A.
Pendahuluan
A.1 Pengertian
Robot line tracer atau robot penelusur garis merupakan mobile
robot yang memiliki kemampuan sensorik untuk mendeteksi suatu
garis pada suatu background tertentu dan digunakan sebagai
penuntun (guide line). Pada umumnya lintasan garis berwarna
hitam dengan lebar 2 cm dan memiliki latar / background putih,
atau sebaliknya.
A.2 Cara Kerja
Robot line tracer terdiri dari dua sistem kontrol yang terpisah
yaitu sistem kontrol motor kiri dan sistem kontrol motor kanan.
Walaupun terpisah, kedua sistem tersebut mempunyai komposisi
yang sama. Sistem kontrol motor tersebut mengatur arah putar
masing-masing motor yang terhubung pada roda di masing-masing
sisi. Sehingga arah gerak dari line tracer dapat dikendalikan melalui
kedua roda tersebut (roda kanan dan roda kiri). Cara berjalan pada
line tracer dapat dilihat pada gambar 1.2.
Page 15
Page 15
Sensor
(Transmitter
dan Receiver)
Comparator
(Pembanding)
Driver (H-Bridge)
dan
Plant (Motor)
Page 15
sedangkan pada bagian kiri berada pada latar putih, maka flowchart
untuk kondisi tersebut adalah dijelaskan pada gambar 1.5
Page 15
Page 15
B.
Dasar teori
B.1. Sensor (Transmitter dan Receiver)
Bagian ini dapat dianggap sebagai mata dari robot line tracer yang
akan dibuat. Perbedaan warna dari garis dan background garis
yang akan dilihat oleh bagian ini. Perbedaan warna tersebut yang
akan dikonversikan menjadi perbedaan resitansi oleh suatu
komponen pengubah level intensitas cahaya menjadi resistansi,
Photodioda (pada modul akan digunakan komponen ini, namun
dapat pula digunakan komponen lain seperti Fototransistor,
LDR(Light Dependent Resistance), maupun komponen lain yang
masuk dalam kriteria). Dengan sedikit menggunakan Hukum
Pembagian Tegangan dan penambahan komponen resistor maka
Sensor tersebut akan diubah menjadi tranduscer yang mengubah
suatu level satuan (resistansi misalnya) menjadi level listrik
(tegangan), dan level tegangan inilah yang selanjutnya diproses.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.1 dibawah.
Tips :
Lebih baik gunakan LED jenis Super-Bright daripada Infra-Red
sebagai Transmitternya yang memiliki intensitas pancaran cahaya
lebih besar dan lebih tampak.
Output
Tegangan
Tranduscer
Infra-Red
(transmitter)
Photodioda
(receiver)
Gambar 2.1
Tranduscer (memakai sensor Photodioda)
B.2. Comparator (Pembanding)
Comparator atau Pembanding adalah sebuah bagian dari line
tracer yang berfungsi untuk mengubah level tegangan dari
tranduscer yang bervariasi menjadi level logika HIGH atau LOW.
Device pengubah level ini digunakan IC Op-Amp (Operational
Laboratorium Pengukuran Teknik Fisika ITS
Page 15
Non-Inverting
Input
Inverting
Input
Outpu
t
E
d
Gambar 2.2
Simbol Op-Amp
Untuk kondisi open-loop (tanpa Feedback) maka nilai penguatan
dari Op-Amp tersebut adalah
Vo = Aol . Ed
Keterangan : Vo = nilai tegangan output
Aol = nilai penguatan saat open-loop
Ed = nilai tegangan Non-Inverting Input dikurangi
tegangan Inverting Input
Jika dimisalkan Op-Amp tersebut diberi tegangan supply sebesar 9
Volt maka output tegangan dari Op-Amp tidak mungkin lebih besar
dari 9 Volt, dimana Op-Amp secara umum nilai tegangan saturasinya adalah sekitar lebih kecil 1 atau 2 Volt dari tegangan catu,
sehingga kemungkinan tegangan saturasi-nya adalah 8 atau 7
Volt. Tegangan saturasi adalah tegangan puncak (maksimal) dari
Op-Amp. Dari rumus diatas jika nilai tegangan output (Vo) adalah 9
Volt dan nilai penguatan tegangan internal Op-Amp saat kondisi
open-loop adalah sekitar kurang lebih 200.000 maka nilai
tegangan maksimum agar Op-Amp tidak saturasi adalah 45 uV.
Hal ini mengindikasikan bahwa jika terjadi perbedaan tegangan
lebih besar dari 45 uV Op-Amp akan selalu dalam kondisi saturasi.
Hal inilah yang kemudian dijadikan patokan untuk membuat
konversi level tegangan yang variatif menjadi level logika HIGH
(Saturasi Positif) dan LOW (Saturasi Negatif). Pada Op-Amp dengan
catu tunggal nilai Tegangan Saturasi Negatif adalah sama dengan
nol. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Laboratorium Pengukuran Teknik Fisika ITS
Page 15
Gambar 2.3.a
Arah arus pada NPN
Gambar 2.3.b
Arah arus pada PNP
IC = hFE . IB
dan
IE = IB + IC
Page 15
IE = IC
Keterangan : IE = Arus yang melalui Emitor
IC = Arus yang melalui Collector
IB = Arus yang melalui Basis
Dan secara umum transistor memiliki tegangan saturasi antara
basis dan emitor sebesar 0,7 Volt untuk transistor tipe Silikon dan
0,2 untuk transistor tipe Germanium. Nilai tegangan yang melebihi
batas saturasi tersebut menyebabkan transistor rusak (terbakar).
Gambar 2.4
Transistor sebagai saklar
Dalam driver transistor berfungsi sebagai saklar yang mengalirkan
arus ke motor. Arus yang mampu melewati Collector Emitor
transistor tipe 901x adalah maksimum sebesar 800 mA dan
memiliki hFE sebesar 300, maka nilai arus basis maksimum yang
dapat disuplaikan ke basis setelah dikalkulasi adalah sebesar 2,6
mA.
Untuk lebih jelasnya mengenai prinsip kerja dari driver ini, lihat
gambar 2.4. Motor akan bergerak ke suatu arah tertentu (misalnya
arah Kanan) jika saklar A dan D ON, serta saklar B dan C OFF,
sebaliknya jika saklar A dan D OFF serta saklar B dan C ON
maka motor akan bergerak ke arah sebaliknya (misalnya Kiri).
Pada driver ,kondisi realnya arah arus ditunjukan pada gambar
berikut :
Page 15
V
IN2
IN
Gambar 2.5.a.
Arah Arus saat kondisi VIN1 HIGH dan VIN2 LOW
IN
IN
Gambar 2.5.b.
Arah Arus saat kondisi VIN2 HIGH dan VIN1 LOW
Page 15
Gambar 2.6.
Motor DC
Tips :
Hendaknya dalam membuat Line Tracer, perhatikan
hubungan antara Supply (Catu / Baterai) dengan tipe motor yang
akan digunakan. Apabila digunakan baterai yang memiliki daya
kecil (khususnya memiliki arus yang kecil) maka pilih motor yang
memiliki torsi yang besar daripada kecepatan yang tinggi hal ini
berpengaruh pada efisiensi baterai yang digunakan serta mobilitas
dari Line Tracer itu sendiri (khususnya saat melintasi suatu
belokan). Untuk mengetahui apakah motor tersebut memiliki torsi
yang besar maka dapat dilihat lilitan (gulungan) dalam pada motor
tersebut. Jika lilitan tersebut banyak (dalam arti diameter dari
kawat tembaga yang dililitkan lumayan kecil sehingga jumlah
gulungan sangat banyak )dan penuh (memenuhi kapasitas inti
kumparan yang disediakan) maka
motor tersebut cenderung memilki torsi yang besar, namun
memilki kecepatan yang rendah. Tipe seperti inilah yang sesuai
untuk Line Tracer sederhana yang akan dibuat.
Page 15
C.
Komponen
D5
D6
Daftar Komponen :
R1
:
R2,R4,R7 :
R3,R5,R6,R8
VR1
:
D1,D2,D3,D4
T1,T2
:
330 Ohm
10 KOhm
: 1
KOhm
10 KOhm (Trimpot)
: 1N 4002 atau 1N 4148
C-9012 (atau S-9012) atau C-9015 (atau S-
9015)
T3,T4,T5,T6: C-9013 (atau S-9013) atau C-9014 (atau S9014)
IR
PD
D5,D6
IC
: Photodioda
: LED (Light Emmiting Dioda)
: LM324N (Package : DIL-14)
LED
Catatan
LM324N
Page 15
Lampiran 1
Transistor C901x atau S901x
Page 15
Lampiran 2
IC LM324N
Page 15
Page 15