(KAK)
PENYUSUNAN
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KAWASAN TARUNA REMAJA
KOTA GORONTALO
PROVINSI GORONTALO
K E M E N T E R I A N
P E K E R J A A N
U M U M
D I R E K T O R A T
J E N D E R A L
C I P T A
K A R Y A
DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Jalan Pattimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Faks. (021)72797233
I.
L AT AR BEL AK ANG
Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan mengendalikan
pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata, berkelanjutan, berkualitas serta
menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karenanya penyusunan
dokumen RTBL, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu sebagai produk
pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan
terpilih, juga sebagai dokumen panduan/pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan
penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan
tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi: pemenuhan persyaratan tata
bangunan dan lingkungan, peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas
lingkungan dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas
ekonomi lingkungan.
Selain hal tersebut RTBL mempunyai manfaat untuk mengarahkan jalannya pembangunan
sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan
konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, melengkapi peraturan daerah tentang
bangunan gedung, mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan
gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/
kawasan, menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, menjamin
terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari
masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
Konsep kota hijau (kota berkelanjutan) merupakan kota yang dibangun dengan tidak
mengorbankan aset kota, melainkan terus menerus memupuk semua kelompok aset meliputi
manusia, lingkungan terbangun, sumber daya alam, lingkungan dan kualitas prasarana
perkotaan. Kota hijau juga dapat dipahami sebagai kota yang ramah lingkungan berdasarkan
perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan, antara lain dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air dan
energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan
lingkungan, dan mensinergikan lingkungan alami dan buatan.
RTBL adalah sebuah produk pengaturan yang disusun diharapkan dapat mensinergikan
seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat mendukung dan memberikan
kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang berkelanjutan.
RTBL adalah juga merupakan upaya konservasi kawasan berskala lingkungan dalam dokumen
yang disusun sesuai Pedoman RTBL (Permen PU No. 06/PRT/M/2007). Upaya tersebut
diharapkan
tercapai dengan fokus pada penciptaan ide-ide kreatif sebagai target hijau
kawasan yang:
1. Menciptakan suasana kondusif dalam rangka pembangunan bangunan gedung hijau;
2. Fokus pada desain lingkungan yang dapat menghemat penggunaan sumber daya tak
terbarukan/fossil fuel; dan
3. Pendetilan tata cara pelaksanaan di tingkat basis masyarakat untuk mencapai target sasaran
hijaudi wilayahnya.
II.
M AKSUD D AN TUJUAN
1. Maksud Kegiatan
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan acuan bagi para Pihak/Pelaksana dalam melaksanakan
kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Taruna Remaja,
Kota Gorontalo
2. Tujuan Kegiatan
Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di Kawasan Taruna Remaja,
Kota Gorontalo, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) guna mewujudkan
tata bangunan dan dan lingkungan layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan,
sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung.
III.
S AS AR AN
Taruna Remaja, Kota Gorontalo sesuai dengan Pedoman Penyusunan RTBL yang terdapat
pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat digunakan sebagai
panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan di kawasan tersebut;
2.
pada Taruna Remaja, Kota Gorontalo sebagai produk pengaturan yang legal di kawasan
tersebut.
IV.
LOKASI KEGIATAN
Gambaran umum kawasan dan batas deliniasi kawasan perencanaan studi penyusunan RTBL
Taruna Remaja, Kota Gorontalo disampaikan dalam Lampiran 1 Kerangka Acuan Kerja
(terlampir).
V.
1. Biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan pada Biaya Anggaran DIPA Direktorat Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2013, pada kegiatan Satuan
Kerja Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan nilai HPS sebesar Rp.
789.000.000.2. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual sesuai dengan ketentuan tentang
pengadaan seleksi jasa konsultansi yang berlaku.
3. Rincian Bill of Quantity pekerjaan Studi Penyusunan RTBL Kawasan Taruna Remaja, Kota
Gorontalo disampaikan dalam Lampiran 2 Kerangka Acuan Kerja (terlampir).
VI.
Nama Pengguna Barang dan Jasa kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat
Pembuat
komitmen
Pembinaan
Penataan
Satuan
Kerja
Penataan
Bangunan
&
Lingkungan
Gorontalo
VII.
REFERENSI HUKUM
dan
lingkungan,
konsep
komponen
perancangan
kawasan,
blok-blok
Rencana
menjadi
alat
mobilisasi
peran
masing-masing
pemangku
7
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL sesuai dengan
kapasitasnya dalam suatu sistem yang disepakati bersama, dan berlaku sebagai rujukan
bagi para pemangku kepentingan untuk mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan
pentahapan pelaksanaan pembangunan.
g. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
Pedoman pengendalian pelaksanaan dimaksudkan untuk mengarahkan perwujudan
pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan/kawasan yang berdasarkan dokumen
RTBL, dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas, meningkat, dan
berkelanjutan. Pengendalian pelaksanaan dilakukan oleh dinas teknis setempat atau unit
pengelola teknis/UPT/badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh kelembagaan
pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan kemudian berdasarkan kesepakatan
para pemangku kepentingan. Pedoman pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan
berupa dokumen terpisah tetapi merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL,
berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan, setelah mempertimbangkan
kebutuhan tingkat kompleksitasnya.
2. Tahapan Kegiatan
Dalam rangka memenuhi target sasaran sesuai dengan yang dipersyaratkan, berikut rincian
tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Rapat Koordinasi Awal (Kick off Meeting) Kegiatan Penyusunan RTBL di Provinsi
Segera setelah proses kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan pihak penyedia
jasa konsultan RTBL selesai, akan diadakan rapat awal untuk koordinasi sebelum memulai
pekerjaan penyusunan RTBL di Provinsi. Rapat akan diselenggarakan oleh PPK
Pembinaan Penataan Bangunan dan Lingkungan Gorontalo Pada rapat tersebut akan
disampaikan hal-hal sebagai berikut:
- Penjelasan lingkup tugas konsultan penyusunan RTBL;
- Penjelasan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan;
- Penjelasan deliniasi kawasan studi;
- Jadwal penyampaian dan pembahasan laporan;
- Perkenalan tenaga ahli Tim Penyedia Jasa; dan
- Penjelasan sistem koordinasi antara penyedia jasa dengan tim teknis yang terdiri dari
unsur Pemerintah Pusat, Satker PBL Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota.
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera menyusun
Laporan Pendahuluan serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Laporan
- Identifikasi potensi dan permasalahan lokal kawasan serta penetapan visi dan misi pada
kawasan RTBL;
- Draft Sistematika Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan
Studi;
- Draft Sistematika Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
- Draft materi RTBL pada bab Program Bangunan dan Lingkungan dan bab Rencana
Umum dan Panduan Rancangan; dan
Berita Acara FGD-I harus diberikan kepada Tim Teknis Pusat dan Provinsi.
e. Penyusunan Laporan Antara
Segera setelah dilaksanakannya survey lokasi dan Focus Group Discussion Pertama (FGDI), tim tenaga ahli konsultan RTBL segera menyusun Laporan Antara serta bahan tayangan
yang akan disampaikan pada Rapat Pembahasan Laporan Antara yang setidaknya memuat
materi hasil pelaksanaan survey dan hasil pembahasan serta kesepakatan Focus Group
Discussion Pertama (FGD-I).
f. Rapat Pembahasan Laporan Antara
Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli konsultan RTBL
segera
mengagendakan
dan
menyelenggarakan
Rapat
Laporan
Antara
dengan
mengundang tim teknis Provinsi dan Pusat , Narasumber Provinsi (berasal dari SKPD
Terkait dan/atau Perguruan Tinggi Lokal / Praktisi terkait bidangnya), serta unsur Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota termasuk diantaranya Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas
terkait lainnya, unsur kecamatan dan kelurahan, unsur masyarakat umum serta unsur
asosiasi/komunitas masyarakat yang terkait dengan studi RTBL di tingkat lokal.
Pembahasan Laporan Antara diselenggarakan di tingkat Kabupaten/Kota pada lokasi
kawasan studi RTBL dengan pengundang Rapat Pembahasan Laporan dari Pemerintah
Kabupaten/Kota (Walikota / Bupati / Sekda Kabupaten/Kota). Dalam rapat pembahasan
Laporan Antara tersebut tim tenaga ahli konsultan RTBL menyampaikan hasil pelaksanaan
survey dan hasil pembahasan serta kesepakatan Focus Group Discussion Pertama (FGD-I)
dalam bentuk Laporan Antara.
Di akhir pelaksanaan Pembahasan Laporan Antara wajib disusun Berita Acara Pembahasan
Laporan Antara dan Notulensinya yang pada intinya merupakan catatan, usulan, masukan
dan kesepakatan bersama hasil pemaparan Laporan Antara yang perlu ditindaklanjuti oleh
konsultan dalam rangka penyempurnaan Laporan Antara dan ditandatangani bersama oleh
peserta yang hadir, sebagaimana tertera yang setidaknya memuat substansi sesuai dengan
ketentuan mengenai isi materi laporan yang tertera pada Bagian IX tentang INDIKATOR
KELUARAN DAN KELUARAN.
10
Segera setelah dilaksanakannya pembahasan Laporan Antara di daerah, tim tenaga ahli
konsultan segera memperbaiki substansi materi sesuai dengan catatan, usulan, masukan
dan kesepakatan bersama yang terjadi pada tahap pembahasan Laporan Antara di daerah.
Setelah
seluruh
perbaikan
selesai
dilakukan,
tim
tenaga
ahli
konsultan
segera
menyampaikan produk Laporan Antara yang telah diperbaiki tersebut disertai dengan Berita
Acara FGD-I dan Berita Acara Pembahasan Laporan Antara kepada tim teknis Pusat dan
Provinsi bersama dengan PPK kegiatan terkait di Satker PBL Provinsi untuk mendapat
persetujuan.
g. Pelaksanaan Focus Group Discussion Kedua (FGD-II)
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Focus Group Discussion Kedua (FGD-II) di tingkat
Kabupaten/Kota pada lokasi kawasan studi RTBL dengan mengundang tim teknis Provinsi,
Narasumber Provinsi (berasal dari SKPD Terkait dan/atau Perguruan Tinggi Lokal / Praktisi
terkait bidangnya serta unsur Pemerintah Daerah termasuk diantaranya Bappeda, Dinas
Pekerjaan Umum dan Dinas terkait lainnya unsur kecamatan dan kelurahan, unsur
masyarakat umum serta komunitas masyarakat yang terkait dengan studi RTBL di tingkat
local.
Dalam Focus Group Discussion Kedua (FGD-II) tersebut tim konsultan menyampaikan hasil
pekerjaan sementara sebagai berikut:
a. Rancangan Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan
ketentuan pada Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
bersama oleh peserta FGD-II yang memuat catatan dan masukan serta kesepakatan
bersama terhadap dokumen-dokumen tersebut diatas. Berita Acara FGD-II harus
diberikan kepada Tim Teknis Pusat dan Provinsi.
11
a. Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), yaitu:
12
paparan ini ialah pernyataan tertulis disetujui atau disetujui dengan catatan keseluruhan
dokumen tersebut oleh kepala daerah (Bupati/Walikota) yang dituangkan dalam Berita Acara
Pembahasan Laporan Draft Akhir dan ditandatangani bersama oleh kepala daerah
(Bupati/Walikota), Tim Teknis Pusat dan Provinsi serta Tim Tenaga Ahli Konsultan RTBL
dan diserahkan ke Tim Teknis Pusat dan Provinsi. Serta perlu diterbitkan surat pernyataan
segera akan disahkan menjadi Peraturan Bupati/Walikota dalam Tahun 2014.
j. Penyempurnaan Laporan Draft Akhir
Segera setelah pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir, tim tenaga ahli
konsultan
segera
berdasarkan
bekerja
catatan,
menyempurnakan
usulan,
masukan
seluruh
dan
dokumen
kesepakatan
penyusunan
bersama
pada
RTBL
saat
a. Laporan Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), yaitu:
13
terkait
sesuai
dengan
tugas
dan
kewenangannya.
Apabila
proses
penandatanganan membutuhkan waktu lebih dan diperkirakan akan selesai melebihi Tahun
Anggaran 2014, maka tim tenaga ahli konsultan RTBL diminta untuk membuat Berita Acara
Serah Terima Dokumen RTBL yang ditandatangani oleh unsur pihak Pemerintah Daerah
yang berwenang. Berita Acara Serah Terima Dokumen ini digunakan sebagai bukti telah
selesainya serangkaian proses penyusunan RTBL yang telah menghasilkan keseluruhan
produk RTBL yang telah diterima oleh pihak Pemerintah Daerah.
IX.
Laporan Antara
Laporan Akhir
Gambar Perspektif/
10 (sepuluh) eksemplar,
5 (lima) keping
Ilustrasi (3D)
Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota
CD Dokumentasi
Adapun isi materi laporan tersebut diatas memuat hal-hal dibawah ini:
1)
14
a. Gambaran umum kawasan perencanaan, berdasarkan data yang didapat dari hasil
survey dan FGD;
c. Analisis terhadap seluruh potensi dan masalah terhadap elemen perancangan RTBL di
Tingkat kota, Tingkat Wilayah Sekitar Kawasan, Tingkat Kawasan perencanaan dan
Analisis pengembangan pembangunan berbasis peran masyarakat. Analisis untuk
menentukan prioritas program pembangunan dilakukan terhadap masing-masing
elemen rancang RTBL dengan menggunakan metode SWOT.
d. Materi rancangan Bab I pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu: Program Bangunan
dan Lingkungan;
e. Materi rancangan Bab II pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu: Rencana Umum
dan Panduan Rancangan;
selambat-lambatnya
60
(enam
puluh
hari)
kalender
sejak
Laporan
15
3)
a. Seluruh materi dalam sistematika dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), yaitu:
6)
16
X.
PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, Tenaga Ahli yang dibutuhkan antara lain:
1. Team Leader (Ahli Perencanaan Wilayah Kota/Urban Design atau Arsitektur ) : 1 orang
Strata 2 (S2) Perencanaan Wilayah Kota/ Urban Design atau Strata 2 (S2) Aristektur lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang
telah disahkan oleh LPJK. Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang
keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.
Pekerjaan yang termasuk sejenis adalah perencanaan RDTR, Peraturan Zonasi, UDGL,
Gentrifikasi,
Preservasi
dan
Konservasi,
Renewal
atau
Pembangunan
Peremajaan,
17
18
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan pengarahan, pengawasan terhadap proses surat
menyurat, administrasi kontrak dan pelaporan selama pelaksanaan penyusunan dokumen
RTBL serta melakukan review naskah perundang-undangan pada rancangan peraturan
Bupati/Walikota terkait penetapan lokasi RTBL pada kawasan bersangkutan.
8. Asisten Bidang Surveyor : 2 orang
Strata 1 (S1) Sarjana Teknik Arsitektur/Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Berpengalaman profesional minimal 1 (satu) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi
dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu membantu tenaga ahli dalam rangka melaksanakan, mencari
serta menyusun data-data survey baik itu data primer maupun sekunder terkait penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
9. Tenaga Penunjang
Tenaga ahli dan asisten tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh
tenaga penunjang yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:
CAD / Cam Operator (DIII)
Administrasi/Keuangan (SMA/SMK)
Operator Komputer (SMA/SMK/DIII)
Penyedia jasa diharapkan melengkapi proposal usulan teknis dengan melampirkan waktu
penugasan, rincian tugas serta mekanisme pelaksanaan pekerjaan team leader dan tenaga ahli
lainnya dalam bentuk Bar Chart Schedule.
XI.
19
BULAN 1
BULAN 2
BULAN 3
BULAN 4
BULAN 5
BULAN 6
BULAN 7
BULAN 8
M-I M-2 M-3 M-4 M-I M-2 M-3 M-4 M-I M-2 M-3 M-4 M-I M-2 M-3 M-4 M-I M-2 M-3 M-4 M-I M-2 M-3 M-4 M-I M-2 M-3 M-4 M-I M-2 M-3 M-4
Kontrak
Sesuai dengan waktu pelaksanaan dan rencana kerja, tim penyedia jasa diwajibkan untuk menyusun matrik pelaksanaan kegiatan secara
rinci dengan mencantumkan seluruh item pekerjaan, keterlibatan para tenaga ahli dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masingmasing items pekerjaan, serta keluaran dari masing-masing kegiatan.
XII. PENUTUP
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh Konsultan Perencana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis
kertas, tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat Jenderal
Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum yang berlaku.
3. Gambaran Umum dan Batas Deliniasi Kawasan Studi Penyusunan RTBL sebagaimana
dimaksud dalam penjelasan Bagian IV tentang Lokasi Kegiatan diatas yang merupakan satu
kesatuan pengaturan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
Lampiran 1.
Deliniasi Kawasan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Taruna
Remaja Kota Gorontalo.