Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

KELOMPOK :
Baskara

05

Emanuel Dimas Aryo Sadewo 11


Paksindra Karmayudha

Kelas :

19

XII IPA 1

SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELKAN MASALAH


Di Indonesia teradapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, diantaranya
adalah kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kapri, koro dan kedelai. Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai
ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi
sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal
sebagai tauge.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan
lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada
kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Lemak kacang hijau tersusun
atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacangkacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh
tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin
B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan
turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru
saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
Kacang hijau memiliki nama ilmiah Vigna Radiata. Kacang hijau berbentuk
biji. Apabila biji tersebut jatuh ketanah, lama kelamaan akan mengeluarkan tunas.
Proses itulah yang disebut perkecambahan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji
yang disebut tahap imbibisi (berarti minum). Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun ataupun uap air)
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel sel embrio membesar
dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan
proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman
melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui
germinasi, nilai daya cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu
pemasakan atau pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah
terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih
sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan
jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.

Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen


dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan
memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat
berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan
memerlukan hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada
intensitas cahay yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih
panjang daripada di tempat terang. (Istamar Syamsuri, 2004)
Air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Namun kita tidak mengetahui
perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan tanaman kacang hijau jika penyiraman
dilakukan dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu peneliti memilih topik yang
berjudul PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram
berbagai jenis air yakni air teh, air biasa dan air kolam ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan tanaman
kacang hijau yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air teh, air biasa dan air
kolam.
D. HIPOTESIS
H0 : Tidak ada pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram
berbagai jenis air teh, air biasa dan air kolam.
H1 : Ada pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram
berbagai jenis air teh, air biasa dan air kolam.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PERKECAMBAHAN
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuhan muda. Adapun tambahan pertumbuhan dan perkembangan sehingga terjadi
perkecambahan adalah sebagai berikut.
Pembelahan sel
: Jumlah bertambah banyak
Spesialisasi
: Sel-sel yang sejenis berkelompok
Diferensiasi sel
: Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
Organogenesis Sel
: Proses pertumbuhan organ-organ tumbuhan
Morfogenesis Sel
: Organ satu dan yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk
dan fungsi
Perkecambahan
: Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
1. Perkecambahan tipe epigaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan
tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil
2. Perkecambahan tipe hipogaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam
tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhhan dan perkembangan tanaman :
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
1). Faktor internal ( dalam )
Faktor dalam yang mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada
Tumbuhan adalah genetik(hereditas) dan zat pengatur tumbuh ( hormon ).
Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk
hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam
pertumbuhan dan pemkembangan.
Hormon
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan
oleh satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan ke bagian lain yang
dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respon
fisiologis.
Hormon pemicu pertumbuhan :
- Hormon Auksin
- Hormon Giberlin
- Hormon Sitokinin
Horom Penghambat Pertumbuhan :
- Hormon Asam Absisat
- Hormon gas etilen
- Hormon luka/kambium luka/asam traumalin
- Hormon Kalin
2). Faktor eksternal (luar)
a. Cahaya
b. Suhu

c.
d.
e.
f.

Unsur Hara
Kelembaban
PH
Air

Macam macam air :


1.
2.
3.
4.

Aquades
Air Biasa
Air Kencing
Minuman Berkarbonasi

BAB III
METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena untuk memperoleh
data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingan laju
pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air
teh, air biasa dan air kolam.

B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 27 Agustus 2013 hingga 3 September
2013. Bertempat di Green House SMA NEGERI 2 PURBALINGGA.
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATA
Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental,study pustaka
dan dokumentasi. Sedangan analiasis data dengan menggunakan refrensi dari buku
pedoman, internet, maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

D. DEFINISI OPERASIONAL DAN VARABEL


1. Definisi Operasional
Media air adalah media yang digunakan dalam perendaman kacang
hijau untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing
tanaman.
Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan
ukuran, berat atau perubahan bentuk.
Tanaman kacang hijau adalah tanaman yang berasal dari hasil
perkecambahan tanaman kacang hijau.
2. Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian.
Variabel dalam laporan ini terbagi atas variabel bebas dan variabel
terikat.
Variabel bebas : variabel yang apabila berubah akan mengakibatkan
perubahan pada variabel lain. Adapun variabel bebas pada penelitian
ini adalan air teh, air biasa dan air kolam.
Variabel terikat : Variabel yang berubah akibat perubahan dari variabel
bebas. Adapun variabel terikat pada penelitian ini adalah tinggi batang
pada tanaman kacang hijau.
3. Instrumen Pengukuran
Batang : diukur tingginya dalam satuan centimeter (Cm).

E. ALAT
Pensil 2B dan Spidol

Gelas Plastik
Penggaris
Benang
Buku tulis
Pipet tetes
F. BAHAN
Kacang hijau
Tanah Subur
Aquades
Air Biasa
Air Kencing
Minuman Berkarbonasi
G. RANCANGAN PERCOBAAN
Faktor luar
: Aquades, Air biasa, Air kencing, Minuman
berkarbonasu.
Jenis Tanaman
: Kacang Hijau
Waktu Penyiraman : Setiap pagi jam 06:00 WIB
Waktu Pengukuran : Setiap sore jam 16:00 WIB
Sempel
: 1 tanaman setiap satu percobaan
Populasi
: 12 tanaman untuk seluruh percobaan

H. CARA KERJA
Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang hijau :
1. Memilih kacang hijau yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.
2. Merendam biji kacang merah selama 2 3 jam di dalam baskom.
3. Memilih kacang hijau yang tenggelam atau berada di dasar air yang
menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk di tanam.
Langkah Kerja II untuk proses penanaman biji kacang hijau :
1. Menyiapkan 15 Polybag yang telah berisi tanah
2. Memberi tanada pada masing-masing polybag untuk dimasukan kacang
hijau yang direndam dengan air
3. Memasukan masing masing 5 kacang hijau pilihan pada 15 polybag yang
berbeda
4. Memberi keras label pada tiap polybag dengan nama berbagai jenis air (air
teh, air biasa , dan air kolam )
Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang hijau :
1. Menyiram polybag dengan berbagai jenis air ( air teh, air biasa dan air
kolam )
2. Melakukan pengamatan selama 7 hari untuk mengukur laju pertumbuhan
dan mencatat hasilnya.
3. Melakukan dokumentasi.
I. MODEL PERCOBAAN
AT1 AT2 AT3 AT4 AT5 =>
Polybag yang disiram air teh.
AB1 AB2 AB3 AB4 AB5 =>
Polybag yang disiram air biasa.
AK1 AK2 AK3 AK4 AK5 =>
Polybag yang disiram air kolam.

J. ANALISIS DATA
Untuk mencari rata-rata tinggi batang menggunakan rumus :
Rata-rata = X setiap hari
7 hari
Keterangan
X = jumlah rata rata perhari
7 hari = 7 kali pengukuran

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel laju pertumbuhan tanaman kacang hijau tanggal 27 Agustus 3 September 2013
A. Hasil Analisis Data (Tabel Dan Grafik Pengamatan)
PERLAKUAN I ( PENYIRAMAN DENGAN AQUADES)
Tanaman
1

Hari
4

Rata
rata

I
II
III
IV
V
Rata rata

PERLAKUAN II ( PENYIRAMAN DENGAN AIR BIASA )


Tanaman
1
I
II
III
IV
V
Rata rata

Hari
4

Rata
rata

PERLAKUAN III ( PENYIRAMAN DENGAN AIR KENCING )


Tanaman
1

Hari
4

Rata
rata

I
II
III
IV
V
Rata
rata

PERLAKUAN IV ( PENYIRAMAN DENGAN MINUMAN BERKARBONASI)


Tanaman
1
I
II
III
IV
V
Rata
rata

Hari
4

Rata
rata

Anda mungkin juga menyukai