Anda di halaman 1dari 2

54

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Kasih ibu Surakarta mengenai
Emergency Respon and Preparedness, maka dapat ditarik beberapa simpulan
sebagai berikut:
1. Tempat kerja telah memiliki sistem Emergency Respon and Preparedness
yang dijadikan sebagai pedoman didalam penanggulangan keadaan darurat
dan telah sesuai Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja pasal 18 ayat
2 dan sosialisasi sudah dilakukan. Namun belum disediakannya
2. Tindakan yang dilakukan bila ada potensi bahaya/ Emergency
Plan

site map.
Response

yang berdampak kuat terhadap stabilitas keamanan dan keselamatan

tenaga kerja, peralatan dan sumber daya perusahaan maka Tim Tanggap
Darurat akan segera mengambil tindakan khusus, dengan mengisolasi
tempat dan meminimalisasi risiko bahaya yang kemungkinan akan terjadi
telah sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja

RI No. KEP.

186/MEN/1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja.


3. Tim Tanggap Darurat/Emergency Response Team menurut Keputusan
Menteri

Tenaga

Kerja

RI

No.

Kep

186/MEN/1999

tentang

unit

penanggulangan kebakaran di tempat kerja, khususnya pada pasal 3


disebutkan

dengan

jelas

bahwa

pembentukan

unit

penanggulangan

kebakaran dengan memperhatikan jumlah tenaga kerja, dan Rumah Kasih Ibu
telah menerapkan hal ini dengan sesuai.
4. Tahapan proses Emergency Respon and Preparedness yang terdapat di rumah
sakit meliputi proses pra-kejadian (perencanaan dan persiapan, identifikasi
pengendalian sumber bahaya), proses penanggulangan keadaaan darurat
(sistem komunikasi, evakuasi, penanggulangan, penyelamatan inventarisasi
dokumen penting perusahaan) dan juga proses paska kejadian (rehabilitasi dan
identifikasi).
5. Tempat kerja telah memiliki sarana dan prasarana keadaan darurat yang telah

55

sesuai Permenaker No. Per 04/MEN/1980, Peraturan Pemerintah No. 11


Tahun 1979, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/Kpts/1985,
Permenaker No. Per-02/MEN/1983 dan Permenaker Per-15/MEN/VIII/2008.
Namun masih ada beberapa area yang safety sign

nya sudah pudar dan tidak

terlihat himbauannya.
6. Pelatihan atau training berkaitan dengan sistem dan prosedur tanggap
darurat sudah diterapkan dengan baik sesuai dengan Peraturan Pemerintah
nomor 50 tahun 2002 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3, namun masih
perlu diperbaiki lagi.
B. Saran
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta
tentang
Emergency Respon and Preparedness, maka terdapat saran seperti :
1. Identifikasi peralatan emergency seyogyanya dibuatkan peta (site map)
mencakup medical service dan P3K, posisi alat-alat, Fasilitas pemadam
kebakaran, sehingga pasien, karyawan dan pengunjung yang baru datang bisa
langsung mengetahui tentang keberadaan titik evakuasi dan point point
penting saat ada keadaan darurat yang terdapat di tempat kerja dan disimpan
di tempat strategis.
2. Seyogyanya diperlukan tambahan latihan emergency drill Tim Tanggap
Darurat, agar semua karyawan dapat melakukan drill. Diadakan perbaikan dan
pemeliharaan safety sign yang sudah mulai rusak di beberapa tempat.

Anda mungkin juga menyukai