Anda di halaman 1dari 12

STUDI CO-GASIFIKASI TANDAN KOSONG DAN TEMPURUNG

KELAPA SAWIT MENGUNAKAN GASIFIER ALIRAN KEBAWAH

Adi Surjosatyo dan Fadjri Vidian


1
2
1Mechanical Engineering Dept - Faculty of Engineering - University of Indonesia
Mechanical Engineering Department, Kampus Baru U.I. Depok 16424
Phone: +62 21 7270032, Fax: + 62 21 7270033, E-mail: adisur@eng.ui.ac.id
Faculty of Engineering . IBA University- Palembang
2

Abstrak

Suatu teknik gasifikasi yaitu co-gasifikasi (gasifikasi bersama antara dua jenis
bahan bakar) diterapkan
untuk mendapatkan kualitas producer gas yang diinginkan. Jenis gasifier unggun t
etap yang umum
digunakan adalah tipe aliran kebawah dengan kualitas gas producer yang rendah ta
r yang sesuai untuk
aplikasi pada mesin pembakaran dalam dan turbin gas. Ada dua sasaran utama dalam
penelitian ini,
pertama untuk mempelajari proses gasifikasi dan kedua untuk mendapatkan distribu
si temperature dalam
reaktor. Untuk penelitian tersebut maka sebuah gasifier aliran kebawah dirancang
dan dibuat di
Laboratorium Teknik Pembakaran, Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia.
Hasil pengujian ini
telah menunjukkan bahwa zona-zona gasifikasi pada reaktor telah didapat terutama
zona pembakaran dan
reduksi dan pirolisa.

Kata kunci: tandan kosong (empty fruit bunch) kelapa sawit, gasifikasi, gasifier
aliran kebawah (downdraft
gasifier), temperatur

Pendahuluan
Indonesia adalah Negara penghasil utama kelapa sawait setelah Malaysia, serta me
nurut perkiaraan
pada tahun 2010 Indonesia akan menjadi Negara penghasil utama kelapa sawit. Dari
proses penggelolaan
tandan buah segar (FFB) menjadi minyak sawit (CPO) lebih kurang 45%nya akan menj
adi limbah padat
berupa tempurung (shell), serabut (fiber) dan tandan kosong (EFB). Setengah dari
jumlah limbah padat
tersebut merupakan tandan kosong.
Pemanfaatan limbah padat kelapa sawit untuk menghasilkan energi baru terbatas se
babagai bahan
bakar padat pada ketel (boiler), terutama untuk limbah padat tempurung dan serab
ut. Khusus untuk tandan
kosong pemanfaatan sebagai bahan bakar padat boiler mempunyai konstrain pada tin
gginya kandungan air
(moisture) 60% [5], dan polusi yang yang dihasilkan [3].

Tabel 1. Proximite dan ultimite analisis limbah kelapa sawit [6]


Fuel
Lower
heating value
moisture
Ash
content
Volatile
matter
Fixed
carbon
C
H
N
S
Cl
O
dry basis
(kJ/kg)
% %
%
% %
%
% %
%
%
18972
2,76 4.34
75,.9
17 49.6
6.26
0.98
0.10
0.70
38.0
Shell
19100
9,7
2,1
67%
21,1
47,62
6,2 0,7
-
-

EFB
43,38

Sehingga permasalahan yang timbul adalah banyak jumlah limbah tandan kosong yang
tertimbun
pada industri . industri pengolahan kelapa sawait yang belum bisa dimanfaatkan u
ntuk mengahasilkan
energi.
Proses gasifikasi adalah suatu proses pengkoversian limbah padat menjadi gas mam
pu bakar
(CO,H2,CH) yang berikutnya dimanfaatkan untuk bahan bakar pada boiler atau engin
e sehinga terjadi
pembakaran bertingkat (Stage Combustion) yang sangat significant dalam mengurang
i polusi. Suatu teknik
gasifikasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi besarnya kandungan moisture adal
ah dengan gasifikasi
4
bersama (Co-gasifikasi) dengan bahan bakar yang mempunyai kandungan moisture yan
g rendah, dalam hal
ini digunakan tempurung kelapa sawit, yang mana analisis dasar diperlihatkan pad
a table 1.
Penelitian bertujuan mengamati proses gasifikasi tandan kosong kelapa sawit meli
puti zona gasifikasi,
distribusi temperatur gas dalam reaktor.

Teori
Gasifikasi adalah proses dimana bahan organic diuraikan melalui reaksi thermal,
dengan menyediakan
jumlah udara terbatas, sebagai perantara oksidasi sehingga terjadi pembakaran ta
k sempurna (partial
combustion). Proses ini menghasilkan campuran gas yang mampu nyala (carbon monok
sida, hydrogen
,methana ), tar, minyak.
Dalam proses gasifikasi jumlah udara pembakaran dibatasi antara 20% s/d 40% udar
a stoikiometri
atau dengan equivalensi ratio (ER) 0,2 s/d 0,4 [8]. Equivalensi ratio dihitung b
erdasarkan rumus:
ER =
bakarbahanbaratristoikiometpadapembakaranudaraberatbakarbahanberatpembakaranudar
aberat..
....
..
..
...1
=
ristoikiometpembakaranudarabarataktualpembakaranudaraberat...
...
...... 2
atau
ER = ()
()1......
......
=funtukFAxBakarBahanMasukkanOperasiWaktuxMasukUdaraAliranLaju.... 3
Selama proses gasifikasi biomassa mengalami urutan tahapan . tahapan proses yang
komplek
(pengringan, pirolisis, reduksi, pembakaran,). Dimana reaksi . reaksi yang terja
di pada masing . masing
tahap adalah sebagai berikut:.
1. Pengeringan/Drying ( 25oC s/d 150oC)

Bahan baku akan mengalami pengeringan akibat panas reaksi dari tahap oksidasi.
H2O(cair) - H2O(gas)
2. Pirolisa (150C s/d 800C)

ooBahan baku yang turun lebih ke bawah akan mengalami pemanasan pada temperature
yang lebih tinggi
lagi, yang menyebabkan bahan baku terpecah menjadi arang (C), tar, minyak , gas
dan produk pirolisa
lain.

Bahan baku (C,H,O) . arang (C), tar,minyak,gas


3. Pembakaran (combustion) (800oC s/d 1400oC)

Arang (C), tar, minyak ,gas hasil tahap pirolisa kemudian akan teroksidasi oleh
oksigen dari udara .
Panas yang dihasikan dari reaksi ini digunakan untuk proses pengeringan , penger
ingan dan reaksi
endoterm lainya.
C + ½ O . CO - 110,7 kJ/mol (partial oxidation)
2
C + 02 . CO2 - 393, 79 kJ/mol (total oksidation)
CO + ½ 0 . CO - 283 kJ/mol (CO oksidation)
2 2H + ½ O. HO - 241,820 kJ/mol (Hydrogen oksidation)
22 2

FAKULTAS TEKNIK
MARANG
Gambar 1. Proses Gasifikasi Pada Gasifier Aliran Kebawah

4. Reduksi (600C s/d 900 C)

o0Dibawah daerah oksidasi terjadi reaksi reduksi, reaksi tukar dan metanasi. Gas
yang bernilai kalor
terutama dihasilkan didaerah ini.

C + CO . 2CO + 172,58 kJ/mol (Boudouard reaction)


2
CO + H . CO + HO + 41 kJ/mol (Reverse water shift) 22
2C + H2O . CO + H + 131,400 kJ/mol (Steam gasification)
2C + 2H2 . CH4 - 74,9 kJ/mol (Hydrogenation )

Perangkat pengujian
Pada pengujian ini telah difabrikasi sebuah gasifier tipe aliran kebawah (downdr
aft gasifeir) yang
ditempatkan pada laboratorium gas, Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesi
a seperti terlihat di
Gambar 1. Pada dasarnya gasifier ini merupakan dua silinder yang berimpit dengan
jarak 6.5 cm. silinder
bagian dalam luar merupakan selubung dan berfungsi untuk menampung gas hasil gas
ifikasi serta abu.
Silinder bagian dalam merupakan refrakatori tempat terjadinya gasifikasi. Refrak
atori mempunyai diameter
dalam 30 cm dan tinggi 70 cm dan terbuat dari bahan castable, disekeliling daera
h throat (ventury) terdapat
delapan buah pipa saluran udara yang terbuat stainless steel masing-masing denga
n diameter 1.4 cm dan
panjang 50 cm. Udara juga dimasukkan dari bagian atas gasifier dengan diameter p
ipa yang sama. Melalui
Blower udara dihembus kedalam refraktori. Jumlah aliran diukur dengan mengunakan
orificemeter sebelum
percobaan.

Gambar 1 Rangkaian Alat Percobaan


Refraktori disangga oleh sebuah grate dengan diameter dalam 30cm, dengan lubang
grate
beridiameter 1 cm. grate berfungsi untuk menyangga refraktori dan bahan bakar se
rta untuk mengeluarkan
abu. Tujuh buah thermokople tipe K dipasang berbaris vertical pada sisi gasifier
dengan jarak 10 cm. untuk
menentukan zona.zona gasifikasi dan satu buah lagi dipasang pada saluran keluar
gas untuk mengukur
temperatur gas hasil. Bahan bakar berupa tandan kosong kelapa sawit dimasukkan d
ari saluran bagian atas
gasifier dengan diameter 8 cm. Gas hasil gasifikasi dikeluarkan melalui saluran
gas dengan diameter 5 cm
yang terletak pada bagian sisi atas gasifier. Abu dikeluarkan melalui saluran pe
mbuang abu yang terletak di
bagian bawah gasifier.

Bahan bakar
Pada percoabaan awal ini digunakan bahan bakar tandan kosong kelapa sawit kering
, dimana
pengeringan dilakukan secara alami serta tempurung kelapa sawit. Tandan kosong y
ang digunakan adalah
bagian tankainya dimana pada bagian ini serat tandan masih bersatu karena dilind
ungi salaput. Kondisi ini
sangat diperlukan agar tidak terjadi hambatan turunnya bahan bakar dalam gasifie
r sehingga kontinuitas
proses berjalan lancar. Tandan dipotong dengan ukuran 0,5 cm x 1 cm x 5 cm untuk
memudahkan
pemasukkan serta mempermudah bahan bakar melewati daerah pengecilan atau tengoro
kkan gasifier. Pada
percobaan pertama digunakan 12 kg tandan kosong murni, kemudian 12 kg berikutnya
dilakukan dengan
pencampuran dengan tempurung dengan perbandingan 6:4.

Prosedure pengujian
Sebelum dilakukan pengoperasian sistem gasifikasi. Pertama gasifier diisi terleb
ih dahulu dengan arang
pereduksi sampai ke tenggorakkan atau daerah penyempitan kira-kira 3 kg dan sedi
kit bahan bakar diatasnya.
Kemudian blower mulai dihidupkan dengan aliran tertentu. Penyalaan bahan bakar d
ilakukan dengan bantuan
minyak tanah. Setelah bahan bakar terbakar merata, maka pemasukkan bahan bakar m
ulai dilakukan sampai
posisi thermokople 6. Kemudian lubang pemasukkan bahan bakar ditutup dan laju al
iran diatur udara sesuai
yang diingginkan, dalam pengujian ini laju aliran udara diatur 116 lpm untuk 100
%EFB dan 154 lpm untuk
60 % EFB (waktu ini disebut waktu ke nol percobaan). Kemudian setiap sepeluh men
it (10 menit) dilakukan
pencatatan suhu operasi dan pengecekkan jumlah bahan bakar serta pembakaran gas
hasil gasifikasi untuk
mengetahui adanya kandungan gas mampu bakar. Untuk 100% tandan kosong kondisi

Hasil dan Diskusi


Dari hasil pengujian didapat bahwa laju pemakaian bahan bakar rata-rata 6 kg/jam
dengan
eqivalensi ratio 0,26 untuk 100% tandan dan 0,28 untuk 60% tandan. Laju bahan ba
kar dihitung melihat
penurunan ketinggian bahan bakar dalam reakor. bahan bakar dalam reaktor setiap
10 menit. Eqivalensi ratio
temperatur tertinggi antara 400C s/d 10000C terdapat didaerah thermokopel 1 samp
ai 3 seperti yang
diperlihatkan (Gambar 2 dan 3) dimana pada daerah tersebut terjadi reaksi reduks
i dan pembakaran.
Themokopel 3 dipasang tepat pada daerah pengecilan dimana diharapkan tempat terj
adinya zona pembakaran
karena disekelilingnya terletak nosel udara. Pada daerah thermokopel 4 s/d 7 tem
peratur berkisar antara
100C s/d 4000C, yang mana pada daerah ini terjadi proses pirolisa dan pengeringa
n. Dari pembakaran gas
hasil proses gasifikasi untuk mengetahui mutu gas, maka rata-rata selang 30 meni
t, baru didapat kondisi gas
yang dapat dibakar baik mengunakan 100% maupun 60% tandan kosong. Rata-rata flam
e bertahan 2-3 menit,
kemudian setelah itu dilakukan pengadukkan untuk mendapatkan gas yang dapat diba
kar. Hal ini
menandakan aliran bahan bakar dan gas dalam reaktor yang tidak lancar sehingga p
roses gasifikasi
terhambat. Untuk 100% tandan kosong jedah waktu untuk mendapatkan flame berikutn
ya lebih lama hal ini
diakibatkan oleh fluktuasi temperatur pada daerah pembakaran dan reduksi sangat
tinggi sekali yang
mempengaruhi proses reduksi yang terjadi. Sifat tandan kosong kering berbentuk s
erabut dan juga ringan
mempengaruhi proses, dimana dengan kondisi seperti ini tandan sangat cepat terba
kar menjadi abu tampa
menjadi arang (C) terlebih dahulu. Ini sangat mempengaruhi proses reduksi. Setel
ah proses gasifikasi
terdapat banyak gumpalan-gumpalan berbentuk kristal yang tertimbun pada bagian b
awah reaktor menutupi
saluran keluar gas dimana pada 100% tandan kosong jumlahnya lebih banyak. Penump
ukkan ini juga
menghambat proses yang terjadi dalam reaktor karena menghmabat bahan bakar turun
. Temperatur gas hasil
gasifikasi juga masih rendah antara 50C s/d 2140
C seperti yang terlihat pada Gambar 4 .

0100200300400500600700800900012345678THERMOKOPELTEMPERATUR (De10 menit30 menit50


menit70 menit90 menit110 menit130 menit

Gambar 2. Distribusi temperatur dalam gasifier selama proses gasifikasi 100% tan
dan kosong kelapa sawit
010020030040050060070080090010001100012345678Lokasi ThermokopelTemperatur (deg
10 menit30 menit50 menit70 menit90 menit110 menit

Gambar 3. Distribusi temperatur dalam gasifier selama proses gasifikasi 60% tand
an kosong dan 40%
tempurung kelapa sawit

050100150200250020406080100120waktu (menit)
Temperatur (deg60% TandanKosong100% tandankosong

Gambar.4 Temperatur gas hasil gasifikasi terhadap waktu

Gambar 5. Hasil pembakaran gas untuk 60 % tandan kosong

Kesimpulan :
Dari pengujia ini didapat bahwa :

Anda mungkin juga menyukai