Purifikasi Protein
diisolasi
Hewan
Tumbuhan
Mikroorganisme
ISOLASI
Metode isolasi tergantung
Sumber produk
Skala produksi (lab / industri)
Stabilitas produk
Bentuk murni / tidak murni
1. Abrasif
- dengan blender laboratorium dengan butiran gela
(glass beads)
2. Liquid shear
- suspensi sel dilewatkan dengan tekanan tinggi me
lubang kecil ke dalam ruang dengan tekanan atmo
- karena perbedaan tekanan mendadak sel pecah
- untuk dinding sel bakteri yang tidak terlalu keras
misal bakteri Gram negatif
3. Osmotic shock
- sel disuspensikan di dalam akuades / larutan hipot
sehingga sel lisis
- protein dilepaskan dari sel yang lisis
- tidak efektif untuk sel bakteri dan tumbuhan
4. Penambahan alkali
- metode paling sederhana untuk melisis sel
- sebagian besar sel pecah pada pH 11,5 12,5
- protein yang diisolasi harus stabil selama 20 30 m
pada pH tinggi tsb
5. Penambahan deterjen.
- selain lisis sel, sebagian besar protein sel mengala
denaturasi
- untuk isolasi protein terikat membran
6. Solid shear
- dengan membekukan sel - 20oC, dipaksa melalui lubang
kecil pada tekanan tinggi
7. Penambahan lisozim dan EDTA
- cocok untuk skala kecil karena mahal
- efektif untuk sel bakteri
8. Pelarut organik
- toluen dan aseton untuk melisis berbagai sel
- tidak untuk skala besar toksik, mahal, mudah terbakar
9. Sonikasi
- lisis sel dengan getaran ultrasonik
- untuk skala kecil
PURIFIKASI (PROTEIN)
isingkirkan dengan
Sentrifugasi sangat baik untuk solid
yang bersifat licin (slimmy or gelatinous
solids)
Filtrasi
Sentrifugasi
Kecepatan mulai 100 x g sampai 600.00
xg
Dapat memisahkan organel sel
berdasarkan massa dan densitasnya
- 3000 g = sel dan nukleus
- 12.000 g = mitokondria / kloroplas
- 100.000 g = mikrosom, ribosom
ang mengandung
- protein yang diinginkan
kontaminan (protein yang tidak diingink
molekul organik dan inorganik)
Natrium sulfat
- tidak bersifat korosif
- kelarutan rendah, perlu suhu > 35 oC untuk fraksin
Pelarut organik
- skala lab, jarang skala industri karena muda
terbakar
Polimer
- polietilen glikol (PEG)
- tidak toksik
- tidak mudah terbakar
- penggunaan terbatas karena meningkatka
viskositas larutan
- polyacrylic acid
- non toksik
Lisis sel
sentrifugasi
supernatan
presipitat
kontaminan
supernatan
Am. sulfat
presipitat
Am. sulfat
supernatan
presipitat
Fraksinasi
Teknik
Dasar pemisahan
Fasa solid
Dialisis
Uk / btk molekul
Filtrasi gel
Uk / btk molekul
Gel
Bufer
Krom. Adsorpsi
Adsorpsi
Adsorben
Nonpolar
Krom. Partisi
Solubilitas
Innert support
Ionisasi listrik
Muatan
Innert
support
Mtrks +
ggs
terionisasi
Matriks + ligan
berpori
Innert support
Pelarut
Polar nonpolar
Krom. Afinitas
Elektr
Aset
Krom. sel.
Pertkr
ion
PAGE
Interaksilistr
ligan
Muatan
+ uk mol
Bufer
Bufer
Bufer
Bufer
Polaritas
Ukuran molekul
Prosedur
- kromatografi pertukaran ion
- elektroforesis
- kromatografi adsorpsi
- kromatografi kertas
- dialisis dan ultrafiltrasi
- gel elektroforesis
- kromatografi gel filtrasi
- ultrasentrifugasi
- kromatografi afinitas
Dialisis
Dialisisis
Kantong selofan
berisi larutan yang
akan dimurnikan
Magnetic stirrer
Kromatografi
Kromatografi Kertas
Kromatografi
kertas - dua
dimensi
Kromatografi kolom
Cross-linked
dextran (Sephadex)
Agarosa
(Sepharose, Biogel)
Cross-linked
agarosa (Sepharose CL)
Poliakrilamid
(Biogel P)
Porous
glass (Bio-glass)
Kromatografi kolom
Kromatografi kolom
Kromatografi Partisi
Pemisahan dengan kromatografi kolom berdasarkan
afinitas relatif berbagai protein terhadap fasa mobil dan
fasa stasioner
Protein yang lebih kuat berinteraksi dengan matriks akan
tertahan
Lamanya waktu protein berinteraksi dengan matriks
tergantung dari komposisi fasa stasioner dan fasa mobil
Size exclusion
chromatography
Size exclusion
chromatography
Kromatografi adsorpsi
Kromatografi afinitas
Kromatografi afinitas
Kromatografi afinitas
Prinsip HPLC
Elektroforesis
Merupakan teknik pemisahan protein yang paling sering
digunakan di lab
Berdasarkan pergerakan molekul bermuatan dalam
medan listrik
Pada pH > pI, protein bermuatan negatif bergerak ke
anoda; pada pH < pI, protein bermuatan positif bergerak
ke katoda; pada pH = pI, protein tidak bergerak
Matriks yang digunakan membran selulosa asetat,
starch gel, akrilamid, agarosa
Elektroforesis
ibandingkan
terhadap serapan larutan standar yang
- fluoresamin
diketahui kadarnya
Homogenat
Am. sulfat
presipitat
Fraksinasi
Krom. Pert. Ion
Gel filtrasi
Elektroforesis
Krom. Afinitas
1 pita
supernatan
Enzim murni
Aktivitas (U)
Akt Spesifik
(U/mg prot)
1.400
10.000
100.000
10
Presipitat
280
3.000
96.000
32
90
400
80.000
200
Filtrasi gel
80
100
60.000
600
45.000
15.000
Homogenat
Krom Afinitas