Shintya Deni P.
13/347136/PS/06525
13/347272/PS/06559
13/347075/PS/06493
R. Wien Dalu W.
Ezra Pradipta A.
Yoga Arta G.
13/347139/PS/06527
13/349395/PS/06580
13/349401/PS/06586
REVIEW JURNAL I
Judul : HIV Prevalence, Risk Behaviors, Health
Care Use, and Mental Health Status of
Transgender Persons: Implications for Public
Health Intervention
Penulis : Kristen Clements-Nolle, Rani Marx,
Robert Guzman, dan Mitchell Katz
II. METODE
Subjek
392 transgender laki-laki-perempuan dan 123
transgender perempuan-laki-laki. Karakteristik subjek
adalah berusia 18 tahun keatas, tinggal dan bekerja di
San Fransisco, berbahasa inggris, vietnam, spanyol, atau
tagalong, dan mengidentifikasi dirinya sebagai
transgender.
Instrumen Penelitian
Menggunakan wawancara dan pertanyaan tentang
demografis dan perilaku seksualnya serta prevalensi
penggunaan obat-obatan terlarang.
The 20-item Center of Epidemiologic Studies Depression
Scale dan test HIV.
III. HASIL
a.
b.
c.
REVIEW JURNAL II
Judul
:
Suicide and suicide risk in lesbian, gay, bisexual,
and transgender populations: review and
recommendations
Penulis
: Aan P. Haas Ph.D
Metode Penelitian : Kajian Jurnal
TEMUAN
Transgender merupakan istilah yang digunakan
untuk menjelaskan orang dengan identitas, ekspresi
atau perilaku yang berbeda dengan jenis kelaminnya
saatdilahirkan (Feinberg, 1992; Kirk & Kulkarni,
2006).
Di USA 1 dalam 30.000 pria dan 1 dalam 100.000
perempuan mencari cara untuk mengubah jenis
kelaminnya dengan cara operasi (American,
Psychiatric Association, 2000).
Percobaan bunuh diri lebih besar 19% - 25% pada
transgender yang melakukan operasi ganti kelamin.
1/3 transgender melakukan percobaan bunuh diri
semasa hidupnya
II. METODE
Studi ini mencerminkan hasil dari 22 wawancara
dengan 15 orang antara usia 14 dan 22 tahun
dengan usia rata-rata 18 tahun. Tujuh dari 15
orang diwawancarai dua kali dan 8 diwawancarai
sekali untuk total 22 wawancara.
Peserta telah diidentifikasi sebagai seorang gay
kurang dari 1 sampai 7 tahun sebelum
penelitian, dengan rata-rata lama waktu 3
tahun. Peserta direkrut melalui metode
purposive sampling.
CERITA KATIE
III. PEMBAHASAN
REVIEW JURNAL IV
Judul
:
Transgender Emotional and Coping Processes:
Facilitative and Avoidant Coping Throughout
Gender Transition
Penulis
: Stephanie L. Budge, Sabra L. KatzWise, Esther N. Tebbe, Kimberly A.S. Howard,
Carrie L. Schneider, dan Adriana Rodriguez
I. LATAR BELAKANG
Sebuah studi tambahan pada pengembangan
identitas transeksual ditulis dalam narasi yang
menjelaskan bagaimana transeksual dan crossdressing individu mengalami identitas mereka
dan "diri sejati" (Mason-Schrock, 1996).
Emosi selama proses transisi berpusat pada
tekanan psikologis dan kecemasan. Tampaknya
fokus pada tekanan psikologis dapat
menyebabkan diskriminasi yang dialami oleh
orang-orang dalam komunitas transgender.
II. METODE
Partisipan
Partisipan adalah 13 male-to-female transsexual
(MTF) dan 2 female-to-male transsexual (FTM), 2
homoseksual, dan 1 biologically male crossdresser. Rentang usia partisipan yaitu antara 20
sampai 67 tahun. Orientasi seksual yang
dilaporkan adalah 6 lesbian, 6 biseksual, 3
heteroseksual, 2 homoseksual, 1 dipertanyakan,
1 aseksual, dan 1 panseksual.
III. PROSEDUR
V. DISKUSI