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan/peralatan yang hilang atau
rusak harus diganti oleh Pemborong tanpa biaya tambahan.
b.
(Skiller Labour) agar dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum
suatu pipa tertutup (oleh dinding, langit-langit dan lain-lain) harus diuji dan
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan wakilnya yang ditunjuk.
c.
115
Training/Pelatihan
3.11.
Pekerjaan Pompa
Lingkup Pekerjaan
1.1. Ruang Lingkup
Spesifikasi pompa disini adalah merupakan persyaratan minimal bagi pompa-pompa
yang digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini.
1.2. Standard dan Code
Standard yang berlaku bagi pekerjaan ini adalah :
2.
ASTM
NFPA
Persyaratan Peralatan
2.1. Pompa air bersih.
a.
Pompa yang dimaksud, untuk sistem penyediaan air bersih, harus dari jenis
centrifugal (multi stage) dimana motor-motor penggerak harus dikopel
langsung dengan poros pompa dengan menggunakan kopling flexibel yang
dipasang secara baik sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
b.
c.
116
e.
f.
g.
h.
Motor dan pompa harus dilengkapi dengan peredam getar type pegas.
i.
Kapasitas dan performance dari pompa yang digunakan harus sesuai dengan
yang tercantum dalam gambar rencana.
j.
C.4.
1.
Spesifikasi pompa air bersih setara Groundfos dan Ebara Indobara Bahana.
2)
3)
4)
5)
117
6)
7)
Pembobokan, penutupan serta finishing kembali dinding, atap lantai dan lain-lain
akibat pemasangan pipa kabel, mesin-mesin AC dan lain-lainnya.
8)
9)
Memberikan garansi terhadap perawatan atau mesin yang dipasangnya atau yang
dipasang untuk instalasi sistem ini.
11)
Melakukan testing, balancing dan commissioning untuk semua peralatan mesinmesin AC dan instalasi ducting, pipa refrigerant dan drain dapat berfungsi dengan
sempurna.
2.
Peredam Getaran
a.
b.
Peralatan yang digantung harus dipasang peredam jenis kinetic glass fibre
hanger merk kineties atau sound anttenuator limited atau setara.
c.
d.
2)
Pekerjaan
Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-mesin
air conditioning sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran
yang
tersembunyi
atau
tidak
mengganggu,
sesuai
layout
gambar
c.
Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa
serta peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai
sepanjang kira-kira 8 meter atau sampai daerah dimana tidak terjadi
pengembunan bagian luar pipa, isolasi harus dari bahan Nitrile Rubber Closed
Cell Tubing yang sejenis dari bahan tahan api (fire resistant) setebal 3/4".
Bagian luar hendaknya dicat sesuai dengan warna yang disetujui oleh Direksi.
118
3.
Umum
a)
b)
built" dan telah diuji pabriknya berdasarkan test yang dilakukan sesuai
dengan ASHRAE standard 14-67.
2)
Kompressor
Kompressor adalah scrool kompressor dari jenis "semi/hermetic" didinginkan oleh
gas refrigerant dan motor yang dilindungi secara "inherent".
3)
Koil Kondens
Koil kondensor harus dari tembaga dengan "fin" dari alluminium yang direkatkan
secara mekanis. Koil ini telah diuji terhadap kebocoran, telah di "dehidrated" dan
diisi gas refrigerant secukupnya dari pabrik.
4)
Fan Kondensor
Fan kondensor dari jenis propeller, pembuangan tegak ke atas/ke samping dan
dihubungkan langsung dengan fan motor.
5)
Fan Motor
Fan motor hendaknya dari jenis "permanent split capicator" yang dilindungi secara
"inherent" serta mempunyai bantalan peluru yang dilumasi secara tetap.
6)
Dinding
Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan sesuai untuk pemasangan
diluar.
7)
Peredam Getaran
Hendaknya pada semua kaki, mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai
dengan persyaratan pabriknya.
4.
Umum
Pemborong harus memasang "evaporator blower unit" untuk "split system" dengan
jenis, ukuran dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini
hendaknya "factory built" dan telah diuji oleh pabriknya.
Berdasarkan test yang dilakukan sesuai dengan AMCA Standard 210-1967, "test
code for air moving devices" dan ARI Standard 410-1964 "Standard for forced
circulation air cooling and ari heating coil".
2)
Fan
Hendaknya dipakai fan dari jenis "forward curved" dan direncanakan khusus untuk
unit ini. Alas motor harus dapat menyediakan variasi jarak antara sumbu-sumbu
yang dapat diatur dengan skrup-skrup. fan hendaknya dilengkapi dengan "pulley"
yang dapat diatur "pitchnya" untuk mengatur kecepatan fan. Semua unit fan
119
hendaknya mempunyai peluru dengan bantalannya yang dapat dilumasi dari luar
dengan mudah. Fan hendaknya mempunyai performansi sesuai dengan ARI
standard 430-1966. Sistem fan hendaknya telah ditimbang dan dibalans secara
statis maupun dinamis di dalam rumah fan oleh pabriknya.
3)
Dinding
Dinding unit minimal dari plat besi ukuran "20 gauge". Semua panel atau lubanglubang berpintu harus dapat dengan mudah dan cepat dibuka. Rangka hendaknya
diperlengkapi dengan penyangga dilapisi dengan cat anti karat.
Bak pengembunan air hendaknya terletak dibawah koil pendingin dan harus cukup
besar untuk menampung segenap pengembunan uap air dari koil pada kondisi
maksimumnya.
5.
KOIL PENDINGIN
Koil pendingin harus dari tembaga dengan "fin" dari alluminium yang rekatkan secara
mekanis. Koil ini telah diuji terhadap kebocoran di pabriknya.
6.
ISOLASI
Dinding unit ini hendaknya diisolasi mulai dari masuknya sampai pada keluarnya udara
pada unit. Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus cukup untuk
menghalangi terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan
tahan api sesuai dengan persyaratan NFPA Standard 90-A. Tempat penampungan air
pengembunan harus disolasi untuk menghindari terjadinya pengembunan dibagian
luarnya.
7.
PEREDAM GETARAN
Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.
8.
PIPA REFRIGERANT
1)
Umum
Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin.
Semua bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering dan bebas dari debu dan
kotoran. Hendaknya dipakai pipa tembaga jenis L atau K yang "dihydrated" dan
"sealed".
Jenis pemakian pipa refrigerant untuk air conditioning kelas ASTM B 280.
2)
Sambungan
Pipa jenis "hard drawn tubing" harus disambung dengan perantaraan "wrought
copper fitting" atau "non porous brass fitting". Dianjurkan dipakai solder perak
dengan ditiupkan gas mupia seperti Nitrogen kering ke dalam pipa yang sedang
disambung untuk menghindarkan terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.
Solder lunak semacam "50 - 50" tidak boleh digunakan solder "95 - 5" dapat
dipergunakan kecuali pada "discharge" gas panas.
120
Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau
lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant. Bilamana "precharged refrigerant ines"
disediakan oleh pabrik, hendaknya diperhatikan benar-benar instruksi pabrik. Bila
terjadi kelebihan pipa "precharged" hendaknya dibentuk gulungan dan disangga
pada bidang mendatar.
Sambungan hendaknya sependek mungkin.
3)
Konstruksi
a)
b)
c)
Suatu pengering refrigerant dengan kapasitas yang cukup serta "sight glass
moisture indicator" hendaknya dipasang pada bagian "liquid line" setiap pipa
yang terpasang di lapangan.
d)
Perbedaan tinggi dan jarak antara condensing unit dengan evaporator blower
unit hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.
e)
Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji
terhadap kebocoran.
4)
Pengisian Refrigerant
Sistem yang dipasang dengan precharged dan sistem yang dipasang di lapangan
harus dihampakan. Sama sekali di larang memakai kompressor dari sistem untuk
mengisi refrigerant.
Penghampaan haruslah dilakukan dengan suatu pompa penghampa tinggi dengan
pengukur tekanan mutlak yang baik. Dianjurkan penghampaan dilakukan sampai
tekanan dibawah 300 .
Tekanan sistem setelah pengisian freon tidak boleh lebih dari yang disyaratkan oleh
pabriknya. Persyaratan pabrik tentang jumlah pengisian freon hendaknya dipatuhi
dan dipergunakan suatu Charging Cylinder untuk memastikan jumlah dan jenis
refrigerant yang diisikan adalah sesuai.
9.
Isolasi Pipa
Pipa suction line refrigerant harus diisolasi dengan isolasi panas.
Diameter Pipa
5/8 s/d 1
1 "
1 "
"
Tebal Isolasi
1"
121
Isolasi pipa refrigerant hendaknya dari bahan nitrile rubber closed cell tubing
insulation dengan density 0,08-0,12 gram/cm3 (5-8 lb/Cu.ft), thermal conductivity :
0,0374 W/MK (0,26 BTU-in/hrft2) dan diberi dengan lapisan luar shell tape (insuflex
tape).
2)
Saringan Udara
Saringan udara hendaknya dari bahan yang dapat dibersihkan/dicuci seperti
aluminium, anyaman kawat atau logam. Saringan harus memiliki efisiensi penahan
debu (Avarage Synthetic Duct Weight Air Resistance) minimal 65 %, tahanan mulamula maksimum 2,5 mm tekanan air, pada kecepatan aliran udara 2 mps (500 fpm).
Kerangka saringan dari baja galvanis setebal 1,2 mm dan dari ukuran standard.
Tebal filter 2,5 mm (1 inch) dan tiap-tiap filter dapat dipasang dengan rapat satu
dengan yang lainnya.
Spesifikasi material :
No.
Material
Merk
1.
Air Conditioner ( AC )
Panasonic, Daikin
2.
Kabel Instalasi
3.
Pipa refrigent
4.
C.5.
Konduit
EGA, Clipsal
1. Septic Tank
Ruang Lingkup
Spesifikasi Septictank ini adalah merupakan persyaratan minimal bagi Septictank yang
digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini.
Persyaratan
1.
Septictank hanya diperuntukan untuk tampungan limbah padat yang berasal dari Kloset
pada bangunan KM/WC.
2.
3.
4.
Plat dasar septictank terbuat dari beton cor K-175 dengan ketebalan minimal 20 cm.
122
5.
Plat atas septictank terbuat dari plat beton bertulang dengan 2 lapis tulangan diameter 10
mm dengan jarak minimal 100 mm dan tebal 120 mm.
6.
Pada bagian atas permukaan septictank harus diberi lubang control ukuran 30 x 30 cm
untuk keperluan penyedotan limbah dan pipa pelepas hawa dari besi diameter 2 yang
dicat dengan baik agar tidak berkarat.
7.
Kedalaman, dimensi dan posisi posisi septictank sesuai dengan Gambar Bestek kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi karena alasan seperti keterbatasan lahan
penempatan dan alasan teknis lainnya.
8.
Kontraktor Pelaksana harus menjamin bahwa bangunan septictank benar-benar kedap air
dan hal ini harus dibuktikan dengan Test Rendam Air selama 24 jam.
9.
Jika air dalam septictank berkurang setelah 24 jam maka dipastikan bahwa ada kebocoran
pada bangunan tersebut dan Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri berkewajiban
untuk memperbaikinya.
2. Peresapan
Ruang Lingkup
Spesifikasi Saluran Resapan ini adalah merupakan persyaratan minimal bagi Saluran Resapan
yang digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini.
Persyaratan
1.
Bangunan saluran resapan dipergunakan sebagai media serapan air kotor cair yang
berasal dari septictank.
2.
Kedalaman, dimensi dan posisi posisi saluran resapan sesuai dengan Gambar Bestek
kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi dengan persetujuan Konsultan Perencana
karena alasan seperti keterbatasan lahan penempatan dan alasan teknis lainnya.
3.
Tidak boleh mendirikan dan membangunan bangunan lain diatas saluran resapan tanpa
persetujuan Konsultan Supervisi dan Konsultan Perencana.
4.
Kontraktor Pelaksana harus menjamin dan bahwa bangunan saluran resapan dapat
bekerja dengan baik ketika dialiri air dan air dapat meresap dengan sempurna kedalam
tanah.
5.
Hal ini harus dibuktikan dengan cara mengisi septictank dengan air melebihi kapasitas
tampungannya dan selama 24 jam diamati apakah volume air yang tidak tertampung
dalam septictank dapat diserap oleh saluran resapan atau tidak.
6.
Jika setelah 24 jam air diisi kembali kedalam kloset jongkok dan air tidak dapat mengalir
dengan sempurna dalam kloset jongkok maka dipastikan saluran resapan tidak bekerja
dengan baik (tidak dapat menyerap air). Untuk itu Kontraktor Pelaksana dengan biaya
sendiri berkewajiban untuk memperbaikinya.
7.
123