Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)
Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)
Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)
Maya Widianingrum
Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Jakarta
Abstract
This research is to analyse the effect of assessment center method to the
career development among staff of PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan. The
population of research is staff off PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan and 33 staff
were taken as samples. The conclusion is that there is a significcant correlation
between staff perception to assesssment center method and career development
for staff. This, therefise, brings positif impact om career development. It is shomn
by mean x and y variable.
Keywords : perception, assessment center method, career developmen, and PT
Telkom, Tbk.
Pendahuluan
Di dalam penilaian kinerja yang berorientasi masa yang akan datang,
terdapat beberapa teknik yang
yang sedang dijabatnya atau yang akan dijabatnya nanti. Hal ini, sesuai dengan
fokus yang ada di dalam penilaian kinerja berorientasi masa depan, bahwa yang
dinilai adalah potensi karyawan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
metode assessment center lebih tepat untuk pengembangan karir karyawan di
sebuah perusahaan dibandingkan teknik-teknik seperti pelatihan, training,dsb.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Rivai dan Basri, (2005:395) yaitu jika
assessment center menilai kekuatan dan kelemahan individu, dan orang
mempunyai suatu cara untuk melakukan perbaikan pada wilayah kekurangannya,
pusat penilaian ini dapat menjadi kekuatan positif dalam pengembangan bakat
atau karir mendatang. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pelatihan dianggap
kurang objektif sebab yang dinilai adalah pekerjaan yang sedang dijabatnya atau
yang lalu, bukan jabatan yang akan dijabatnya nanti.
Oleh sebab penjelasan di atas, maka dapat diketahui (disimpulkan
sementara) bahwa salah satu metode yang dianggap dapat membantu
menghasilkan karyawan dalam hal pengembangan karir mereka adalah metode
assessment center, karena metode assessment center tersebut mengunakan
simulasi-simulasi yang diprediksikan akan terjadi pada saat pekerja tersebut
memangku jabatan yang akan dijabatnya nanti.
Masih dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan juga bahwa
assessment center adalah proses yang digunakan perusahaan untuk mendeteksi
potensi diri karyawan tersebut melalui simulasi-simulasi latihan situasional yang
dapat digunakan untuk kebutuhan pengembangan karir. Hal tersebut sejalan
dengan yang diungkapkan oleh Thornton III, (2005:1) Assesment center adalah
sebuah prosedur yang digunakan Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)
untuk mengevaluasi tenaga kerja dalam hal atribut manusia atau kemampuan yang
relevan dengan efektivitas organisasi.
Ketika proses assessment center di dalam suatu perusahaan selesai
dilakukan, maka peserta assessment akan mendapatkan umpan balik mengenai
kinerja mereka. Di dalam umpan balik proses assessment akan terlihat kekuatan
dan kelemahan karyawan di dalam kinerjanya. Sehubungan dengan hal tersebut
akan lebih memadai bila dibuat program pengembangan bagi karyawan.
Tbk.?
Pemahaman
terhadap
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penggunaan
metode
assessment
center
terhadap
pelaksanaan
Tujuan
Penelitian ini mencoba mengukur pengaruh yang dirasakan karyawan
tentang
penggunaan
metode
assessment
center
terhadap
pelaksanaan
penilaian
Selatan, kiranya hal ini dapat dijadikan masukan bagi Top Manajer, Manajer
Sumber Daya Manusia untuk merancang metode assessment center untuk
pengembangan karir karyawan di perusahaan.
Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses pengamatan, pemilihan, pengorganisasian stimulus
yang sedang diamati dan membuat interpretasi mengenai pengamatan itu. (Arni
Muhammad,2005:207). Oleh sebab itu, individu cenderung memandang suatu
objek ynag sama dengan pengertian yang berbeda. Misalnya: ketika pertemuan
pertama dengan kepala sekolah saya mungkin mempersepsikannya sebagai
seorang yang sangat menarik dan suka membantu, tetapi sesudah itu saya
melihatnya sebagai seorang yang asing dan mempunyai status yang tinggi.
Peresepsi adalah berkenaan dengan penerimaan dan penginterpretasian informasi.
Oleh karena itu persepsi perlu dipelajari karena perilaku seorang individu
ditentukan
berdasarkan
proses
yang
ditempuh
individu-individu
untuk
Tidak hanya mengenai kondisi yang akan terjadi saja, assessment center
are situational exercises - such as interviews, in-basket exercises, and business
games - that are often used to select managerial talent. (Mejia,dkk,2001:302)
Assessment center adalah suatu serangkaian latihan-latihan situasional seperti
wawancara, latihan in-basket, dan permainan bisnis yang semuanya itu sering
digunakan untuk menyeleksi kemampuan manajerial.
Pendapat yang lebih luas lagi diungkapkan oleh Prihadi (2004:4) metode
assessment center adalah suatu proses penilaian (evaluation) atau rating yang
canggih dan didesain secara khusus untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya
penyimpangan (bias) sehingga para peserta dalam proses ini memperoleh
kesempatan setara yang seluas-luasnya untuk mengungkapkan potensi maupun
kompetensinya dalam seperangkat metode assessment atau evaluasi yang
terstandarisasi. Metode ini memungkinkan evaluasi terhadap perilaku dengan
menggunakan multimethod, multiple observer/assessor, multiple criteria, multiple
input atau sumber, multiple instrument, dan multiple peserta. Penilaian
kompetensi sebagian besar dilakukan berdasarkan kinerja para peserta dalam
simulasi-simulasi assessment yang didesaian khusus. Para peserta dalam proses
assessement center diuji dengan tes-tes kinerja yang merepresentasikan konteks
jabatan dan bahkan mencerminkan content jabatan. (Prihadi,2004:4)
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik benang merah bahwa metode
assessment center adalah sebuah metode penilaian kinerja untuk menyeleksi
kemampuan dalam bidang manajerial seseorang di mana metode ini menggunakan
beberapa latihan-latihan situasional, seperti in-basket, permainan bisnis, dll,
sehingga
diharapkan
hasil
dari
penggunaan
metode
tersebut
dapat
menggambarkan kondisi dimana pekerjaan yang akan dijabatnya nanti dan juga
dapat membantu karyawan dalam mengembangkan kompetensi yang dimilikinya.
Dengan menggunakan metode assessment center maka perusahaan dapat
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, dalam hal ini hasil yang
objektif.
Penyusunan
Laporan yang terdiri dari dua jenis, yaitu laporan individual dan laporan
kelompok. (Prihadi,2004:7-11)
Memperhatikan komponen-komponen yang terkandung dalam assessment
center maupun kompleksitas pelaksanaan yang secara teoritis sangat ideal,
sanggupkah hal tersebut memberi keyakinan pada kedua belah pihak yaitu bagi
perusahaan dan karyawan. Di dalam pelaksanaan proses assessment center pada
PT Telkom, Tbk., hal ini dapat mengundang beragam persepsi dari semua pihak.
Apakah dengan digunakannya metode assessment center tersebut benar-benar
membantu pelaksanaan pengembangan karir karyawan di PT Telkom, Tbk.
tersebut. Diharapkan dengan proses yang demikian dan dengan digunakannya
beragam jenis latihan situasioanl, perusahaan akan mendapatkan hasil yang
diinginkan dan dirasakan objektif dan bagi karyawan akan memperoleh
kesempatan mengembangkan karir seluas-luasnya.
Pengembangan Karir
mempunyai pengaruh yang besar pada kegiatan perusahaan, karena kondisi itulah
perusahaan mengharuskan untuk melakukan pembinaan karir bagi para
karyawannya.
Merujuk
pengaplikasian
dari
metode
assessment
center
adalah
Hal ini sesuai dengan kenyataan yang terjadi di PT Telkom, Tbk. bahwa
pengembangan karir pada karyawan PT Telkom, Tbk. adalah sebuah usaha yang
difokuskan pada pengembangan dan peningkatan sumber daya manusianya. Pada
umumnya tujuan pengembangan karir adalah pencapaian tujuan individu dan
perusahaan. Salah satunya pencapain tujuan individu adalah agar karyawan
tersebut dapat menambah keterampilan, aspek pengetahuan, dan berbagai
kemampuan manajerial lainnya. Dengan kemapuan kerja karyawan yang
meningkat, maka tujuan perusahaan dalam hal produktivitas perusahaan akan
meningkat. Hal ini dikuatkan juga dengan pendapat Nawawi (2001:292) yaitu
pengembangan karir pada intinya dapat memberi tekanan kembali pada
pentingnya para pekerja (manajer, staf, dan petugas operasional) memiliki
kemampuan kerja yang prima, agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara
efektif dan efesien. Dengan kemampuan kerja yang prima itu akan semakin besar
kemungkinan organisasi/perusahaan mancapai tujuan bisnisnya secara maksimal.
Tingkat efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja itu, sangat ditentukan oleh
pengembangan kemampuan para pekerja, yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, sikap, kerjasama dalam tim, pemecahan masalah, dan berbagai
kemampuan manajerial lainnya. Dari pengembangan dan peningkatan itu,
diharapkan hasil sebagai muaranya adalah terwujudnya produktivitas yang tinggi.
Akan tetapi masih banyak lagi tujuan dan manfaat pengembangan karir.
10
11
pendidikan pegawai dirancang dan diadakan untuk para pegawai yang akan
menempati jabatan atau posisi baru, dimana tugas-tugas yang akan dilakukan
ini memerlukan kemampuan-kemampuan khusus yang lain dari kemampuankemampuan yang mereka miliki selama ini. Dengan mengikuti pendidikan
pegawai dapat bermanfaat bagi karyawan, yaitu untuk promosi dan
pengembangan
karir.
Suatu
pendidikan
pegawai
dapat
menjamin
hasil
penilaian kinerja pada suatu perusahaan. Dalam hal ini PT Telkom, Tbk., sebelum
melakukan pengembangan karir terlebih dahulu dilakukannya penilaian kinerja
yang melibatkan karyawan. Setelah hasil dari penilian kinerja itu ada, barulah
perusahaan mengatahui kekuatan dan kelemahan pegawai yang nantinya akan
digunakan untuk program pengembangan karir. Metode penilaian yang dipakai di
PT Telkom, Tbk. adalah metode assessmet center. Untuk itu perlu diketahui lebih
lanjut bagaimana persepsi karyawan terhadap penggunaan metode assessment
center tersebut terhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan.
12
13
Hal
lainnya
adalah
pertimbangan-pertimbangan
mengenai
peluang
Perumusan Hipotesis
Untuk memperjelas uraian di atas hipotesis deklaratifnya adalah jika
penggunaan metode assessment center berjalan efektif maka dapat meningkatkan
pelaksanaan pengembangan karir karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan.
Perumusan hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai berikut :
Ho
metode
assessment
14
center
terhadap
pelaksanaan
Ha
Kerangka Berpikir
Gambar 1 Skema Kerangka Berpikir
Pengaruh Persepsi Karyawan atas Penggunaan Metode Assessment Center
terhadap Pelaksanaan Pengembangan Karir Karyawan
Penilaian Kinerja
berorientasi
Masa Lalu
Penilaian Kinerja
berorientasi
Masa Depan
Pelaksanaan Pengembangan
Karir
Metode Assessment
Center
PERSEPSI
KARYAWAN
Sumber : Rivai dan Basri. 2005. Performance Appraisal dan Prihadi. 2004.
Assessment Center Identifikasi, Pengkuruan, dan Pengembangan Kompetensi
15
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskiptif. Menurut Kuncoro (2003:8).
Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis korelasional.
Populasi penelitian ini adalah karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan
yang pernah mengikuti assessment center, dengan mengambil 33 orang karyawan
sebagai sampel. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan
model penelitian survei yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dalam
penelitian ini terdapat 1(satu) variabel bebas yaitu persepsi karyawan mengenai
penggunaan metode assessment center serta 1 (satu) variabel terikat yaitu
pelaksanaan pengembangan karir karyawan. Dari hasil kuesioner seluruh
pertanyaan dan hasil jawaban terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya
dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.0 for windows. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuantitatif.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah mengumpulkan
16
Hasil Penelitian
Deskripsi Data
Dari 33 pegawai PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatanyang disurvai mengenai
pengaruh yang dirasakan karyawan tentang penggunaan metode assessment center
terhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan. Jumlah karyawan yang
menjadi responden dalam penelitian ini lebih banyak pria dengan jumlah 27 orang
(81,8%) dibanding yang wanita dengan jumlah 6 orang (18,2%). Dan semua
responden berusia > 30 tahun (100%) dengan masa kerja > 10 tahun (100%).
Semua responden tersebut pernah mengikuti assessment center. Dan karyawan
berjenis kelamin pria adalah yang paling banyak pernah mengikuti assessment
center. Pendidikan terakhir pada tingkat S1 yang berjenis kelamin pria adalah
yang paling banyak mengikuti assessment center yaitu sebesar 39,4% dan
mempunyai jabatan sebagai assistant manager sebanyak 36,4% dan jabatan
lainnya seperti officer, senior officer, junior operation manager, dan account
representative sebanyak 45,5%. Responden yang paling banyak pada bidang unit
kerja General Support, Logistic, Customer Care, dan Access Data Management
pada pilihan kategori lainnya yang berjenis kelamin pria. Dengan jumlah
presentase sebesar 27,3%.
17
Pengujian Hipotesis
Uji t dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :
Ho : = 0
Ha : 0
18
19
Assessment
Center
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pengembangan
Karir
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Assessment
Pengembangan
Center
Karir
1
.868(**)
.000
33
33
.868(**)
.000
33
33
20
signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas)
menghasilkan angka 0.000.
Hasil Uji Regresi Pengaruh Persepsi Karyawan mengenai Penggunaan
Metode Assessment Center terhadap Pelaksanaan Pengembangan Karir Karyawan
Tabel 2 Descriptive Statistics
Std.
Pengembangan
Karir
Assessment
Center
Mean
Deviation
76.3030
13.25586
33
103.3636
15.69598
33
R
.868(a)
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.753
.745
6.69411
21
b.
Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,753. Hal ini berarti
variabel persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment center
mempengaruhi pelaksanaan pengembangan karir karyawan PT. Telkom,
Tbk Jakarta Selatan sebesar 75,3%. Sedangkan sisanya (100% - 75,3% =
24,7%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, , seperti senioritas, kedekatan
personal, dan lain-lain. Maka dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut
pengaruhnya lebih kecil terhadap pelaksanaan pengembangan karir
karyawan yaitu sebesar 24,7% dibandingkan dengan penggunaan metode
assessment center.
c.
Standard Error for Estimate (SEE) adalah 6,69411. Hasil dari SEE ini harus
lebih kecil dari Standard deviation, dalam hal ini SEE > Std Deviation
(6,69411 >13.25586). Semakin kecil SEE maka pengaruh persepsi karyawan
mengenai penggunaan metode assessment center semakin tepat dalam
membantu pelaksanaan pengembangan karir karyawan PT Telkom, Tbk
Jakarta Selatan.
Tabel 4 Coefficients(a)
d.
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1
(Constant)
Assessment
Center
Std. Error
.555
7.880
.733
.075
22
Sig.
Beta
.868
.070
.944
9.720
.000
23
Ho diterima
1,6955
9,720
Ho ditolak
Kesimpulan
Melalui uji korelasi diketahui bahwa ada hubungan antara persepsi
karyawan mengenai penggunaan metode assessment center terhadap pelaksanaan
pengembangan karir karyawan dan mempunyai hubungan yang sangat kuat yaitu
sebesar 0,868. Dengan demikian pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan mempunyai pengaruh positif yang
dirasakan karyawan tentang penggunaan metode assessment center terhadap
pelaksanaan pengembangan karir.
Dari hasil perhitungan kuesioner variabel X dan Y didapat perhitungan
mean diatas 3,5 atau mean terdapat di sebelah kanan garis tengah / rata-rata. Hal
24
metode
assessment
center
mempengaruhi
pelaksanaan
satunya
adalah
pengembangan
karir
bagi
yang
mengikutinya.
25
Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka diberikan beberapa
saran agar penggunaan metode assessment center terhadap pelaksanaan
pengembangan karir pada PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan dapat berjalan lebih
baik, yaitu:
Untuk meningkatkan objektivitas dalam memperoleh hasil dari penilaian
kinerja, perusahaan hendaknya mempertahankan metode assessment center
dengan tujuan yaitu sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pengembangan karir
dan keputusan-keputusan manajemen SDM lainnya yang bermanfaat bagi
karyawan dan perusahaan sendiri.
Dalam pelaksanaan proses assessment center, perusahaan hendaknya lebih
benar-benar memanfaatkan/menggunakan hasil dari assessment center itu sendiri
dan diharapkan hasil dari assessment center dapat diketahui oleh karyawan yang
telah mengikuti assessment center.
Untuk meningkatkan kepuasan dalam berkarir, perusahaan hendaknya lebih
memberi kesempatan yang lebih dalam hal berprestasi ke jenjang yang lebih
tinggi. Dan perusahaan harus selalu melakukan sosialisasi tentang manfaat dari
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Aviyan, Apin dan Wiryanto, Heru. 23 25 Agustus 2005. Kongres Nasional I
Assessment Center. Bandung.
Dessler, Garry. 2000. Human Resources Management. Eigth edition. New Jersey
: Prentice Hall.
Handoko, T. Hani, et. al. 2002. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi kedua. Jakarta : Amara Books.
Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia
Indonesia
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia : Cara Praktis Mendeteksi
Dimensi-Dimensi Kerja Karyawan. Cetakan kedua. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan kelima. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mejia, Gomez dan Luis R. 2001. Managing Human Resources. Edisi tiga. New
York : Prentice Hall.
Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Edisi kesatu. Cetakan ketujuh.
Jakarta : Bumi Aksara.
28
Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Cetakan keempat. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Noe, Raymond dan John R. Hollenbeck. 2000. Human Resources Management :
Gaining a Competitive Advantage. New York : Mcgrow Hill.
Prihadi, Syaiful. 2004. Assessment Centre Identifikasi, Pengukuran, dan
Pengembangan Kompetensi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity
dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Rivai Veizal dan Basri. 2005. Performance Appraisal. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Robbins, P. Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. INDEKS
Kelompok Gramedia.
Santoso, Singgih. 2003. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.
Sarwono, Jonathan. 2005. Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS.
Yogyakarta: CV.Andi Offset.
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemem Sumber Daya Manusia. Cetakan
kesembilan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sirait, T. Justine. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya
Manusia dalam Organisasi. Jakarta : Grasindo.
29
30
31