Anda di halaman 1dari 3

Bantahan terhadap tulisan:

THE INFLUENCE OF STRATEGIC ORIENTATION AND


ABSORPTIVE CAPABILITY ON VALUE CREATION OF
COURIER SERVICE INDUSTRY IN INDONESIA
By: Hana Suryana, Agus Rahayu, Disman, Lili Adi Wibowo.

1. Fokus kajian dalam tulisan tersebut adalah Value Creations. Wahyuningsih


(2004) menyajikan beberapa klasifikasi konsep nilai kedalam 4 pandangan,
yaitu konsep nilai dari pandangan ekonomi, konsep nilai dari pandangan
ilmu sosial, konsep nilai dari pandangan keuangan dan konsep nilai dari
pandangan marketing. Nilai juga bisa dipandang dari korporasi dan bisa
dipandang dari konsumen. Custemer value diartikan sebagai suatu
perbedaan antara total benefit dan total pengorbanan konsumen dalam
membeli suatu produk atau jasa, diamna total benefit merupakan
kombinasi atribut fisik, atribut jasa dan ketersediaan dukungan teknik
(Monroe, 1990). Menurut Kotler dan Keller (2012) penciptaan nilai

memiliki

tiga

langkah

penting

yang

penciptaan

manfaat

bagi

pelanggan, memiliki domain bisnis dan penciptaan kemitraan yang


sesuai dengan berbagai pemangku kepentingan.
Berdasarkan konsep diatas, pemilihan objek pada Perusahaan Jasa Kurir
dirasa kurang tepat, karena atribut yang diterima pelanggan relatif sedikit,
yaitu hanya kecepatan dan ketepatan, sehingga kreasi nilai yang dibangun
atau diciptakan kurang bervariatif.
Hal yang sama disampaikan oleh Henderson (2013) yang menyebutkan
bahwa kreasi nilai terjadi jika suatu barang atau jasa dikonsumsi. Menurut
Lin, Grace Tyng-Ruu dan Jerry Lin (2006) menyebutkan bahwa penciptaan
nilai untuk pelanggan itu memerlukan produk dan layanan secara konsisten
dan berguna. Dalam perekonomian saat ini, penciptaan nilai tersebut
biasanya didasarkan pada produk dan inovasi proses dan memahami
kebutuhan pelanggan yang unik dengan semakin meningkat kecepatan dan
ketepatan. Tapi, perusahaan dapat berinovasi dan memberikan layanan
yang luar biasa hanya jika mereka menyadap komitmen, energi, dan
imajinasi dari karyawan mereka.
Namun demikian jika fokusnya pada korporasi nilai, penelitian ini menarik
seperti yang disampaikan penulis yang berorientasi bisnis. Mengingat
bahwa makna dikaitkan dengan istilah ''penciptaan nilai '' dalam konteks ini
mungkin rumit dan heterogen, kolaborasi sukses dianggap orang-orang
yang mencapai manfaat yang diharapkan dari aliansi (Inkpen dan Tsang

2007). Pada akhirnya, setiap organisasi menentukan untuk dirinya sendiri


jenis dan derajat nilai apa yang telah dicapai (Austin 2000; Tennyson 2003;
Zadek 2001, dalam Murphy, 2015).

2. Populasinya tidak dijelaskan. Teknik sampling belum jelas, disitu dijelaskan


stratified random sampling, tetapi muncul per wilayah geografis---ini
seharusnya area random sampling tapi untuk jasa kurir rasanya kurang
sesuai jika teknik sampling yang digunakan area random sampling, karena
wilayah kerja di seluruh Indonesia sama. Menurut kami, pilihan teknik
sampling stratified random sampling sudah tepat, namun perlu dijelaskan
stratanya seperti berdasarkan besar kecilnya perusahaan atau wilayah yang
dijadikan stratanya, sehingga tergambar untuk unit sampelnya.
3. Unit analisisnya bisa diperbanyak dari jumlah sampel yang diambil,
sehingga dapat digunakan teknik statistik yang memadai.
Penelitian ini merupakan persepsi maka masing-masing sampel bisa terdiri
atas beberapa unit analisis (responden). Sistem pendekatan berpikir
mendorong kami untuk mengembangkan model yang mencakup baik aspek
berwujud dan tidak berwujud untuk melihat karakteristik merek (Meads
and Sharma, 2008).
Referensi.
Garriga, Elisabet. 2014. Beyond Stakeholder Utility Function: Stakeholer
Capability in the Value Creation Process. Journal of Business Ethics. Vol.
120. pp.489-507.
Henderson, Stephen. 2013. Sustainable Touring: Exploring Value Creation
through Social Marketing. Arts Marketing: An International Journal Vol. 3 No.
2, 2013 pp. 154-167.
Lin, Grace Tyng-Ruu and Jerry Lin. 2006. Ethical Customer Value Creation:
Drivers and Barriers. Journal of Business Ethics. Vol 67. Pp.93-105.
Meads, Caroline A.A. and Pradeep Sharma, 2008, The Socio-Cultureal Role of
Brand in Business Value Creation, Design Management Review, Spring
2008; 19, 2.
Murphy et al, 2015. Value Creation in Cross-Sector Collaborations: The Roles of
Experience and Alignment. Journal Business Ethics. 130:145162
Wahyuningsih, 2004. Customer Value: Concept, Operationalization and Outcome.
Manajemen Usahawan Indonesia No. 08 TH.XXXII, Hal 3-10 Agustus, 2004,
LM-FEUI. Jakarta.

MUJI GUNARTO
NIM. 1503292
DIM SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai